Anda di halaman 1dari 2

Kembali pikiran ini berkecamuk masam

Meronta-ronta di tengah kepungan maut kepingan hidup

Seolah terpinggirkan terlindas tergores terpasung terkungkung waktu yang


melingkup

Merasa meraba menggali mencari kesenangan suram

Yah...

Aku hanya bisa diam…

Terteguk kepahitan memaksa sukma merobohkan lembayung

Yang seolah merona biru indah, bersembunyi dari hitamnya kesombongan sang
kelam

Bibir tergaris badan teriris terduduk tertegun: meregang………

Aku mengingatmu…

Mulai kurasakan sendi-sendi ku bernyanyi

Ku kira hanya kau yang bisa menolong

Ku kira hanya kau yang bisa menghibur

Ku kira hanya kau yang bisa memeluk

Aku hanya bisa merasakan semuanya di balik sebuah ketidakpedulian

Kesungguhan ketulusan keikhlasan terinjak terbuang terlupa terinjak tak berbekas

Dan aku akan tetap mengingatmu…

Dengan pikiran bisa membius merasuk mencandu menyerap kekacauan

Walau tetes mata darah tanpa tanya tanpa rasa tanpa belaian

Aku tetap di sini

Bersamamu tertawa menangis tersenyum bersedih bahagia meratap

Karena kau….
Manusia

Anda mungkin juga menyukai