1 Oroantral Fistula
1.1.1 Definisi
Oroantral fistula adalah lubang antara prosessus alveolaris dan sinus
maksilaris yang tidak mengalami penutupan dan mengalami epitelisasi. Oroantral
fistula adalah hubungan yang tidak normal antara sinus maksillaris dan rongga
mulut dan dapat merupakan hasil dari beberapa proses patologi yang berbeda.
Oroantral fistula adalah satu dari beberapa jenis komplikasi pencabutan gigi
premolar dan molar pada daerah rahang atas (Sulastra, 2001)
1.1.2
Penatalaksanaan
Pembukaan kronis sinus maksilaris yang persisten lebih dari 48 jam
diperkirakan telah menjadi fistula. Pasien dengan OAF (Oroantral Fistule) butuh
penangan terhadap fistula dan penutupan dari sinus yang terbuka. Sebelum
prosedur tersebut dilakukan pasien mungkin butuh perawatan terhadap sinusitis
yang mungkin ada. Ada beberapa macam metode perawatan terhadap sinusitis
yang mungkin terjadi diantaranya dengan terapi obat-obatan dan prosedur
Caldwell-Luc.
Kombinasi antibiotik dan dekongestan harus diresepkan kepada pasien
serta irigasi sinus yang rutin untuk menghilangkan infeksi kronis. Dalam
perawatannya, OAF harus dievaluasi dengan pemeriksaan gambar dan klinis.
Pasien dengan debit (cairan) yang berasal dari fistula dan hidung membutuhkan
irigasi sinus. Irigasi dari sinus maksilaris tidak boleh dilakukan dalam keadaan
tekanan tinggi, karna tekanan yang besar/tinggi dapat menyebabkan distribusi
materi yang terinfeksi kedaerah jaringan sekitar, termasuk daerah orbital. Irigasi
harus dilakukan dalam interval 48 jam dan dievaluasi kembali. Jangan pernah
mencoba untuk melakukan penutupan sebelum infeksi sinus ditangani.
Setelah penyakit pada sinus telah dikontrol barulah prosedur bedah dapat
direncanakan. Bagian terpenting dari prosedur ini ialah pembuangan sisa mukosa
kronis. Ukuran dari lubang oroantral yang terjadi biasanya lebih besar dari fistula
yang ada itu sendiri. Prosedur Caldwell-Luc digunakan untuk mendapatkan akses
ke antrum agar dapat melakukan debrisasi jika diperlukan. Akses didapatkan di
atas vestibulum kaninus dan kemudian kuret antral dapat digunakan untuk
membuang jaringan mukosa yang terinfeksi. Nasal packing dan antibiotic topical
pada kasa digunakan untuk mengontrol pendarahan pada sinus dan membantu
penyembuhan mukosa. Kemudian perhatian bisa lebih difokuskan pada
pembuangan jaringan fistula dan penutupan lubang yang terbentuk. Fitulektomi
dapat dilakukan pada prosedur ini.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk menutup lubang oroantral
yang terbuka. Awang membagi sumber penutupan OAC (Oroantral Comunication)
menjadi flap local, flap
disekitar yang adekuat untuk menutupi lubang. Beberapa contoh teknik flap local
diantaranya flap bukal (sliding /-pun finger), flap palatal, dan kombinasi antara
jaringan mukoperiosteal bukal dan palatal.
Flap bukal merupakan prosedur yang sederhana. Flap bukal dapat
dikombinasikan dengan prosedur Caldwell-Luc yang digunakan sebagai jalan
masuk ke sinus maksilaris seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kelebihan dari
teknik ini adalah mudah dimobilisasi, keterampilan yang minimum serta waktu
yang diperlukan lebih singkat. Kekurangannya adalah penyatuan jaringan kurang
baik sehingga hanya disarankan untuk OAF yang kecil.
Flap palatal dilakukan dengan melibatkan insisi dan pengambilan flap
mukoperiosteal dan dijahit pada jaringan de-epitalisasi yang telah disiapkan. Perlu
perhatian lebih terhadap desain flap agar dapat terjadi rotasi dan posisi yang benar.
Flap palatal yang didesain dengan baik itu tebal dan memiliki suplai darah yang
sempurna
yang
diperlukan
untuk
penyembuhan.
Prosedur
ini
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Pedersen, Gordon W. Buku Ajar Praktis bedah Mulut (Oral Surgery). Jakarta :
EGC. 1996.
Sulastra, I Wayan. Oroantral fistula Sebagai Salah Satu Komplikasi
Pencabutan dan Perawatannya. Surabaya : Jurnal PDGI Vol. 58 No.1. 2009.