Tanggal Percobaan
10 September 2015
Tanggal Pengumpulan
17 September 2015
disusun oleh :
Nama
NIM
10614052
Kelompok
Prodi
Biologi
Asisten
Aditya (10612042)
Regy (10511077)
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan titik didih suatu campuran zat cair yang didistilasi
2. Menentukan indeks bias larutan hasil distilasi dengan metode
distilasi sederhana
3. Menentukan indeks bias larutan hasil distilasi dengan metode
distilasi bertingkat
4. Menentukan indeks bias larutan hasil distilasi dengan metode
distilasi azeotrop
5. Menentukan titik leleh dari campuran zat padat / kristal dari zat
yang dikristalisasi
II.
TEORI SINGKAT
Kebanyakan materi yang terdapat di bumi ini tidak murni, tetapi berupa campuran
dari berbagai komponen. Contohnya, tanah terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik
dalam wujud padat, cair dan gas. Untuk memperoleh zat murni kita harus
memisahkannya dari campurannya. Campuran dapat dipisahkan memlalui peristiwa
fisika atau kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat
dipisahkan. Cara atau teknik pemisahan campuran pada jenis, wujud dan sifat komponen
yang terkandung di dalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair, misalnya pasir
dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari
porinya yang besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput
semipermeabel. Kertas saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari
pelarutnya. Campuran homogen, seperti alkohol dalam air, tidak dapat dipisahkan dengan
saringan, karena partikelnya lolos dalam pori-pori kertas saring da selaput
semipermeabel. Campuran seperti itu dapat dipisahkan dengan cara fisika yaitu destilasi,
rekristalisasi, ekstraksi dan kromaografi (Syukri, 1999:15).
Destilasi adalah suatu teknik pemisahan suatu zat dari campurannya berdasarkan
titik didih. Destilasi ada dua macam, yaitu destilasi sederhana dan destilasi bertingkat.
Destilasi sederhana merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Destilasi
dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak
ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air
tawar dan air laut. Sementara destilasi bertingkat merupakan proses destilasi berulangulang yang terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat
yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan
cairan yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi
bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi dan lainlain (Syarifudin, 2008:10).
Prinsip dasar dari proses rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara
zat yang dimurnikan dengan zat pengotornya. Syarat syarat pelarut yang sesuai adalah :
pelarut tidak bereaksi dengan zat yang dilarutkan, pelarut hanya dapat melarutkan zat
yang akan dimurnikan dan tidak melarutkan zat pencemarnya. Titik didih pelarut harus
lebih rendah dari titik leleh zat yang akan dimurnikan agar zat tersebut tidak terurai .
Kristal dapat digolongkan berdasarkan sifat ikatan antara atom-atom, ion-ion atau
molekul-molekul yang menyusunnya. Dan penggolongan seperti ini akan sangat berguna.
Pengolongan ini akan sangat berguna. Penggolongan ini akan lebih mendasar
menggunakan jumlah dan jenis unsure semestinya (symmetry element). Bila hasil rotasi,
pantulan atau inverse suatu benda dapat dengan tepat disuspensi pada benda asalnya,
maka struktur itu dikatakan mengandung unsure seperti simetri tertentu sumbu rotasi,
bidang pantulan (cermin),atau titik pusat (pusat inverse).operasi simetri ini dapat
diterapkan pada bentuk-bentuk geometris, pada siatu benda fisis atau stuktur molekul
(Nocent, 2001).
III.
DATA PENGAMATAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan beberapa
data hasil pengamatan yang akan dijelaskan di dalam tabel di bawah
ini :
1. Percobaan 1
A
Destilasi sederhana
Destilasi aston-air (1:1) sebanyak 40 mL
To = 33 oC
Tabel III Hasil pengamatan destilasi sederhana
No
Suhu (oC)
Volume (mL)
54
1.3705
52
13
1.3685
61
14,5
1.3695
Destilasi bertingkat
No
Suhu (oC)
Volume (mL)
41
1,3556
37
10
1,3605
Suhu (oC)
Volume (mL)
61
61
10
51,5
15
2. Percobaan 2
A Rekristalisasi
i.Benzoat
Massa Kotor
:
Massa Murni
:
Penampakan:
Sebelum
1,5
gram
0,2993 gram
Sesudah
IV.
1
gram
0,4963 gram
54 +52+61
3
% Galat 2 :
% Galat 3 :
1,35851,3705
= 55,67 oC
1,3585
x 100% = 0,8833 %
1,3585
x 100% = 0,7361 %
1,3585
x 100% = 0,8097 %
1,35851,3685
1,35851,3695
No
Suhu (oC)
Volume (mL)
Galat
54
1.3705
0,8833 %
52
13
1.3685
0,7361 %
61
14,5
1.3695
0,8097 %
b. Destilasi bertingkat
Indeks bias literatur
= 1.3585 (Koser, et.al. 1997)
1.3556+ 1.3605
Indeks bias percobaan =
= 1.35805
2
Titik didih literatur
% Galat 2 :
1,3585
x 100% = 0,2134 %
1,3585
x 100% = 0,1472%
1,35851,3556
1,35851,3605
No
Suhu (oC)
Volume (mL)
Galat
41
1,3556
0,2134 %
37
10
1,3605
0,1472%
c. Destilasi Azeotrof
Indeks bias literatur
= 1.328
= 64oC (sciencelab.org)
61+ 61+51.5
Titik didih percobaan =
= 57,83 C
3
Titik didih literatur
Galat :
% Galat 1 :
% Galat 2 :
% Galat 3 :
1,3281, 3356
1,3281,323
1,3281,326
1,328
x 100% = 0,5722 %
1,328
x 100% = 0,3765 %
1,328
x 100% = 0,1506 %
No
Suhu (oC)
Volume (mL)
Galat fase 2
61
0,5722 %
61
10
51,5
15
2. Percobaan 2
% recovery benzoat :
murni
kotor
x 100% =
murni
kotor
0,2993
1,5
x 100% =
0,3765 %
0,1506 %
x 100% = 15,2 %
0,4963
1
x 100% = 49,3
%
V.
PEMBAHASAN
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih cairan dalam sedemikian rupa
sehingga komponen yang tidak dapat diubah dengan distilasi sederhana. Hal ini terjadi
karena ketika azeotrop direbus uap memiliki proporsi yang sama dari konstituen sebagai
campuran direbus Senyawa azeotrop yang digunakan pada praktikum ini merupakan
campuran dari beberapa senyawa seperti metanol, air, dan toluen. Campuran ini memiliki
25 mL methanol-air dan 25 mL toluen (Koser, et.al. 1997).
Pada praktikum ini, azeotrop yang dipakai mempunyai sebagian toluen. Hal ini
disebabkan karena praktikum ini bertujuan memisahkan air dan metanol. Dengan adanya
toluen, hal ini bisa terjadi dan memudahkan proses distilasi bertingkat (Syukri, 1999:15).
Senyawa yang digunakan pada praktikum kali ini seperti aseton, toluen, metanol,
komper, As.Benzoat mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, struktur pada senyawa
dapat di lihat pada gambar di bawah (sciencelab.org) :
I.
Aseton :
trigonal planar
pada C=O
II.
Toluen
III.
Metanol
IV.
Asam Benzoat
VI.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal :
1. Titik didih yang terdapat pada percobaan kali ini adalah :
o Destilasi sederhana rata-rata
: 55,67 oC
o Destilasi bertingkat rata- rata
: 39 oC
o Distilasi azeotrope rata-rata
: 57,83 C
2. Indeks bias distilat dengan metode distilasi sederhana adalah 1.3695
3. Indeks bias distilat dengan metode distilasi bertingkat adalah 1.35805
4. Indeks bias distilat dengan metode distilasi azeotrop terner adalah 1.328
5. Titik leleh hasil perhitungan data :
Asam Benzoat :
120 oC
Kapur Barus
:
78 oC
VII.
PUSTAKA
Diassaputri, Annisa. 2012. Melaksanakan Proses Sublimasi mengikuti
Prosedur