Anda di halaman 1dari 28

1.

Kebersihan Diri
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
Mengajarkan ibu bagaimana

membersihkan daerah kelamin dengan


sabun dan air.
Nasehatkan kepada ibu untuk
membersihkan vulva setiap kali selesai
buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut
atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari.

Sarankan ibu untuk mencuci tangan

dengan sabun dan air sebelum dan


sesudah membersihkan daerah
kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau
laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah luka

2. Istirahat
Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk

mencegah kelelahan yang berlebihan.


Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-

kegiatan rumah tangga secara perlahanlahan, serta tidur siang atau beristirahat
selagi bayi tidur.

Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu

dalam beberapa hal :

Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.


Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan.
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.

3. Latihan
Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan

panggul kembali normal. Ibu akan merasa


lebih kuat dan ini menyebabkan otot
perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi
rasa sakit pada punggung.
Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa
menit setiap hari sangat membantu, seperti :

Dengan tidur telentang dengan lengan di


samping, menarik otot perut selagi menarik
napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu
ke dada: tahan satu hitungan sampai 5. Rileks
dan ulangi sebanyak 10 kali.

Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir

dan dasar panggul (latihan Kegel) :


- Berdiri dengan tungkai dirapatkan.
Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul
dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan
dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
- Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan
untuk setiap gerakan. Setiap minggu
naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak.
Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu
harus mengerjakan setiap gerakan
sebanyak 30 kali.

4. Gizi
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap

hari.
Makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral, dan
vitamin yang cukup.
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui).

Kalori

Kebutuhan beberapa zat penting pada


wanita yang belum hamil, hamil dan laktasi
Tidak Hamil

Hamil

Laktasi

2500

3000

85

100

Protein (g)

60

Calcium (g)

0,8

1,5

Ferrum (mg)

12

15

15

Vit A (satuan internas)

5000

6000

8000

Vit B (mg)

1,5

1,8

2,3

Vit C (mg)

70

100

150

Riboflavin (mg)

2,2

2,5

As.Nicotin (mg)

15

18

23

Vit D (SI)

400-800

400-800

Pil zat besi harus diminum untuk

menambah zat gizi setidaknya selama 40


hari pasca bersalin.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit)
agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI-nya.

5. Menyusui / laktasi
ASI adalah suspensi lemak dan protein

dalam suatu larutan karbohidrat mineral.


Seorang ibu yang menyusui dapat dengan
mudah memproduksi 600 ml ASI perhari.
ASI mengandung semua bahan yang
diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi
perlindungan terhadap infeksi, selalu
segar, bersih, dan siap untuk diminum

Sekresi kolustrum

berlangsung lima hari,


Antibodi terdapat dalam kolustrum, dan
kandungan immunoglobulin A-nya dapat
memberikan perlindungan kepada
neonatus untuk melawan pathogen
enterik.

Tanda ASI cukup


Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan
warnanya jernih sampai kuning muda.
Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan
berbiji.
Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar,
bangun dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan
pertanda baik.
Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
selesai menyusui.
Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap
kali bayi mulai menyusu.
Bayi bertambah berat badannya.

ASI tidak cukup


Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa
lapar (atau setidaknya 10-12 kali dalam 24
jam) dalam 2 minggu pascapersalinan.
Jika bayi dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam,
atau bayi diberi jenis makanan lain, atau
payudara tidak dikosongkan dengan baik
tiap kali menyusui, maka pesan
hormonal yang diterima otak ibu adalah
untuk menghasilkan susu lebih sedikit.

Meningkatkan suplay ASI


A.UntukBayi
Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari
dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap
payudara.
Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan
rasa gerah dan duduklah selama menyusui.
Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel
yang baik dan dengarkan suara menelan yang
aktif.
Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan
minumlah setiap kali menyusui.
Tidurlah bersebelahan dengan bayi.

B. Untuk Ibu
Ibu harus meningkatkan istirahat dan
minum.
Petugas kesehatan harus mengamati ibu
yang menyusui bayinya dan mengoreksi
setiap kali terdapat masalah pada posisi
penempelan.
Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi
lebih banyak dengan melakukan hal-hal
tersebut di atas.

6. Perawatan Payudara
Menjaga payudara tetap bersih dan

kering, terutama puting susu.


Menggunakan BH yang menyokong
payudara.
Apabila puting susu lecet oleskan
kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai
menyusui. Menyusui tetap dilakukan
dimulai dari puting susu yang tidak lecet.

Apabila lecet sangat berat dapat

diistirahatkan selama 24 jam. ASI


dikeluarkan dan diminumkan dengan
menggunakan sendok.
Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat

minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6


jam.

Apabila payudara bengkak akibat

pembendungan ASI, lakukan :


Pengompresan payudara dengan
menggunakan kain basah dan hangat
selama 5 menit.
Urut payudara dari arah pangkal menuju
puting atau gunakan sisir untuk mengurut
payudara dengan arah Z menuju puting.
Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan
payudara sehingga puting susu menjadi
lunak.

Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak


dapat mengisap seluruh ASI sisanya
keluarkan dengan tangan.
Letakkan kain dingin pada payudara
setelah menyusui.

7. Senggama

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami


istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri.

Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda


hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu,
misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan
yang bersangkutan.

8. Infeksi pada masa nifas


infeksi pada dan melalui traktus genitalia

setelah persalinan, dimana suhu 38 C


atau lebih, terjadi antara hari ke 2-10 posr
partum

faktor predisposisi adalah :

Kurang gizi/malnutrisi
Anemia
Higiene
Kelelahan
Proses persalinan bermasalah :
Partus lama / macet
Korioamnionitis
persalinan traumatik
kurang baiknya proses pencegahan infeksi
manipulasi yang berlebihan

penyakit yang sering menyebabkan


angka kesakitan dan kematin yang tinggi
pada ibu paska nifas adalah :

Metritis
Bendungan payudara
Infeksi payudara
Tromboflebitis

9. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu

sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu


hamil kembali

Sebelum

menggunakan metode KB, hal-hal


berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada
ibu :
Bagaimana metode ini dapat mencegah
kehamilan dan efektivitasnya.
Kelebihan/keuntungannya.
Kekurangannya
Efek samping
Bagaimana menggunakan metode itu
Kapan metode itu dapat mulai digunakan
untuk wanita pascapersalinan yang menyusui.

Metode-metode yang saat ini digunakan

adalah:

Kontrasepsi steroid oral

Kontrasepsi steroid suntik atau implan

Alat kontrasepsi dalam rahim

Teknik fisik, kimia atau sawar

Koitus Interuptus

Pantang berkala

Laktasi

Sterilisasi permanen

Anda mungkin juga menyukai