Anda di halaman 1dari 5

Kerangka Acuan

Evaluasi Program Pencegahan Demam Berdarah dan Pengolahan


Sampah
RW 10 Kelurahan Rawa Badak Selatan
Dokter Muda Departemen IKM FK-UAJ
Jumat, 22 Mei 2015

1.1.

Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue melalui nyamuk Aedes aegypti, terutama pada daerah tropis
dan sub-tropis. Menurut data World Health Organization (WHO), Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia angka kesakitan demam berdarah di
Indonesia pada tahun 2013 sebesar 45,45% dengan jumah pasien 112.511, di
mana Jakarta menjadi daerah urutan kedua tertinggi untuk angka kesakitan DBD
pada tahun 2013. Menurut Suku Dinas Kesehatan Jakarta, jumlah kasus DBD di
wilayah Jakarta Utara pada tahun 2013 menduduki urutan keempat (934 kasus),
setelah Jakarta Timur (1.901 kasus), Jakarta Barat (1.285 kasus) dan Jakarta
Selatan (1.156 kasus).
Jumlah kasus DBD yang ditemukan di Koja adalah 126 kasus, angka
ini lebih rendah dibandinkan pada tahun 2013, yaitu sebanyak 342 kasus.
Sedangkan kasus yang ditemukan di Kelurahan Rawa Badak Selatan pada tahun
2014 adalah 112 kasus. Angka ini diperkirakan sekitar 32,75 % dari jumlah
kasus DBD di Kecamatan Koja dan merupakan angka tertinggi dibandingkan
dengan kelurahan lainnya. Dari periode April-Mei 2015, tercatat 33 kasus DBD
di Kelurahan Rawa Badak Selatan. Pada RW 10, tercatat 3 kasus DBD dari
periode Januari 2013 Juni 2014. Tidak tercatat kasus DBD dari periode April
Mei 2015, sedangkan selama Januari hingga Juni 2015, tercatat 1 kasus DBD.
Terdapatnya kasus DBD pada RW 10 dapat disebabkan oleh kinerja
Jumantik yang belum memenuhi standar, misalnya banyak Jumantik yang tidak
memakai pakaian Jumantik dan tanda pengenal saat bertugas, tidak membawa

peta jentik, tidak dapat menghitung angka bebas jentik dengan benar. Selain itu,
faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah adanya sampah yang dibuang
sembarangan oleh warga terutama di lahan kosong pada aera perumahan warga.
Sampah yang menumpuk ini dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Selain itu, masih dirasakan kurangnya partisipasi dari tokoh masyarakat seperti
lurah Rawa Badak Selatan, pemuka agama dan ketua RW 10.
Tampak bahwa telah terjadi penurunan kasus DBD di RW 10 Kelurahan
Rawa Badak Selatan pada tahun 2014 hingga pertengahan 2015, hal ini
menyertai terselenggaranya program pencegahan dan penanggulangan DBD
pada daerah tersebut oleh tim Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Unika Atma Jaya, pada periode tahun 2014 hingga Juli 2015.
Penyelenggaraan program ini terdiri dari 4 kelompok perencana dan delapan
kelompok pelaksana serta satu kelompok evaluator. Kegiatan yang telah
dilakukan berupa pendampingan juru pemantau jentik (Jumantik) dalam
menghitung Angka Bebas Jentik (ABJ), penggunaan peta jentik, melakukan
promosi kesehatan mengenai DBD, penerapan cara pemilahan sampah dan
memperkenalkan Rumah Contoh Bebas Jentik (RCBJ).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan dukungan
tokoh-tokoh

masyarakat

tersebut

dalam

pelaksanaaan

program

ini,

meningkatkan motivasi para jumantik untuk melakukan tugasnya secara mandiri,


serta meningkatkan keaktifan masyarakat dalam penerapan pencegahan DBD
melalui sosialisasi rumah contoh bebas jentik untuk kemudian dicontoh.
Sehingga kegiatan ini dapat terus berjalan rutin secara mandiri dan menjadi
kebiasaan warga setempat.

1.2.

Tujuan umum
Melakukan evaluasi program pencegahan dan penanggulangan DBD RW
10 Kelurahan Rawa Badak Selatan periode 02 Juni 2014-Agustus 2015, dengan:

1.3.

Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai perencanaan.


Melakukan penilaian target pencapaian program yang

dilaksanakan.
Mengetahui kendala dari program-program yang telah dilaksanakan.
Mendapatkan saran untuk perbaikan program selanjutnya.

Tujuan khusus

telah

Melakukan evaluasi mengenai pencapaian program pencegahan dan


penanggulangan DBD pada masyarakat RW 10 Kelurahan Rawa Badak
Selatan periode 02 Juni 2014-14 Agustus 2015.
o Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang ditujukan
untuk masyarakat sesuai dengan perencanaan yaitu promosi kesehatan
yang meliputi sosialisasi Rumah Bebas Jentik dan penyuluhan
mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan
3M plus, pengolahan sampah, Duta Bersih Cilik (Dubercil), serta
kegiatan kerja bakti.
o Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat mengenai
pencegahan dan penanggulangan DBD.
o Mengetahui kendala yang terdapat

pada

masyarakat

dalam

melaksanakan kegiatan yang memengaruhi pencapaian program.


o Mengetahui umpan balik berupa kritik dan saran dari masyarakat
-

mengenai program-program yang telah dilakukan.


Melakukan evaluasi mengenai pencapaian program pencegahan dan
penanggulangan DBD pada tokoh masyarakat seperti ketua RW, ketua RT,
dan ibu-ibu PKK RW 10 Kelurahan Rawa Badak Selatan periode 02 Juni
2014-14 Agustus 2015.
o Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang ditujukan
untuk tokoh masyarakat sesuai dengan perencanaan yaitu sarasehan.
o Mengetahui tingkat pengetahuan tokoh masyarakat dalam program
pencegahan dan penanggulangan DBD.
o Mengetahui peran aktif tokoh masyarakat dalam program pencegahan
dan penanggulangan DBD seperti pendampingan jumantik dan
promosi kesehatan.
o Mengetahui kendala yang terdapat pada tokoh masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan yang memengaruhi pencapaian program.
o Mengetahui umpan balik berupa kritik dan saran dari tokoh

masyarakat mengenai program-program yang telah dilakukan.


Melakukan evaluasi mengenai pencapaian program pencegahan dan
penanggulangan DBD pada jumantik RW 10 Kelurahan Rawa Badak Selatan
periode 02 Juni 2014-14 Agustus 2015.
o Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang ditujukan
untuk jumantik sesuai dengan perencanaan yaitu bimbingan jumantik
(training for trainer), pendampingan jumantik saat pemantauan jentik
berkala, penggunaan peta jentik, dan sarasehan.

o Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku jumantik terhadap


pencegahan dan penanggulangan DBD.
o Mengetahui kemampuan jumantik dalam melakukan perhitungan
angka bebas jentik dan penggunaan peta jentik.
o Mengetahui kendala yang terdapat pada

jumantik

dalam

melaksanakan kegiatan yang memengaruhi pencapaian program.


o Mengetahui umpan balik berupa kritik dan saran dari jumantik dalam
-

melakukan program pemantauan jentik berkala.


Melakukan penilaian angka bebas jentik, angka kesakitan DBD, dan angka
kematian DBD pada RW 10 Kelurahan Rawa Badak Selatan setelah
dilakukan program pencegahan dan penanggulangan DBD dalam periode 02

Juni 2014-14 Agustus 2014.


Menilai apakah program dapat dilakukan secara mandiri setelah Atmajaya
mengakhiri program DBD di RW 10 Rawa Badak Selatan dan melakukan
kegiatan untuk mempersiapkan masyarakat untuk menjalankan program
secara mandiri

1. Metodologi
3.1. Sasaran peserta
3.2. Teknis pelaksanaan
3.3. Waktu
3.4. Tempat

: RW 10, Rawa Badak Selatan, RT 1-9


: Evaluasi program DBD di Rawa Badak Selatan
: Jumat, 4 September 2015 pukul 06.00 12.00 WIB
: RW 10 kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan
Koja

3. Rundown Acara
Waktu

Acara

06.00 08.00

Menemui Jumantik tiap RT DM IKM dan

DM IKM hanya

dan

melakukan observasi

08.00 12.00

Pelaksana
berkeliling

bersama jumantik masing-

untuk pengecekan jentik

masing RT

Pembagian dan pengisian

DM IKM

kuesioner disertai
pemberian gimmick

4. Rencana Anggaran

Catatan

Jenis kebutuhan
Fotokopi kuesioner
Gimmick
Total

156
156 bungkus

Harga
satuan (Rp)
5.000
15.000

Jumlah (Rp)
250.000
2.340.000
541.000

Catatan

Anda mungkin juga menyukai