Anda di halaman 1dari 6

BAHAN GALIAN INDUSTRI (BGI)

(INDUSTRIAL ROCK & MINERALS)


Klasifikasi & pengelompokan BGI berdasarkan kegunaan sesuai peraturan pemerintah
No. 27 tahun 1999 terdiri 3 golongan :
1. Golongan Strategi (GOLONGAN A) karena pengijinan penambangan ke menteri
negara dan penambangannya dengan tingkat produksi besar dan skala besar.
- Minyak bumi
- Batu bara
- Gas alam
- Uranium
2. Golongan Vital (GOLONGAN B) biasanya pengurusan ijinnya pada pemerintahan
setempat (Bupati dll) penambangannya dengan cost dan skala besar. :
- Emas
- Intan
- Tembaga
- Timah
- Besi
3. Golongan Tidak Strategi & Tidak Vital (GOLONGAN C) merupakan Bahan Galian
Industri (BGI) :
- Pasir
- Kuarsa
- Bentonit
- Gamping
- Semen (terdiri dari tanah liat/clay, tanah lumpur dan batu gamping)
PENGELOMPOKKAN BAHAN GALIAN INDUSTRI (GOLONGAN C)
Berdasarkan asosiasi & batuan tempat terdapatnya (Tushadi dk) dibagi VI Kelompok :
I. BGI yg berkaitan dg Bt Sedimen (bt gamping, gypsum)
II. BGI yg berkaitan dg Bt. Vulcanik (bt belerang)
III. BGI yg berkaitan dg Intrusi Plutonik Bt, Asam & Basa (bt granit)
IV. BGI yg berkaitan dg Endapan Residu & Letakan (bt lempung, kuarsa, sirtu,
pasir, intan)
V. BGI yg berkaitan dg Proses Hidrotermal (kaolin, talk)
VI. BGI yg berkaitan dg Batuan Malihan (bt kalsit, kuarsit)
UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI BGI
1. Meningkatkan mutu dengan pengolahan yang baik.
2. Meanggunakan teknologi yang lebih maju
3. Melancarkan transportasi untuk pemindahan BGI dari Kuari ke tempat pengolahan.
4. Mengefisiensikan waktu dan biaya operasional

TEKNIK EKSPLOITASI & PENGOLAHAN BGI


Teknik penambangan BGI atas cara kerja dibagi 3 :
1. Digali (tambang bt. Gamping)
2. DIsemprot dg pompa tekanan tinggi (pasir)
3. DIsedot dengan pompa hisap (pasir)
Berdasarkan tempat kegiatan :
1. Tambang terbuka (semua kegiatan metode penambangan dilakukan dipermukaan
bumi disebut KUARi.)
Kuari dibagi 2 berdasarkan produk dihasilkan, letak dan bentuk :
1. Kuari tipe sisi bukit (lereng berjenjang)
2. Kuari tipe lubang galian (kuari yg letak endapannya dibawah permukaan
tanah dan topografinya mendatar.
Tahapan Tambang Terbuka :
a. Land Clearing (pengupasan tanah penutup)
b. Pemindahan tanah Topsoil
c. Pemberaian (bongkar-muat, angkut dan timbun)
d. Transportasi ke tempat pengolahan.
.
Contoh diagram alir bt. Andesit

2. Tambang bawah tanah (Lubang Tikus/GOPHERING)


Dilakukan pada endapan BGI atau urat bijih dg ukuran tidak teratur, tersebar tidak
merata (tambang Phospat di Jabar dan tambang gypsum di Jatim)
Tujuan Pengolahan BGI

1. Pemuaian dengan konsentrasi dg alat konsentrasi (Zircon)


2. Peningkatan kadar unsure dg alat konsentasi & proses kimia (belerang)
3. Peningkatan sifat kimia dg system pembakaran (batu kapur) & pengaktifan kimia
(Zeolit)
4. Peningkatan sifat fisik dg alat konsentrasi & desaminasi (kaolin)
5. Peningkatan bentuk dan penampilan dg sistim pemolesan & pembentukan (marmer &
permata)
BATU GAMPING (LIME STONE)
Dibagi 2 :
1. Non Klastik : Koloni binatang laut gamping koral penyusun utama
adalah koral
2. Klatik

: Hasil rombakan batu gamping akibat erosi, transportasi,


sortasi & sedimentasi

I. Sifat
1. Secara kimia terdiri kalsium karbonat & magnesium / gamping
dolomitan.
2. BJ = 2
3. Keras. Pejal & Porous
4. Warna Putih Susu, abu abu muda, coklat, merah, hitam.
Bt. Gamping Metamorfosa menjadi marmer
Ditemukan di gua gua gamping
Prosesnya air hujan mengandung CO2-CO2 membusukkan zat
organic-melarutkan bt. Gamping dilalui.
CaCO3 + 2CO2 + H2O Ca (HCO3)2 + CO2
II. Tempat Ditemukan
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sumsel, Lahat
III. Teknik Penambangan
Teknik Side Hill Type & Metode Gophering mengikuti jalur yg
dibongkar)
Dengan peledakan
Mengggunakan A2B (skala besar), alat sederhana (skala kecil)
Bila btg. Gamping tidak keras, digunakan lubang tembak diisi lempung
lalu air.
IV.Pengolahan dan Pemanfaatan
Campuran bahan bangunan pebuatan pondasi, plester rumah, jalan
Penetral keasaman tanah
Bahan Penstabil jalan raya
Bahan baku semen Portland

Bahan pemutih, penggosok, keramik, tahan api


Bahan penjernih air
BATU BENTONIT
Ialah Jenis Lempung (80% Monmorilonite)
Dibagi 2 :
1. Na Betonit / Natrium Bentonit (mengembang 8 kali bila dicelup air)
2. Ca Mg Betonit / Calsium Magnesium Bentonit (mengembang 1,5 kali
bila dicelup air)
I. Sifat
1. Lunak (H = 1 Skala Mohs)
2. BJ = 2,7
3. Mudah pecah, menghisap air & mengembang
4. Berkilap lilin
5. Warna pucat (putih, hujau muda)
6. Diraba seperti sabun
7. Kena hujan singkapan menjadi bubur, bila kering menjadi rekahan
GENESA
Pelapukan (reaksi ion H dlm air tanah dg mineral silikat)
Proses Hidrotermal (adanya unsure logam alkali & alkali tanah),
Monmorilonite terbentuk dari Kalium, Mika, Fero Magnesium &
Fieldsfar Plagioklas) dan akibat proses pengendapan sediment dlm
suasana basa yang sangat silikan
Proses Transformasi (endapan debu gunung api dimana gas alam akan
detrivikasi)
II. Tempat Ditemukan
Sumatera (Tj. Enim, Bantaian, Gumeg, ME), Jawa, Kalimantan, Sulawesi
& Timor
III. Teknik Penambangan
Sistim Kuari (terbuka)
Peralatan sederhana karena lunak.
IV.Pengolahan dan Pemanfaatan
PENGOLAHAN (penghancuran,
pengayakan dsb sesuai kegunaan)

pemanasan,

penggilingang

PENINGKATAN MUTU
1. Pengaktifan (melarutkan unsur pengganggu)
2. Pengungah ion (menghilangkan system produk samping)
MANFAAT Na Bentonit
1. Lumpur pemboran minyak bumi/gas/geothermal
2. Pencampur semen, sabun, insektisida
3. Penymbat kebocoran bendungan
MANFAAT Ca-Mg Bentonit

&

1. Bahan pembuat Na-Bentonit


2. Industri penyaring lilin, minyak kelapa
3. Bahan katalisator, zat pemutih, zat penyerap, inta cetak

GRANIT
Genesa :
1. Terjadi karena proses magma yang bersifat asam
2. Terbentuk didalam bumi 3-4 Km dan 10-15 km
I. SIFAT
1. Bentuk intrusi : lakolit, batholit, pakolit.
2. Kekuatan tekan (1000 2500 kg/cm2
3. BJ = 2,6 2,7
4. Warna gelap
1. Transisi Granit dan Diorit GRANODIORIT
II. TEMPAT
Sumatera, Kalimantan
III. TEKNIK TAMBANG
Sesuai dengan permintaan & produksi
Peledakan secara bertahap sesuai dimensi yg diinginkan
Alat manual (pahat, martil dll)
IV.PENGOLAHAN & PEMANFAATAN
Pemolesan
Lebih tahan bila terkena sinar matahari & hujan
Manfaat :
Bahan lantai atau ornament
Sisa potongan menjadi tersaso dengan dicetak bersama semen putih.
BELERANG ( SULFUR)
I. Sifat
1. Ada 2 jenis : Sulfida & Alam
2. BJ = 2,05
3. H = 1-5 . 2-5
4. Warna kuning
5. Bila dibkar bewarna biru CO2 dengan bau tidak enak
II. Tempat Ditemukan
Sumut, Sumsel, Jabar, Jatim, Jateng, Maluku, Sulut
III. Teknik Penambangan
Tambang terbuka
Disemprot dan menggunakan alat sederhana.
Pd lapisan tebal dibor, dimasukkan air panas 335oC kedalam endapan
belerang melalui pipa kondensasi dipompa keluar - ditampung &
diendapkan sublimasi belerang bersih.
IV.Pengolahan dan Pemanfaatan
PENGOLAHAN :

Yg berentuk Kristal (dimasukkan kedalam autociave, ditambah solar, air


& NAOH) dimaukkan uap air panas dg tekanan 3 atm
Yg berbentuk lumpur (flotasi (meningkatkan mutu) dimasukkan ke
autociave
MANFAAT :
Industi kimia (pupuk, asam sulfat, metalurgi)
Industi cat, karet, anti serangga, pengawet kayu, obat obatan.
GENESA :
Terbentuk karena proses vulkanik
Berasal dari H2S yang meruapakan Hasil reduksi CaSO 4 oleh karbon dan
Methan.
Berasal dari dome.
Kelompok bahan galian industri ditambang dengan skala kecil selain batu gamping
dan tanah liat ditambang dengan relatif besar karena tingkat produksinya lebih besar.
KELEMAHAN YG MENYEBABKAN GALIAN BAHAN INDUSTRI SULIT
BERKEMBANG
1. PEMASARAN / MARKETING
a. Nilai / harga
b. Teknologi
2. PEMBAKUAN MUTU
Pembakuan mutu yang tidak stabil / mantap antara bahan industri satu ke lain,
daerah satu ke daerah lain.
3. DATA & INTERAKSI MENGENAI BGI
Data yang didapat terkadang kurang lengkap dan akurat serta kurangnya
informasi yang meluas sehingga kurangnya interaksi mengenai BGI.
4. KELEMBAGAAN & PENANGANAN BGI
Tidak adanya lembaga & penanganan kendala BGI
5. DAMPAK LINGKUNGAN (UU RI No. 27 Tahun 1999)
Belum adanya penanganan dampak limbah terhadap lingkungan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai