Anda di halaman 1dari 10

A.

PERUSAHAAN SWASTA NASIONAL


1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Badan Usaha Perseorangan adalah perusahaan yang diawasi oleh seorang. Ia
memperoleh semua keuntungannya, tetapi menanggung semua risiko yang ada.
Untuk mendirikan badan usaha perseorangan, perlu ada ijin pemerintah. (Sukanto
Rekohadiprodjo, Heidjrachman Ranupandojo: 71)
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang pemiliknya
terdiri dari satu orang. (Drs. J. Sudarsono: 53)
Yang mana, usaha ini di miliki, di kelola dan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. (Murti
Sumarni: 44)
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikan
perseorangan (sole proprietorsip). Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan
disebut pemilik tunggal (sole proprietor). Seorang pemilik tunggal dapat
memperoleh

pinjaman

perusahaannnya,

dari

kreditor

untuk

membantu

mendanai

operasi

dimana pinjaman itu sendiri tidak mencerminkan suatu

kepemilikan. Pemilik tunggal memiliki kewajiban untuk menutup seluruh


pembayaran yang diakibatkan oleh pinjaman tersebut tetapi tidak perlu membagi
keuntungan bisnisnya dengan para kreditor. (Jeff Madura: 254)
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu orang
yang langsung memimpin perusahaan tersebut. Pemiliknya memiliki tanggung
jawab yang tidak terbatas atas utang-utang perusahaan dan berkuasa penuh atas
pengelolaan dan pengendalian perusahaan. Contohnya : warung kopi, warteg
(warung tegal), restoran lokal, pengusaha konstruksi lokal, laundry, toko pakaian
lokal .

KEUNTUNGAN/KEBAIKAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN :


a. Pemilik menerima semua keuntungan
b. Mudah membentuk dan membubarkannya
c. Manajemen fleksibel
d. Bekerjanya sangat mudah

KERUGIAN/KEBURUKANNYA PERUSAHAAN PERSEORANGAN :


a. Tanggung Jawab tidak terbatas
b. Tidak tentu masa hidupnya
c. Kesulitan dalam menambah capital
d. Terbatasnya manajemen
1

2. FIRMA
Firma diartikan sebagai pesekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan
memakain nama besama. Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu
untuk menjalankan suatu perusahaan dan masing-masing anggota persekutuan
menyerahkan sebagian atau seluruh kekayaan pribadi yag tercantum dalam akta
pendirian perusahaan. (Drs. J. Sudarsono: 54)
Berdasarkan pasal 16 Kitab Undang-undang Hukum Dagang yang bunyinya :
Firma adalah persekutuan bagi menjalankan perusahaan di bawah nama bersama.
Maka jelas di sini untuk berhasilnya usaha tersebut karena adanya dua orang atau
lebih sebagai anggota persekutuan dan masing-masing anggota harus :
i.
Memberikan/menyerahkan seluruh/sebagian kekayaannya

untuk

ii.

usaha.
Mempunyai tanggungjawab penuh termasuk kekayaan pribadi

iii.

terhadap perjanjian yang dilakukan.


Mempunyai kuasa penuh bertindak atas nama Firma sehingga unsur
saling percaya sangat diperlukan di sini. (Sukanto Rekohadiprodjo,
Heidjrachman Ranupandojo: 71)

Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha, di mana tanggug jawab masing-masing anggota
firma (Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha
tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian, akan
dipikul bersama (Murti Sumarni: 45)
Firma adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Masing-masing orang bekerjasama
harus menyerahkan kekayaannya sesuai akta pendirian. Jika mengalami kerugian,
setiap orang wajib menjadikan hartanya sebagai jaminan. Contoh Firma (Fa),
biasanya advokat (pengacara, penasihat hukum, konsultan hukum), konsultan bisnis,
dan akuntan publik. Kalau untuk perusahaan, sudah jarang. Mereka sudah
melangkah ke CV atau bahkan PT.

KEUNTUNGAN/KEBAIKAN FIRMA
a. Mendirikannya mudah
b. Pemenuhan modal lebih besar
c. Keputusan dengan musyawarah
d. Pembagian kerja atas keahlian

KEKURANGAN/KEBURUKAN FIRMA
a. Kelangsungan firma tidak terjamin jika salah satunya meninggal
b. Tanggung jawab tidak terbatas
c. Pengambilan keputusan lambat
d. Pemimpin lebih dari satu
e. Terjadinya perselisihan besar

3. PERUSAHAAN KOMANDITER (COMMANDITAIRE VEENNOOTSCHOP/


CV)
Persekutuan Komanditer merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh satu
atau beberapa orang mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa
orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. (Drs. J.
Sudarsono: 56)
Bentuk badan usaha ini merupakan perluasan bentuk badan usaha perseorangan,
dengan pemiliknya lebih dari seorang. Berdasarkan pasal 19 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang (Op.cit, hal. 11) maka CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama
untuk berusaha bersama antara orang-orang yag bersedia memimpin pengaturan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan
orang-orang yang memberikan pinjaman yang tidak bersedia (komandit) memimpin
perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan
dalam perusahaan tersebut. Jadi organisasi ini merupakan persatuan (asosiasi) dari
dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan sebagai milik bersama untuk
mendapatkan laba. (Sukanto Rekohadiprodjo, Heidjrachman Ranupandojo: 72-73)
Perseroan Terbatas ialah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha
bersama antara orang-orang yag bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang
memberikan pinjaman yang tidak bersedia (komandit) memimpin perusahaan dan
bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan
tersebut. (Murti Sumarni: 46)
Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang
atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau
beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
MACAM - MACAM CV (Sukanto Rekohadiprodjo, Heidjrachman
Ranupandojo: 73) :
1. Sekutu Pasif (Komanditer) hanya memasukkan modal

Terbagi dalam beberapa anggota di antaranya :


a. Sekutu Pimpinan/Umum (general Partner), yaitu pemilik yang
mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap hutang-hutang
perusahaan. Umumnya sangat aktif dalam kepengrusan. Sekutu ini
biasanya lebih besar memasukkan modalnya disbanding sekutu lain.
b. Sekutu Terbatas (limited partner), yang memiliki tanggung jawab
terbatas. Terbatas dalam hutang-hutang perusahaan dan terbatas dalam
kepengurusan perusahaan
c. Sekutu Diam ( Silent Partner), sekutu ini tidak turut aktif dalam
menjalankan kegiatan perusahaan, namun dikenal umum sebagai sekutu
dalam CV tersebut.
d. Sekutu Rahasia (Secret Partner), sekutu yang aktif dalam menjalankan
kegiatan perusahaan tetapi tidak diketahui oleh umum bahwa mereka
sebenernya termasuk anggota CV.
e. Sekutu Senior dan Sekutu Yunior (Senior & Yunior Partner) sekutu yang
didasakan atas lamanya investasi atau lamanya mereka bekerja dalam
perusahaan.
f. Dormant (Sleeping Patrner) yaitu sekutu yang tidak diketahui oleh
umum dan tidak aktif dalam manajemen.
2. Sekutu Aktif (Komplementer) memimpin dan menjalankan perusahaan

KEUNTUNGAN/KEBAIKAN CV
a. Kebutuhan modal mudah terpenuhi
b. Pemimpin perusahaan boleh berapa saja
c. Tanggung jawab sekutu pasif terbatas
d. Resiko ditanggung bersama
e. Keahlian sekutu aktif saling melengkapi

KERUGIAN/KELEMAHAN CV
a. Perusahaan tergantung sekutu aktif
b. Sulit menarik modal

4. PERSEROAN TERBATAS (PT)


Perseroan Terbatas adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan
yang memiliki modal usaha atas saham-saham dimana para pemiliknya turut
bagian sebanyak satu atau lebih saham. Apabila utang perusahaan melebihi
kekayaan perusahaan, maka kelebihannya tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. (Drs. J. Sudarsono: 58)

Perseroan Terbatas yaitu suatu entitas yang tercatat disebuah Negara bagian
yang membayarkan pajak dan secara hokum terpisah dari para pemiliknya. (Jeff
Madura: 261)
Perseroan Terbatas adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan
yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu/persero turut mengambil
bagian sebanyak satu atau lebih saham. Disini para pemegang saham
bertanggungjawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal
yang disetorkan. (Murti Sumarni: 47)
Perseroan Terbatas adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham
yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Jenis-jenis saham (Murti Sumarni: 48) :
a. Saham Biasa (Common Stock)
Yaitu saham yang tidak mempunyai kelebihan hak dari jenis saham
yang lain artinya para pemilik akan memperoleh deviden hanya apabila
memperoleh laba.
b. Saham Preferen (Prefered Stock)
Yaitu saham yang memiliki hak istimewa.
Hak istimewa tersebut ialah :
Pembagian Deviden yang didahulukan
Maksudnya, pemegang saham mendapat pembagian deviden
terlebih dulu dari para pemegang saham biasa.
Pembagian Deviden Kumulatif
Pemegang saham perferen yang mendapatkan hak untuk
memperoleh deviden di setiap periode.
Pembagian Kekayaan yang didahulukan
Para pemegang saham preferen mempunyai suatu hak untuk
memperoleh pembagian kekayaan perusahaan terlebih dulu dari
pemegang saham biasa, pada saat perusahaan dilikuidasikan (utang
yang harus dibayar). Tetapi disamping itu para pemegang saham
preferen tidak mempunyai hak suara di dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) yang biasanya diadakan paling sedikit
sekali dalam setahun.
c. Saham Bonus

Saham yang diberikan secara cuma-Cuma kepada pemegang saham


karena keuntungan-keuntungan perusahaan yang cukup besar.
d. Saham Pendiri
Saham yang diberikan kepada pendiri perseoan karena jasa-jasa pada
masa pendirian perusahaan tersebut.
e. Saham Kosong
Yaitu saham-saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para
pemegang saham yang kemudian disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam
modal perseroan.

KEUNTUNGAN/KEBAIKAN PT
a. Ada tanggungjawab yang terbatas dari para pemegang saham
terhadap hutang hutang perusahaan.
b. Mudah mendapatkan tambahan dana/modal, misalkan dengan
mengeluarkan saham baru.
c. Kelangsungan hidup PT lebih terjamin, sebab pemiliknya dapat
berganti-gantian.
d. Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan,
karena pimpinan yang kurang tepat dapat diganti dengan yang lebih
tepat.

KERUGIAN/KELEMAHAN PT
a. Kesulitan/ongkos-ongkos pembentukannya yang relatif tinggi.
b. Bebannya banyak, harus mengadakan laporan pajak pada
pemerintah.
c. Memerlukan izin khusus untuk mengadakan usaha tertentu.
d. Kurangnya hubungan-hubungan perseorangan dan incentive
(dorongan) disebabkan karena :
Adanya pemilik yang tinggal di daerah lain (absentee

ownership)
Manajemen yang terdiri dari orang-orang yang dibayar
kerap kali tak punya tanggung jawab penuh ataupun

kurangnya kesetiaan terhadap perusahaan.


e. Tidak ada alat-alat yang efektif untuk melindungi kepentingan
pemegang saham.
f. Tak ada rahasia mengenai penjualan, keuntungan dilaporkan pada
pemegang saham sehingga ini dapat digunakan oleh pesaing.
Jenis-jenis Perseroan Terbatas
1. Perseroan Terbatas umum/terbuka. Kebutuhan modal dalam perseroan jenis ini
dipenuhi dengan cara menjual saham di bursa saham. Saham ini diperjualbelikan
6

sehingga dapat terjadi pergantian pemilik saham/perusahaan dan siapa pun dapat
memiliki saham tersebut, karena di dalamnya tidak tertera nama pemilik (saham
ini disebut dengan atas tunjuk). Contoh PT Terbuka : Smartfren Telecom Tbk,
Gudang Garam Tbk, Hero Supermarket Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
dan Indosat Tbk.
2. Perseroan Terbatas Tertutup. Pada perusahaan terbatas tertutup, saham beredar
dikalangan tertentu saja, biasanya hanya dikalangan keluarga atau yang
mempunyai hubungan keluarga. Dalam saham dicantumkan nama pemilik. Saham
ini disebut atas nama.
3. Perseroan Terbatas Perseorangan. Pada jenis ini seluruh saham dimiliki oleh satu
orang dan biasanya pemilik bertindak pula sebagai direksi.
4. Perseroan Terbatas Negara. Dalam perseroan terbatas Negara seluruh saham atau
sebagian besar hampir dimiliki oleh Negara.

Bentuk-bentuk Perusahaan lain (Murti Sumarni: 62) :


a. Joint Venture (Patungan)
Suatu bentuk kerjasama atara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa
Negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan
ekonomi yang lebih padat. Jadi disini tidak memandang besarnya modal, kekuatan
ekonomi atau lokasi masing-masing partner yang bersangkutan. Menurut UUPMA
no. 1 tahun 1967, menyebutkan bahwa perusahaan patungan harus berbentuk
Perseroan Terbatas (PT). Dapat disebut pula bahwa perusahaan patungan ini
modalnya berupa saham dari para pendiri dengan perbandingan tertentu, resiko
ditanggung bersama antara masing-masing partner.
b. Trust
Dari gabungan beberapa perusahaan (merger) menjadi satu dan masing-masing
perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri (mengadakan fusi), sehingga
gabungan dari perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang besar.
Seluruh kekayaan perusahaan lama dipindahkan ke perusahaan yang baru dan Trust
dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab anggota pengurus adalah
sebatas modal tertanam/yang ditanamkan. Anggota/pengurus ini dapat berganti-ganti,
begitu pula sahamnya dapat dipindahkan. Surat berharga yang tidak laku, di mana
surat berharga itu sudah disetujui untuk dibeli. Tetapi apabila tanggung jawabnya tak
terbatas, maka tiap-tiap anggota harus membayar harga beli dari seluruh surat
berharga yang diseutujuinya tanpa mengingat laku ataupun tidak laku.
e. Kartel

Merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di bawah


suatu perjanjian tertentu. Di sini masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri,
mempunyai kedudukan sama dan setiap waktu dapat membatalkan perjanjian yang
telah dibuat. Ada beberapa jenis kartel sesuai dengan macam perjanjiannya :

Kartel Daerah
Disini masing-masing perusahaan mengadakan perjanjian untuk membagi
daerah pemasarannya sendiri-sendiri. Di antara anggota tidak boleh
merebut daerah pemasaran anggota lainnya.

Kartel Produksi
Dalam hal ini diadakan perjanjian untuk menentukan luas produksi
masing-masing perusahaan.

Kartel Kondisi
Disini yang diatur adalah mengenai syarat-syarat penjualan, termasuk
syarat penyerahan barag dan tempat penjualan serta masalah pemberian
potongan harga/potongan kuantitas.

Kartel Harga
Kartel ini mengatur tentang penetapan harga minimum dari barang yang
dijual. Bentuk kartel ini untuk mengurangi adanya persaingan harga di
antara anggota.

Kartel Pembagian Laba


Perjanjian dalam kartel ini menentukan cara pembagian laba untuk
masing-masing anggota. Hal ini dapat didasarkan atas besarnya volume
penjualan yang dicapai tiap-tiap anggota.

f. Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan
untuk usaha-usaha yang bersifat social. Kekayaan Yayasan terpisah dari kekayaan
masing-masing anggota. Contoh : Panti Asuhan, Rumah Sakit, Sekolah dan sebagainya.
Dapat dikatakan bahwa Yayasan ini kegiatannya jauh dari adanya persaingan usaha
B. PERUSAHAAN NEGARA
1. PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN)
Suatu perusahaan Negara yang melayani kepentingan masyarakat atau untuk
kesejahteraan umum, tanpa melepas syarat efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
Seluruh karyawannya berstatus pegawai negeri. Contoh : PT. KAI (PT. Kereta Api
Indonesia) dan Jawatan Pos.

2. PERUSAHAAN UMUM (PERUM)


Suatu perusahaan yag mencari keuntungan namun tidak lupa akan melayani
kepentingan umum. Contoh : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum
Perhutani, Perum Telekomunikasi.
3. PERUSAHAAN TERBATAS (PT/PERSERO)
Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah untuk mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya
berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa
saham-saham. (Murti Sumarni: 51). Contoh : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Terbuka. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Garuda Indonesia (Persero). PT
Angkasa Pura (Persero).
4. PERUSAHAAN DAERAH (PD)
Perusahaan yang modal/sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah, di mana
kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan Negara. Keuntungan perusahaan ini
nantinya akan digunakan untuk pembangunan daerahnya. (Murti Sumarni: 53).
Contoh : Bank Pembangunan Daerah (BPD), Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM), Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota), Perusahaan Daerah Rumah
Potong Hewan (PDRPH).
C. KOPERASI
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota,
dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. (Murti Sumarni: 54)
Beda koperasi dengan bentuk Perusahaan lain ialah bahwa koperasi ini :
1) Setiap anggota hanya mempunyai satu suara
2) Bahwa pembelian oleh anggota adalah sebesar harga pokok. Menurut UU
No. 12 Tahun1967, koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang
berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang tau badan-badan hokum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. (Drs. J. Sudarsono: 66-67)
Jadi secara umum fungsi Koperasi dalam tata perekonomian Indonesia ialah :
1) Sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
2) Sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional
3) Sebagai salah satu urat nadi perekonomian nasional

4) Sebagai alat Pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan


ekonomi bangsa Indonesia (Murti Sumarni: 56)

DAFTAR PUSTAKA

Reksohadiprodjo, Sukanto., Dkk. Pengantar Ekonomi Perusahaan.


Yogyakarta : BPEE

Sudarsono, J (1992). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia


Pustaka Utama

Sumarni, Murti (1998). Pengantar Bisnis. Yogyakata : Liberty Yogyakarta

Madura, Jeff (2011). Pengantar Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Advendi S. (2008). Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta: Grasindo

10

Anda mungkin juga menyukai