PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keimanan dan pengucapan dua kalimat syahadat mengharuskan
adanya keimanan pada hal ghaib yang diinformasikan Allah melalui
Rosul-Nya. Maka dari sinilah muncul istilah rukun iman, yang semuanya
bersifat ghaib, atau mempunyai unsur ghaib. Iman kepada tujuh langit,
yang didalamnya terdapat malaikat, baitul mamur, di tingkat ketujuh ada
syurga, atapnya adalah Arsy, ruh- ruh kaum mukminin naik padanya,
semuanya adalah bagian dari keimanan kepada Al-Quran. Iman dengan
adanya alam barzah setelah kematian adalah cabang dari keimanan
kepada hari akhir, begitu seterusnya, tidak ada satupun perkara yang
ghaib yang tidak merujuk kepada enam rukun.
Ghaib adalah kata masdar yang digunakan untuk setiap sesuatu
yang tidak dapat diindra, baik diketahui maupun tidak. Iman kepada yang
ghaib berarti percaya kepada segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau
oleh panca indra dan tidak bisa dicapai oleh akal biasa, akan tetapi ia
diketahui oleh wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul.
Iman kepada yang ghaib adalah salah satu sifat dari orang-orang
mukmin. Al-Quran sendiri telah menyebutkan kata ghaib kurang lebih
sebanyak 56 kali. Dan di permulaan surat al-Baqarah, Allah meyebutkan
salah satu dari karakter orang-orang yang beftaqwa adalah, orang-orang
1
yang
beriman
kepada
yang
ghaib.
Allah
Subhannahu
wa
Taala
berfirman:
Alif laam miim. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan pada-nya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian
rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 1-3).
Bentuk percaya kepada alam ghaib bukan berarti boleh memintaminta kepada makhluq halus, jin, syetan, iblis dan sebagainya. Ini
pengertian percaya yang keliru. Percaya disini meyakini keberadaan dan
eksistensi alam dan makhluq ghaib, termasuk surga, neraka, malaikat,
alam kubur, alam barzakh, padang mahsyar dan seterusnya. Inti dari
kepercayaan
kepada
semua
itu
tidak
lain
bahwa
kita
harus
mempersiapkan diri untuk mati dan masuk ke alam ghaib itu serta
mempertanggung-jawabkan semua amal kita di dunia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Iman
Iman
Iman
Iman
Kepada
Kepada
Kepada
Kepada
Allah?
Malaikat
Hari Kiamat
Padang Mahsyar
2
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
Ghaib adalah apa yang tersembunyi dari manusia tentang perkaraperkara yang akan datang atau yang telah lalu dan apa yang tidak mereka
lihat[1]. Ilmu ghaib ini khusus milik Allah semata Allah berfirman:
Artinya: Katakanlah:"tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang
mengetahui
perkara
yang
ghaib,
kecuali
Allah",
dan
mereka
tidak
2 http://pondokassunnah.com/pelajaran-2-07-iman-kepada-hal-hal-yang-ghaib/
5
oleh
Allah yakni
Rasul untuk
menerima
risalhnya
dan
dengan
mengutus
seorang
utusan
(malaikat)
lalu
diwahyukan
3 http://ibnuhussain.wordpress.com/umum/beriman-kepada-yang-ghaib/
6
Maslah
gaib
yang
merupakan
rukun
iman
dimana
orang
yang
dapat
mengetahuinya
sekiranya
Allah
mengemukakan
waktu
Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah
Sebagai perwujudan dari keyakinan dan ucapan itu, harus diikuti
dengan perbuatan, yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya. Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat
mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar umat manusia
beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya: Wahai
orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al Quran) yang diturunkan kepada
RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya,
dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.
(Q.S. An Nisa : 136)
keimanan
yang
benar
tidak
hanya
berdasarkan
fitrah
6 Abdulloh Zakiy Al Kaaf dan Maman Abdul Djaliel. 1991. Mutiara Ilmu Tauhid.
(Bandung: Pustaka Setia). Hal 112
10
7 Nasruddin Razdi. 1973. Dienul Islam. (Bandung: PT. Al Maarif). Hal 157
11
Yaumul
Yaumul
Yaumul
Yaumul
8 Rosihon Anwar. 2008. Akidah Akhlak. (Bandung: Pustaka Setia). Hal 181
9 Thantawi Syaikh Ali.2004.Aqidah Islam Doktrin dan Filosofi. (Solo: Era Intermedia). Hal
156
12
2.
3.
4.
dan
tidak
ada
keraguan
tentangnya.
Adanya
hari
akhir
dan
Dia
mengukur
setiap
perkara
dengan
saja.
Oleh
karena
itu,
sistem
perhitungan
dan
10 Abdulloh Zakiy Al Kaaf dan Maman Abdul Djaliel. 1991. Mutiara Ilmu Tauhid.
(Bandung: Pustaka Setia). Hal 145
13
digunakan
manusia
untuk
bersembunyi
atau
jurang
untuk
11 http://qomiuth-thughyan.blogspot.com/2013/02/8-iman-kepada-hasyrdikumpulkannya.html
14
sinarmu
memadamkan
baraku. Keterangan
ini
15
Saw
kai,
bersabda:
manusia
dibangkitkan
belum
dalam
dikhitan.
keadaan
Mereka
akan
istilah
Islam,
yang
dimaksud
dengan
qadha
adalah
12 http://ferinaldop.blogspot.com/
13 Rosihon Anwar. 2008. Akidah Akhlak. (Bandung: Pustaka Setia). Hal 230
16
yang
selalu
mengikutinya
bergiliran,
di
muka
dan
di
diusahakan
atau
tidak
dapat
di
tawar-tawar
lagi
oleh
manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit, atau
dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih
dan sebagainya.14
F. Iman Kepada Makhluk Ghaib Allah Swt.
1.
Jin
Jin adalah nama jenis, bentuk tunggalnya adalah Jiniy (dalam
bahasa arab dahulu kala, dan Genie dalam bahasa Inggris) artinya
14 Abdulloh Zakiy Al Kaaf dan Maman Abdul Djaliel. 1991. Mutiara Ilmu Tauhid.
(Bandung: Pustaka Setia). Hal 180
17
yang tersembunyi atau yang tertutup atau yang tak terlihat. Hal
itulah yang memungkinkan kita mengaitkannya dengan sifat yang
umum alam tersembunyi, sekalipun akidah Islam memaksudkannya
dengan makhluk-makhluk berakal, berkehendak, sadar dan punya
kewajiban, berjasad halus dan hidup bersama-sama kita di bumi ini.
Dalam sebuah hadits dari Abu Thalabah yang bermaksud : Jin itu
ada tiga jenis yaitu: Jenis yang mempunyai sayap dan terbang di
udara, Jenis ular dan jengking dan Jenis yang menetap dan berpindahpindah.
Allah S.W.T. menciptakan jin sebelum menciptakan manusia,
dengan selisih waktu yang lama bila dikiaskan pada manusia
mahupun jin sendiri. Allah S.W.T. berfirman (maksudnya) : Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah
menciptakan jin, sebelum itu dari api yang sangat panas. (QS. Al-Hijr:
26-27)
Secara
etimologi
Al-Jin
berasal
dari
kata
jamak
artinya
18
juga
diperintahkan
untuk
mengerjakan
syariah
agama
19
akal fikirannya, serta lalai. Diantara mereka ada pula yang kafir dan
inilah bagian yang terbanyak sekali dikalangan bangsa jin itu.
,,Diantara kita ada golongan yang baik dan diantara kita ada
golongan yang demikian(yakni tidak baik) kita semua menempuh
jalan yang berlain-lainan. (QS.Jin 11)
,,Diantara kita ada yang patuh (memeluk agama islam) dan
diantara kita ada pula yang menganiaya(kafir). Barangsiapa yang
patuh (masuk islam) itulah yang menempuh jalan yang benar. Adapun
yang menganiaya,maka mereka itulah yang menjadi kayu bakar
neraka jahanam. (QS.Jin 14-15)15
2.
Iblis
Kata Iblis menurut
sebagian
ahli
bahasa
berasal
dari ablasa artinya putus asa. Dinamai iblis karena dia putus asa dari
rahmat atau kasih sayang Allah SWT. Iblis mempunyai kerajaan yang
sangat besar. Ada menteri-menteri, pemerintahan dan pejabatpejabat. Iblis juga mempunyai wakil-wakil, lima di antaranya wajib
diwaspadai :
* Yang pertama, menurut kalangan Jin, bernama Tsabar. Dia
selalu mendatangi orang yang sedang kesusahan atau ditimpa
musibah, baik kematian isteri, anak ataupun kaum kerabat. Kemudian
15 Shalih bin fauzan.2010.Kitab Tauhid 3. (Jakarta :Darul Haq). Hal 159
20
sehingga
menjadi
penceraian.
Dia
adalah
anak
adalah
pakar-pakar
dalam
urusan
mempermudah
Yang
keempat,
namanya
ialah
Maswath,
pakar
dalam
pertemuan
yang
disenggarakan
oleh
manusia,
lalu
Allah
dari
gangguan
syaitan,
Tsarbar/Dasim/Al-Awar/Maswath/Zalnabur)
(**Sebutkan
yang
namanya:
terkutuk,
serta
Syaitan
Kata Syaitan berasal
dari
menjauh.
Dinamai
22
kehidupan
panjang
sampai
hari
kiamat
untuk
menggoda
23
supaya
tidak
Daasim
akan
bertindak
agar
berlaku
keruntuhan
yang
telah
mengkabarkan
bahwasanya tiap-tiap
kepada
kita
para
mesti
ada
ummat-Nya,
awal
dan
adapula akhirnya, jika ada hidup maka tentu ada mati, jika ada awal
dijadikannya semesta alam maka tentu ada pula masa semesta alam ini
diakhiri oleh ALLAH Tabaraka wa Taala.
1. Alam Ruh
jiwa
mereka
(seraya
berfirman):
Bukankah
Aku
ini
menjawab
Benar.
Sesungguhnya
AKU
akan
selain
diriKu,
dan
janganlah
sekali-kali
kalian
26
berkata, Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan kami, tidak ada
Tuhan bagi kami selain hanya Engkau semata.
Dengan demikian mereka telah mengakui hal tersebut. Kemudian
Adam diangkat dihadapan mereka dan ia (Adam) pun melihat kepada
mereka, lalu ia melihat orang yang kaya dan orang yang miskin, ada
yang bagus dan ada juga yang sebaliknya. Lalu Adam berkata, Ya
Tuhanku,
seandainya
Engkau
menyamakan
di
antara
hamba-
setetes
kemudian
dari
air
mani,
segumpal
kemudian
daging
yang
dari
segumpal
darah
sempurna kejadiannya
27
dan yang tidak sempurna. Agar Kami jelaskan kepadamu dan kami
tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah
ditentukan,
kemudian
Kami
keluarkan
di
umurnya
supaya
dia
tidak mengetahui
kamu
antaramu
sebagai
ada
hingga
yang
pikun
ketahui dahulu. Dan kamu lihat bumi itu kering dan apabila Kami
turunkan air dari
atasnya
hiduplah
bumi
itu
dan
suburlah
18
2. Alam Rahim
Setelah membuat kesaksian tentang Allah selanjutnya satu
persatu
ruh
tersebut
dihembuskan
Allah
kedalam
rahim
ibu
itu
mulailah
manusia
memasuki
tahap
kedua
dari
28
oleh
Allah,
Ketahuilah
wahai
rahim,
Aku
akan
akan
memutuskan
hubungan
dengan
orang
yang
untuk
kamu
29
3. Alam Kubur
Jika kematian datang menghampiri seseorang maka putuslah
hubungannya dengan kehidupan dunia. Hanya amal baik dan
buruklah yang abadi menemani sampai kealam kubur. Amal baik
seperti shalat, zakat, sedekah dan zikir semua itu akan membawa
kebahagian dan ketentraman dialam kubur.
Sebaliknya amal buruk seperti perbuatan dosa mendurhakai
Allah, melakukan perbuatan yang dilarang dan dimurkaiNya, serta
meninggalkan amal perbuatan yang diperintahkan semua itu akan
membawa
kesengsaraan
dialam
kubur. Alam
ini
adalah
masa
Allah
telah
mengeluarkan
kalian
ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui segala sesuatu dan Dia
menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati agar kalian
bersyukur. QS. An-Nahl : 078
Dan
pada
tahapan
inilah
yang
Allah
Taala:
Dialah
yang
telah
menciptakan
30
saja.
Dan
di
hadapan
yang
luput
dari
pemeriksaan. Orang
yang
baik
kembali
kepada
teman
dan
saudaranya
dengan
penuh
31
orang-orang
yang
menerima
raport
dari
al-Quran
(Islam),
konsep
surga
dimaksudkan
terjemahan dari kata bahasa arab, jannah - jamak dari Jinan - yang
berarti kebun, taman. Ia adalah tempat yang kekal di akhirat
dan diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah Swt yang beriman
dan beramal shaleh, tempat yang memberikan kenikmatan yang
belum pernah dirasakan ketika hidup di dunia dan sebagai balasan
jerih payah memenuhi perintah dan menjauhi larangannya.
21 http://thelittlepuu.blogspot.com/2013/01/pengertian-surga-dan-neraka.html
32
Dari arti kebun itu, tampaknya sangat sesuai ketika AlQuran melukiskan Al-Jannah (surga) sebagai sebuah tempat yang
indah, dipenuhi pohonn-pohon rindang, sungai yang airnya
mengalir jernih dan segala keindahan lainnya. Hal tersebut
dimaksudkan dan juga sejumlah penafsir menggarisbawahi bahwa
keadaan di surga, begitu indah dan nikmatnya sampai tidak
terbayangkan oleh manusia.
Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang memikat dan
menyenangkan hati serta pandangan, di dalamnya terdapat
segala sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum
pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terpikirkan oleh
akal
pikiran.
berfirman:
Oleh
karena
Seorangpun
itu,
tidak
Allah
subhanahu
mengetahui
wata'aala
apa
yang
Orang-orang
yang
terdahulu
(masuk
islam)
yang
33
yang
bersabar,
Orang
yang
takut
saat
menghadap
Tuhannya, Al-Muttaqun, yaitu orang-orang yang bertakwa, Orangorang yang beriman dan beramal shalih, dan At-Taaibun, yaitu
orang-orang yang bertaubat.22
b. Neraka
Neraka dalam terminologi al-Quran memiliki beberapa pengertian,
di antaranya: 1) Alam akhirat tempat penyiksaan untuk orang berdosa,
2) Sial, dan 3) Keadaan atau tempat menyengsarakan, penyakit parah,
dan kemiskinan.
Dalam terminologi al-Quran, kata neraka disebut naar, yang
berartiapi yang menyala. Secara istilah, neraka berarti tempat balasan
berupa siksaan bagi orang yang berbuat dosa dan kesalahan.
Neraka adalah tempat penyiksaan dimana bentuk hukumannya
yang paling sangat menyiksa digambarkan sebagai api. Nama-nama
neraka yang digunakan di dalam al-Quran: al-Naar (api), jahannam, alJahim (yang
yang
22 http://thelittlepuu.blogspot.com/2013/01/pengertian-surga-dan-neraka.html
34
yang
meremukkan).
Naar adalah api yang panas sekali atau api yang dijadikan jin
darinya. Adapun ayat-ayat yang menggunakan kata naar ditemukan
sebanyak 194 kali. Jahannam, yang memiliki arti sumur yang dalam.
Kata jahannam dalam al-Quran disebutkan sebanyak 77 kali.
Dalam firman Allah l tersebut terdapat enam sifat orang yang
bakal dilemparkan ke dalam Jahannam, diantaranya: Orang yang
sangat ingkar, Keras kepala, Sangat menghalangi kebajikan, Melanggar
batas, Lagi ragu-ragu, dan Yang menyembah sesembahan yang lain
beserta.23
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Iman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang besar sekali,
sehingga terpantul dalam tingkah laku seseorang dan juga dalam jalan
hidupnya. Ia merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal
kebajikan dan memberantas kejahatan. Ikhlas beramal untuk memperoleh
23 http://thelittlepuu.blogspot.com/2013/01/pengertian-surga-dan-neraka.html
35
DAFTAR PUSTAKA
http://ferinaldop.blogspot.com/
http://ibnuhussain.wordpress.com/umum/beriman-kepada-yang-ghaib/
36
http://irpanmaulana91.blogspot.com/2014/04/percaya-kepada-hari-
akhir-makalah.html
http://pondokassunnah.com/pelajaran-2-07-iman-kepada-hal-hal-yang-
ghaib/
http://qomiuth-thughyan.blogspot.com/2013/02/8-iman-kepada-hasyr-
dikumpulkannya.html
http://tausyah.wordpress.com/2012/12/20/lima-fase-atau-tahapankehidupan-manusia-yang-mesti-dialami-manusia-dari-awal-sampaiakhir-tahapan-titik-nol-atau-ketidak-adaan-tahapan-di-alam-rahim-
alam-dunia-alam-barzakh-dan-alam-akhirat/
http://thelittlepuu.blogspot.com/2013/01/pengertian-surga-dan-
neraka.html
Shalih bin fauzan.2010.Kitab Tauhid 3. (Jakarta :Darul Haq)
Thantawi Syaikh Ali.2004.Aqidah Islam Doktrin dan Filosofi. (Solo: Era
Intermedia)
Rosihon Anwar. 2008. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.
Abdulloh Zakiy Al Kaaf dan Maman Abdul Djaliel. 1991. Mutiara Ilmu Tauhid.
Bandung: Pustaka Setia.
37