1. Tekanan Kependudukan
Tidak ada seseorang pun yang tahu kapan manusia mulai mendiami
bumi. Mungkin hanya sekedar ditaksiran / diterka oleh alat-alat dari batu,
yang kita kenal zaman batu. Pada tahun 8.000 - 7.000 tahun sebelum
masehi, diperkirakan jumlah penduduk bumi sebanyak 5 10 juta orang.
Dalam Determinans and Consequences of Population Growth ( United
Nation, NY, 1953 )disebutkan bahwa manusia mendiami bumi sejak
100.000 tahun yang lalu ( Yusuf , Maftuchah, 1989 ).
Pada tahun 1922 A.M Carr-Saunders menerbitkan buku The
Population Problem: A Study in Evolution, telah membuat taksiran
mengenai jumlah penduduk di dunia. Perkiraan pertumbuhan penduduk
pada tahun 1650 diperkirakan 0,34% setahun, pada tahun antara 19501980 mencapai 1,83% setahun. Khusus untuk Indonesia pada tahun 1961,
1971, 1980, dan 1990 angka pertumbuhan penduduk masing-masing
secara berurutan 2,13%, 2,08%, 2,32%, dan 1,96% setahun. Pada 1961
sebesar 97,01 juta, sekarang menjadi lebih dari 225 juta jiwa.
Pertambahan
Jumlah
Penduduk ( juta )
3,5
2
1
0
Jumlah
Jumlah kebutuhan lahan 16.05 juta ha tersebut diperoleh dari lahanlahan alami seperti hutan dan sebagainya. Kondisi tersebut dalam
kenyataannya akan menjadi lebih kritis terutama di pulau Jawa, karena
61% jumlah penduduk Indonesia berada di pulau tersebut.
Adapun permasalahan kependudukan di Indonesia yang juga
berpengaruh terhadap tekanan pada lingkungan adalah :
a. Jumlah penduduk yang makin bertambah.
b. Sebagian besar penduduk kita berusia muda.
c. Persebaran penduduk tidak merata.
d. Besarnya penduduk yang memperoleh pendapatan dari sector pertanian
52,2% penduduk hidup di pedesaan.
e. Meningkatnya penduduk yang masuk pasar kerja.
2. Tekanan Pembangunan
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
POPULASI
EKONOMI
- BIAYA
KESEHATAN
- KEMISKINAN
- KETIDAKADILAN
- POLUSI
- SUSTAINABILITY
- KESERAKAHAN
- KEUNTUNGAN
YANG TDK
MERATA
KERUSAKA
N
LINGKUNG
KERUSAKAN HUTAN
AN
LAHAN BASAH
- KEPUNAHAN SPESIES
- POLUSI
HUBUNGAN KEPENDUDUKAN,
PEMBANGUNAN
DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
- MENURUNNYA
DAERAH
ALAMI
- KERUSAKAN TERUMBU
B. MASALAH LINGKUNGAN
HIDUP
KARANG
Dari uraian latar belakang di atas dapat diinventariasi masalah-masalah lingkungan hidup
sebagai berikut :
1. Hutan
Hutan alami di Indonesia sudah berkurang sampai dengan 72% dan sedang dalam
pengrusakan seluas 4.000 ha/hari atau 1,46 juta ha/tahun. Hal yang lebih parah lagi
adalah kenyataan penebangan hutan sebesar 77,9 juta m3/tahun, sementara para pakar
menyatakan bahwa penebangan hutan yang berkelanjutan hanya dotelerer sampai 21,4
juta m3/tahun. ( Gerakan Penyelamatan Kehidupan).
2. Lahan Basah
Pengalihan fungsi lahan basah seperti sawah, dan hutan bakau karena karena tuntutan
pembangunan industri menimbulkan masalah semakin sempitnya lahan produktif (untuk
pertanian) dan musnahnya tempat perindukan ikan yang akan menggangu ekosistem laut,
serta makin meningkatnya abrasi.
3. Terumbu Karang dan Daerah Pesisir
Makin rusaknya terumbu karang akan berakibat makin rusaknya habitat biota laut
tertentu sehingga menurunkan keanekaragaman hayati laut.
4. Kepunahan Spesies
Populasi orang utan berkurang sampai 90%, demikian juga berbagai spesies unggas
terancam punah. Dengan makin sempitnya lahan hutan, maka kepunahan berbagai
spesies yang memiliki habitat di hutan tak dapat dihindarkan.
5. Pencemaran
Makin meningkatnya pencemaran udara, badan air, laut dan udara. Logam-logam berat
seperti merkuri, timbal dan cadmium telah mengancam kehidupan manusia. Merkuri
telah banyak dijumpai di badan air maupun pantai, demikian juga cadmium. Timbal telah
menjadi polutan udara yang tak dapat dihindari lagi oleh penduduk terutama di kota-kota
besar. Demikian juga Timah hitam ini telah masuk ke dalam mata rantai ekosistem dan
mengancam keselamatan manusia.
6. Daerah Alami
Hutan alami, pantai alami bahkan hutan lindung, hutan taman nasional juga telah dijamah
dan dirusak oleh oknum-oknum tertentu yang pihak pemerintah seolah-olah tak mampu
menahannya.