Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

DIARE
Bidang Studi : Kebidanan Komunitas
Topik

: Diare

Subtopik

: Pencegahan dan Pertolongan Diare

Sasaran

: Keluarga

Hari/Tanggal : Selasa, 06 Oktober 2015


Waktu

: 30 menit

Tempat: Desa Sukamaju

I.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga dapat
mengerti tentang bahaya diare.

II.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga akan dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian diare
2. Akibat diare
3. Penyebab diare
4. Terjadinya diare
5. Cara pelaksaan diare
6. Pencegahan diare

III.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

No.
1.

Waktu
3 menit

Kegiatan Pembelajaran
Pembukaan :
1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan

2.

disampaikan
Pelaksanaan :

15 menit

1. Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan

Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menyimak dan
memperhatikan

dan teratur.
Materi :

3.

5 menit

a. Pengertian diare
b. Akibat diare
c. Penyebab diare
d. Terjadinya diare
e. Cara penanganan diare
f. Pencegahan diare
Evaluasi
1. Menyimpulkan inti penyuluhan
2. Menyampaikan secara singkat materi

Menyimak dan
memperhatikan

penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada responden untuk
bertanya
4. Memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan
4.

5 menit

Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan
waktu yang telah diberikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam

IV.

V.

MEDIA
1.

Materi SAP

2.

Leaflet

METODE

Menjawab salam

VI.

1.

Penyuluhan

2.

Tanya jawab

EVALUASI
Metode Evaluasi

: Diskusi dan Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan

: Lisan

Jumlah Soal

: 2 soal

LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian diare

Diare merupakan merupakan keadaan dimana sesorang menderita mencret-mencret,


penderita buang air berkali-kali, tinjanya encer dan kadang-kadang muntah. Kadang tinjanya juga
mengandung darah atau lender dan diare juga menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui
tinja.
2.

Penyebab diare
Penyebab diare yang terpenting adalah karena peradangan usus, kekurangan gizi,

keracunan makanan, dank arena tidak tahan terhadap makanan tertentu. Penyebab peradangan
usus misalnya karena cholera, disentri, bakteri-bakteri lain, virus dan sebagainya. Kekurangan gizi
seperti kelaparan, kekurangan vitamin dan zat mineral yang lain. Tidak tahan terhadap makanan
tertentu, misalnya penderita tidak tahan meminum susu yang mengandung lemak atau laktosa.
3. Akibat diare
Akibat dari diare biasanya penderita merasa lemes, dan bila penderita banyak sekali
kehilangan cairan tubuh maka hal ini akan dapat menyebabkan kematian. Kematian sering kali
terjadi pada bayi dan anak-anak dibawah umut lima tahun.
4.

Terjadinya diare
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diare, lalu tinja

tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang berak atau buang air besar di
sembarang tempat. Tinja yang dibuang oleh pembawa kuman tadi mencemari lingkungan misalnya
tanah, sungai, ataupun air sumur. Orang yang sehat menggunakan air sumur atau air sungai yag
sudah dicemari dan kemudian orang sehat tadi terserang diare.

5.

Cara penanganan diare


Cara penanganan diare bila masih dirumah yaitu dengan meminum garam oralit untuk

mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh sebagai akibat diare. Oralit diminumkan ke
penderita sebanyak mungkin selama penderita mau. Satu bungkus oralit dapat dilarutkan dalam

satu gelas air masak atau sebanyak 200 cc. Namun bila dirumah tidak terdapat oralit di rumah
buatlah larutan garam gula. Cara pembuatan larutan garam gula yaitu ambilah air putih/teh masak
satu gelas, lalu masukkan dua sendok teh peres gula pasir dan seujung sendok teh garam dapur.
Aduk rata dan berikan kepada penderita sebanyak mungkin ia mau minum. Bila duare tidak
terhendi dalam sehari atau penderita lemas sekali bawalah segera ke Puskesmas atau sarana
kesehatan terdekat. Yang terpenting selalu usahakan tersedia oralit dirumah.
6.

Pencegahan diare
Pencegahan diare yatiu dengan berak di kakus dan tiadak di sungai, pantai, sawah, atau

sembarang tempat. Dibiasakan cuci tangan sebelum makan, dan sesudah buang air besar, minum
air dan makanan yang sudah dimasak, susui anak anda secara eklusif sampai berumur 6 bulan
karena bayi yang minum susu botol lebih mudah terserang diare dari pada bayi yang disusui
ibunya. Tetap susui bila bayi terserang diare.

Butir Soal

1.

Bagaimana cara pencegahan diare ?

2.

Bagaimana cara penanganan diare ?

Anda mungkin juga menyukai