Anda di halaman 1dari 59

PROJECT SCOPE

MANAGEMENT
IRFAN FERDYANSAH| GRANDHIA AGIL P | ADE SULAIMAN | NATHANIEL ARDY
DESTINA SURYA D | ADIGUNA PUTRA P

Project Scope Management

Mencakup proses-proses yang diperlukan untuk


memastikan bahwa proyek tersebut mencakup
semua pekerjaan yang diperlukan, dan hanya
pekerjaan yang diperlukan, untuk menyelesaikan
proyek dengan sukses.

Proses penentuan,
mendokumentasikan, dan
mengelola kebutuhan
Proces menciptakan
scope dan persyaratan
stakeholder
management plant
yang
untuk
memenuhi tujuan
mendokumentasikan proyek
bagaimana ruang lingkup
proyek akan didefinisikan,
divalidasi, dan dikendalikan

Proses penerimaan
Proses pengelompokan
deliverable proyek selesai
deliverable proyek dan
pekerjaan proyek menjadi
lebih kecil, komponen lebih
mudah dikelola

Proses pengembangan penjelasan


rinci tentang proyek dan produk

Proses pemantauan status proyek


dan lingkup produk serta mengelola
perubahan pada scope baseline

Project Context

Project Scope
Pekerjaan yang
Product Scope
dilakukan untuk
Fitur dan fungsi yang memberikan produk,
menjadi ciri produk,
layanan, atau hasil
layanan, atau hasil;
dengan fitur dan
fungsi yang
ditentukan

Plan Scope Management

Plan Scope Management

proses menciptakan scope management plan yang


mendokumentasikan bagaimana ruang lingkup proyek akan
didefinisikan, divalidasi, dan dikendalikan

Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa


ia menyediakan panduan dan arahan
tentang bagaimana ruang lingkup akan
dikelola sepanjang proyek.

Plan Scope Management

Plan Scope Management (INPUT)


Project management plan
Digunakan untuk membuat Scope management plan dan mempengaruhi
pendekatan yang akan dilakukan untuk perencanaan ruang lingkup proyek

Project Charter
Digunakan untuk menyediakan informasi context untuk membuat ruang lingkup
proyek yang akan di kerjakan

Enterprise environmental Factors


Faktor-faktor lingkungan baik internal maupun eksternal yang dapat
mempengaruhi ruang lingkup proyek, termasuk : Budaya organisasi, infrastuktur,
Personel Administration, dan kondisi marketplace

Organizational process assets


Asset- Asset yang dimiliki oleh organisasi yang telah dikumpulkan sejak lama dan
dapat mempengaruhi proses pembuatan plan Scope management, termasuk :
Kebijakan dan Prosedur, Informasi sejarah dan pengetahuan dasar.

Plan Scope Management (Tools & Techniques)

Tool & Techniques


Expert judgement
Ahli dalam bidang masing-masing yang dapat
dimemberikan keterangan , masukan , pengetahuan ,
skill , pengalaman , untuk membantu dalam
pembuatan project Scope management
Meetings
Tim proyek dapat membuatan suatu meeting untuk
mengembangkan project Scope management

Plan Scope Management (OUTPUT)


Scope management plan
Komponen dari project yang menjelaskan ruang lingkup
yang akan di kerjakan , diawasi, dikontrol, dan diverifikasi,
termasuk:
Proses untuk menyiapkan detail dari project scope
statement
Proses yang memungkinkan penciptaan WBS dari detail
project scope statement
Proses yang menetapkan bagaimana WBS akan diperbaiki
dan disetujui
Proses yang menentukan apa yang akan diperoleh ketika
proyek sudah selesai
Proses untuk mengontrol perubahan dari project scope

Plan Scope Management (OUTPUT)


Requirements management plan
Komponen yang menjelaskan bagaimana kebutuhan akan sumber
daya di analisa, didokumentasikan, dan diatur, termasuk:
Bagaimana agar aktivitas dapat dirancanakan, dilacak dan
dilaporkan
Proses persyaratan pemrioritasan
Memperbaiki kegiatan manajemen seperti, bagaimana melakukan
perubahan produk, bagaimana damapak akan dianalisis,
bagaimana kegiatan manajemen akan ditelusuri, dilacak dan
dilaporkan kepada otoritas untuk menyetujui perubahan ini
Product metrics yang akan digunakan dan alasan mengapa meraka
menggunakanmya.
Traceability structure to reflect which requirement attributes will be
captured on the traceability matrix.

Collect Requirements

Collect requirement adalah proses untuk mendefinisikan dan


mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan dari Stakeholder, hal ini
dilakukan dalam upaya pemenuhan tujuan dari proyek dan kebutuhan
dari customer.

Type Of Requirements

1. Kebutuhan bisnnis
2. Kebutuhan stakehollder
3. Kebutuhan solusi
a) Kebutuhan fungsional
b) Kebutuhan non-fungsiojnal
c) Kebutuhan transisi
4. Kebutuhan proyek
5. Kebutuhan kualitas

Diagram alur

Collect Requirements (INPUT)


Scope management plan
komponen dari project management plan yang menjelaskan
mengenai Scope yang akan dikerjakan, ditingkatkan, diawasi,
dikontrol, dan diverisifikasi.
Requirements management
Requirements Management Plan adalah componen yang
menjeaskan bagaimana kebutuhan dianalisa, didokumentasikan,
dan diatur.
Stakeholder management plan
Digunakan untuk mengerti kebutuhan dari stakeholder dan
leveling dari stakeholder untuk menilai dan mengadaptasi
kebutuhan stakeholder.
project charter
Digunakan untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan proyek
dan detail produk yang akan dibuat.
Stakeholder register
Digunakan untuk mengidentifikasi siapa saja stakeholder yang
bisa memberikan informasi tentang kebutuhan proyek dan
produk secara detail.

Collect Requirements (Tools & Techniques)


Interview
Focus group
Facilitated workshops
Group creatively techniques
Brainstorming
Nominal group techniques
The delphy techniques
Idea/mind maping
Afinity diagram

Quistionaires &
surveys
Observation
Prototypes
Benchmarking
Context diagram
Document Analysis

Collect Requirements (OUTPUT)


Requirements documentation
Mendeskripsikan bagaimana kebutuhan individu disatukan dengan
kebutuhan bisnis dari proyek. Requirement Documentation tidak
boleh
ambigu harus jelas dan lengkap, serta dapat diterima oeh
para stakeholder kunci.Requirement Documentation dapat berisi :
Kebutuhan bisnis
Kebutuhan stakeholder
Kebutuhan solusi
Kebutuhan proyek
Kebutuhan transisi
Kebutuhan akan asumsi,depedensi,dan kendala

Collect Requirements (OUTPUT)


Requirements traceability matrix
Adalah tabel yang menghubungkan
kebutuhan dan jenisnya selama
lifecycle proyek. Dapat berisi :
Kebutuhan bisnis,
oppryunities,sasaran dan
tujuan
Tujuan proyek
Project scope atau WBS
deliverable
Desain produk
Product development
Test strategy and test scnarios
Kebutuhan lebih rinci dan detil

Collect Requirements (OUTPUT)

sample taceability matrix

Define Scope

Define Scope

Define scope merupakan sebuah proses


mengembangkan deskripsi secara detail oleh suatu
proyek atau produk.
Manfaat dari proses ini adalah batasan/lingkup dari
suatu proyek. Dengan mendifinisikan requirements
mana yang akan termasuk atau tidak termasuk dalam
lingkup proyek.

Inputs, Tools & Techniques, Outputs


Inputs :
Scope management plan
Project charter
Requirements documentation
Organizational process assets
Tools & Techniques :
Expert judgment
Product analysis
Alternatives generation
Facilitated workshops
Outputs :
Project scope statement
Project documents update

Tidak seluruh requirements


yang terdefinisi pada collect
requirements akan termasuk
dalam proyek, jadi proses
define scope akan memilih
final project requirements dari
requirements documentation
yang dikirim setelah proses
collect requirements (pada
proses sebelumnya).

Define Scope (INPUT)


Scope management plan
Scope management plan merupakan bagian dari project management plan yang menetapkan kegiatan
untuk mengembangkan, memantau, dan mengontrol ruang lingkup dari proyek.\
Project charter
Project charter terdiri dari diskripsi proyek dan karakteristik dari produk secara menyeluruh, dan juga
berisi tentang project approval requirements.
Requirements documentation
Digunakan untuk memilih requirements yang akan termasuk di dalam proyek
Organizational process assets
Organizational process assets dapat mempengaruhi bagaimana mendefinisikan ruang lingkup, berikut
contohnya, tetapi tidak hanya terbatas pada hal-hal tersebut saja :
Kebijakan, prosedur, dan template untuk project scope statement
File-file dari proyek-proyek sebelumnya
Pembelajaran dari tahap atau proyek sebelumnya

Define Scope (Tools & Techniques)


Expert judgment
Expert judgment sering digunakan untuk menganalisis informasi yang
dibutuhkan untuk mengembangkan project scope statement. Hal
tersebut dapat dilakukan oleh berbagai kalangan proyek, yang
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang spesifik. Beikut
merupakan contohnya, namun tidak hanya terbatas pada contoh
berikut ini :
Unit lain di dalam organisasi
Konsultan
1. Stakeholders, termasuk sponsor dan kostumer
2. Professional and technical associations
3. Industry groups

Define Scope (Tools & Techniques)


Product Analysis
Untuk proyek yang memiliki produk sebagai hasil dari output yang
akan disampaikannya, maka Product analysis menjadi tool yang
sangat diperlukan. Product analysis terdiri dari teknik-teknik seperti
breakdown product, systems analysis, requirements analysis, systems
engineering, value engineering, dan value analysis.
Alternatives Generation
Alternative generation adalah teknik yang digunakan untuk
mengembangkan sebagai banyak pilihan alternative yang mungkin
dilakukan, mengidentifikasi pendekatan yang berbeda untuk
menjalankan dan melakukan pekerjaan proyek. Berbagai teknik dapat
digunakan seperti brainstorming, latheral thinking, analysis of
alternatives, dll.

Define Scope (Outputs)


Project scope statement
Project scope statement adalah deskripsi ruang lingkup proyek, point utama, asumsi,
dan batasan. Project scope statement mendokumentasikan seluruh lingkupan, termasuk
lingkup proyek dan produk. Ini menggambarkan secara rinci, hasil produk dari suatu
proyek dan pekerjaan yang diperlukan untuk membuatnya. Hal ini memungkinkan ti
proyek untuk melakukan perencanaan yang lebih rinci, panduan kerja tim proyek, dan
menyediakan dasar untuk mengevaluasi apakah permintaan untuk perubahan atau
pekerjaan tambahan masih terdapat dalam lingkup/batasan proyek tersebut.
Project scope statement mengacu pada hal-hal berikut ini:
1.

Product scope description

2.

Acceptance criteria

3.

Deliverable

4.

Project exclusion

5.

Constraints

6.

Assumptions

Define Scope (Outputs)


.Project documents update
Dokumen-dokumen yang mungkin dapat diupdate adalah
sebagai berikut :
1. Stakeholder register
2. Requirements documentation
3. Requirements traceability matrix

Create WBS

Create WBS
proses pengelompokan deliverable proyek dan
pekerjaan proyek menjadi lebih kecil, komponen
lebih mudah dikelola.

Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa ia


menyediakan visi terstruktur dari apa yang akan
disampaikan

WBS adalah dekomposisi hirarkis dari total ruang


lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh tim
proyek untuk mencapai tujuan proyek dan
menciptakan keperluan deliverables

Sebuah paket pekerjaan dapat digunakan untuk


kelompok kegiatan di mana pekerjaan dijadwalkan
dan diperkirakan, dipantau, dandikontrol

Create WBS (INPUT)


1.Scope Management Plan
menentukan cara membuat WBS dari pernyataan lingkup
proyek rinci dan bagaimana WBS akan dipertahankan dan
disetujui.
2.Project Scope Statement
menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan dan pekerjaan
yang dikecualikan. Ini juga daftar dan menggambarkan
pembatasan internal atau eksternal tertentu atau
keterbatasan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek
3.Requirements Documentation
penting untuk memahami apa yang perlu diproduksi sebagai
hasil dari proyek dan apa yang perlu dilakukan untuk

Create WBS (INPUT)


4.Enterprise Environmental Factors
Industri-standard WBS tertentu, relevan dengan sifat proyek,
dapat berfungsi sebagai sumber referensi eksternal untuk
penciptaan WBS. Misalnya, proyek-proyek rekayasa mungkin
referensi ISO / IEC15.288 pada Sistem Teknik - Sistem Proses
Siklus Hidup, untuk membuat WBS untuk proyek baru
5.Organizational Process Assets
Aset proses organisasi yang dapat mempengaruhi proses
pembuatan WBS termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Kebijakan, prosedur, dan template untuk WBS;
Proyek file dari proyek-proyek sebelumnya;
Pelajaran dari proyek-proyek sebelumnya

Create WBS (Tools & Techniques)


1. Decomposition
Dekomposisi adalah teknik yang digunakan
untuk membagi dan mengelompokkan
project scope dan project delivirables
menjadi lebih kecil, bagian yang lebih
mudah dikelola
Dekomposisi dari total project work ke
dalam work packages umumnya melibatkan
kegiatan sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan menganalisis
deliverables dan kerja terkait;
Penataan dan mengorganisir WBS;
Decomposing WBS tingkat atas ke tingkat
yang lebih rendah komponen rinci;
Mengembangkan dan menetapkan kode
identifikasi untuk komponen WBS;
Memverifikasi bahwa tingkat dekomposisi

Create WBS (Tools & Techniques)


2. Expert Judgment
Sering digunakan untuk menganalisis informasi
yang dibutuhkan untuk menguraikan proyek
deliverables menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil untuk menciptakan WBS yang efektif.
Struktur WBS dapat diciptakan melalui berbagai
pendekatan:
Beberapa metode populer termasuk pendekatan
topdown, penggunaan pedoman organisasispesifik, dan penggunaan WBS template
WBS struktur dapat disajikan dalam berbagai
bentuk, seperti;
Menggunakan fase siklus hidup proyek sebagai
tingkat kedua dekomposisi, dengan produk dan
proyek deliverables dimasukkan di tingkat
ketiga,
Menggunakan point utama sebagai tingkat

Create WBS (OUTPUT)


1. Scope Baseline
Versi menyetujui scope statement, struktur rincian kerja (WBS), dan assosiated WBS dictionary ,
yang dapat diubah hanya melalui prosedur pengendalian perubahan formal dan digunakan sebagai
dasar untuk perbandingan.
Ini adalah komponen dari rencana manajemen proyek. Komponen scope baseline meliputi:
Project Scope Statement
WBS
WBS Dictionary
adalah dokumen yang memberikan penyampaian rinci, aktivitas, dan penjadwalan informasi
tentang masing-masing komponen dalam WBS. Informasi dalam kamus WBS mungkin termasuk,
namun tidak terbatas pada:
Kode pengenal akun,
Deskripsi kerja,
Asumsi dan kendala,
Organisasi yang Bertanggung Jawab,
Schedule Milestone,
Terkait jadwal kegiatan,
Resources diperlukan,
Perkiraan biaya,
Persyaratan Kualitas,
Penerimaan Kriteria
Referensi Teknik

Create WBS (OUTPUT)


2. Project Documents Update
Dokumen proyek yang dapat diperbarui meliputi, tetapi tidak terbatas pada, persyaratan
dokumentasi, yang mungkin perlu diperbarui untuk menyertakan perubahan disetujui.
Jika permintaan perubahan disetujui hasil dari proses Buat WBS, maka dokumentasi
persyaratan mungkin perlu diperbarui untuk menyertakan perubahan persetujuan.

Validate Scope

Validate Scope

Vallidate scope adalah proses untuk meresmikan


penerimaan dari poyek yang telah selesai.
Keuntungan utama dari proses ini adalah
membawa objektifitas dalam penerimaan proses
dan meningkatkan peluang penerimaan produk
akhir, servis, dan hasil dengan memvalidasi
semuanya

Validate Scope (INPUT)


5.5.1.1
5.5.1.2
5.5.1.3
5.5.1.4
5.5.1.5

Project Management Plan


Requirements Documentation
Requirements Traceability Matrix
Verified Deliverable
Work Performance Data

Validate Scope (Tools & Techniques)


5.5.2.1 Inspection
5.5.2.2 Group Decision-Making Technique\

Validate Scope (OUTPUT)


5.5.3.1 Acceptance Deliverables
5.5.3.2 Change Request
5.5.3.3 Work Performance Information
5.5.3.4Project Documents Update

Control Scope

Control Scope (INPUT)

Control Scope (INPUT)

Control Scope (INPUT)

Control Scope (INPUT)

Control Scope (INPUT)

Control Scope (INPUT)

Control Scope (Tools & Techniques)

Control Scope (OUTPUT)

Control Scope (OUTPUT)

Control Scope (OUTPUT)

Control Scope (OUTPUT)

Control Scope (OUTPUT)

Anda mungkin juga menyukai