101311123076
101311123078
101311123082
101311123090
101311123104
101311123106
101311123108
101314153026
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya tugas mata kuliah
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan ini dengan baik.
Makalah yang kami susun ini berjudul Kepemimpinan yang di dalamnya
akan dibahas mengenai definisi kepemimpinan, hubungan antara konsep
kepemimpinan dalam bidang kesehatan, perbedaan manajer dengan pemimpin,
teori kepemimpinan, sifat/gaya dan tipe kepemimpinan, efektivitas kepemimpinan,
dan cara untuk menjadi seorang pemimpin. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing kami, Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes., atas
pengarahan mata kuliah dan tugas yang diberikan.
Kami mengharapkan makalah ini dapat menjadi semangat kami untuk
membaca dan mengakses informasi dari berbagai sumber. Makalah ini pula kami
harapkan dapat menjadi salah satu cara belajar bagi kami semua untuk mengenal
kepemimpinan dalam kesehatan masyarakat serta memberikan manfaat bagi
pembaca. Kami menyadari sebagai manusia kami tak luput dari kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
tugas kami ini.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
1.2.
1.3.
1.3.1.
1.3.2.
1.4.
Manfaat ..................................................................................................... 3
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.4
2.4.1
ii
2.4.2.
2.5
2.5.1
Teori Sifat........................................................................................ 11
2.5.2
2.5.3.
Teori Kontingensi............................................................................ 15
2.6.
2.6.1.
Sifat Kepemimpinan........................................................................ 24
2.6.2.
2.7.
2.7.1.
2.7.2.
2.8.
2.8.
Summary ................................................................................................ 50
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.4. Manfaat
Menciptakan pemimpin dengan sifat kepemimpinan yang sesuai dengan
teori dan pembuktian dari para ahli sehingga dapat diterapkan sejak dini dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yaitu seseorang yang berada di
depan dan memimpin suatu perkumpulan atau wadah. Pemimpin adalah orang
yang memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah sifat atau gaya perilaku yang
melekat pada seseorang yang memimpin.
Pada awalnya banyak orang menyatakan bahwa kepemimpinan tidak dapat
dipelajari dan merupakan bakat sejak lahir. Kepemimpinan secara ilmiah
kemudian berkembang bersama dengan pertumbuhan scientific management
(manajemen ilmiah). Manajemen ilmiah dipelopori oleh ilmuwan Frederick W.
Taylor pada awal abad ke-20 dan berkembang menjadi satu ilmu kepemimpinan.
Pengertian kepemimpinan menurut beberapa tokoh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Leaders are agents of change, persons whose act affect other people
more than other peoples acts affect them (Gibson, Ivancevich, dan
Donnelly, 2000).
2.
2.2
Tingkatan Manager
Tingkatan manajer ditunjukkan pada piramida jumlah karyawan organisasi
Meskipun
demikian, tidak
semua
organisasi
dapat
menyelesaikan
dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke
proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
2.3
Peran Manajer
Manajer memainkan 10 peran yang berbeda yang terbagi dalam 3 kategori
2.4
2.
3.
4.
5.
Necessity
LEADER
Diakui
Tidak memiliki hak formal
Sekelompok orang
Mempengaruhi orang
untuk bekerja sukarela
untuk tujuan kelompok.
Untuk menjadi panutan
bagi anggotanya
ASPEK
Stability
MANAGER
Lebih stabil
Concern
Posisi
Menengah ke atas
LEADER
Sementara
Fokus kepada tujuan
kelompok dan kepuasan
anggota
Fleksibel
2.5
Teori Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang memimpin suatu kelompok dan memiliki
pengaruh di dalamnya. Dalam memipin kelompok, ada hal yang harus dipahami
oleh pemimpin untuk mengenal anggotanya. Asumsi dan keyakinan tentang
anggota tim dan bagaimana memotivasi mereka sering mempengaruhi perilaku
seorang pemimpin dalam memimpin.
McGregor dalam Leslie dan Lloyd (1995) mengungkapkan teori X dan Y
untuk mengungkap karakter pegawai suatu perusahaan atau organisasi. Pada
suatu perusahaan, karakter setiap bawahan tentu berbeda satu sama lain. Beberapa
bawahan termotivasi terutama oleh uang, malas, tidak kooperatif, dan memiliki
kebiasaan kerja yang buruk. Bawahan dengan ciri demikian digolongkan kedalam
tipe X menurut teori McGregor. Bawahan yang memiliki sifat pekerja keras,
kooperatif, dan kebiasaan kerja yang positif ciri tersebut dimasukkan ke dalam
tipe Y dalam teori McGregor. Lebih jelasnya, perbedaan antara tipe X dan Y pada
Tabel 2.3:
Tabel 2.3 Perbedaan Teori X dan Teori Y
Tipe X
Tipe Y
a. Tidak suka bekerja dan akan a. Suka bekerja, karena usaha fisik
menghindarinya bila mungkin.
dan mental dalam pekerjaan adalah
natural seperti bermain atau
b. Karena
tidak
suka
bekerja,
istirahat.
kebanyakan orang harus dipaksa,
dikendalikan,
diarahkan,
atau b. Kontrol eksternal dan ancaman
diancam dengan hukuman untuk
hukuman
bukan
satu-satunya
membuat mereka berupaya untuk
upaya untuk mencapai tujuan
mencapai tujuan organisasi.
organisasi.
Pekerja
akan
mengarahkan dan mengendalikan
c. Mereka suka diarahkan, ingin
diri dalam berkomitmen mencapai
menghindari
tanggung
jawab,
tujuan.
memiliki ambisi yang relatif kecil,
dan menginginkan keamanan atas c. Komitmen terhadap tujuan adalah
segalanya.
fungsi dari penghargaan yang
berhubungan
dengan
prestasi
mereka.
d. Mereka belajar di bawah kondisi
yang tepat, tidak hanya untuk
menerima tetapi mencari tanggung
jawab.
e. Kapasitas untuk latihan imajinasi,
kecerdikan, dan kreativitas dalam
pemecahan masalah organisasi
secara
luas,
tidak
sempit,
didistribusikan dalam populasi.
f. Dalam beberapa kondisi kehidupan
industri modern, potensi intelektual
mereka hanya digunakan sebagian.
10
Oleh karena itu, teori X dan Y perlu dipahami oleh seorang pemimpin
dalam menghadapi bawahannya. Di lain sisi, terdapat beberapa teori yang
menjelaskan makna pemimpin. Antara lain:
11
3.
Fisik
Penampilan energik, sehat.
4.
5.
12
2)
3)
4)
5)
kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (jobcentered) dan berorientasi pada karyawan (employee-centered). Pemimpin
yang berorientasi pekerjaan, tegas dalam pengawasan bawahan untuk
13
manusia
(karyawan).
Pemimpin
menentukan
suatu
tujuan,
2)
3)
4)
2.
14
2)
15
1.
16
2)
3)
4)
Alasan pokok yang logis pada skala LPC adalah untuk membuka
pertanyaan. Fiedler menyatakan bahwa pengukuran LPC menentukan
sifat dan itu membuat pemimpin tidak bisa mengubah tipe
kepemmpinanya pada suatu situasi tertentu.
2.
berbagai situasi. Teori ini disebut path-goal karena terfokus pada cara
pemimpin mempengaruhi persepsi dari pengikutnya. Suatu organisasi akan
17
Direktif
Pemimpin langsung dalam bertindak dan tidak ada partisipasi bawahan
membiarkan
2)
Mendukung
Pemimpin bersikap ramah dan perhatian pada bawahan seperti pada
employee-centerered style.
3)
Partisipatif
Pemimpin meminta, menerima, dan menggunakan saran dari bawahan
18
4)
Berorientasi prestasi
Dalam model ini, pemimpin memberikan tujuan yang menantang dan
Kepemimpinan
yang
partisipatif
dan
mendukung
tampaknya
3.
19
2)
3)
Participating (berpartisipasi): Pemimpin dan pengikutnya bersamasama memutuskan cara menyelesaikan tugas yang berkualitas.
4)
20
21
Pemimpin
tidak
mempertimbangkan
kebutuhan
pribadi.
22
2.
gaya demokratis;
3.
23
yang diperbuat. Pemimpin bekerja secara total, sepenuh hati, dan semangat
tinggi. Integritas akan membuat seorang pemimpin dapat dipercaya, dan
kepercayaan itu akan menciptakan pengikut yang kemudian tercipta sebuah
kelompok yang memiliki kesamaan tujuan.
2.
Disiplin
Ketaataan dan kepatuhan terhadap hukum, UU, Peraturan, ketentuan, dan
norma yang berlaku dengan disertai kesadaran dan keikhlasan hati bukan
karena paksaan memang demikian seharusnya. Selain itu seorang pemimpin
harus memiliki kedisiplinan pribadi. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin
orang lain sebelum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus
mengenal dirinya secara mendalam.
24
3.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap segala hal yang telah dilakukan. Seorang
4.
Mengendalikan
Pemimpin harus dapat mengendalikan diri, lingkungan, dan pekerjaanya
dalam
melaksanakan
dan
menyelesaikan
pekerjaanya.
Tetap
terus
5.
6.
Percaya diri
Seorang yang memiliki kepercayaan diri, selain mampu untuk
25
7.
Intelijen
Para pemimpin harus cukup cerdas untuk mengumpulkan, mensintesis,
dan menafsirkan sejumlah besar informasi dan untuk dapat menciptakan visi,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang benar.
8.
Menurut A. Dale Timpe (1991) ada delapan (8) sifat kepemimpinan yang
efektif dalam memotivasi karyawan untukmeningkatkan produktivitas kerjanya:
1)
2)
3)
4)
5)
Mengelola perubahan;
6)
Memilih orang;
7)
8)
Menghadapi kegagalan.
26
Teori X
Berdasarkan ciri-ciri manusia yang termasuk dalam teori X maka
2)
Teori Y
Berdasarkan ciri-ciri manusia yang termasuk dalam teori Y maka
27
tercapai
adalah
gaya
kepemimpinan
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan yang di tawarkan oleh para pakar
leardership, mulai dari yang klasik sampai kepada yang modern yaitu gaya
kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard.
1.
Mengarahkan (directing)
2)
Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikantugas-
Partisipasi (participation)
28
2.
kepemimpinan
demokratis
adalah
gaya
pemimpin
yang
3.
29
1)
Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa,
2)
Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
1.
2.
3.
4.
3)
Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
4)
1.
2.
3.
Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai sifat-sifat:
1.
30
5)
2.
3.
4.
5.
6.
Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga
31
Gaya Otokratis
Gaya ini hanya menjelaskan pengambilan keputusan yang dilakukan
2.
Gaya Partisipatif
Gaya ini dicirikan oleh pemimpin yang melibatkan bawahan dalam
pengambilan
keputusan.
Keterlibatan
bawahan
dalam
pengambilan
2)
32
3)
4)
3.
Gaya Kharismatik
Karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat
4.
Gaya Demokratis
Pada gaya kepemimpinan ini berorientasi pada manusia sebagai
33
5.
Gaya (Laissez-Faire)
Gaya ini dicirikan oleh pemimpin yang mendorong individu atau
34
35
36
1.
The Visionary
Seorang pemimpin mempunyai peran sebagai pemilik visi dan bersikap
2.
The Tactician
Pintar mengatur strategi dengan memanfaatkan secara maksimal sumber
daya yang dimiliki adalah peran seorang pemimpin sebagai seorang ahli siasat.
Dengan segala keterbatasan dan sumber daya yang ada pada organisasi itu,
seorang pemimpin yang efektif akan dapat mengatur dan merencanakan suatu
cara agar organisasi tersebut dapat memperoleh hasil semaksimal mungkin.
3.
The Facilitator
Suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar apabila segala fasilitas
yang diinginkan lengkap dan terpenuhi. Hal ini juga termasuk salah satu peran
dari pemimpin, yaitu menyediakan segala macam kebutuhan yang penting dan
diperlukan bagi kemajuan organisasi.
4.
The Cotributor
Keberhasilan suatu kelompok dalam pencapaian hasil akhir yang
memuaskan pasti tidak telepas dari kontribusi setiap anggota kelompok. Bukan
hanya anggota saja yang berkontribusi, tapi juga pemimpin. Kontribusi bisa
dalam bentuk apa saja, baik itu tenaga, pikiran, waktu, ide atau uang.
37
Pemimpin yang efektif harus dapat dipercaya dan rasa percaya diri atas
kemampuannya sehingga menjadi atasan. Pemimpin dapat diandalkan untuk
memprediksi kepuasan para pegawai didalam suatu organisasi yang
dipimpinnya.
2.
2)
3)
38
Intelektual
Pemimpin dengan intelektual yang dimiliki harus bisa memahami segala hal
2.
3.
Berwibawa
Pemimpin mempunyai kewibawaan sehingga disegani oleh anggota
39
4.
Percaya diri
Seorang pemimpin harus percaya diri dan berani menghadapi berbagai
5.
Sehingga menjadikan anggota kelompok patuh. Namun pemimpin juga harus bisa
menghormati dan patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan.
6.
Be an expert
Pemimpin bisa memahami dan mampu merealisasikan dari yang telah
dibicarakan.
7.
kelompok.
8.
40
1)
Jujur
Mengatakan yang sebenarnya sehingga dapat dipercaya oleh anggota
kelompok.
2)
Disiplin
Seorang pemimpin hendaknya disiplin terhadap segala hal, terlebih
mengenai waktu. Pemimpin tidak hanya mengurusi satu atau dua hal, namun
berbagai hal yang berhubungan dengan kemajuan yang dipimpinnya tersebut.
Jadi perlu adanya disiplin waktu agar kegiataanya teratur.
3)
Proaktif
Pemimpin hendaknya selalu berpikir jauh ke depan guna mewujudkan
visi kelompok.
6)
41
7)
Berbagi visi
Hambatan pasti akan dialami oleh setiap kelompok. Namun untuk
Mendengar Aktif
Public Speaking
Wawancara
Komunikasi Tertulis
Keterampilan Komputer
Media Advokasi
Sensitivitas Budaya
Umpan Balik
Delegasi
Framing
Keterampilan Rapat
Komunikasi Kesehatan
Social Marketing
Resolusi Konflik
Negosiasi
42
BAB 3
Hubungan Konsep Kepemimpinan dalam Bidang Kesehatan
43
secara optimal kepada masyarakat yang sesuai dengan kebiasaan di desa tersebut.
Hal itu dapat memudahkan tim kesehatan dalam menerapkan kebiasan baru yang
mengubah kebiasaan asli masyarakat desa tersebut di bidang kesehatan
masyarakat di dalam, sehingga upaya pencapaian peningkatan kualitas hidup di
kelompok tersebut dapat dengan mudah tercapai. Terutama pimpinan yang berada
di fase ini memiliki peran penting dalam upaya pemberian informasi hingga
penerapannya di dalam masyarakat tersebut.
Hal itu diwujudkan dalam pentingnya menjaga hubungan yang baik antara
masyarakat desa dengan tim kesehatan agar penyaluran informasi dan pengubahan
kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan dapat berjalan dengan
lancar serta menjadi penghubung antara masyarakat desa dengan tim kesehatan
dalam menyampaikan informasi yang bersifat personal agar meminimalisasikan
terjadinya kesalahan dalam komunikasi (miss communication) yang dapat
berdampak pada kegagalan dalam perwujudan peningkatan kualitas hidup
masyarakt di desa tersebut.
Pimpinan dan anggota dalam tim juga berperan sebagai orang-orang yang
bermusyawarah dengan pimpinan sebagai sosok yang berperan dalam pengambil
keputusan dan sebagai pemecah masalah dalam setiap kegiatannya sejak awal
masuk ke dalam lingkungan masyarakat tersebut hingga perlahan mulai keluar
dari lingkungan masyarakat dan memantau secara tidak langsung terhadap
kemajuan perkembangan kesehatan masarakat di desa tersebut.
Pengambilan keputusan ini juga sudah mulai diwujudkan saat seseorang di
dalam suatu tim kesehatan memutuskan untuk menjadi seorang pimpinan di
44
45
2.
3.
4.
5.
46
47
yang sangat disorot dalam 10 poin PHBS Masih banyak penduduk Indonesia
yang merokok, baik itu laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Bahaya
merokok bukan hanya mengintai perokok aktif, akan tetapi juga memiliki dampak
yang besar kepada perokok pasif. Banyak peraturan yang dibuat untuk
melindungi perokok pasif, tetapi peraturan itu hanya seperti angin lalu karena
masih banyak perokok aktif yang melanggar peraturan tersebut. Telah banyak
aturan untuk tidak merokok di tempat-tempat umum seperti contoh di kampus, di
rumah sakit, maupun di tempat perbelanjaan. Namun masih dapat kita lihat
banyak orang-orang hampir dari segala usia tetap merokok tanpa memedulikan
larangan tersebut. Kebiasaan seorang ayah dalam menyuruh anaknya untuk
membelikan rokok di warung dan juga kebiasaan masyarakat merokok di tempat
umum yang dapat disaksikan oleh anak-anak dapat menjadi salah satu faktor
penyebab angka kejadian masyarakat Indonesia yang merokok relatif tinggi.
Teori kepemimpinan sangat diperlukan dalam berusaha untuk mengatasi
permasalahan mengenai PHBS terutama mengenai ketersediaan jamban dan
kegiatan merokok seperti yang sudah dibahas di atas. Kebijakan pemerintah
mengenai larangan merokok yang tidak disertai dengan pengawasan yang tepat
dan hukuman yang diberikan kepada perokok menjadikan masyarakat tidak
peduli pada peraturan-peraturan yang melarang rokok. Pemerintah yang tidak
dapat
menerapkan
teori
kepemimpinan
tidak
akan
mampu
mengatasi
permasalahan tersebut. Begitu juga dengan dinas kesehatan dan seluruh institusi
pelayanan kesehatan yang lain di mana kurang memberikan informasi pada
seluruh lapisan masyarakat. Terkadang informasi mengenai ketersediaan jamban
sudah diberikan namun petugas pelayanan kesehatan masyarakat tersebut tidak
48
melakukan follow-up dengan tenaga medis di daerah tersebut yang dapat bekerja
sama untuk memantau keberhasilan penyuluhan sehingga masyarakat dapat
dengan mudah dan dalam waktu singkat kembali ke kebiasaan awal. Tidak
adanya peran pemimpin sebagai informational yang mengakibatkan kegagalan
dalam pemenuhan tujuan untuk masyarakat tersebut. Penyuluhan mengenai
kebutuhan jamban yang baik juga harus disertai dengan kerjasama dengan pihak
lain untuk pemenuhan kebutuhan air bersih agar menunjang terwujudnya
perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih baik dan sehat.
Kunci konsep kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk
berpindah dari pemahaman pribadi dan kepemilikan sebuah isu sosial kepada
tindakan kolektif untuk menyelesaikan masalah itu. Dari penjelasan di atas
mengenai efektivitas kepemimpinan dalam bidang kesehatan dapat disimpulkan
bahwa konsep kepemimpinan yang paling utama adalah dapat menjadi panutan
atau role player bagi orang sekelilingnya. Sebelum menjadi seorang panutan,
seorang pemimpin harus mengetahui isu (isu kesehatan) yang berkembang di
masyarakat, sehingga pemimpin dapat mengambil keputusan yang tepat, memberi
informasi yang baik, dan menjaga hubungan komunikasi untuk menyelesaikan
masalah.
Demikian pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan suatu
organisasi (organisasi kesehatan). Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi,
sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang
yang diserahi tugas memimpin dalam organisasi. Tugas tersebut meliputi
menggerakkan sumber dan alat organisasi sehingga penggunannya berjalan
dengan efektif dan efisien.
49
BAB 4
PENUTUP
4.1. Summary
Leadership is the ability to influence, direct, motivate others to achieve the
goals of the organization or group. In leadership, the needs of authority, feeling
sensitive to the led, and intellectual is necessary. In health care management, a
manager must implement leadership traits, as in health, the main focus is doing
health-related development of healthy behavior.
We can distinguish between a manager and a leader in terms of origin,
formal-right,followers, functions, necessity, stability, concern, and thought. There
are several theories in leadership, including trait theory, behavioral theory, and
contingency theory.
There are some leadership traits such as honesty and integrity, discipline,
responsibility, control, have the desire to lead, self-confidence, intelligence, and
knowledge relevant to the job. On the other hand, the leadershipstyle also consists
of a number of elements. Leaders can adapt to the situation both in terms of taking
decisions in an autocratic, participative, democratic, and laissez-faire.
The effectiveness of leadership is an influence which inflicted or caused by
the leader of the existence of a particular activity to determine the extent of
success achieved in any actions taken by leaders and itsfollowers. In practice, the
effectiveness of leadership is how a leader doing something right. This can be
done by implementing effective leadership and carry out basic as a leadership role
such as the visionary, the tactician, the facilitator, and the contributor.
50
Leadership traits are not always possessed since birth, but can be formed in
a person by learning. Universally, the requirements of a leader include:
intellectual, able to understand the needs of the group members, authoritative,
confident, and be nice but firm. By applying it in everyday life, then someone has
had leadership qualities in him.
51
DAFTAR PUSTAKA
John
N.,
Robert
Konopaske,
Michael
T.Matteson.
1987.
Organizational Behaviour and Management. 7th ed. New York: McGrawHill Companies.
Lickerman, Alex. 2009. How To Be a Leader. http://www.psychologytoday.com/
blog/happiness-in-world/200911/how-be-leader [Diakses pada 20 Oktober
2013].
Mullins, Laurie J. 2001. Hospitality Management and Organisational Behaviour.
London: Pearson Education Limited.
Robbins, Stephen P. and David A. Decenzo. 2001. Fundamental of Management.
3rd ed. New Jersey: Uppersuddle River.
Rodd, J. 2006.Leadership in Early Childhood, 3rd edn. Maidenhead: Open
University Press.
52
Susan.
2009.
Keys
to
Leadership
for
Small
Business.
http://sbinfocanada.about.com/od/smallbusinesslearning/a/leadership1.htm
[Diakses 30 Maret 2011].
Wilson Learning Worldwide. 2011. Leadership Effectiveness Developing Leaders
with
Character
and
Skill.
http://wilsonlearning.com/capabilities/
53