Oleh:
Muhammad Dzikri H
12820018
Luliyatul Mutmainah
12820029
Masriyah
12820047
Robby Hidayat
138200
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Bisnis adalah suatu kegiatan yang membutuhkan sebuah perencanaan yang
matang untuk menduduki posisi persaingan bisnis yang tinggi. Untuk memperoleh
kedudukan tersebut, tentu saja perusahan tidak lepas dari sebuah pengambilan
kebijakan yang baik pula. Manajer harus mampu memimpin dengan sekuat tenaga
agar kegiatan bisnis yang dipimpinnya dapat memperoleh keberhasilan dan tidak
akan menghadapi yang namanya kegagalan bisnis..
Perencanaan merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang. Disebut sistematis karena perencanaan itu dilaksanakan dengan
menggunakan prinsip-prinsip tertentu dalam proses pengambilan keputusan,
penggunaan pengegahuan dan teknik-teknik atau pendekatan-pendekatan secara
ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang terorganissasi. Perencanaan digunakan
untuk menyusun tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan tersebut
merupakan tujuan perusahaan, baik itu secara umum ataupun khusus suatu kegiatan
atau program yang telah direncanakan.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang melihat situasi dan kondisi
perusahaan serta faktor faktor internal-eksternal yang sangat memungkinkan
mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain situasi kondisi yang mempengaruhi
perusahaan, perlu juga diperhatikan jumlah sumber daya yang kita miliki, baikk itu
suber daya alam maupun sumberdaya manusia yangsangat membantu dalam
keberlangsungan sebuah perusahaan yang berjalan.
Perencanaan sebaiknya jangan hanya untuk jangka pendek saja, melainkan
jug untuk jangka panjang, karena perencanaan untuk jangka pendek sudah di
tangani oleh perencanaan operasional. oleh karena itu, perencanaan harus dibuat
dengan metode dan teknik yang baik dan benar untuk mencapai tujuan dan program
yang telah direncanakan sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENYUSUNAN STRATEGI
1. Pengertian Penyusunan Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang
untuk manajemen yang efektif dengan melihat kesempatan dan
ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan
(Hunger dan Wheleen, 1996: 12).
2. Tahapan Penyusunan Strategi
Tahapan pembuatan strategi adalah suatu tahap yang paling
menantang dan sekaligus menarik dalam proses manajemen strategik.
Pada intinya tahapan ini adalah menghubungkan organisasi dengan
lingkungannya dan menciptakan strategi yang sesuai untuk mencapai
misi organisasi. (Agustinus, 1996: 99).
Dalam penyusunan strategi ada beberapa tahap yang perlu
dilakukan, secara umum dikembangkan dalam empat tahap, dimulai dari
perencanaan keuangan dasar, perencanaan berbasis peramalan yang
kemudian disebut perencanaan strategis (hanya perumusan strategi) ke
manajemen strategis yang berkembang sepenuhnya yang meliputi
implementasi, evaluasi dan pengendalian (Hunger dan Wheleen, 1996:
27).
Sedangkan menurut Thompson dkk (2006: 14), penyusunan strategi
meliputi lima tahapan, yaitu mengembangan visi strategis, menentukan
tujuan, merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan visi,
mengimplementasikan dan menentukan strategis, dan memonitor
perkembangan, evaluasi kinerja, dan membuat penyesuaian.
Porter dalam Agustinus (1996: 99) menyatakan bahwa dalam proses
penyusunan strategi, perusahaan cenderung fokus pada pesaing karena
prinsip pembuatan strategi adalah bagaimana mengatasai persaingan.
Agustinus juga menyebutkan empat tahapan pembuatan strategi, yaitu
identifikasi
masalah
strategik
yang
dihadapi
organisasi,
a. Model Enterpreneur
Model ini ditandai dengan pimpinan yang sangat aktif mencari
peluang baru, sehingga pimpinan harus mempunyai kekuatan bisnis
dan berani mengambil risiko tinggi saat kritis. Model ini biasa
digunakan oleh perusahaan yang masih muda dan kecil untuk
mencapai pertumbuhan.
b. Model Penyesuaian
Model ini biasanya menganggap pembuatan strategi sebagai reaksi
dari suatu masalah, oleh karena itu, pembuat strtegi harus fleksibel
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan
kompleks.
c. Model Perencanaan
Model ini mengutamakan analisa sistematis yang dilakukan
berdasarkan analisa biaya dan keuntungan. Perencanaan strategi
jangka panjang dibuat pada saat keadaan stabil. Tujuannya adalah
untuk eksistensi dan pertumbuhan.
5. Teknik Analisis Penyusunan Strategis
Agustinus (1996: 101) menjelaskan tentang lima teknik yang
dikembangkan untuk membantu pembuat strategi, antara lain:
a. Analisa Kesenjangan
Analisa ini memberikan mekanisme untuk menyatukan
berbagai variasi produk dan bisnis dalam suatu perusahaan yang
memiliki lebih dari satu produk atau bisnis, contohnya indofood.
Langkah yang dilakukan yaitu menentukan hasil dengan asumsi
yang diadopsi. Ketika ada perbedaan antara hasil dan target, maka
muncul kesenjangan strategik. Dengan kesenjangan tersebut,
strategi yang diaplikasikan tidak relevan lagi untuk mencapai tujuan
awal. Beberapa kemungkinan langkah untuk meminimalisir
kesenjangan, yaitu:
1. Merubah strategi dari satu atau lebih SBU (Produk)
2. Merubah Pengalokasian sumber daya diantara SBU
produk
(SBU)
yang
berada
pada
tingkat
d. Matrik SWOT
Teknik ini menggabungkan SWOT pada matrik lalu
mengidentifikasi semua aspek dalam SWOT. Dari keempat kuadran
bertemunya SWOT, lalu disusun strategi yang sesuai dengan aspek
masing-masing.
B. PERENCANAAN STRATEGIS
1. Hakikat Perencanaan Strategis
Perancanaan yang baik dan benar akan mengarahkan kita kepada hasil
yang baik dan dalam posisi jalur yang benar. Perencanaan yang demikian
dikenal sebagai perencanaan strategis. Oleh karena itu sering pula
dikatakan bahwa perencanaan yang strategis berarti akan menuntun kita
pada doing the right thing (Indriyo, 2008: 82). Perencanaan kerja yang
baik serta strategis ini perlu dilakukan terutama untuk pekerjaan yang
berskala besar seperti ketika kita akan membuka bisnis baru atau kita akan
memperluas perusahaan yang telah ada. Semua pekerjaan tersebut tentui
saja membutuhkan perencanaan yang teliti dan sebaik-baiknya agar tidak
terjadi kekeliruan ataupun hambatan. Bisnis yang kecilpun demikian,
membutuhkan perencanaan yang strategis pula.
Setelah perencanaan strategis dibuat, penjabaran terhadap cara kerja
ataupun metode kerja harus dilakukan untuk melaksanakan program kerja
9
10
(2008:
87-89)
dalam
bukunya
menjelaskan
bahwa
11
memperoleh citra atau image yang baik pula. Hal ini diperoleh dari
merek dagang atau brand yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan
oleh perusahaan itu sendiri. Apabila brand ini dikembanngkan maka
akan membentuk nama baik produk yang secara otomatis akan
membawa nama baik perusahaan yang memproduksinya.
4. Berbagai Bentuk Rencana Strategis
Indriyo (2008: 92-106) menjelaskan beberapa bentuk strategi yang
dikemukakan oleh Michael Porter yaitu :
a. Strategi generik (generic strategy)
Strategi ini adalah bentuk paling standar yang dikemukakan oleh
Michael Porter. Strategi ini terdiri dari:
1) Cost leadership
Merupakan suatu program kerja yang berusaha untuk menjual
barang barang dengan harga murah dengan kualitas tetap terjaga.
Dalam strategi ini sering kali terjadi kekeliruan, yakni kita menjual
barang dengan murah karena produk tersebut memiliki kualitas yang
kurang menjanjikan. Bukan menjual barang dengan murah, tetapi
malah mengakibatkan barang kita menjadi barang murahan,
karena barang yang dijual murah dan tidak berkualitas.
2) Product Differentiation
Merupakan strategi dengan upaya untuk membuat produk berbeda
dengan produk perusahaan lain. Produk kita harus memiliki
13
14
Leader
Challenger
Reaktif
Proaktif
Balas
Market Growth
Price Compt
R and D
Status quo
NPD
Tantang
Me Too
Serang
NPD
Follower
Me Too
Market Nitcher
Status Quo
New Market
New Segment
perkembangan
yang
menguntungkan
secara
16
17
18
19
b. Perumusan Strategi
Misi:
1) Luas: Melayani dengan terbaik minat pemegang saham,
pelanggan, dan karyawan
2) Sempit: Menjadi pemanufaktur dan pemasar global yang
berorientasi pada alat-alat rumah tangga
Tujuan:
1) Meningkatkan profitabilitas
2) Menjadi nomor satu dalam kepuasan pelanggan
3) Tumbuh di bisnis perlengkapan rumah tangga untuk orang
Amerika Utara dan menjadi perusahaan perlengkapan rumah
tangga terbesar ketiga (dalam unit penjualan) di Amerika Utara
Strategi:
1) Bertumbuh secara horizontal pada lini produk perlengkapan
rumah tangga dan wilayah geografis (Seperti Eropa dan Asia) di
mana sebelumnya perusahaan tidak terwakili dengan baik,
dengan cara akuisisi eksternal atau kemitraan
Kebijakan:
1) Tidak ada proposal pengurangan biaya yang akan disetujui jika
akan mengurangi kualitas produk
c. Implementasi Strategi
Program
1) Bekerja dengan Bosch-Siemens untuk mengembangkan kerja
sama dalam pemasaran dan perjanjian pemasok untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan penjualan perlengkapan
rumah tangga Hoover di Eropa
Anggaran
Menyiapkan anggaran yang menunjukkan analisis biaya-manfaat
untuk setiap program yang direncanakan dan pernyataan seberapa
banyak perusahaan dapat memberikan pengeluaran untuk setiap
program
20
Prosedur
1) Mengembangkan prosedur untuk kerjasama pembelian dan
kemungkinan kerjasama pemasaran Bosch-Siemens dengan
Hoover terutama perlengkapan rumah tangga di Eropa
d. Evaluasi dan Pengendalian
1) Mengharuskan semua unit bisnis menyediakan laporan status
penjualan dan biaya bulanan menurut lini produk dan tren dalam
biaya
21
BAB III
PENUTUP
Penyusunan suatu metode dan teknik strategi, perusahaan harus memiliki
beberapa tahapan dari perencanaan strategi hingga menyusun rencana strategi itu
sendiri. Merencanakan dapat dilakukan dengan memberikan suatu hal yang berbeda
sebagai daya tarik bagi konsumen serta memberikan keunggulan absolute dan
keunggulan komparatif yang merupakan ciri khas suatu produk. Dalam
merencanakan strategi harus memiliki sasaran dan target sebagai ukuran dalam
merancang strategi. Bentuk rencana strategi terbagi menjadi tiga, yaitu strategi
dasar, reaktif dan proaktif, serta strategi bertahan dan menyerang.
Rencana strategi yang disusun diharapkan dapat direalisasikan sesuai
harapan. Oleh karena itu, perlu melakukan beberapa pendekatan untuk memahami
informasi yang dibutuhkan. Salah satu pendekatan yang umum dilakukan adalah
dengan analisis SWOT.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi adalah
analisa yang tepat, pemilihan metode dan teknik yang sesuai dengan tujuan
perusahaan, serta pendekatan yang tepat.
22
DAFTAR PUSTAKA
23