Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN LULUSAN S1 DAN D3

Umumnya program sarjana lebih menitik beratkan pada aspek analitis


dengan 40 % praktik dan 60 % Teori. Sedangkan program D3 (Diploma) lebih
menitik beratkan pada skill kerja dengan 60 % Praktek dan 40 % Teori.
Program diploma mempersiapkan mahasiswanya untuk siap bekerja dan
menghasilkan uang dengan keterampilan yang dimiliki, memiliki kualitas
kerja (teknis dan praktis) yang bagus, ditambah memiliki aspek analisis
dasar yang baik, meski tidak sedalam kemampuan mahasiswa S1. Sehingga
lulusan D3 lebih praktis, ekonomis dan attitude.

Lulusan Sarjana dapat dikatakan lebih diarahkan menjadi pemikir,


memiliki kemampuan menganalisis masalah, dan mengambil keputusan,
mampu melakukan penelitian ilmiah yang memungkinkan menemukannya
inovasi baru dalam bidangnya. Lulusan S1 lebih cenderung ke arah
loyalitas, image, dan

kemampuan

kerja

dan

berfikir

mandiri.

Dalam

kemampuan analisisnya lulusan S1 dapat menentukan bagian-bagian dari


suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut, melihat
penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen
yang

menyokong

suatu

pernyataan.

Kemudian

memiliki

ketrampilan

konseptual yang merupakan keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan


gagasan demi kemajuan organisasi yang berkolaborasi dengan informasi
yang ada dengan semua yang ada di dalam diri kita.
Dibandingkan dengan lulusan D3, lulusan S1 dapat menyelesaikan
masalah sehingga menghasilkan suatu keputusan. Mengambil keputusan

kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau


kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang
tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang
berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap
organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan
hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan
hati-hati dan bijaksana. Pengambilan keputusan merupakan menentukan
suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan
terdiri dari :
a. Keputusan Strategis merupakan keputusan yang dibuat oleh manajemen
puncak dari suatu organisasi.
b. Keputusan Taktis merupakan keputusan yang diambil oleh manajement
menengah.
c. Keputusan Operasional merupakan keputusan yang dibuat oleh manajemen
bawah.
Menurut Herbert

A.

Simon,

Proses

pengambilan

keputusan

pada

hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:


a. Kegiatan Intelijen Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang
diperlukan bagi keputusan.
b. Kegiatan Desain Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan
penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
c. Kegiatan Pemilihan Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative
yang tersedia.
Oleh karena itu sangat keliru apabila seseorang menempuh pendidikan
perguruan tinggi hanya karena ijasah. Karena sebenarnya perilaku dan
kompetensi untuk dapat mencapai pengambilan keputusanlah yang harus
diperoleh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lulusan D3 dibentuk untuk
menjadi pegawai dan lulusan S1 untuk menjadi manajer yang profesional.
ORGANISASI

Menurut

Barnard

dalam

bukunya

The

Executive

Functions

mengemukakan bahwa : Organisasi adalah system kerjasama antara dua


orang atau lebih (I define organization as a system of cooperatives of two
more persons)
James D. Mooney mengatakan bahwa : Organization is the form of
every human association for the attainment of common purpose (Organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
Menurut Dimock, organisasi adalah : Organization is the systematic
bringing together of interdependent part to form a unified whole through
which authority, coordination and control may be exercised to achive a given
purpose (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagianbagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama
mencapai tujuan tertentu.
Didalam pembentukan organisasi diperlukan unsur-unsur :
a. People
Orang-orang yang melakukan kerjasama dalam rangka mencapai tujuan
bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Didalam
suatu organisasi perusahaan terdapat proses penciptaan struktur organisasi

yang didalamnya terdapat peranan sekumpulan orang. Struktur Organisasi


adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik secara posisi
maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi terdiri dari Dewan
Direksi, Direktur Utama, Direktur Bagian, Manager dan divisi yang saling
berhubungan satu sama lain.
b. Visi dan misi
Menurut Wibisono visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai
di masa depan. Visi dapat dikatakan sebagai pernyataan want to be dari
organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial
bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta
kebutuhan organisasi di masa depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi
adalah

pernyataan

tentang

tujuan

organisasi

yang

diekspresikan

dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat


ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh
serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Sedangkan

misi

merupakan

alasan

mendasar

eksistensi

suatu

organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis


menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan
misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu
menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggannya. Menurut Wheelen Misi merupakan
rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi
yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa.
c. Sistem IT
Didalam suatu organisasi diperlukan tenaga kerja IT untuk sistem
informasi pada suatu organisasi agar memenuhi kebutuhan akan informasi
yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi. Sistem

informasi organisasi diterapkan pada area-area bisnis perusahaan-keuangan,


sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan pemasaran guna
membantu para manjer dalam mengambil keputusan dan memecahkan
masalah.
d. Culture
Kultur organisasi merupakan sebuah sistem makna bersama yang di
anut oleh para anggota untuk membedakan suatu organisasi dari organisasi
lainnya. Kultur organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para
anggota organisasi oleh karena itu bahwa individu individu yang berbeda
atau berada pada tingkatan yang sama dalam organisasi akan memahami
kultur organisasi dengan pengertian yang serupa. Fungsi kultur yaitu untuk
menciptakan perbedaan antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya,
identitas anggota organisasi, melahirkan komitmen bersama.
e. Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Onong Cahyana Effendi komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung)
ataupun tidak langsung (melalui media). Organisasi tidak mungkin berada
tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat
mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat
menerima masukan informasi, dan para penyedia tidak dapat memberikan
instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan
runtuh karena ketiadaan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi dalam
organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan
organisasi. Komunikasi organisasi menurut akan runtuh karena ketiadaan
adanya komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki
peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi
yang baik, suatu organisasi akan berjalan dengan sehat karena adanya
penyampaian yang tepat antara atasan dan bawahan. Komunikasi harus

dapat dijaga agar tidak terjadi miss communication antara anggota suatu
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai