Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
data biner
Prof Dr dr I Gde Raka Widiana SpPD, KGH,
FINASIM
LitBang FK UNUD
/RSUP Sanglah Denpasar
Biostatistik bertujuan
1) meng-estimasi kuatnya hubungan atau
besarnya perbedaan (besarnya efek);
2) melakukan uji kemaknaan statistik
(inferensi), menarik kesimpulan mengenai
populasi dari mana sampel itu diambil,
dengan memperhitungkan pengaruh peluang
akibat variasi sampel (probabilitas), dan
3) mengontrol pengaruh variabel penggangu
terhadap besar efek (estimasi) dan inferensi.
Prinsip dasar
1) sampel adalah individu yang diobservasi
dan dilakukan pengukuran mengenai
karakteristiknya (variabel);
2) populasi adalah kelompok individu yang
lebih besar, dari mana sampel itu diambil, dan
dimana fenomena yang terjadi ingin diketahui;
3) distribusi frekuensi (dalam bentuk grafik),
menggambarkan distribusi sampel yang
dipakai penduga distribusi populasidari mana
sampel itu diambil.
Skenario
Kita ingin membandingkan prevalensi penyakit ginjal kronik
antara pasien dengan riwayat hipertensi dan tanpa riwayat
hipertensi. Pada kasus ini, riwayat hipertensi adalah variabel
independen dan penyakit ginjal kronik adalah variabel
dependen. Selanjutnya kita ingin mengontrol efek variabel
pengganggu potensial dari proteinuria.
Untuk tujuan tersebut, kita akan memasukkan variabel
independen nominal lainnya: proteinuria dan non-proteinuria.
Bila ada dua atau lebih variabel independen dalam set data,
semuanya nominal atau data yang dikonversi menjadi
nominal, maka pendekatan umum yang dapat dilakukan
untuk meng-adjust variabel independen pengganggu adalah
dengan cara melakukan analisis stratifikasi.
Caranya
membagi kelompok hipertensi-non hipertensi menjadi subkelompok proteinuria-non proteinuria dalam masing-masing
kelompok.
Dalam masing-masing sub-kelompok (proteinuria dan non
proteinuria), dihitung estimasi stratum (misalnya odds ratio
stratum), kemudian dikombinasi dengan uji statistik
tertentu, menjadi estimasi gabungan (misalnya combined
odds ratio).
Dengan cara ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh
odds ratio stratum terhadap combined odds ratio. Hasil
akhir estimasi gabungan adalah hasil pengendalian
(adjustment atau strandarisasi) dari estimasi (effect size)
gabungan semua strata terhadap efek variabel
pengganggu yang telah dikontrol.
Effect size
Pada studi kohort, risiko luaran pada kelompok yang memiliki
faktor risiko positif jumlah dengan luaran posif/ jumlah seluruh
sampel, adalah r1/n1. Demikian, juga risiko luaran pada kelompok
yang memiliki faktor risiko negatif adalah r2/n2. Dengan demikian,
risiko relatif = Beda risiko atau absolute risk reduction (ARR)=
r1/n1 - r2/n2; NNT (number needed to treat) = 1/ARR = 1/ r1/n1 - r2/n2.
Nilai ini sama dengan rasio prevalensi pada studi potong lintang,
dimana, rasio prevalensi= , dimana prevalensi total=. Beda
prevalensi= r1/n1 - r2/n2;
Odds luaran pada kelompok yang memiliki faktor risiko positif
jumlah dengan luaran posif/ jumlah luaran negatif, adalah r 1/ n1-r1.
Dengan demikian, juga odds luaran pada kelompok yang memiliki
faktor risiko negatif adalah r2/ n2-r2 . Dengan demikian,odds ratio
adalah :
Terima Kasih