Anda di halaman 1dari 5

Anguina

Pendahuluan
Marga ini termasuk nematoda yang mampu membentuk paru dan menghuni bagian tumbuhan
diatas permukaan tanah. Marga ini sangat penting pada tanaman gandum, khususnya di
daerah negara-negara yang melakukan pembersuhan biji tanpa membuang biji-biji yang
terinfeksi. Mereka juga hidup berasosiasi dengan bakteri yang dapat menghasilkan racun
pada rumput tertentu sebagai makanana ternak.
Klasifikasi
Bangsa Tylenchida, Anak bangsa Tylenchina, Induk suku Tylenchoidea. Suku Tylenchidae,
Anak suku Anguininae
Morfologi
Jenis kelamin terpisah. Yang betina gemuk dan tubuhnya kearah depan dan belakang makin
menyempit, panjangnya mencapai 5 mm, sedangkan beberapa jenis lain hanya 1,5 mm atau
lebih. Apabila dipanasi mereka menggulung seperti spiral dengan bagian ventral terdapat di
bagian dalam. Perbandingan antara panjang total dengan lebar tubuh terlebar adalah 20 atau
kurang pada beberapa jenis, tetapi pada yang lain lebih silindris. Kepalanya tidak berlekuk,
bibirnya rendah dan mendatar, kerangka kepala lembek. Stiletnya kecil, panjang kurang lebih
10 m, mempunyai knop kecil. Tiga kelenjar esofagus besar biasanya tumpang tindih dengan
usus didalam basal bubus, tetapi tidak pada semua jenis. Vulvanya terletak di bagian
posterior, kira-kira 90% dari panjang nematoda antara ujung bibir dan ujung ekor. Ekornya
antara 1/30 sampai 1/50 dari panjang tubuh total. Gonad pada yang betina melipat dengan
beberapa deretan osit. Terdapat kantung yang disebut pascavylva. Yang jantan lebih kecil dari
pada yang betina dan bentuknya lebih silindris. Testisnya melipat dan mempunyai beberapa
deretan spermatosit. Bursanya meluas dari bagian anterior spikula sampai sedikit didepan
ujung ekor. Anulasi kedua jenis kelamin halus dan sukar dilihat, kecuali pada daerah
esofagus. Garis-garis lateral tidak jelas. Ini kita bis alihat pada gambar dibawah ini

Biologi
Larva yang infektif menyerang tanaman muda dan menimbulkan puru tang didalamnya
nematoda dapat berkembang menjadi dewasa, baik jantan maupun betina, biasanya hanya
terdapat sedikit didalam tiap puru. Telur yang dihasilkan sangat banyak dan setelah telur
menetas muncullah larva didalam puru. Perkembangannya berlangsung melalui empat
stadium pergantian kulit pertama berlangsung didalam telur. Pada beberapa jenis hanya
terdapat satugenerasi yang berkembang didalam puru selama satu musim tanam. Pada jenis
yang lain dapat lebih dri satu kali. Larva mampu hidup dalam waktu yang lebih lama didalam
puru pada saat keadaan kering, metabolisme berkurang, sampai pada tingkat yang rendah dan
nematoda tetap hidup sampai pada saaat ada tanaman yang tumbuh. Apabila kelengasan
menjadi baik kembali maka metabolisme akan berlanjut.
Patologi
Semua jenis anguina menimbulkan puru, beberapa diantaranya mempunyai sifat yang
karakteristik dalam ukuran, bentuk dan lokasi. Stadium infektif (stadium kedua atau ketiga
tergantung pada jenisnya) menyerang dengan cepat jaringan hidup bibit dan terbawa keatas
selama tanaman tumbuh berkembang dengan merangsang perbanyakan dan perbesaran sel-sel
pada parenkhim maupun jaringan pengangkutan. Nematoda stadium infektif masuk kedalam
sel-sel mesofil daun dan berkembang didalam sitoplasma serta memperbesar inti dan dapat
menimbulkan sel yang berinti ganda. Sel-sel terpisah dibagian tengah puru dan membentuk
suatu rongga. Jaringan dapat kekurangan kloroplast, tempat fotosintesis berlangsung. Puru
merupakan bagian dari aktifitas metabolisme yang paling tinggi dan mendorong akumulasi
makanan. Baik penngkatan jumlah parasit maupun pertumbuhan yang abnormal dapat
menimbulkan stres pada tanaman inang. Daun-daun yang berbentuk menyimpang
menimbulkan aktifitas fotosintesis dibawah normal dan puru pada bunga akan
menghilangkan kemampuan tanaman menghasilkan kemampuan tanaman menghasilkan biji .
Daun-daun dari gandum terinfeksi menjadi kecil dan terpudar. Puru ytang terdapat pada
bunga mengandung sampai 40nematoda dewasa untuk masing-masing jenis kelamindan
mengandung 30.000 atau lebih telur maupun larva. Bunga yang terinfeksi tetap kecil,
berwarna coklat hitam dan bercampur dengan biji pada waktu panen atau jatuh ketanah.
Interaksi dengan Patogen lain
Tanaman yang mengandung nematoda, tetapi tidak mengandung bakteri, menunjukan malai
berkerut yang khas, yang didalamnya butiran gandum berubah menjadi puru berwarna coklat
hitam dan malai tetap kecil serta tampak tidak normal. Malai tanaman gandum mengandung
nematoda dan bakteri mengeluarkan cairan seperti lendir dan berwarna kuning. Keadaan

tersebut dinamakan busuk malai atau tundu. Inokulasi bakteri saja tidak menyebakan
timbulnya gejala.
Pengendalian
Tujuan pengandalian ialah untuk mengurangi jumlah puru intensif pada tanaman. Dahulu
anguina tritici merupakan problema pada gandum dikebanyakan bagian dunia, tetapi dengan
pembersihan biji secara modern maka sekarang didaerah penghasil gandum utama dapat
mengendalikan nematoda tersebut. Pergiliran tanaman dan pemberoan dalam keadaan baah
selama beberapa tahun dan pemotongan rumput yang berat selama waktu musim
pertumbuhan dapat melindungi hasil biji rumput dari infeksi. Pembersihan untuk
menghilangkan puru dari biji yang akan disebar, selanjutnya dapat dipergunakan herbisida
untuk menggagalkan produksi bunga. Perlakuan biji dengan menggunakan metil bromida
juga efektif, tetapi membutuhkan tenaga kerja banyak. Kebanyakan jenis Anguina da genus
yang erat hubungannya tidak mempengaruhi tanaman yang ekonomis penting, oleh karena itu
pengendalian tidak diperlukan.
PRATYLENCHUS
Pendahuluan
Nematoda yang termasuk didalam marga tersebut merupakan hama yang merusak banyak
tanaman pertanian, mereka bergerak bebas diantara akar dan tanah. Gejala yang
dikarakteristik ialah timbulnya luka yang sempit dan memanjang pada permukaan akar.
Klasifikasi
Bangsa Tylenchida, anak bangsa Tylenchina, Induk suku Tylenchoidea, suku Pratylenchidae
dan anak suku pratylenchinae
Morfologi
Pada beberapa jenis kedua kelamin terpisah, tetapi beberapa jenis yang lain jenis kelamin
jantan tidak terdapat. Bentuk nematoda marga tersebut pada umumnya memanjang,
panjangnya antara 340 sampai 800 m, dan perbandingan panjang tubuh dan lebarnya 15-35.
Pratylenchus spp, sangat mudah dikenali karena bagian ujung anterior kepalanyamendatar,
dengan kerangka kepalanya yang kuat, mempunyai stiletpendek dan kekar, panjang 14-20
m dengan basal knop yang jelas. Kelenjar wsofagusnya tumpang tindih dengan usus pada
bagian ventral. Muara lubang eksresi berada di dekat daerah posterior yaitu 70-80% dari
panjang tubuhnya. Pada yag betina mempunyai gonad tungal dan mempunyai kantung
pascavulva yang pendek. Anulasinya halus dan mempunyai empat garis lateral, tetapi
terdapat juga jenis yang mempunyai garis lateral sampai berjumlah delapan. Ekornya lebar

dan ujungnya membulat damn runcing, panjangnya antara 3,5-9 % dari panjang tubuh. Yang
jantan biasanya lebih kecil daripada yang betina dengan bursa yang dapat menyelubungi
ekor.
Biologi
Pratylenchus spp adalah nematoda endoparasitik yang berpindah, mempunyai kisaran
inang yang luas. Telur yang apabila yang menetas akan muncul larva setadia kedua
diletakan secara berkelompok

tetapi berpencar didalam akar dan tanah. Semua stadia

bergerak di antara akar dan tanah. Populasi nematoda didalam tanahg akan berkurang apabila
nematoda menerobos masuk kedalam akar padas akhir musim semi dan permulaan musim
panas dinegara-negara yang beriklim sedang. Nematoda akan kembali kedalam tanah pada
akhir musim panas dan permulaan musim gugur yaitu apabila akar sudah mulai berkurang
fungsinya. Untuk memperhitungkan jumlah nematoda, maka harus meliputi sampel tanah dan
akar. Jenis dari marga tersebut sangat menyukai tanah yang berstruktur kasar atau tanah pasir.
Pada kelengasan tanah yang rendah, beberapa jenis tetap dapat hidup baik sampai lebih dari
satu tahun walaupun tanpa kehadiran tanaman inangnya.
Berlawanana dengan nematoda lain Pratylenchus spp berkembang baik lebih didalam akar
tanaman yang pertumbuhannya tidak baik. Sebagai contoh populasi nematoda mencapai
tingkatan tertinggi pads tanaman alfalfa yang dipangkas daripada yang tidak dipangkas.
Tanaman yang menyediakan zat makanan minimal akan mendorong perkembangan nematoda
dibandingkan dengan tanaman inang yang menyediakan zat makanan optimal. Dasar fisiologi
untuk kenyataan tersebut belum diketahui.
Patologi
Nematoda Pratylenchus mengadakan inveksi kedalam korteks akar dan mematikan sel-sel
pada waktu meeka makan. Luka yang berbentuk memanjang dan berwarna coklat hitam
merupakan akibat serangannya dan dapat dilihat dengan mudah pada permukaan akar tetapi
tidak pad asemua inang apabila keadaan tidak sesui untuk nematoda, mereka meninggalkan
akar dan berpindah keloksi lain di dalam akar atau meninggalkan akar. Beberapa kerusakan
didalam silinder pusat dapat juga terjadi dan seluruh akar akan mati. Bagian tanaman diatas
permukaan tanah yang terinfeksi menunjukan gejala layu, daun menguning, cabang mati
muda dan kerdil.Serangan yang parah dapat mematikan tanaman inang. Jamur yang dijumpai
didalam akar yang mengandung nematoda antara lain Phytophthora, Pythium,, Penerospora,
Aphanomyces, Cylindrocarpon, Fusarium dan Trichoderma. Dalam banyak hal nematoda
mampu meningkatkan pertumbuhan jamur dan mengakibatkan kerusakan tanaman. Walaupun
demikian dijumpai juga hubungan yang bersifat antagonistik yaitu masing-masing patogen

satu terhadap yang lain saling menghambat. Selain adanya interaksi dengan jamur, infeksi
oleh beberapabakteri dapat ditingkatkan oleh Pratylenchus, termasuk kelayuan oleh bakteri
pada kentang yang disebabkan oleh Psedomanas dan akar berambut pada mawar oleh
Agrobacterium.
Pengendalian
Nematisida telah digunakan secara luas dalam mengendalikan populasi Pratylenchus spp,
terutama pada tanaman yang secara ekonomi menguntungkan. Perlakuan dengan air hangat
pada tanaman buah-buahan yang akan dipindahkan dan pencelupan ubi ke dalam larutan
pestisida juga telah dilakukan.Pergiliran tanaman juga efektif, tetapi perludiperhatikan apakah
nematoda yang terdapat pada lahan tersebut dapat berkembang biak pada tanaman alternatif.
Selain itu pengendalian gulma sangat esensial, demikian juga pemberoan lahan juga sangat
efektif.

Anda mungkin juga menyukai