NAMA
: Kevin Tamara
NIM
: 12213075
SHIFT
: Rabu 1
DOSEN
ASISTEN
: 1. Wardana Saputra
2. Ilham
(12211031)
(12211056)
DAFTAR ISI
Bab II
BAB I
TUJUAN DAN TEORI DASAR
Permeabilitas absolut
Permeabilitas efektif
Permeabilitas relatif
, =
+ = 1
Dimana,
Kw, dan Kg
= Permeabilitas absolut
Pada percobaan kali ini akan ditentukan harga permeabilitas efektif dari suatu
sampel core dengan metode pendesakan. Core yang telah dijenuhi oleh fluida satu fasa
akan didesak oleh fluida dari fasa lain sehingga diharapkan akan terjadi aliran fluida
multifasa dalam core. Berdasarkan laju aliran masing-masing fasa dapat ditentukan
harga permeabilitas relatif dari masing-masing fasa untuk setiap harga saturasi tertentu.
Berdasarkan harga-harga tersebut selanjutnya akan ditentukan hubungan antara
permeabilitas relatif setiap fasa dengan harga saturasinya dengan menggunakan grafik.
Prinsip percobaannya yaitu pendesakan pada core yang terlah terjenuhi fasacair
oleh fasa gas untuk mendesak air dalam Volumetric Measurement System (VMS) yang
ekivalen dengan jumlah fasa gas yang telah melewati pori-pori core. Pada tiap waktu
tercatat untuk tiap interval volume air ter-displace, dicatat pula volume fasa cair terdisplace pada flask berskala.
BAB II
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Wpicno+paraffin
(g)
Volume
(cc)
24.99
46.87
25
Densitas
paraffin
(g/cc)
0.8752
17 12,1
0.98 gr cc
5
2. Dimensi Core
A 1 D
4
14.7
15.3
0.657718
paffine
30
2
1 2.61 5.3502cm 2
4
V pori
Wsaturated Wdry
paraffine
43,9 41,5
2,4490cc
0.98
3. Vi
Dari data pendesakan core oleh udara kering pada Hassler Permeameter dan VMS terdapat
11 interval produksi dari 11 data yang diperoleh. Proses pengolahan data mulai dari langkah
ini dan selanjutnya hanya akan dipakai interval produksi kedua (dari selang waktu 10s 53s).
Hasil perhitungan untuk selang-selang produksi berikutnya akan ditampilkan pada bagian
akhir pengolahan data dalam bentuk tabel.
V1 V2 V1
4. Oi
O1 O2 O1
5. Gi
G1 V1 O1
6. Ri
R1
G1
O1
7. P
P PPCP Proom
8. Cl
C1
14.7
14.7 P
9. Rfi
R fi R1 C1
10. Kg/Ko
kg
V O1
C1 g
1
ko
O1
11. (V1)ave
V1 ave 0.414 V1
12. Vi
Vi V0 Vi ave
13. (O1)ave
O1 ave 0.500 O1
14. Oi
Oi O0 Oi ave
15. G1
G1 V1 O1
16. G
G G1 C1
17. V
V GO
18. fo
1 G1 C1 O1
fo
O1
19. S
S f w G O1 V f 0
20. Vg
Vg O1 S
21. Sg1
Sg1
Vg
V pori
22. 1
1 2 1
23. C2
C2
g t 14.7 1000 C1
A k abs P
24. Qg
Qg
G1
1
25. krg
k rg Qg C2
26. Sg2
Sg2
O1
V pori
Volume of
Waktu(s) Displacement
Fluid, Vi (cc)
8
1
44
3
120
7
258
17
344
37
460
90
562
182
689
363
913
575
1296
1118
1699
1714
Vi (cc)
(Vi)ave
(cc)
Vitopi
Gi (cc)
Gtopi
Gkoreksi
2
4
10
20
53
92
181
212
543
596
0.828
1.656
4.14
8.28
21.942
38.088
74.934
87.768
224.802
246.744
1.828
4.656
11.14
25.28
58.942
128.088
256.934
450.768
799.802
1364.744
1.94
3.9
9.93
19.93
52.85
91.87
180.95
211.89
542.93
595.93
1.758
4.506
10.905
24.975
58.527
127.533
256.289
450.043
798.987
1363.859
1.156268
2.963678
7.172416
16.42651
38.49427
83.88077
168.5659
296.0014
525.5082
897.0348
1.226268
3.113678
Ri
Rf
fo
25.65101 0.037522
7.407416
16.73151
38.90927
352.3333
231.736
0.004297
562
84.43577
689
169.2109
913
1296
1699
3619
2380.282
0.00042
296.7264
526.3232
897.9198
Volume
of
Waktu(s) Produced
Paraffin,
O (cc)
8
0.04
44
0.1
120
0.2
258
0.27
344
0.34
460
0.49
562
0.62
689
0.67
913
0.78
1296
0.85
1699
0.92
Oi
(cc)
(Oi)ave
(cc)
Otopi
Sgt
Sot
Vg (cc)
t (s)
Qg (cc/s)
0.06
0.1
0.07
0.07
0.15
0.13
0.05
0.11
0.07
0.07
0.03
0.05
0.035
0.035
0.075
0.065
0.025
0.055
0.035
0.035
0.07
0.15
0.235
0.305
0.415
0.555
0.645
0.725
0.815
0.885
0.055073
0.116832
0.07855
0.088874
0.167182
0.181269
0.071059
0.234022
0.103153
0.160333
0.060377
0.128809
0.151362
0.190137
0.28104
0.355423
0.345667
0.462954
0.443225
0.50462
0.033792
0.07241
0.113443
0.147234
0.200335
0.267918
0.311365
0.349983
0.39343
0.427221
0.125073
0.266832
0.31355
0.393874
0.582182
0.736269
0.716059
0.959022
0.918153
1.045333
36
76
138
86
116
102
127
224
383
403
0.053889
0.051316
0.071957
0.231744
0.455603
0.900686
1.424803
0.945938
1.417572
1.478734
Waktu(s)
8
44
120
258
344
460
Krg
Kg/Ko
Kg/Ko *
Kro
0.014113 0.017493
0.01819
0.775867
0.013439
0.042517 0.316088
0.0211
562
689
913
1296
1699
0.23588
0.37314
0.24773
1.042173
2.68553
0.092246
0.371246 4.196313
2.10245
0.176578
Kg/Ko vs S
5
4.5
4
y = 0.0086e12.407x
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Alat yang digunakan, yaitu Hassler Permeameter dan VMS tidak bocor, sehingga
tidak ada loss yang terjadi pada aliran fluida.
Tidak ada fluida yang mengalir di antara core dan dinding stopper core holder.
Tidak terjadi perubahan tekanan ruang dan tekanan dari PCP selama percobaan
berlangsung sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream konstan.
Gas yang dipakai untuk pendesakan adalah gas yang inert sehingga tidak bereaksi
sedikitpun dengan core sample sehingga permeabilitas yang terukur merupakan
permeabilitas murni dari fluida tersebut.
Seperti yang telah kita ketahui di dalam pendesakan dikenal ada dua metode, yaitu
imbibisi dan juga drainage. Imbibisi adalah pendesakan terhadap fluida yang nonwetting pada batuan reservoir oleh fluida yang lebih wetting. Contohnya minyak
mendorong gas. Sedangkan drainage adalah pendesakan oleh fluida non-wetting
terhadap fluida wetting. Contohnya seperti pada percobaan kali ini yaitu gas mendesak
paraffin untuk keluar
Berdasarkan data yang diperoleh dari asisten modul ini, data merupakan data yang
mempresentasikan aliran dua fluida yang immiscible yang mengalir dalam batuan
reservoir sehingga dapat diasumsikan bahwa permeabilitas efektif yang didapa dari
Kg/Ko vs S
5
4.5
4
y = 0.0086e12.407x
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Lalu didapatkan grafik antara Sot vs kro dan Sgt vs krg seperti berikut,
Sot vs Kro
Sgt vs krg
0.9
Permeabilitas Relatif
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Saturasi
3.2 Kesimpulan
Didapatkan permeabilias relatif krg/kro pada sistem gas-minyak tetapi unutk
sistem gas-air tidak dilakukan pada percobaan ini. Tabel seperti berikut,
Sgt
Sot
krg
krg/kro
kro
0.060377
0.128809
0.151362
0.190137
0.28104
0.355423
0.345667
0.462954
0.443225
0.50462
0.033792
0.07241
0.113443
0.147234
0.200335
0.267918
0.311365
0.349983
0.39343
0.427221
0.014113
0.013439
0.018845
0.060691
0.119317
0.23588
0.37314
0.24773
0.371246
0.387264
0.017493
0.0211
0.076749
0.154039
0.190623
0.382342
1.957991
1.042173
4.196313
4.605951
0.775867
0.316088
0.335048
0.666982
0.424502
0.333478
0.595412
0.092246
0.176578
0.085994
Sgt vs Krg
0.7
0.6
Krg
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Sgt
Sot vs Kro
0.9
0.8
0.7
Kro
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.42722118,
0.085994461
0.1
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
Sot
dikurangi oleh saturasi gas, maka nilai akan berbanding lurus antara
permeabilitas relatif minyak dengan saturasi minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Amyx, James W. 1960. Petroleum Reservoir Engineering, Physical Properties, New York :
McGraw-Hill Book Company
Tim Penyusun Modul Praktikum. (2015). Buku Petunjuk Praktikum. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
Latifa, Zilva Rifanti. 2014. Catatan Kuliah Petrofisika. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Craft, Hawkins. 1959. Applied Petroleum Reservoir Engineering. New York: Prentice Hall Inc.