Mikro
Mikro
Mikro
ABSTRAK
Centrifugal casting merupakan proses pengecoran logam dimana logam cair membeku di dalam cetakan yang
berputar. Proses heat treatment digunakan untuk meningkatkan sifat fisik mekanik dari material, khususnya untuk
material yang mengalami proses pengecoran ulang (remelting). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh heat treatment T6 terhadap struktur mikro dan kekuatan tarik aluminium scrap pada proses centrifugal
casting.Material yang digunakan adalah aluminium scrap yang merupakan hasil pengecoran ulang (remelting)
pada putaran mesin centrifugal casting 700 rpm. Solution heat treatment pada penelitian ini dilakukan pada
temperatur 5350C selama 4 jam, sedangkan artificial aging pada temperatur 1550C selama 3 jam. Spesimen uji
tarik yang digunakan berdasarkan standar JIS Z 2201. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya proses
heat treatment T6, maka terjadi perbaikan struktur mikro dengan munculnya presipitat, sehingga kekuatan tarik
mengalami peningkatan yang signifikan.
Kata Kunci: Centrifugal Casting, Aluminium Scrap, Heat Treatment, Struktur Mikro, Kekuatan Tarik
1.
PENDAHULUAN
Aluminium merupakan material yang sering
digunakan sebagai bahan untuk memproduksi suku
cadang kendaraan bermotor. Hal ini disebabkan
karena aluminium merupakan material yang memiliki
sifat mekanis yang baik, terutama untuk material
struktur atau pemesinan. Selain itu aluminium
mempunyai beberapa keunggulan antara lain ringan,
mempunyai sifat mampu bentuk (formability) yang
baik, tahan korosi dan kekuatan tariknya dapat
ditingkatkan melalui proses pengerjaan dingin atau
melalui proses perlakuan panas [Callister, 2007].
Produk dari bahan aluminium yang sudah tidak
bisa digunakan (produk bekas), masih bisa
dimanfaatkan lagi untuk memproduksi ulang suku
cadang kendaraan bermotor. Untuk memanfaatkan
aluminium bekas, maka beberapa industri lokal
mencoba untuk memanfaatkan material ini untuk
membuat ulang beberapa produk suku cadang
kendaraan bermotor, seperti pada proses pembuatan
velg kendaraan roda dua. Namun hasil produk coran
yang dihasilkan masih jauh berbeda dengan produk
industri besar. Pada industri lokal masih menggunakan
metode yang sederhana dan mudah untuk
dilaksanakan
yaitu
Gravity
Casting
untuk
memproduksi velg, sehingga masih banyak terdapat
cacat coran yang berdampak pada kualitas sifat fisis
dan mekanis dari produk tersebut, sehingga perlu
dicarikan metode lain yang dapat memperbaiki
kualitas produk pengecoran tersebut. Pada proses
pengecoran ulang (remelting) material aluminium
scrap untuk kondisi plane strain diperoleh hasil
bahwa proses remelting dapat menurunkan
ketangguhan paduan aluminium. Penurunan ini
disebabkan oleh porositas akibat peningkatan gas
2.
METODE PENELITIAN
Material yang digunakan adalah aluminium scrap
yang merupakan hasil pengecoran ulang (remelting)
velg pada putaran mesin centrifugal casting 700 rpm.
Uji tarik (tensile test) dilakukan untuk mengetahui
ketahanan suatu material terhadap pembebanan statik.
Spesimen uji tarik diambil dari bagian terluar velg
dengan pertimbangan bahwa pada bagian velg ini
yang akan lebih banyak mendapatkan beban saat velg
digunakan.
Regangan (Strain) =
(2)
T-147
3.
10 m
(a)
(a)
(b)
a)
10 m
Unsur
Si
Fe
Cu
Mn
Mg
Zn
Ti
Cr
Ni
Pb
Sn
Al
Spesimen
6,95
<0,1474
0.03
0.0036
0.2683
0.0326
0.1329
0.0027
0.0032
0.0006
0.0033
92.43
(b)
Gambar 5 Struktur Mikro
(a) Tanpa HT T6; (b) Dengan HT T6
T-148
max
Tanpa HT T6
yield
(MPa)
(MPa)
176,89
94,44
%
4,33
max
(MPa)
Dengan HT T6
yield
%
238,44
(MPa)
171,28
12,02
SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses heat
treatment T6 menyebabkan terjadinya perubahan
struktur mikro berupa perubahan bentuk ukuran Si
yang semakin kecil (terputus-putus) dan terdistribusi
di batas butir dengan distribusi presipitat yang merata
pada matriks aluminium. Hal ini berdampak pada
peningkatan sifat mekanis berupa kenaikan kekuatan
tarik sebesar 34,8%, yaitu dari 176,89 MPa naik
menjadi 238,44 MPa.
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Metals (ASM) Handbook
Committee, Heat Treating, Volume 04, ASM
International,
The
Materials
Information
Company. 1991.
Anzip, A., Suhariyanto, Peningkatan Sifat Mekanik Paduan
Aluminium A356.2 dengan Penambahan Manganese
(Mn) dan Perlakuan Panas T6, Jurnal Teknik Mesin,
Vol. 8, No. 2, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
2006
Bambang, U., Pengaruh Kecepatan Putar terhadap Sifat
Fisis dan Mekanis pada Centrifugal Casting
Aluminium Alloy Velg Sepeda Motor, Tesis,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.2010
Budiyono, A., Jamasri, Pengaruh Remelting terhadap
Ketangguhan Paduan Aluminium, Media Teknik No. 3
Tahun XXVI, Yogyakarta. 2004
Callister, Jr.W.D., Material Science and Engineering
- An Introduction, 7 th ed, John Wiley & Sons,
Inc. 2007.
Campbell, J., Castings, Second Edition, ButterworthHeinemann, UK. 2003
Japanese Industrial Standard (JIS) Handbook, JIS Z 2201,
Test Pieces for Tensile Test for Metallic Materials.
1998.
Joshi, A.M., 2010, Centrifugal Casting, Department of
Metallurgical Engineering & Material Science, Indian
Institute of Technology, Bombay, India. 2010.
Nugroho, 2011, Perbandingan Pengecoran Sentrifugal dan
Gravitasi terhadap Kualitas Hasil Coran Velg
Aluminium A356, Tesis, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. 2011.
T-149