Mesin pencetak batako yang dibuat untuk tugas akhir ini merupakan
penyempurnaan dari mesin-mesin yang sudah ada di pasaran. Penyempurnaan ini
dilakukan dengan memberikan beberapa modifikasi pada desain mesin. Tanpa
mengesampingkan kualitas, mesin tersebut dirancang dengan menggunakan
bahan baru dan bahan bekas dengan tujuan menghemat biaya produksi.
Adapun beberapa tuntutan mesin dari pengguna berdasarkan wawancara
langsung dari salah satu pihak industri batako adalah sebagai berikut:
1. Ukuran dimensi mesin total tidak terlalu besar.
2. Harga mesin relative murah.
3. Mudah dipindahkan.
4. Mempunyai tenaga penggerak motor listrik satu phasa.
5. Mudah dalam pengoperasiannya.
6. Mudah dalam perawatan dan perbaikannya.
7. Mempunyai spesifikasi produksi yang sama dengan mesin yang ada.
4. Analisis Kebutuhan dari Mesin Pencetak Batako
Berdasarkan tuntutan dari calon pengguna di atas, maka diperlukan
analisis kebutuhan dari mesin tersebut guna memperjelas tugas perencanaan.
Hasil dari proses analisis kebutuhan mesin pencetak batako adalah sebagai
berikut:
a. Spesikifkasi mesin
Mesin pencetak batako diharapkan mempunyai bentuk yang pas dengan
ruang usaha yang dimiliki oleh pihak industri batako. Selain itu mesin
pencetak batako juga mempunyai ukuran dimensi volume yang kecil agar
ringkas dan mudah dipindahkan. Spesifikasi tersebut dipengaruhi oleh
beberapa ketentuan pernyataan dari pihak konsumen, yaitu:
1) Harga penjualan mesin terjangkau. Hal ini dipengaruhi oleh jenis dan
kualitas material. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan konstruksi
mesin yang kuat diharapkan perencanaan mesin dapat mengoptimalkan
bahan-bahan dengan harga murah namun menghasilkan sebuah
konstruksi mesin yang baik.
2) Kapasitas kerja dan daya motor penggerak merupakan satu kesatuan
pengaruh spesifikasi mesin yang penting. Kapasitas kerja mesin pencetak
Tuntutan
Perancangan
Persyaratan
a. Mempunyai
Getaran
Tingkat
Kebutuhan
D
getaran dengan
frekuensi
teretentu.
a. Mekanismenya
mudah
D
D
beroperasi
b. Menggunakan
2
Kinematika
sistem
trasnmisi agar
mendapatkan
keuntungan
mekanis
a. Panjang
berkisar
b. Lebar berkisar
c. Tinggi
Geometri
D
D
D
W
Berkisar
d. Dimensi dapat
diperbesar atau
Energi
diperkecil
a. Menggunakan
tenaga
penggerak
listrik satu
10
phasa
a. Mudah
didapatkan dan
harganya
murah
b. Sesuai dengan
5
Material
standar
c. Umur
D
D
D
pemakaian
panjang
d. Sifat
mekanisnya
baik
a. Sesuai dengan
6
Ergonomi
kebutuhan
b. Tidak bising
c. Mudah
dioperasikan
a. Petunjuk
Sinyal
Keselamatan
D
D
D
pengoperasian
mudah
dipahami
a. Konstruksi
harus kokoh
b. Tidak
D
D
menimbulkan
9
Produksi
polusi
a. Dapat
diproduksi
D
D
oleh bengkel
kecil
b. Suku cadang
11
dapat mudah
dan murah
didapat
c. Biaya produksi
relatif murah
d. Dapat
dikembangkan
lagi
a. Biaya
perawatan
10
Perawatan
murah
b. Perawatan
D
D
D
mudah
dilakukan
c. Suku cadang
mudah didapat
a. Dapat
dipindahkan
b. Tidak
11
Transportasi
W
D
memerlukan
alat khusus
untuk
memindahkan
Berdasarkan cara kerja, identifikasi kebutuhan, dan keterangan spesifikasi
kebutuhan mesin untuk mendapatkan klasifikasi kebutuhan komponen yang
mempunyai niai ergonomis dan ekonomis. Maka didapatkan beberapa alternative
penyelesaian tugas desain dengan matrik morfologis yang ditunjukkan pada Tabel
2.2.
12
1.
Variabel
Sistem
Gabungan
transmisi
A dan B
Gabungan
Bahan
2.
rangka
profil UNP
Mekanisme
3.
pelepasan
Vertikal
Horizontal
batako
Penjelasan analisi morfologis dari mesin pencetak batako, yaitu sebagai
berikut :
a. Transmisi berfungsi untuk mereduksi putaran motor listrik menjadi sesuai
dengan yang diinginkan. Terdapat empat varian, yaitu A, B, C, dan D.
Varian C dipilih untuk sistem transmisi mesin pencetak batako. Karena
dengan menggunakan puli dan sabuk V beban putaran awal yang didapat
oleh motor listrik rendah dikarenakan ada sedikit selip pada puli dan sabuk
V nya. Selain itu konstruksi yang digunakan dalam transmisi berupa puli
dan sabuk V adalah yang paling sederhana dan yang paling murah diantara
varian-varian yang lain.
b. Rangka berfungsi sebagai komponen utama dalam mesin pencetak batako.
Komponen-komponen lainnya akan dipasang di rangka ini. Jadi pemilihan
jenis profil baja yang akan digunakan harus benar-benar kuat dan mudah
untuk dipasangi komponen lain. Terdapat empat varian, yaitu A, B, C, dan
D. Varian A dipilih karena profil UNP banyak ditemukan di pasr logam
13
14
15
16
dari gaya gaya tersebut dapat diketahui dengan melihat NFD, SFD, dan BMD
dari struktur tersebut. (Shidharta S. Kamarwan : 1984)
5. Analisis Teknik
Analisis teknik merupakan sebuah analisis yang digunakan untuk
merencanakan pembuatan mesin tepat guna agar dalam pelaksanaanya tidak
terjadi pemborosan bahan, motor tidak kuat berputar, dan konstruksi roboh
akibat tidak kuat menahan gaya dan beban yang terjadi.
a. Kerangka
Kerangka adalah bagian dimana seluruh komponen mesin
diletakkan. Sehingga kerangka harus kuat menahan beban berat dari
seluruh komponen mesin. Oleh karena itu desain konstruksi dari kerangka
dan bentuk profil serta ukuran penampang dari bahn kerangka harus
dihitung. Agar tidak sampai patah ataupun melengkung saat terkenan
beban.
Dalam mendesain suatu kerangka, setiap sambungan dianggap
sebagi sendi meski pun dalm kenyataannya di las. Hal ini bertujuan agar
rangka menjadi lebih stabil. Sehingga rangka tersebut lebih awet dan tidak
mudah roboh.
b. Poros
Poros merupakan salah satu bagian dari mesin yang sangat penting
karena hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Tegangan gesrer yang terjadi pada poros. Dicari dengan menggunakan
SFD. (Shidarta S. Kamarwan : 1984)
2) Tegangan tarik. (Daniel L. Schodek)
Dicari dengan persaman
Mmax x ymax
y=
(1)
I
Keterangan:
y
Mmax
Y max
17
I
: Momen Inersia
3) Defleksi yang diijinkan pada sebuah struktur (B E. Gorenc & R
Tinyou : 1976)
L
y = 360
Keterangan :
y : Defleksi izin
L : Panjang struktur
4) Defleksi. (Grason Philip : 2011)
d2 v
M = - EI d x 2 ..(2)
Keterangan :
M
: Bending moment
E
: Modulus Young
I
: Momen Inersia
x
: Jarak di beam diukur dari kiri.
v
: Defleksi di titik x
5) Korosi
Untuk menjaga dari korosi akibat gesekan dan pengaruh
lingkungan sekitar, poros harus diberi minyak oli.
6) Bahan Poros
Poros yang digunakan dalam mesin pencetak batako sistim
getar ini menggunakan bahan baja ST. 37. Pemilihan bahan ST. 37 ini
dikarenakan baja tersebut sangat mudah dijumpai di pasaran dan
harganya cukup murah. ST 37 termasuk ke dalam golongan bahan
teknik.
c. Bantalan
Bantalan atau sering disebut dengan bearing adalah sebuah
dudukan yang dipakai oleh poros yang berputar. Pada sebuah bantalan
terdapat spesifikasi tentang beban maksimal dan putaran maksimal yang
boleh bekerja pada bantalan tersebut. Sehingga tidak perlu menghitung
lagi. Akan tetapi sebuah bantalan mempunyai umur. Sehingga suatu saat
nanti ketika sudah aus ataupun rusak, bantalan haruslah diganti. Umur
bantalan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Terdapat beberapa
18
19
20
Jika arah gaya tegak lurus r, maka sudut yang dibentuk adalah 90 .
Dengan demikian, besar torsi untuk kasus ini adalah : (Sularso, 1983:59)
T = F .l --------------- l = r sin
T = r . F sin 90 ------------------- sin 90 = 1
T = F . r.(9)
Torsi merupakan besaran vector, sehingga selain mempunyai besar,
torsi juga mempunyai arah. Apabila arah rotasi berlawanan dengan putaran
jarum jam, maka Torsi bernilai positif. Sebaliknya, apabila arah rotasi searah
dengan putaran jarum jam, maka arah torsi bernilai negative.
8. Perancangan Sistem Transmisi
Transmisi daya adalah untuk memindahkan daya ke mesin pemakai
daya, sehingga mesin pemakai daya tersebut bergerak atau bekerja menurut
kebutuhan yang diinginkan. Mesin-mesin sumber daya pada umumnya
mempunyai putaran tinggi. Oleh karena itu putarannya perlu diturunkan
(reduksi). Proses reduksi putaran tersebut dapat menggunakan transmisi puli.
Roda gigi, ban mesin, dan rantai.
21
n1 : Putaran Motor
n2 : Putaran Poros 1
d1 : Diameter Puli 1
d2 : Diameter Puli 2
Sistem transmisi yang digunakan dalam menghubungkan motor
penggerak kepada poros utama sekaligus menurunkan putarannya adalah
dengan menggunakan dua buah puli. Dua puli tersebut masing-masing
mempunyai ukuran 2 inch dan 6 inch.
9. Perancangan Sabuk V
Gaya gesekan yang terjadi juga bertambah karena bentuk bajinya yang
akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif
rendah. Adapun bentuk konstruksi macam-macam penampang sabuk-V yang
umum dipakai terlihat pada Gambar 2.4.
L = 2C + 2 (Dk +d k )
1
4c
(D k +d k )
..(12)