Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INSPEKSI
KESELAMATAN
JALAN
M O D U L P E L AT I H A N
Oleh:
MUHAMMAD IDRIS
muhammad.idris@pusjatan.pu.go.id
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................ii
Daftar Gambar........................................................................................vi
MODUL 1................................................Error! Bookmark not defined.
KESELAMATAN JALAN.............................Error! Bookmark not defined.
1
Keselamatan Jalan.............................................................................1
1.1
Pendahuluan.................................................................................1
1.3
Pendahuluan.................................................................................1
ii
Pendahuluan.................................................................................1
3.3
iii
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
MODUL 4..................................................................................................1
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR.............................................................1
INSPEKSI..................................................................................................1
KESELAMATAN JALAN...............................................................................1
4
Pendahuluan.................................................................................1
4.3
4.4
MODUL 5..................................................................................................1
PELAKSANAAN.........................................................................................1
INSPEKSI..................................................................................................1
KESELAMATAN JALAN...............................................................................1
5
Pendahuluan.................................................................................1
iv
5.3
Pendahuluan...............................................................................20
6.3
Judul Proyek................................................................................22
6.4
Latar Belakang...........................................................................22
6.5
Permasalahan.............................................................................23
6.6
6.7
6.8
6.9
6.10
Lampiran.................................................................................23
LAMPIRAN...............................................................................................24
FORMULIR..............................................................................................24
INSPEKSI KESELAMATAN JALAN..............................................................24
Daftar Gambar
Gambar
1-1
Diagram
Venn
Kontribusi
Faktor-faktor
Penyebab
Kecelakaan...............................................................................................5
Gambar 1-2 Manajemen Keselamatan Jalan............................................6
Gambar 1-3 Penanganan Lokasi Tunggal.................................................3
Gambar 1-4 Penanganan Bersifat Umum (Ruas Terburuk Pantura Jabar
N008).......................................................................................................4
Gambar 1-5 Penanganan Ruas.................................................................4
Gambar 1-6 Penanganan Area.................................................................5
Gambar 2-1 Jarak Pandang Lemah Pada Tikungan...................................2
vi
Daftar Tabel
3-1
Matriks
Perbedaan
Antara
Penanganan
Minor
dengan
Penanganan Mayor..................................................................................4
Tabel 4-1 Contoh Defisiensi dan Penanganan Jarak Pandang...................2
Tabel 4-2 Contoh Defisiensi dan Penangangan Persimpangan.................2
Tabel 4-3 Contoh Defisiensi dan Penanganan Jalan Rusak.......................3
Tabel 4-4 Contoh Defisiensi dan Penanganan Pagar Pengguna Jalan.......3
Tabel 4-5 Contoh Defisiensi dan Penanganan Drainase Jalan..................4
Tabel 4-6 Contoh Defisiensi dan Penanganan Lansekap Jalan.................4
vii
viii
Modul-IKJ1
BALAI
TEKNIK
LALU
LINGKUNGAN JALAN
LINTAS
&
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
Transportasi
KESELAMATAN JALAN
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a
short summary of the contents of the document. Type the abstract of
the document here. The abstract is typically a short summary of the
Keselamatan Jalan
terjadinya
1.1
Pendahuluan
hasil
Research
riset
Laboratory
lingkungan
kontribusi
terhadap
keselematan
Kurang
jalan
kecelakaan
merupakan
(faktor
dan
mempunyai
yang
cukup
kecelakaan
memadainya
besar
jalan.
desain
jalan
jalan
pengemudi
saja,
beserta
tetapi
lingkungannya
juga
bergantung
bisa
mempengaruhi
untuk
kesalahan
membuat
sehingga
terjadi
faktor
kendaraan,
manusia
dan
(perilaku
faktor
pengguna
jalan
dan
diperlukan
selalu
memperbaiki
ada
pada
kasus
lingkungannya
usaha
jalan
untuk
dan
lingkungannya
lalu
rekyasa
yang
berkontribusi
pada
lintas,
dimana
yang
keselamatan
pada
jalan.
menjadi
dasar
dalam
pengembangan
konsep
dengan
empat
bersifat
umum
dengan
yaitu
tiga
Road
Safety
Road
Assessment
kecelakaan
(accident
prevention).
2. Strategi pengurangan
kecelakaan
Menjelaskan
empat
dasar
pengurangan
lokasi
tunggal
(single-site
action
plan),
penanganan
bersifat
umum
(mass
action
plan),
action
penanganan
plan),
area
dan
atau
secara
Audit,
singkat
Assessment,
Inspection.
strategi
Road
Road
Safety
Assessment
Inspection.
ini adalah:
1. Strategi peningkatan
Tujuan
kecelakaan
Deskripsi singkat dua strategi
peningkatan
jalan,
keselamatan
yaitu
pengurangan
(accident
strategi
strategi
kecelakaan
reduction)
dan
pencegahan
pembelajaran
dapat
strategi
memahami
peningkatan
keselamatan
dengan
dapat
strategi
empat
pengurangan
strategi
dasar
bersifat
Road
Safety
Audit
umum
Guidelines,
U.S
Departement
of
Transportation, 2006.
pencegahan
dengan
konsep
Teknik
Lalu
Lintas
dan
Pedoman
Audit
Keselamatan
Jalan,
Departemen
Pekerjaan
Safety
Practice
M.
2007.
Inspection
Road
Best
Guidelines
and
Implementation
University
of
New
Brunswick
Safety
Audit
Ward,
L..
Safety
2006.
Audit
Washington.
FHWA
Road
Guidelines.
U.S.
Departement of Transport.
Steps.
RIPCORD-ISEREST. 2007.
tantangan
dalam
2009
bagi
pemerintah
meningkatkan
kualitas
Kondisi
Keselamatan
Jalan
sudah
ada
berawawasan
keselamatan.Di
Infrastruktur
Indonesia,
sebegai
kegiatan
penting
dari
nasional,
hal
prasarana
jalan
dan
dari
infrastruktur
pembangunan
ini
dikarenakan
jalan
berperan
terjadi
dalam
jalannya
roda
nasional
secara
keseluruhan.
orang.
Sebagai
negera
berkembang
tersebut
perekonomian
kasus
yang
meninggal
kecelakaan
akibat
mencapai
Data-data
18.205
kecelakaan
menggambarkan
terus
Indonesia.
dan
masih
57.726
penting
Indonesia
kelancaran
2009
memperbaiki
kualitas
Berdasarkan
data
BPS
jalan
km
sepanjang
yang
65.273.451
kendaraan
(berdasarkan
2008).
melayani
data
Dengan
BPS
tahun
infrastruktur
diseluruh
wilayah
banyak
merupakan
khusus
keselamatan
dalam
perencanaannya,
muncul
sehingga
permasalahan-
permasalahan
jalan.
desain
keselamatan
Meskipun
Indonesia
bidang
pembangunan
masalah
untuk
keselematan
memastikan
agar
jalan
wilayah,
jalan
budaya,
jalan
ditangani
dengan
efisien.
Adapun
yang
ada
efektif
dan
perencanaan
yang
tidak
ada
belum
secara menyuluruh.
akan
jalan
infrastruktur
pada
betapa
adalah
salah
Panjang
satu
mewujudkan
infrastruktur
jalan
berwawasan
yang
keselamatan.
Upaya
tersebut
dalam
tertuang
Strategis
2010-2014
mengenai
peningkatan
kualitas
keselamatan
infrastruktur
Pembangunan
Kementerian
Pekerjaan
(Renstra)
jalan
Jangkan
(RPJM)
Rencana
keselamatan
a. Orientasi
Menengah
keselamatan
pentingnya
Jangka
jalan
mengakomodasi
menyadari
Pembangunan
jalan
Pemerintah
sumber
Kementerian
semata-mata
masalah-masalah
dan
sosial
profesionalitas
pedoman-
pedoman
aspek
dilakukan
(PJP)
jalan
antara
lain
Pekerjaan
Audit
Keselamatan
Jalan
dan
mengembangkan
mewujudkan
serta
handal
dan
berkemampuan
aspek
bertumpu
keselamatan,
tinggi
pada
dan
sektor,
lokasi-
sistem
yang
penanganan
antar
1.3
Manajemen
Keselamatan Jalan
Laboratory
ditemukan
bahwa
keselematan
jalan
(TRL)
masalah
merupakan
jalan
jalan
saja,
beserta
tetapi
lingkungannya
juga
mempengaruhi
pengemudi
untuk
kesalahan
sehingga
faktor
faktor
pengguna
kendaraan,
manusia
bergantung
bisa
dan
(perilaku
jalan
selalu
diperlukan
ada
pada
kasus
dan
membuat
terjadi
lingkungannya
usaha
untuk
memperbaiki
diperlukan
lintas,
yang
rekyasa
berkontribusi
terjadinya
kecelakaan
pada
(faktor
jalan
peran
dan
dari
ahli
yang
pada
keselamatan
jalan.
menjadi
pengembangan
manajemen
dasar
dalam
konsep
keselamatan
jalan
keselamatan
jalan
jalan
dan
lingkungan
memadainya
desain
jalan-jalan
rawan
kecelakaan,
sehingga
lebih
ataupun
jumlah
akan
pentingnya
keselamatan
meningkatnya
diakibatkan.
banyak
Pada
saat
negara
pencegahan
di
strategi
kecelakaan
dikedepankan
ini
besarnya
kesadaran
kerugian
baik
akan
moril
lebih
dibandingkan
terjadi,
paragraf
terdapat
peningkatan
dua
sebelumnya
strategi
sehingga
data kecelakaan.
a. Strategi
b. Strategi
pengurangan
kecelakaan
kecelakaan
reaksi
kasus-kasus
ini
pencegahan
kecelakaan
Strategi
sebagai
strategi
pengurangan
dilakasanakan
akibat
kecelakaan
adanya
yang
dibandingkan
potensi-potensi
penyebab
kecelakaan
melakukan
dan
penanganan-
penanganan
sehingga
yang
diperlukan
kecelakaan
dapat
dengan
ruas
penduduk,
jalan,
dsb.
faktor
populasi
Berdasarkan
dasar
kecelakaan
yang
pengurangan
dikenal
yaitu
penanganan
lokasi
tunggal
(single-site
action
plan),
1.3.1 Strategi
Pengurangan
Kecelakaan
Pada
saat
ini
pengurangan
strategi
kecelakaan
yang
Management,
Network
tentang
kecelakaan.
disiplin
penyelidikan
Dalam
ilmu
strategi
keselamatan
ini
lalu
keselamatan
lalu-lintas
kecelakaan,
ruas
jalan
lokasi
tunggal
atau
tertentu,
segmen
di
mana
ruas
jalan
kecelakaan
penyebab
tertentu
(unik)
sama.
Kriteria
lokasi
Lokasi
penanganannya
merupakan
terburuk,
lokasi
tersebut
variabel
dsb.
dengan
Biasanya
suatu
istilah-istilah
dikuantifikasi
tertentu
dengan
ruas
jalan
titik
tertentu
(200m-
300m).
atau
2)
Kecelakaannya
relatif
menumpuk (cluster).
3)
4)
Memiliki
faktor
adalah
bersifat
suatu
umum
penanganan
penyebab
dengan
faktor
umum
(misalnya
Identifikasi
kecelakaan
lokasi
didasarkan
atas
kecelakaan
tertinggi
yang
yang
dilakukan
serta
teknik
peringkatan (rank).
5)
Penanganan
Rata-rata
kecelakaan
dengan
pendekatan
mencapai
33%
dari
ini
yang
jalan
licin).
Lokasi
penanganan
bisa
3)
Memiliki
faktor
penyebab
tingkat
pengurangan
penyebab
jalan licin).
4)
Identifikasi
kecelakaan
total
tingkat
kecelakaan.
lokasi
didasarkan
kecelakaan
atas
dengan
mempertimbangkan
faktor-
Rata-rata
tingkat
pengurangan
dengan
kecelakaan
pendekatan
ini
Penanganan
bersifat
10
c.
Penanganan
ruas
atau
penanganan
route
ini
Ruas
antara lain:
1)
Lokasi
merupakan
penanganan
ruas
jalan
atau
atau
merupakan
penanganan
pada
lokasi
memiliki
tingkat
kecelakaan
atas
adalah:
kecelakaan
didasarkan
area
yang tinggi.
3)
Penanganan
1km).
2)
d.
Rata-rata
kecelakaan
tingkat
dengan
1)
Identifikasi
area
atau
atau
kawasan
dengan
11
2)
Audit,
Road
Assessment
Inspection.
menyebar (scattered).
3)
Rata-rata
tingkat
pengurangan
kecelakaan
dengan
pendekatan
mencapai
15%
dari
ini
total
kecelakaan.
Road
Safety
Impact
Assessment (RIA)
Road
Safety
Assessment
Dampak
Impact
(RIA)/Penilaian
Keselamatan
Jalan
yang
bertujuan
mengidentifikasi
permasalahan-
melalui
keselamatan
kajian
jaringan
jalan
atau
adanya
substansial
Gambar 1-6 Penanganan
terhadap
jaringan
Area
perubahan
pada
perencanaan
tahap
awal
sebelum
Gambar-2.2
Keselamatan
Jalan,
RSIA
dapat
jalan
modifikasi
Assessment,
infrastruktur
Road
Safety
memperkirakan
dari
baru
pembangunan
atau
membuat
mendasar
jalan
pada
yang
12
mengubah
kapasitas
jalan
wilayah
di
jaringan
Inggris,
Australia,
Amerika,
Prancis,
quality assurance.
jalan.
Prosedur
dirancang
yang
untuk
dikenal
geografis
telah
tujuan
sebagai
ini
penilaian
secara
luas.
Prasarana
Swedia,
dsb,
Pusat
AKJ
Litbang
Transportasi
dalam
dampak
tahun
al, 1994).
Road
Safety
Keselamatan
sebagai
Audit/Audit
Jalan
(AKJ)
dari
strategi
bagian
pencegahan
kecelakaan
lalu-
proyek
jalan
dalam
meningkatkan kondisi
jalan
sebetulnya
dalam
pembangunan
proyek-proyek
jalan.
Dari
ternyata
banyak
kualitas
1999
bagian
sudah
dari
mencoba
pengembangan
strategi
pencegahan
dengan judul
Konsep
Audit
latar
belakang
jalan
terbangun
tersebut
antara lain:
13
1)
Tingginya
kecelakaan
angka
pada
Pela
ksan
aan
T1
9
8
7
oa
d
19
94
oa
d
20
04
tan
20
04
tan
Feasi
bility
Stud
y
Preli
men
ary
Desi
gn
Detai
led
Dessi
gn
Preopeni
ng
ruas-ruas
Banyak
yang
ruas-ruas
jalan
memiliki
potensi
tidak
memiliki
data
kecelakaan lalu-lintas,
3)
Perubahan
fungsi
jalan
biaya
yang
besar.
Pada tahun 2010 Pusat Litbang
Jalan
dan
Jembatan
mengembangkan
AKJ
dari
Durin
g
Cons
tructi
on
20
10
20
11
Existi
ng
Road
pengembangan
International
Road
Assessment Programme
(RAP)
Dikembangkan
jalan.
Tabel 1-1 Pegembangan
Pedoman Audit Keselamatan
non-profit
Road
sama
I
H
Au
str
Au
str
organisasi
Intenational
Assessment
Jalan
Taha
p
The
oleh
Pu
sja
Pu
sja
dengan
lebih
dari
50
14
Pasifik,
Amerika
Utara
dan
kinerja
keselamatan
perencanaan
keselamatan
pendukung
pendefinisian program
investasi
jalan,
memonitor
- Tahap
dan
jalan.
Inti
dan
pelaporan
performa
keselamatan
3b-Review
dari
Pengawasan
inspeksi
keselamatan jalan
2. Pelaksanaan
Star
Rating/
Sebagaimana
jalan
salah
3. Perencanaan
investasi
perencanaan
investasi
keselamatan jalan
Road
yang
keselamatan
jalan
beroperasional
tanpa
5. Pemonitoran
tahapan
pendekatan
keselamatan jalan
Adapun
satu
dikemukakan,
adalah
melalui
Inspeksi
Keselamatan
Konsep
penerapan
Assessment
Jalan
penerapan
Inspeksi
Keselamatan
yang
merupakan
Jalan.
sebetulnya
konsep
Audit
jalan
negara
- Tahap
2a-Inspeksi
menilai
keselamatan jalan
dan
tingkat
mejadi
eksisting
di
kemudian
sebuah
beberapa
berkembang
program
dengan
International
Road
iRAP
atau
Assesment
15
Program.
iRAP
dikembangakan
berbahaya tersebut.
Pengembangan
lainnya.
Inspeksi
Keselamatan
didefinisikan
pendekatan
kecelakaan
lalu
mendeteksi
isu
jalan
Inspeksi
sebagai
khusus,
dan
pencegahan
Inspeksi
regular
lintas
untuk
keselamatan
dilakukan
Inspeksi
untuk
dan
Ad-hoc.
periodik
semua
kelas
jalan-jalan
tahun
eksisting
seluruh
yang
jaringan
dilakukan
oleh
keselamatan
mencakup
utama,
sekali
untuk
dan
lima
ruas-ruas
jalan
yang
team
ahli
terlatih.
yang
Definisi
lain
menyatakan
Inspeksi
Keselamatan
Jalan
waktu
tertentu,
sedangkan
kebutuhan
standar
keselamatan
yang
ke
terkait
dengan
lintas.
lokasi-lokasi
jalan
dan
perkerasan.
Keselamatan
untuk
kondisi
Inspeksi
Jalan
bertujuan
mengidentifikasi
lokasi-
16
Modul-IKJ2
BALAI
TEKNIK
LALU
LINGKUNGAN JALAN
LINTAS
&
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
Transportasi
17
REKAYASA
KESELAMATAN JALAN
2
Rekayasa
Keselamatan
Jalan
2.1
Pendahuluan
dari
pemeriksaan
adalah
sistematis
mengidentifikasi bahaya-bahaya,
kesalahan-kesalahan
dan
kekurangan-kekurangan
yang
kesalahan-
dan
kekurangan-
inilah
yang
dengan
defisiensi
jalan.
Defisiensi
keselamatan
drainase
jalan;
(6)
defisiensi
lansekap
jalan;
(7)
defisiensi
marka
defisiensi
jalan;
(8)
fungsi
penerangan
jalan.
dari
Bahaya-bahaya,
defisiensi
inspeksi
jalan
Defisiensi
keselamatan
jalan
berdasarkan
penanganannya
menjadi
dapat
defisiensi
defisiensi
mayor.
dibagi
minor
dan
Perbedaan
adalah
pada
penanganannya.
2.1.2 Materi Pokok
dibagi
jalan
jalan
secara
keselamatan
secara
jalan
keseluruhan;
defisiensi
desain
akses/persimpangan;
defisiensi
(2)
kondisi
(3)
dengan
defisiansi
singkat
menjelaskan
pengertian
keselamatan
jalan
fisik
Guidelines,
pembelajaran
memahami
membedakan
dan
dua
U.S
Departement
of
Transportation, 2006.
International Road Assessment
Programe, Establishing iRAP
In Your Country, UK.
jenis
defisiansi
defisiansi,
yaitu
Teknik
Lalu
Lintas
Pedoman
Audit
Keselamatan
Jalan,
Departemen
Pekerjaan
Safety
Practice
M.
2007.
Inspection
Road
of
New
Brunswick
Safety
Audit
Safety
2006.
Audit
Washington.
FHWA
Road
Guidelines.
U.S.
Departement of Transport.
Best
Guidelines
and
Steps.
Implementation
RIPCORD-ISEREST. 2007.
Federal Highway Administration,
FHWA
University
Ward,
Srensen
dan
Road
Safety
Audit
19
2.2
Defisiensi Keselamatan
Jalan
Pengertian
keselamatan
dari
inspeksi
jalan
pemeriksaan
adalah
sistematis
dari
pelengkap jalan;
defisiensi drainase jalan;
defisiensi lansekap jalan;
defisiensi marka jalan;
defisiensi perambuan;
defisiensi fungsi penerangan
jalan.
dan
kekurangan-kekurangan
yang
Defisiensi
keselamatan
jalan
berdasarkan
Bahaya-bahaya,
kesalahan,
kesalahan-
dan
kekurangan
inilah
dimaksud
yang
minor
dan
defisiensi
Perbedaan
antara
defisiensi
defisiensi
mayor
jalan.
Defisiensi
keselamatan
jalan
minor
minor
adalah
membutuhkan
kategori.
penanganan
kategori
tersebut
jalan,
elemen-
penanganan mayor.
dan
bagunan
dan
sembilan
sembilan
Kesembilan
dibagi
dengan
mayor.
dengan
keselamatan
menjadi
kekurangan-
penanganannya
diambil
dari
elemen
jalan,
pelengkapnya,
minor
sedangkan
Defisiensi
defisiensi
pada
inspeksi
defisiensi
volume
formulir
keselamatan
jalan
minor
adalah
keselamatan
pekerjaan
dan
jalan
biaya
yang
jalan secara
keseluruhan;
2. defisiensi desain
relatif
rendah,
dapat
akses/persimpangan;
20
mayor
adalah
jalan
penanganan
keselamatan
yang
menjadi
defisiensi
keselamatan
bersifat
volume
konstruksional,
pekerjaan
dan
defisiensi
jalan
dua
penanganan
biaya
terbagi
jenis
yaitu
minor
dan
dikerjakan
memerlukan
keselamatan
jalan
menitikberatkan
pada
yang
relatif
besar,
pengajuan
penganggaran
baru
untuk
penanganan
biayanya.
yang
efektif,
Penanganan
penanganan
Keselamatan Jalan
Hasil
akhir
dari
keselamatan
identifikasi
inspeksi
diarahkan
adalah
kecelakaan
jalan
defisiensi
yang
dengan
menyebabkan
lalu
usulan-usulan
Penanganan
lintas
defisiensi
menggunkanan
pada
inspeksi
jalan
pada
lebih
penanganan
dapat
ditangani
penanganan
minor.
Perbedaan
dan
antara
penanganan/defisiensi
penanganannya.
dari
sehingga
defisiensi-defisiensi
berpotensi
benefit
keselamatan
jalan
keselamatan
cost
minor
defisiensi-
tersebut
prinsip-prinsip
Pekerjaan
/defisiensi
Minor
Non
Volume
Waktu
Pekerjaa
Pengerja
an
Relatif
Relatif
Biaya
Penganggar
an
Relat
Tidak
21
konstruksion kecil
singkat
al
if
memerlukan
kecil
pengajuan
anggaran
baru
Mayor
Konstruksio
Relatif
Relatif
Relat
Memerlukan
nal
besar
besar
if
pengajuan
besa
anggaran
baru
minor
penanganan
adalah
defisiensi
keselamatan
2.4
Penanganan
non
relatif
dan
biaya
rendah,
dapat
Defisiensi
Keselamatan Jalan
konstruksional,
pekerjaan
Contoh-contoh
contoh
untuk biayanya.
mengacu
pada
pada
sub
bab
buku
ini
Toward
mayor
penanganan
keselamatan
dikembangkan
Pusat
adalah
defisiensi
jalan
yang
jenis
2.4.1 Defisiensi
Standar
pekerjaannya
bersifat
konstruksional,
volume
Keseluruhan
Sumber :
Pusjatan
Gambar 2-7 Jarak Pandang
Lemah Pada Tikungan
besar/panjang,
kesempatan
untuk mendahului mungkin
tidak memadai, tetapi dapat
diatasi dengan tikungan yang
lebih
tajam
dan
pendek.
Penyediaan
ini
dilakukan
konsisten sepanjang rute dan
tidak
mengakibatkan
kecepatan
pendekat
yang
terlalu tinggi
Defisiensi
Jarak pandang lemah
Tikungan
jalan
dan
puncak
memiliki
mendahului
jarak
pandang
yang
tidak
mencukupi
Penanganan (minor/mayor)
Menetapkan
bagian
jalan
dengan kondisi seperti ini
sebagai
daerah
dilarang
mendahului melalui pemarkaan
dan perambuan
2.4.2 Defisiensi
Desain
Akses/Persimpangan
Desain
Persimpangan
Buruk
23
Sumber :
Pusjatan
Defisiensi
Desain persimpangan buruk
Jalan Rusak
Pembuatan
pulau
hantu
dengan lebar minimun 3,5
m
S
umber : Pusjatan
Gambar 2-9 Permukaan Jalan
Rusak Berat
Tabel 2-5 Contoh Defisiensi
dan Penanganan Jalan Rusak
Defisiensi
Permukaan jalan rusak berat
akibat pemeliharaan jalan
yang tidak memadai dan
diperburuk dengan kondisi
drainase yang buruk dan
perubahan kelas fungsi jalan
sehingga jalan mengalami
pembebanan yang melebihi
kapasitas desainnya
Penanganan (minor/mayor)
Perbaikan
jalan
dengan
segera.
Lubang-lubang
yang sudah ada tidak boleh
dibiarkjan membesar
24
Perbaikan
permukaan jalan
Perbaikan
kemiringan
melintang
jalan
agar
terlindungi dari genangan
air yang dapat merusak
jalan
2.4.4 Defisiensi
tekstur
Bangunan
Penempatan
pagar
pengaman diluar jalur lalu
lintas (0,33-5 m dari jalur
lalu
lintas),
dan
tidak
mengurangi lebar jalur lalu
lintas
Pagar
pengaman
harus
memiliki
kekuatan
pada
kedua
ujungnya
dan
fleksibilitas
di
tengahtengahnya
Pelengkap Jalan
Drainase Jalan
Sumber :
Pusjatan
Gambar 2-10 Kendaraan
Menabrak Pagar Pengaman
Sumber :
Pusjatan
Gambar 2-11 Kondisi
Drainase yang Terbuka
Penanganan (minor/mayor)
25
Berpotensi Menimbulkan
Kecelakaan
2.4.6 Defisiensi
Lansekap
Jalan
Tabel 2-7 Contoh Defisiensi
dan Penanganan Drainase
Jalan
Lansekap Jalan
Defisiensi
Desain drainase yang tidak
tepat dan perawatan yang
buruk.
Drainase yang dekat jalur
lalu
lintas
kendaraan
bermotor sering kali tidak
diberi tutup ataupun karena
perawatannya yang buruk
tutup yang sudah ada rusak
dan terbuka
Penanganan (minor/mayor)
Sumber :
Pusjatan
Gambar 2-12 Letak Pohon
yang Terlalu Dengan Lajur
Lalu Lintas
26
dan
reguler
Defisiensi
Masih banyaknya jalan-jalan
baik antar kota maupun
dalam
kota
yang
tidak
memiliki marka jalan
Pemeliharaan marka jalan
yang buruk dan pemarkaan
yang tidak tepat
Penanganan (minor/mayor)
Pemberian
marka
jalan
yang
dapat
membantu
pengemudi
memposisikan
kendaraan pada lajur yang
tepat,
mengantisipasi
perubahan alinemen dan
titik-titik rawan pada jalan
Pengembangan
pemarkaan jalan
Marka Jalan
Sumber :
Pusjatan
standar
Perambuan
27
2.4.9 Defisiensi
Fungsi
Penerangan Jalan
Sumber :
Pusjatan
Penerangan Jalan
Defisiensi
Rambu Peringatan
rambu
Penanganan (minor/mayor)
Pemasangan
lampu
penerangan
yang
terlindung dari lalu lintas
kendaraan
Pemasangan
lampu
penerangan pada lokasilokasi rawan, dan lokasi
dengan lay out khusus
seperti persimpangan dan
bundaran
Pertimbangan
untuk
menggunakan
sodium
lighting karena lebih efektif
dan
efisien
dari
Penanganan (minor/mayor)
Pemasangan
rambu-rambu
yang sangat penting untuk
memandu,
mengarahkan,
dan
memperingatkan
pengguna
jalan
pada
umumnya maupun pengguna
kendaraan bermotor pada
khususnya,
pada
saat
melewati titik jalan rawan
atau jalan dengan situasi
atau kondisi khusus seperti
persimpangan
atau
28
penggunaan
penerangan
merkuri atau bohlam
Perawatan
lampu
penerangan
yang
baik
untuk
menjaga
fungsi,
kenetralan cahaya, dsb
29
Modul-IKJ3
BALAI
TEKNIK
LALU
LINGKUNGAN JALAN
LINTAS
&
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
Transportasi
30
INSPEKSI
KESELAMATAN JALAN
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a
short summary of the contents of the document. Type the abstract of
the document here. The abstract is typically a short summary of the
contents of the document.]
Inspeksi
Keselamatan
Jalan
3.1
pelaksanaan
segmen
dari
jalan
keselamatan jalan
kesalahan-kesalahan
kekurangan-kekurangan
atau
keselamatan
dalam
inspeksi
dan
yang
jalan
undang-undang
dan
untuk
keselamatan
pelaksanaan
mengidentifikasi bahaya-bahaya,
diatur
prinsip
pemeriksaan
jalan
Inspeksi
inspeksi
merupakan
dari
Pendahuluan
sistematis
Prinsip-prinsip
berupa
belakang,
definisi,
tujuan,
latar
manfaat,
pelaksanaan,
dan
waktu pelaksanaan.
31
pembelajaran
memahami
dalam
peserta
Safety
tentang
Practice
para
peserta
memahami
prinsip-
M.
2007.
Inspection
Road
Best
Guidelines
and
Implementation
Steps.
RIPCORD-ISEREST. 2007.
Federal Highway Administration,
FHWA
para
Road
Safety
Audit
peserta
memahami
lingkup
Srensen
memahami
tahapan
Guidelines,
U.S
Departement
of
Transportation, 2006.
Balai
Teknik
Lalu
Lintas
dan
Pedoman
Audit
Keselamatan
Jalan,
Departemen
Pekerjaan
of
New
Brunswick
Safety
Audit
32
Ward,
L..
2006.
Safety
FHWA
Audit
Road
Guidelines.
Washington.
U.S.
Departement of Transport.
WYG International Limited. Road
3.3
Latar
belakang
dari
keselamatan jalan :
inspeksi
UU No 22 Tahun 2009
1. mewujudkan keselamatan
jalan
2009
yang
merupakan
penyelenggaraan
transportasi jalan
3.2
Definisi
Inspeksi
Keselamatan Jalan
Inspeksi
keselamatan
merupakan
sistematis
dari
segmen
jalan
angkutan
atau
untuk
dan
yang
keselamatan
tepatnya
audit
jalan
dasarnya
dari
jalan
audit
(AKJ),
keselamatan
dan
jalan
kekurangan-kekurangan
merupakan
program
keselamatan
kesalahan-kesalahan
pada
pelaksanaan
pemeriksaan
jalan
sendiri
terhadap
keamanan
dimana
tidak
lalu
lintas
jalan
salah
mengidentifikasi bahaya-bahaya,
Inspeksi
2. pengawasan
inspeksi
faktor
dapat
penting
mempengaruhi
adanya
keselamatan
inspeksi
jalan
diidentifikasi
defisiensi
defisiensi-
pada
lingkungan
dapat
jalan
yang
dan
dapat
sehingga
dapat
33
mencegah
terjadinya
Dapat
kekurangan-kekurangan
yang
menghnidari
perbaikan
dan
biaya
jalan
dengan
dapat
menyebabkan
kecelakaan;
c) mengurangi kerugian aspek
finansial akibat kecelakaan di
jumlah besar
jalan.
3.4
Tujuan
Inspeksi
3.6
Keselamatan Jalan
Pelaksanaan
tingkat
dapat
kecelakaan,
menyebabkan
dan
Prinsip
memberikan
usulan-usulan penanganannya.
Inspeksi
Keselamatan Jalan
Prinsip-prinsip dari pelaksanaan
inspeksi
keselamatan
jalan
adalah :
a) pro-aktif;
b) bukan bagian dari kegiatan
rutin dari preservasi jalan;
c) prinsip
keselamatan
pelaksanaan
dalam
inspeksi
keselamatan jalan :
menjaga
fungsi
jalan
(mencegah
3.5
Manfaat
Inspeksi
penyalahgunaan
Keselamatan Jalan
Manfaat
dari
pelaksanaan
inspeksi
keselamatan
jalan
pengguna
adalah :
a) mencegah/mengurangi
jumlah
infrastruktur)
keseragaman (mencegah
kecelakaan,
dan
tingkat fatalitasnya;
b) mengidentifikasi
jalan,
jalan
berinteraksi
bahaya-
dalam
dengan
elemen jalan);
bahaya, kesalahan-kesalahan
34
mengkomodasi
memerlukan
kekurangan-kekurangan
bidang
kondisi
Sedangkan
jalan
beserta
lingkungan
sekitarnya
(contohnya
melalui
yang
keselamatan
jalan.
kegiatan
keselamatan
jalan
mendalam
inspeksi
jauh
dari
lebih
kegiatan
jalan pasif).
Dikatakan
pro-aktif
inspeksi
orang
karena
keselamatan
jalan
jalan
dan
berusaha
dengan
lingkungannya
menemukan defisiensi-defisiensi
yang
berupaya
terjadinya
Inspeksi
mencegah
untuk
kecelakaan
jalan.
keselamatan
tidak
bergantung
pada
data
keselamatan
kecelakaan
dengan
aktif
berusaha
mencari
defisiensi
pada
defisiensijalan
dan
jalan
dan
fungsi
menyebabkan
mencegah
berusaha
lingkungan
dimanfaatkan
jalan
sesuai
dan
dengan
peruntukannya,
variasi
jenis
kendaraan/kecepatan kendaraan
maupun
tingkat
dapat
dicegah
fatalitasnya
maupun
menyebabkan
berkurang.
Inspeksi jalan bukan bagian dari
lintas,
kegiatan rutin
dan
dari
preservasi
kecelakaan
kemudahan
jalan untuk
lalu
pengguna
mengenali situasi
kondisi
jalan
yang
merupakan
aman,
kegiatan
yang
mudah,
dan
nyaman
melalui
infrastruktur
semata
seperti
dan
kondisi
mengantisipasi
jalan
yang
beradaptasi
ada,
dan
berbagai
35
3.8
Tahapan
Pelaksanaan
Inspeksi
Keselamatan
Jalan
3.7
Lingkup
Inspeksi
Keselamatan Jalan
Lingkup
inspeksi
jalan
pelengkap jalan;
5. defisiensi drainase jalan;
6. defisiensi lansekap jalan;
7. defisiensi marka jalan;
tersebut
dan
Baik
atau
dan
kenyamanan
lingkup
dijadikan
fokus
pemeriksaan
inspeksi
keselamatan
dalam
jalan.
inspeksi
tersebut
dan
informasi awal;
persiapan;
inspeksi lapangan;
evaluasi;
pelaporan.
3.9
jalan
lingkungannya.
lokasi
keselamatan jalan;
2) pemilihan pelaksana inspeksi
Frekuensi
Pelaksanaan
Inspeksi
sebagai
berikut :
4)
5)
6)
7)
permukaan jalan;
4. defisiensi bangunan
ada
adalah
keselamatan jalan;
3) pengumpulan
data
akses/persimpangan;
3. defisiensi kondisi fisik
lingkup
umumnya
1) pemilihan
Ketujuh
pelaksanaan
pemeriksaan
keselamatan
Tahapan
Keselamatan
Jalan
Pelaksanaan
keselamatan
jalan
inspeksi
sebaiknya
lingkungannya
rentan
komposisi
dan
hal
menyebabkan
tersebut
elemen-elemen
36
dari
jalan
yang
beradapatasi
perubahan
pelayanan
ada
harus
terhadap
agar
yang
memberikan
maksimal
3.10
Waktu
Pelaksanaan
Inspeksi
Keselamatan Jalan
Waktu
pelaksanaan
inspeksi
frekuensi
keselamatan
dari
pelaksanaan
jalan
biasanya
ditentukan
pada
persiapan.
Sebaiknya
otoritas
dan
sudah berlangsung.
yang
pengguna
jalan
saat
tahap
waktu
mungkin
dialami
melaksanakan
lapangan
pada
tertentu
diambil
inspeksi
suatu
kondisi
berdasarkan
diperoleh
dan
dipelajari
37
Modul-IKJ4
BALAI
TEKNIK
LALU
LINGKUNGAN JALAN
LINTAS
&
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
Transportasi
38
FORMULIR INSPEKSI
KESELAMATAN JALAN
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a
short summary of the contents of the document. Type the abstract of
the document here. The abstract is typically a short summary of the
contents of the document.]
Formulir
Inspeksi
Keselamatan Jalan
4.1
diperiksa
dalam
bantu
memeriksa
lingkungannya
inspeksi
inspektor
jalan
pada
lapangan.
membantu
mengarahkan
apa
dari
Formulir
terbagi menjadi
inspeksi
inspeksi
11 (sebelas)
saat
dalam
saja
saat
dan
Formulir
inspektor
pada
lapangan.
digunakan
alat
terdiri
sebagai
yang
pertanyaan-pertanyaan
Pendahuluan
Formulir
periksa
pada
harus
diperiksa
pada
setiap
perlu
diketahui
bahwa
yang
dokumentasi
lapangan.
Formulir
hasil
inspeksi
inspeksi
tidak
terdapat
dalam
hendaknya
tidak
39
sepenuhnya
formulir
bergantung
inspeksi
pada
dalam
mengidentifikasi
defisiensi-defiseinsi
yang
tidak
pemeriksaan
sesuai
setiap
jalan
lingkungannya
sehingga
dapat
dan
berbeda
menimbulkan
Teknik
Lalu
Lintas
Pedoman
Audit
Keselamatan
Jalan,
Departemen
Pekerjaan
M.
2007.
Inspection
Practice
Best
Guidelines
and
ini adalah:
1. Petunjuk Pengisian formulir
Road
Keselamatan Jalan
2. Bentuk Formulir Inspeksi
Guidelines,
Keselamatan Jalan
3. Pengisian Formulir Inspeksi
Departement
memahami
Safety
Audit
U.S
of
Transportation, 2006.
Keselamatan Jalan
peserta
Steps.
RIPCORD-ISEREST. 2007.
Tujuan
Road
Implementation
4.1.2 Materi Pokok
dan
40
University
of
New
Brunswick
dokumentasi
hasil
inspeksi
lapangan.
Formulir
Road
Safety
Audit
L..
2006.
Safety
FHWA
Audit
Road
Guidelines.
Washington.
U.S.
Departement of Transport.
WYG International Limited. Road
safety Inspection Guidelines
inspeksi
yang
terdiri
dari
pertanyaan-pertanyaan
mengenai apa saja yang harus
diperiksa
pada
lapangan.
saat
Formulir
terbagi menjadi
inspeksi
inspeksi
11 (sebelas)
diperiksa
pada
setiap
tetapi
perlu
diketahui
bahwa
2009.
yang
tidak
terdapat
dalam
Petunjuk
formulir
Pengisian
Keselamatan
Jalan
dalam
digunakan
alat
bantu
memeriksa
lingkungannya
inspeksi
Formulir
sebagai
inspektor
jalan
pada
lapangan.
membantu
mengarahkan
apa
saja
bergantung
inspeksi
tidak
pada
dalam
dan
saat
untuk
Formulir
inspektor
formulir
hendaknya
mengidentifikasi
defisiensi-defiseinsi
yang
tidak
dalam
pada
41
fokus
pemeriksaan
sesuai
setiap
jalan
lingkungannya
sehingga
dan
berbeda
dapat
menimbulkan
Inspeksi
Keselamatan
Kondisi Umum
Alinemen
Persimpangan
Lajur Tambahan/Lajur
Putar
Arah
5. Lalu Lintas Tidak Bermotor
6. Perlintasan Kereta Api
7. Fasilitas
Pemberhentian
Bus/Kendaraan
8. Penerangan Jalan
9. Rambu dan Marka
10. Bangunan Pelengkap Jalan
11. Kondisi
Permukaan
Perkerasan Jalan
4.3
Bentuk
Formulir
Inspeksi
Keselamatan
Jalan
bagian
ini
berisi
keterangan
bagian
sampai
kepala
dari
formulir
waktu
dengan
keterangan
pelaksanaan,
nama
42
formulir
setiap
inspeksi
keselamatan
akhir
daftar
periksa
elemen
jalan
yang
diperiksa,
Pengisian
Inspeksi
Formulir
Keselamatan
Jalan
Petunjuk
pengisian
inspeksi
keselamatan
formulir
jalan
dituliskan
tanda
(-)
pada
harus
diperiksa/diketahui
dan
Langkah-langkah
yang
maka
tidak
dapat
formulir
inspeksi
pengisian
keselamatan
43
1. Isi
bagian
kop
formulir
NAMA PROYEK :
Nama ruas jalan yang di
Diisi
inspeksi
pemeriksa
sesuai
dengan
dengan
paraf
LOKASI :
NO. RUAS :
Nomor ruas jalan yang di
inspeksi
sesuai
dengan
hari/tanggal
pelaksanaan
inspeksi
keselamatan jalan
atau
yang
di
fungsi
inspeksi
yang
dalam IRMS
PEMERIKSA :
di
lapangan.
KOLOM LOKASI :
sudah
KOLOM
jalan
sesuai
dilaksanakan/terdapat
pemeriksaan
HARI/TANGGAL :
Diisi
fokus
ada
JAWABAN FOKUS
PEMERIKSAAN :
Pada kotak-kotak berwarna
hijau
jawab
pertanyaan
dengan
lokasi
fokus
dimana
pemeriksaan
berlangsung.
44
Modul-IKJ5
BALAI
TEKNIK
LALU
LINGKUNGAN JALAN
LINTAS
&
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
Transportasi
45
PELAKSANAAN
INSPEKSI
KESELAMATAN JALAN
46
Pelaksanaan
Inspeksi
Keselamatan Jalan
5.1
bahan,
formulir,
Pendahuluan
lapangan
perlatan dan
untuk
kegiatan
keselamatan
adalah
jalan
peralatan
yang
tim
terkait
inspeksi.
Pelaksanaan
penunjukan
ditentukan
oleh
pihak
berwenang
yaitu
yang
inspeksi
memulai
terbentuk,
kegiatan
tim
inspeksi
sehingga
pelaksanaan
inspeksi
dapat
direncanakan
dengan
baik
dan
dapat
Tahapan
pelaksanaan
dari
inspeksi
keselamatan
yang
bertujuan
untuk
menjadi
lokasi
inspeksi.
keseluruhan
kegiatan
jalan
menemukan
defisiensi-defisiensi
akan
inspeksim
lapangan.
Tahapan
evaluasi
persiapan
inspeksi
lapangan
terdiri
dari
beberap
sub
dievaluasi.
yang
Pada
akan
atau
tahap
ditentukan
ada
defisiensi
minor
dan
47
tahapan
jalan
harus
membuat
laporan
seluruh
kegiatan
mengenai
inspeksi,
dan
tentu
mengenai
defisiensi
ditemukan
beserta
penanganannya.
inspeksi
jalan
inspeksi,
keselamtan
yang
terdiri
penyiapan
dari
data
dan
saja
yang
usulan
Laporan
ini
inspeksi,
Balai
pemaparan
Teknik
Lalu
hasil
Lintas
dan
tahapan-tahapan
pelaksanaan
inspeksi
2005-B:
Pedoman
Audit
Keselamatan
Jalan,
Departemen
Pekerjaan
pemaparan
hasil
M.
2007.
Inspection
Best
Guidelines
and
Implementation
5.1.3 Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Road
Steps.
RIPCORD-ISEREST. 2007.
pembelajaran
Road
Safety
Audit
mengimplementasikan tahapan-
48
of Transportation, 2006.
Flowchart
Pelaksanaan
Inspeksi
International Road Assessment
Keselamatan
Jalan (IKJ)
kegiatan
dimulai
penunjukan
of
New
Brunswick
L..
2006.
Safety
Audit
Road
Guidelines.
Washington.
U.S.
Departement of Transport.
WYG International Limited. Road
safety Inspection Guidelines
inspeksi.
oleh
pihak
yaitu
jalan.
yang
pemegang
Setelah
tim
inspeksi
mengumpulkan
dengan
data
dan
FHWA
adanya
penunjukan
berwenang
otoritas
University
tim
Pelaksanaan
ditentukan
dari
menjadi
lokasi
inspeksi.
lapangan.
Tahapan
persiapan
inspeksi
lapangan
terdiri
dari
beberap
sub
bahan,
formulir,
WYG
lapangan
2009
International
Limited.
adalah
untuk
peralatan
yang
49
terkait
mayor
sehingga
pelaksanaan
inspeksi
dapat
direncanakan
dengan
baik
dan
dapat
efisien.
harus
Tahapan
pelaksanaan
mengenai
dari
inspeksi,
keseluruhan
kegiatan
inspeksi
keselamatan
bertujuan
untuk
defisiensi-defisiensi
jalan
menemukan
yang
ada
atau
defisiensi
minor
dan
membuat
laporan
seluruh
kegiatan
dan
tentu
mengenai
defisiensi
ditemukan
beserta
penanganannya.
saja
yang
usulan
Laporan
ini
akan
dievaluasi.
evaluasi
akan
Pada
tahap
ditentukan
50
5.3
Tahapan-tahapan
Pelaksanaan
Inspeksi
Keselamatan Jalan
Seluruh tahapan kegiatan
inspeksi keselamatan terdiri dari
tujuh tahapan. Tahapan tersebut
adalah sebagai berikut :
Formulasi
dan
Penajaman Masalah
4. Koordinasi
dan
Inspeksi
lapangan
51
fungsi
8. Tindak Lanjut
yang
serupa
dengan
5.3.1 Persiapan
Pembentukan
dan
otoritas
Tim
melaksanakan:
Inspeksi
Tahapan
prosedur
pertama
inspeksi
otoritas
penyelenggara
jalan
yaitu
Balai
Pelaksanaan
Jalan
Besar
Nasional
jalan
Perencanaan pelaksanaan
inspeksi
dalam
adalah
penyelanggara
Pembentukan organisasi
pelaksanaan inspeksi
Melaksanakan penugasan
resmi
Satuan
di
Jenderal
Kerja
lingkungan
(Satker)
Direktorat
52
53
JAL
JALAN
AN
KABUPATEN
NA
SIO
PEMEGANG
OTORITAS/PEYELENGG
ARA JALAN
TIM INSPEKSI
NA
BBPJN
L
(DIR..JEN.BINA
MARGA)
INTERNAL
ATAU
EKSTERNAL
5.3.2 Penyiapan
Data
dan
Informasi
Pengumpulan
dilakukan
data
melalui
ini
kunjungan
adalah
instansional ke instansi-instansi
awal
dilengkapi
tempat memperolehnya.
Tahap
kedua
yang
dibutuhkan
dengan
dan
instansi
Instansi
BBPJN
Dinas
Binamarga
lainnya
Data volume dan komposisi lalu lintas
BBPJN/Dinas
Binamarga
Dinas
Perhubungan
Kepolisian
Binamarga
bangunan pelengkapnya
Pusjatan
BBPJN/Dinas
Binamarga
Instansi-instansi
terkait
5.3.3 Diskusi
Formulasi
dan
Penajaman Masalah
Pada
tahapan
ini
tim
melaksanakan
lapangan
c) mengetahui
daftar
dan
digunakan
yang
telah
dikumpulkan,
a)
ada
pada
lokasi
inspeksi
menentukan tujuan
menentukan sasaran
menentukan
dan
periksa
yang
akan
untuk
mendapatkan :
situasi
inpseksi
peralatan
yang
pelaksanaan
jadwal
pelaksanaan
Dengan
Mempersiapkan
dan
dibutuhkan
inspeksi
dapat
diketahuinya
dan
Inspektor
sasaran
adanya
akan
inspeksi,
jadwal
lebih
dan
pelaksanaan,
mudah
bagi
tim
5.3.4 Koordinasi
dan
Inspeksi Lapangan
Tahapan ini dilakukan dengan
tujuan :
a) agar
pelaksanaan
lapangan
berjalan
inspeksi
dengan
teknis
untuk
dapat
menambah
Peralatan
Bahan
Lakukan
inventarisasi
bahan-bahan
(data
Peralatan :
dan
Lakukan pemeriksaan
Lakukan
pemeriksaan
terhadap kondisi
apakah
dikumpulkan
digunakan
mencukupi
bahan
yang
telah
atau
apakah
perlu ditambah
1) mempelajari dan menentukan
b) Mempersiapkan
Inspeksi
Formulir
Keselamatan
Jalan (IKJ)
Kegiatan
adalah :
pada
tahapan
ini
jenis
formulir
dibutuhkan
IKJ
yang
jalan
disesuaikan
dengan
situasi-kondisi,
dan
permasalahan
inspeksi,
di
sehingga
lokasi
inspektor
telah
dikembangkan
Pusjatan
digunakan
baik
untuk
kota.
inspeksi lapangan.
2) menentukan
jumlah
set
diinspeksi.
inspektor
Tim
dapat
menggunakan
satu
formulir
untuk
per-km/per-
tertentu,
disesuaikan
jarak
dengan
kondisi
set
lapangan
saat
pelaksanaan
pertanyaan
dalam
daftar
periksa/setiap
daftar
periksa.
Mempelajari
Data
dan
Informasi
yang
c)
Pada
tahapan
melaksanakan
study
inspektor
kembali
yang
terhadap
tim
lebih
data
desk
mendetail
dan
informasi
dahulu,
inspektor
diharapkan
(tim/individu)
mempunyai
gambaran
situasi
kondisi
dan
akan
lapangan
lingkungan
dan
penting
menyangkut
selama
pelaksanaan
inspeksi.
Apabila
dibutuhkan
inspektor
dapat
merevisi
inspeksi,
pelaksanaan
untuk
mendapatkan
jadwal
dudah
sebelumnya.
dan
waktu
inspeksi
yang
direncanakan
pada tahapan
Data
desain
jalan
beserta
elemen-elemen jalan lainnya,
peta jaringan jalan,
beserta
informasi kelas/fungsi jalan, dan
informasi-informasi
tambahan
lainnya
Perkembangan
peningkatan
kualitas keselamatan jalan
Informasi-informasi tambahan
penting lainnya (kondisi tata
guna lahan, proyek
pembangunan yang dapat
mempengaruhi jalan, dsb (jika
ada))
d)
Koordinasi
perlu
dilakukan
koordinasi
dengan
pihak
penunjuk
(BBPJN/Dinas
Bina
study,
dan
pihak
terkait
ini
masukan,
dan
masukan-
agar
pelaksanaan
dilaksanakan
yang
tepat,
pada
sehingga
masalah
keamanan
inspeksi tersebut.
kelancaran
e) Inspeksi Lapangan
jalannya
untuk
dilakukan
dengan
keselamatan
kepolisian
mendapatkan
waktu
Hal
dikoordinasikan
inspeksi
setempat.
waktu
inspeksi,
Pada
tahapan
ini
sebagai berikut :
1. waktu
yang
tepat
untuk
pelaksanaan inspeksi;
2. perlu atau tidaknya dukungan
pengawalan pihak kepolisian
setempat,
terkait
dengan
Panduan
mengenai
selama
inspeksi
terdapat
yang
hal-hal
sekiranya
membuat
catatan-catatan
tambahan
mengenai
hal
5.3.5 Metoda
Lapangan
kaki,
menggunakan
dan
inspektor
beberapa
alat
Inspeksi
a)
Metoda Konvensional
Metoda
konvensional
sepanjang
Metoda
lokasi
disebut
metoda
apabila
konvensional,
tetapi
sejalan
dengan
berkembangnya
ini
teknologi
yang
dapat
khusus
terdapat
inspeksi,
tim
menggunakan
lokasi
inspektor
yang
dapat
kendaraan
pelaksanaan
lapangan
berubah/dimodifikasi,
meskipun
aspek
pemeriksaan
dengan
Berdasarkan
kendaaraan
mendukung
lapangan,
hasil
inspektor
inspeksi
dapat
menggunakan
melintasi
lokasi
melakukan
survey
apabila
lokasi-lokasi
lapanganlanjutan.
Survey
memerlukan
perhatian
yang
khusus
visual
a) evaluasi
berdasarkan
hasil
data
Titik-titik
pada
lokasi
dengan
yang
lebih
lanjut
tahap
dipelajari
dalam
evaluasi
perlu
didokumentasikan
kamera
atau
dengan
video.
Untuk
merupakan
peralatan
memiliki
kemampuan
memperoleh
mengamati
data,
beserta
dan
mengolah
data.
menggunakan
2000
alat ukur
yang
secara
umum
mempermudah
tersebut
pengukuran
memenuhi
standar
proses
geometrik
jalan,
berbagai
terekam
kali.
objek
video,
pelaksanaan
b)
Metoda
Inspeksi
Dengan
Bantuan
Alat
kendaraan
kondisi
inspeksi,
dan
inspeksi.
Sebaiknya
pelaksanaan
maju
menggunakan
negara-negara
inspeksi
yang
Hawkeye 2000
Di
visual
yang
dilengkapi
yang
dilengkapi
dengan
kendaraan
dengan
inspeksi.
jalan,
pelaksanaannya
dsb
sehingga
mempermudah
sangat
pelaksanaan
memiliki
kemampuan
biasa
medan
yang
sesuai
jalan
lokasi
Adapun
proses
sebagai
berikut :
1. survey
inspeksi
pendahuluan
oleh
lokasi
kendaraan
pertama
dan
kedua
kedua
melintasi
lokasi
kendaraan
pertama
awal;
4. data-data
visual
hasil
di
kantor,
untuk
mengidentifikasi lokasi-lokasi
kondisi lapangan
2. kendaraan pertama
adalah
tertentu
yang
memerlukan
saat
seorang
merencanakan
inspektor
mengoperasikan
yang
yang
komputer
terdapat
dalam
Hawkeye
2000.
Kendaraan
pertama
melintasi
inspeksi
inspeksi
lebih
konvensional
pelaksanaan
konvensional
efektif
Melalui
dan
data
yang
efisien.
visual
hasil
lokasi
tinggi
objek
ke
video
dan
titik
akhir
lokasi
dan
parameter
lokasi
inspektor
jalan
memeriksa
inspeksi
merupakan
yang
nilai
direkam
parameter-
geometrik
inspeksi,
tidak
dari
sehingga
perlu
geometrik
lagi
jalan
inspeksi
detail
sebaiknya
tetap
biasa
dengan
penumpang
minimal
dua
orang/lebih
(anggota
tim
di
lapangan,
dan
lainnya
pelaksanaannya
dilaksanakan
dengan
5. tim
inspektor
dengan
evaluasi
atau
perlu
lapangan.
halnya
dengan
kendaraan
inspeksi
pihak
dan
Apabila
dilaksanakan
dua
kali
video
dokumentasi
(kamera
dan
video)
diperoleh
dari
yang
hasil
inspeksi
formulir
ulang
melalui
dapat
dilaksanakan
kepolisian
setempat.
dilakukan
pengawalan
sebaiknya
dengan
pihak
jumlah
kepolisian
kendaraan
tim
inspeksi
Satu
(dua
kendaraan
pengawal
lainnya
hasil
kekurangan-kekurangan/hal-
hal
pemutaran
video
penting
teramati
yang
pada
tidak
saat
lintas
agar
tim
dapat
langsung
dilapangan;
8. berdasarkan hasil pengolahan
pelaksanaan
konvensional,
inspeksi
perlu
tim
menentukan
apakah
data-data
diperoleh
telah
yang
memenuhi
lancar.
Rangkuman data hasil inspeksi
lapangan yang akan dievaluasi
adalah sebagai berikut :
KETERANGAN
Identifikasi defisiensi-defisiensi
keselamatan jalan berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan pada daftar
periksa beserta catatan-catatan
khusus inspektor yang diisi
berdasarkan hasil inspeksi lapangan
dan inspeksi ulang di kantor
Visual
5.3.6 Evaluasi
dan
Analisis
inspeksi
lapangan
yang
dari
formulir
Data
dari
validasi
ada
pada
lokasi
periksa
selama
inspeksi
pelaksanaan
lapangan
mengandalkan
visual,
dan
sangat
pengamatan
persepsi
yang
berdasarkan
pada
ilmu
pengetahuan
masing-masing
inspektor, sehingga
adanya
dan
data-data
data-data
memperkuat
dengan
memperkuat
pendukung
validasi
hasil
yang
inspeksi
formulir
akan
dasar
adanya
jalan
yang
berlaku.
Setelah
defisiensi-defisiensi keselamatan
jalan
yang
ada
telah
usulan-usulan
defisiensi-defisiensi keselamatan
dan
efisien
dari
adanya
data-data
tersebut.
inspektor
lapangan,
perlu
tim
sebagai
solusi
defisiensi-defisiensi
mengevaluasi
KETERANGAN
a. lakukan pemeriksaan kepada
hasil
daftar
periksa
dan
fokuskan
kepada
hasil
pemeriksaan yang berindikasi
jawaban
adanya
pengaruh
elemen jalan yang diinspeksi
terhadap kecelakaan lalu lintas
b. lakukan pengidentifikasian
bagian-bagian desain jalan
yang kurang memenuhi
standar;
c. lakukan pengidentifikasian
bagian-bagian bangunan
pelengkap jalan yang kurang
memenuhi persyaratan teknis;
d. lakukan pengdentifikasian
bagian-bagian fasilitas
pendukung jalan yang
dianggap kurang memenuhi
persyaratan teknis, dsb.
a. buat sketsa / peta lokasi yang
diamati;
b. tuangkan hasil pengukuran ke
dalam peta yang dibuat;
c. tandai bagian-bagian yang
kurang memenuhi standar
(misal: lebar jalan, lebar bahu
Visual
dsb
yang
Setelah
hasil
evaluasi
dan
ditemukan.
Untuk
satu
jenis
keselamatan
langkah
adalah
dilakukan
diidentifikasi
pengidentifikasian
yang
akan
berdasarkan
dan
keselamatan.
dapat
Pengidentifikasian
data-data,
identifikasi
berikutnya
penanganan
diusulkan.
jalan
NSPM,
prinsip-prinsip
Sehingga
pada
NSPM
yang
DEFISIENSI
NSPM
DATA
PENDUKUNG
USULAN
PENANGANA
N
5.3.7 Pelaporan
Setelah seluruh rangkaian
kegiatan inspeksi keselamatan
memuat
sebagai
rujukan
dilampirkan
didalam
tersebut.
Laporan
mendetail
jalan
inspeksi
keselamatan
pada
umumnya
menginformasikan
dan
informasi
dari
pihak
perlu
laporan
Penjelasan
tentang
lebih
sistematika
pelaksanaan
keselamatan
jalan
inspeksi
mulai
dari
laporan
selesai
inspeksi
yang
dengan
baik
berguna
terdokumentasi
akan
baik
sangat
dalam
hal
hasil
inspeksi
dan
keselamatan
prosesnya
yang
merka
yang
pemilik
proyek.
dapat
Dalam
terjadi
peningkatan
inspeksi
keselamatan
kualitas
jalan
dan
juga
dengan
bertentangan
temuan
syarat
dengan
inspeksi
tidak
hasil
Perbaikan
laporan
akhir
hasil
inspeksi
berperan
dan
bertanggung
hasil
inspeksi.
pengawas
5.3.9 Tindak Lajut Hasil Audit
Pada tahapan tindak lanjut, tim
inspektor
sudah
tidak
lagi
dari
Tim
inspektor
pelaksanaan
Modul-IKJ6
BALAI
TEKNIK
LALU
LINGKUNGAN JALAN
LINTAS
&
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
Transportasi
PEMBUATAN LAPORAN
INSPEKSI
KESELAMATAN JALAN
Pembuatan
Inspeksi
Laporan
Keselamatan
Jalan
6.1
hasil
kesimpulan
Pendahuluan
Laporan
umumnya
dan
inspeksi
jalan
hasil
dan
jalan
mulai
dari
terdiri
dari
sembilan
proyek;
permasalahan;
tujuan
data;
dan
deskripsi
temuan
tugas,
inspeksi,
hasil
kesimpulan
Tujuan
dan
pembelajaran
membuat
keselamtan
laporan
jalan
dengan
proyek;
permasalahan;
data;
tujuan
dan
deskripsi
temuan
tugas,
inspeksi,
hasil
kesimpulan
Balai
saran,
singkat
dan
pada
menginformasikan
memaparkan
inspeksi,
lampiran
keselamatan
temuan
laporan
Teknik
Lalu
Lintas
dan
Pedoman
Audit
Keselamatan
Jalan,
Departemen
Pekerjaan
proyek;
data;
permasalahan;
M.
2007.
L..
2006.
Road
Safety
Best
Washington.
Guidelines
and
Inspection
Practice
Ward,
Implementation
Steps.
FHWA
Audit
Road
Guidelines.
U.S.
Departement of Transport.
WYG International Limited. Road
RIPCORD-ISEREST. 2007.
FHWA
Road
Safety
Guidelines,
Audit
U.S
Departement
2009
of
Transportation, 2006.
6.2
Laporan
Inspeksi
Keselamatan Jalan
Setelah seluruh rangkaian
kegiatan inspeksi keselamatan
jalan selesai dilaksanakan, tim
tertulis.
University
of
New
Brunswick
Safety
Audit
Laporan
selesai
yang
disusun
telah
harus
ditandatangani
ketua
tim
inspeksi
dan
pada
saat
penyerahannya
kepada
pihak
pemilik/perencana
disertai
dengan
proyek
berita
acara
menginformasikan
dan
memaparkan
dan
keselamatan
jalan
hasil
mulai
dari
(a)
telah
ditentukan
(b)
sketsa
pedoman
inspeksi
dengan
tahap
Sebagaimana
dalam
keselamatan
inspeksi
jalan,
laporan
dari
sembilan
terdiri
perbaikan;
(c)
proyek;
permasalahan;
(d)
data;
tujuan
daftar
periksa
fomulir-formulir
survey lainnya;
dan
(e)
dan
pelaksanaan inspeksi.
deskripsi
temuan
dan
tugas,
inspeksi,
saran,
hasil
kesimpulan
dan
6.3
lampiran.
proyek
inspeksi
yang
proyek inspeksi.
permasalahan
(mengapa
pemaparan
kondisi
diperlukan audit);
4) tujuan dan sasaran audit;
5) organisasi team inspeksi dan
deskripsi tugas anggota team
inspeksi;
dari
jalan
situasi
yang
dan
akan
berasal
dari
data
dan
dan
kondisi
yang
lapangan;
Judul Proyek
Bagian ini berisi judul dari
(b)data-data
dokumentasi
1) judul proyek;
3)
dari
usulan
hasil
survey
6.4
Latar Belakang
Bagian
ini
pemaparan
6.6
merupakan
ini
memaparkan
latar
sebelumnya.
jalan
mengenai
Bagian
tersebut
beserta
pada
informasi
saat ini,
mengenai
termasuk
dalam
peran
kehidupan
6.7
jalan
Deskripsi
Tugas
Personil
masyarkat
Bagian
ini
memaparkan
perkembangan
jalan
tersebut
tata
dsb), dan
guna
lahan
alinemen
dan
perkerasan)
termasuk
perambuan,
pemarkaan,
penerangan
dan
alat
6.8
Bagian
ini
memaparkan
defisiensi-defisiensi
yang
6.9
lalu
Saran
lintas
pengguna
jalan
tersebut.
Kesimpulan
Pemaparan
dan
kesimpulan
Permasalahan
Bagian
ini
memaparkan
permasalahan-permasalahan
yang ada pada lokasi.
beserta
usulan-usulan
penanganan
defisiensi
6.10 Lampiran
(c) daftar
dari
hasil
periksa
(d) fomulir-formulir
survey
lainnya;
(e) dokumentasi
inspeksi.
LAMPIRAN
FORMULIR
INSPEKSI KESELAMATAN JALAN
pelaksanaan