Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH BUDAYA ASING BAGI BUDAYA BANGSA INDONESIA

Kepulauan Indonesia, pada zaman kuno terletak pada jalur perdagangan


antara dua pusat perdagangan kuno, yaitu India dan Cina. Letaknya dalam jalur
perdagangan internasional ini memberikan pengaruh yang sangat besar pada
perkembangan sejarah kuno Indonesia. Kehadiran orang India di kepulauan
Indonesia memberikan pengaruh yang sangat besar pada perkembangan di berbagai
bidang di wilayah Indonesia.
Hal itu terjadi melalui proses akulturasi kebudayaan, yaitu proses
percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain
sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali masingmasing ciri khas dari kebudayaan lama.
Seiring dengan kemajuan zaman serta teknologi yang canggih, Indonesia
bangkit menjadi negara berkembang yang semakin lama semakin tumbuh menjadi
negara maju dan ini merupakan salah satu perkembangan zaman yang sangat cepat
yang sering disebut dalam bahasa sosiologi sebagai REVOLUSI seperti dalam alquran yang terdapat dalam surat yaasin (wassyamsu tajrii limustaqarrillaha
dzaalika taqdiirul azizi al-aliem)yang artinya dan matahari berjalan di tempat
peredarannya demikianlah ketetapan yang maha perkasa lagi maha
mengetahui(Q.S. Yaasin: 38) Hilangnya budaya indonesia secara bertahap di
akibatkan karena adanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, faktor
yang terjadi dalam masyarakat maupun luar masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor
yang berasal dari dalam masyarakat dapat berupa penemuan baru, atau
pertentangan dari masyarakat itu sendiri. Faktor yang berasal dari luar
masyarakat dapat berupa adanya pengaruh budaya dari masyarakat lainnya.
Menurut Soejono Soekanto (1990: 326-328) perubahan sosial yang terjadi
dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Sistem pendidikan formal yang maju.
2. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan berkeinginan untuk maju.
3. Sistem yang terbuka dalam lapisan masyarakat.
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyiimpang.
5. Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kejenuhan.
6. Penduduk yang heterogen adalah masyaarakat yang terdiri atas kelompok
- kelompok sosial yang mempunyai latar kebudayaan yang berbeda beda
dan ideologi yang berbeda pula.
7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8. Adanya kontak dengan masyarakat luar yang menyebabkan terjadinya
percampuran budaya.
Perubahan sosial dapat dibedakan dengan perubahan budaya. Menurut E.B.
Tylor dalam buku perubahan sosial di yogyakarta karya Selo Soemardjan (1986)
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, dan tiap kemampuan serta kebiasaan
lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.oleh karena itu
apa bila terjadi perubahan pada salah satu bagian dari keseluruhan kompleks itu,
dikatakan sebagai perubahan budaya.
Perubahan sosial juga memiliki persamaan terhadap perubahan budaya, menurut

Selo Soemardjan (1986) perubahan sosial dangan perubahan budaya memiliki satu
segi kesamaan, yaitu kedua-duanya menyangkut suatu adaptasi atau perbaikan
dalam cara masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berdasarkan
penggunaan konsep-konsep sosial dan budaya tersebut.
Namun dalam keadaan seperti ini masyarakat indonesia malu akan budaya sendiri,
mereka menganggap bahwa budaya indonesia ketinggalan zaman ini merupakan salah
satu penyebab terjadi masuknya budaya asing ke indonesia dengan mudahnya,
adapun faktor yang mendukung masuknya budaya asing ke indonesia diantaranya
yaitu kemajuan teknologi yang sedikit demi sedikit dapat mempengaruhi kebudayaan
nasional.kemudian dari situlah masyarakat indonesia mulai terkena virus-virus
kebudayaan asing yang perbedaan budayanya sangat jauh dengan budaya indonesia
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau.
Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap
budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini
kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan
kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru.
Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak
memegang amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki
oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut banyak cara
yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada.
Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa
bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan
zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas
yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia
terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya
Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini terhapus semua
oleh yang namanya kemajuan zaman, salah satu contohnya yang telah kita tahu
kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Jawa Timur ponorogo telah di akui oleh
bangsa Malaysia itu di sebabkan karena kekurangpedulian dan pelestariannyannya
kita terhadap budaya kita.
Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya sehingga
membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala
bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh negara-negara
Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi, koran, Internet
dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang
Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang Barat
tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang dapat kita
ambil dari negara-negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri
makin maju dan modern diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang
membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir
dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya
kebudayaan orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung

merusak serta melanggar norma-norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru
oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti
orang-rang Barat. Kebudayan-kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari
pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
Dampak budaya asing
Budaya asing yang masuk ke indonesia brdampak sangat buruk dengan nilainilai kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, karena indonesia dengan mudah
meniru budaya, perilaku, cara bergaul, dan berpakaian sangat tidak sesuai dengan
budaya indonesia. Dampak negatif yang terlihat jelas pada indonesia diantaranya
goncangan budaya atau sering disebut dengan culture shock, ini terjadi karena
adanya anggota masyarakat yang tidak siap menerima perubahan-perubahan akibat
budaya asing yang masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada pembangunan
gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal maka hal ini membuat
mereka frustasi dalam menghadapi biaya hidup yang semakin besar akhirnya mereka
pun melakukan perilaku menyimpang. Selain itu akan terjadinya pergeseran nilai
budaya indonesia yag menimbulkan kebimbangan, karena masuknya usur-unsur
budaya asing yang sangat cepat dan pesat mengakibatkan perubahan sosial yang
berkesinambungan, akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana
mereka tidak mempunyai pegangan menyebabkan anggota masyarakat tidak mampu
mengukur tindakannya. Kebimbangan yang dialami masyarakat dapat mendorong
perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas, munculnya sifat konsumerisme.
Selain dampak negatif terdapat juga dampak positif diantaranya tumbuhnya
indonesia menjadi negara berkembang dan maju serta pembangunan yang semakin
pesat terjadi di kota-kota besar, perekonomian indonesia semakin maju dan
berkembang.
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya
krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan
budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu
menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak
melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya
atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial
dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya
budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki
dampak positif dan negatif.
a. Dampak positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus
berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan

mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal
tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
b. Dampak negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika,
pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial
diantaranya; kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup,
kriminalitas, dan kenakalan remaja.
Adanya unsur budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
indonesia sangat menghawatirkan karena dapat menyebabkan terjadinya goncangan
budaya. Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing de indonesia juga sangat
bermanfaat bagi kehidupan bangsa indonesia.
Menurut Bierens de Haan, dalam masyarakat terdapat dua unsur berlawanan,
yaitu statika dan dinamika. Unsur statika merupakan unsur-unsur dalam masyatakat
yang cenderung memepertahankan suatu keadaan untuk tetap (tidak berubah),
seperti adanya vested interest atau golongan orang yang menghendaki status quo.
Sebaliknya, unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki adanya perubahan,
misalnya perubahan linkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan struktur sosial.
Adanya unsur statika dan dinamika inilah sesinambungan masyarakat tetap tejadi
meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam masyarakat.
Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat agar tetap eksis
tentu saja kita harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Untuk itu, kita pun harus
mampu mempertahankan diri dari derasnya arus globalisasi. Unsur-unsur budaya
asing yang sesuai kepribadian bangsa dapat kita ambil, sedangkan yang tidak sesuai
kita tinggalkan. Dengan demikian, keberadaan bangsa kita akan terus ada meskipun
begitu derasnya pengaruh dari luar. Selain itu, bangsa kita pun akan mampu
mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap menjaga dan melestarikan budaya
bangsa sendiri. Budaya bangsa kita yang harus dipertahankan misalnya budaya
gotong royong, peduli terhadap lingkungan, dan adanya kerja sama yang baik.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mampu menghadapi tantangan global? Apabila
kita tidak mampu menghadapinya, kita akan terisolasi dari bangsa lain. Keberadaan
bangsa kita pun tidak diketahui di mata dunia apalagi jika kita tidak mampu
menstarakan diri dari bangsa lain.
Faktor Utama Masuknya Budaya Asing
Budaya asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang sangat
terhadap budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor
yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal
berikut:
a. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam
bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik

seseorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi
hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat
terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena
perpindahan ke daerah lain menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari bentuk
negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara
tersebut.
d. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat
menyebabkan perubahan sosial.
Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal berikut :
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain
melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya
perubahan.
Tantangan Masuknya Budaya Asing ke Dalam Masyarakat
Masuknya unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat indonesia
dianggap dapat mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan
pikiran, hal ini merupakan salah satu akibat dari adanya keterbukaan dan hubungan
dengan bangsa lain.
Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar
bangsa semakin mudah selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana
nilai-nilai sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk
dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap hidup, dan
perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya yang belum sesuai
dengan nilai budaya bangsa indonesia juga dapat ikut diserap.
Menurut Bierens de Haan nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham,
dan juga hidup yaitu, diantaranya:
a. EGOIS yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
b. MATERIALISME yaitu pandangan yang mengutamakan materi.
c. SEKULARISME yaitu paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak
perlu diajarkan pada ajaran agama.
d. EKSTRIMISME yaitu pikiran atau pandangan yang melampaui batas
kebiasaan atau norma-norma.
e. CHAUVIMISME yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan
merendahkan bangsa orang lain.
f. ELITISME dan eksklusifisme yaitu pikiran atau pandangan dari seseorang
yang merasa dirinya merupakan orang atau sekelompok orang yang
terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain dianggap rendah.
g. DISKRIMINATIF yaitu sifat yang suka membeda-bedakan orang dengan
orang lain.
h. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk
barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat.

i. GLAMORISTIK yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang bermewahmewahan.


Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing
Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas
wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung lebih
aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia ssebagai
bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh tersebut.
Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat memanfaatkan
globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui
ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang
secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu
bangsa rapuh, globalisasi justruakan membuat jati diri bangsa tersebut memudar.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak
budaya asing.
1. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap
sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita
tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri
bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu
daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan
menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media,
mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya
nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang
dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap
berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap
mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan hidup
nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.

Anda mungkin juga menyukai