N1
DISTILASI
Oleh Kelompok 10
Alifah Ismawaty (1206212382)
Jason Jonathan (1206238904)
Osvaldo Sahat (1206247796)
Wendi Anata (1206240631)
Batch Column
Continous Column
Skema Proses
Destilasi
Feed(umpan)
dimasukkan ke
dalam kolom
destilasi secara
terus menerus
bersamaan
dengan keluarnya
produk(destilat
dan residu)
Peralatan dan
Operasi Destilasi
Peralatan Distilasi
Peralatan Distilasi
Kolom Destilasi
Kolom destilasi merupakan sebuah
menara tinggi dimana dipasang
sejumlah tray (batch) atau packed
(kontinyu). dalam kolom itu terjadi
pemisahan antara destilat dan
produk dasar karena perbedaan titik
didih kedua komponen umpan.
Reboiler
Reboiler digunakan untuk memanaskan cairan
yang mengalir keluar dari dasar kolom dan
menguapkanya. Pemanasan akan
menghasilkan uap yang cukup untuk
pemisahan. Suatu penukar panas vertical jenis
rongga dan tabung (shell and tube) dengan
perangkai tabung tetap (fixed tubesheet)
digunakan sebagai reboiler. Sebagai medium
pemanas biasanya digunakan uap air.
Peralatan Distilasi
Overhead condensor
Overhead condenser adalah alat penukar panas
untuk mendinginkan dan mengembunkan uap
yang keluar dari puncak kolom. Untuk overhead
condenser sering digunakan penukar panas
jenis rongga dan tabung (shell and tube) untuk
medium pendingin dapat digunakan refrigerant
atau air karena biaya lebih murah , biasanya air
pendingin sering digunakan.
Reflux drum
Reflux drum merupakan pencampur,
dikatakan reflux karena setelah itu
dikembalikan lagi ke kolom destilasi, dan
sisanya di kirim ke tangki produk. Pompa
yang digunakan untuk pengembalian
disebut reflux pum (pompa refflux).
Operasi Distilasi
1. Distilasi kontinyu
Pada proses distilasi secara kontinyu dikenal dengan istilah bagian rectifying dan bagian
stripping. Bagian rectifying adalah proses bagian atas setelah gas keluar dari column distilasi
dan bagian stripping adalah proses bagian bawah setelah cairan keluar dari column distilasi.
Prinsip Kerja
a.
b.
cairan yang tidak berubah menjadi uap menuju ke bawah akibat gaya gravitasi, sedangkan
cairan yang menjadi uap bergerak ke atas
Operasi Distilasi
c.
cairan yang ke bawah selanjutnya keluar column menuju reboiler. Hasil reboiler yang
berupa gas dikembalikan lagi ke dalam column dan yang yang bukan gas mengalir
keluar menjadi produk
Untuk gas hasil distilasi selanjutnya dikondensasikan menjadi cairan yang disebut
d.
e.
Operasi Distilasi
2. Destilasi Batch
Bagian stripping di destilasi kontinyu dihilangkan pada proses distilasi batch. Pada
bagian ini diganti dengan aliran umpan menuju column pada distilasi batch. Selain itu
pada bagian retrifying output produk di distilasi kontinyu hanya satu, sedangkan pada
distilasi batch ada 2 produk dan 1 produk intermediet. Pada operasi ini, umpan
dimasukkan hanya pada awal operasi, sedangkan produknya dikeluarkan secara
kontinu
Prinsip kerja
Operasi Distilasi
Prinsip Kerja Destilasi Batch
umpan masuk melalui bawah column. Setelah itu dipanaskan &
menghasilkan gas yang akan naik keatas column.
Internal Kolom
Internal Kolom
InternalTray
Kolom/Menara
merupakan
Vs Packed
peralatan yang paling penting dalam
Bed
proses
destilasi
Tray/Piringan
Packed Bed/Unggun
Ia tidak mudah diakses ketika proses
sudah
mudah
dipindah,
Laju Alir
>50berjalan,
m3/m2-htidakLaju
Alir<50
m3/m2-h
Packed
dan jika internal kolom mengalamiBed/Unggun
malfungsi, maka seluruh proses yang
Tray/Piring
terjadi
gagal/tidak
efisien
an
Dalam bisa
membangun
menara
destilasi,
TRAY
atau
PACKED
Maksud BED ?
Separasi
TRAY
Bu
bb
le
Tray tower merupakan bejana vertikal
Cu dimana cairan dan
gas dikontakkan melalui plate-plate yang disebut sebagai
p
tray.
Tra
y
Val
ve
Fungsi dari penggunaan tray adalah untuk memperbesar
Tra
kontak antara cairan dan
gas sehingga komponen dapat
dipisahkan sesuai dengan rapat jenisnya, dalam bentuk
y
gas atau cairan.
Si
ev
Jumlah tahapan atau tray dalam e
suatu kolom tergantung
pada tingginya kesulitan pemisahan
Tra zat yang akan
dilakukan dan juga ditentukan berdasarkan perhitungan
y
neraca massa dan kesetimbangan.
Bubble Cap
Tray
Packed Bed
Tray tower merupakan bejana vertikal dimana cairan dan
gas dikontakkan melalui lubang-lubang pada unggun.
Downcomer
Downflow
Entrainment
Flooding
Weeping
Cap
Tray / Plate
Slot
Enriching
Exhausting / Stripping
Baffle
Weir
Cross Flow
Sectional construction
Blowing
Coning
Dumping
Raining
Weeping
Downcomers
Flooding
Flooding
Weep Point
Tray spacing
Prinsip Distilasi
Prinsip Distilasi
Separasi komponen dari sebuah campuran
dengan teknik distilasi bergantung pada
perbedaan titik didih dari masing-masing
komponen
Berdasarkan konsentrasi dari komponen yang
ada, sebuah campuran akan memiliki titik didih
yang berbeda-beda
Maka, proses distilasi bergantung juga pada
karakteristik tekanan uap dari campuran
tersebut
Prinsip Distilasi
Tekanan Uap dan Titik Didih
Tekanan uap dari sebuah cairan pada suhu tertentu
adalah tekanan kesetimbangan yang diberikan oleh
molekul
yang
meninggalkan
dan
memasuki
permukaan cairan.
Prinsip Distilasi
Prinsip Distilasi
Diagram Titik Didih
Prinsip Distilasi
Volatilitas Relatif
Desain Kolom
Distilasi
Metode McCabe-Thiele
Salah satu metode yang sering digunakan dalam menghitung
jumlah stage ideal untuk destilasi dua komponen (binary
distillation) adalah dengan menggunakan metode McCabeThiele
Metode
McCab
eThiele
Tidak
memerlukan
perhitungan Heat
Balance (necara
panas) untuk
menentukan
jumlah stage
Menggunakan
yang dibutuhkan
Metode
Poncho
n
Savarit
Memerlukan
perhitungan Heat
Balance (necara
panas) untuk
menentukan
jumlah stage
yang dibutuhkan
Menggunakan
asumsi bahwa
tidak terjadi
kehilangan
kalor
Metode McCabe-Thiele
Ketentuan Notasi dalam Metode
McCabe-Thiele
L adalah laju alir molar yang kembali ke kolom (ke stage
pertama)
V adalah uap yang keluar dari kolom menuju ke
kondenser untuk di kondensasikan
L adalah liquid yang berasal dari kolom destilasi
menuju ke reboiler untuk diuapkan kembali,
V adalah uap yang terbentuk dari L dan masuk lagi ke
kolom.
R adalah Reflux yang disediakan oleh accumulator
Untuk lebih memudahkan, bagian rectifying akan di
tandai dengan subscriptn, dan bagian stripping ditandai
dengan subscriptm.
Jika diketahui
tekanan operasi
kolom ( dan biasanya
diasumsikan tidak
terjadi penurunan
tekanan dalam
kolom ) maka kurva
kesetimbangan
dapat dibuat dengan
rumusan:
Internal Reflux
Ratio:
n
Garis
Dimana :
q = nilai kualitas umpan
XF = fraksi umpan atau feed komponen
ringan
Contoh Soal
Campuran 60% dan 40 % benzene toluene, ingin
dipisahkan pada tekanan 101.32 kPa, kemurnian
distilat (hasil atas) benzene diinginkan sebesar 98%
dan pengotor yang diinginkan pada bottom produk
sebesar 2%, feed masuk pada kondisi saturated
liquid, digunakan total condenser dan refluks rasio
sebesar 2, maka tentukanlah jumlah stage yang
dibutuhkan serta berapa molar flowrate destilat yang
dihasilkan untuk proses pemisahan tersebut!
Penyelesaian Soal
Step 1: Material Balance
Material Balance
keseluruhan
F = D + B
100= D + B
Komponen Benzene :
Fxf benz
= DXD benz+ BXB benz
100 (0.6) = D(0.98) + B
(0.02)
Substitusi
Sehingga diperoleh
D = 60.42
kmol/jam
B = 39.58
kmol/jam
Penyelesaian Soal
Step 2. Menentukan XB, XF,
dan XD
Berdasarkan soal, XB = 0.02, XF = 0.6, dan
XD = 0.98. Sehingga, plot ke dalam grafik
nilai yang telah diketahui tersebut
Penyelesaian Soal
Step 4. Menentukan garis
Rectifying Line
Tentukan Intersep Y, dengan
menggunakan persamaan XD/ (R+1).
Dikarenakan R = 2, maka diperoleh
intersep y = 0.33
Penyelesaian Soal
Step 4. Menentukan garis
Rectifying Line
Tentukan Intersep Y, dengan
menggunakan persamaan XD/ (R+1).
Dikarenakan R = 2, maka diperoleh
intersep y = 0.33
Penyelesaian Soal
Step 5. Menentukan garis
operasi stripping
Tarik garis dari titik XB pada garis
diagonal ke arah titik feed point,
sehingga diperoleh garis SOL
Penyelesaian Soal
Step 6. Menentukan jumlah
stage
Mulai membentuk anak tangga dari titik XD hingga
melewati atau tepat pada titik XB. Anak tangga
terakhir merupakan reboiler.
Penyelesaian Soal
Dengan mengunakan
metode McCabe-Thiele
didapatkan jumlah
theoritical Stage adalah
sebanyak 13 dengan
umpan masuk pada stage
ke 6, ketelitian dari
pembuatan grafik serta
garis operasi akan
mempengaruhi hasil
perhitungan stage, dengan
bantuan komputer , maka
ketelitian pembuatan stage
akan lebih baik lagi.
Contoh Soal
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kolom
Distilasi
Foaming
Foaming adalah ekspansi cairan yang disebabkan oleh
bagian uap atau gas. Meskipun foaming menyediakan
kontak interfasial uap dan cairan yang tinggi, foaming yang
berlebihan menyebabkan penumpukan cairan pada tray.
Pada beberapa kasus, foaming dapat berakibat sangat fatal
karena busa/buih nya dapat bercampur dengan cairan pada
tray di atasnya. Terjadinya foaming bergantung pada sifat
fisika dari campuran, dan terkadang bergantung pada
kondisi dan rancangan tray. Foaming menurunkan efesiensi
separasi.