Disusun oleh :
Adisty Ayu Pinasti P.
Tri Anggun May P.
AKADEMI GIZI
STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
Tahun Ajaran
2014/2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
kurnia, taufik dan hidayah-Nya kepada kami. Dengan demikian kami masih bisa
menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Tak lupa kami
menyampaikan terima kasih kepada pihak, seperti :
1.
Bapak ibu selaku orang tua yang telah memberikan dukungan baik
2.
3.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Harapan kami semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk terhadap segala upaya
yang kami lakukan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah MSG............................................................................................
2.4.1 Kelebihan..........................................................................................
10
11
13
13
16
16
18
18
19
LAMPIRAN ........................................................................................................
21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di
Indonesia
sendiri,
sesuai
dengan
Permenkes
RI
1.2 Tujuan
1. Mengetahui sejarah MSG
2. Mengetahui definisi MSG.
3. Mengetahui komposisi MSG.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan MSG.
5. Mengetahui proses pembuatan MSG.
6. Mengetahui kebenaran isu-isu tentang MSG di masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
5
.
Glutamat, asam amino yang umum, banyak ditemukan berlimpah di alam.
Glutamat merupakan komponen alami dalam hampir semua makanan yang
mengandung protein, seperti daging, ikan, susu (termasuk air susu ibu) dan banyak
sayur-sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia, dan merupakan
penggabung
yang
diperlukan
dalam
metabolisme
manusia.
Bila
glutamat
ditambahkan pada makanan, beberapa ciri rasa khas diperkuat seperti dampaknya,
kesempurnaan atau keutuhan, kebulatan, kecapan, dan kompleksitas. Penemuan
suatu reseptor rasa bagi glutamat di lidah baru-baru ini menegaskan bahwa rasa
glutamat, umami, merupakan rasa dasar kelima di samping rasa manis, asin, asam,
dan pahit.
Fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun
bagi protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan prekursor bagi banyak
bahan fisiologis dan sumber energi.
UKURAN 12)
Ini mengikuti dari uraian di atas bahwa mekanisme yang dapat menjaga
konsentrasi ekstraseluler yang rendah glutamat sangat penting untuk fungsi otak.
Satu-satunya mekanisme (signifikan) untuk menghilangkan glutamat dari cairan
ekstraseluler adalah ambilan glutamat; yang disebut "serapan glutamat". Serapan ini
dimediasi oleh keluarga protein transporter khusus yang bertindak sebagai pompa.
Protein ini mengikat glutamat, satu molekul pada saat itu, dan mentransfernya ke
dalam sel. Dalam perjanjian dengan kelimpahan glutamat dan di mana-mana reseptor
glutamat, jaringan otak akan menampilkan aktivitas serapan glutamat sangat tinggi.
Hal ini tercatat sudah 1.949, meskipun pentingnya sebenarnya tidak diakui sampai
setelah aksi rangsang glutamat ditemukan pada 1950-an dan 1960-an.
Glutamat diangkat ke kedua sel glial dan terminal saraf. Yang pertama
diyakini lebih penting dari sudut pandang kuantitatif. Glutamat diambil oleh sel-sel
astroglial diubah menjadi glutamin. Glutamin tidak aktif dalam arti bahwa hal itu
tidak dapat mengaktifkan reseptor glutamat, dan dilepaskan dari sel-sel glial dalam
cairan ekstraseluler. Terminal saraf mengambil glutamin dan mengkonversi glutamin
kembali ke glutamat. Proses ini disebut sebagai glutamat-glutamin, dan ini penting
karena memungkinkan glutamat yang akan aktif oleh sel-sel glial dan diangkut
kembali ke neuron dalam aktif (non-toxic) bentuk.
Glutamat mempunyai peran sentral dalam berbagai metabolisme tubuh, antara
lain sebagai unsur perantara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Glutamat
dapat dibentuk menjadi berbagai asam amino lain seperti gluthation, arginin dan
proline (Reeds PJ dkk, 2000). Glutamin merupakan turunan dari asam glutamat.
Nama kimianya adalah asam glutamat 5- amida. Menurut beberapa ahli gizi, glutamin
dapat lebih mudah melewati sawar darah otak. Glutamin merupakan asam amino non
esensial dengan konsentrasi tertinggi pada sel otot dan plasma. Berperan penting
sebagai sumber nutrisi sel terutama usus dan lekosit. Glutamin berperan sebagai
sumber energi dan proses penting sintesis nukleotida. Pada saat terjadi trauma dan
infeksi, kadar glutamin intrasel menurun akibat terjadi peningkatan pemakaian oleh
jaringan lain, sehingga pada keadaan tersebut glutamin menjadi nutrient yang esensial
(Shills, 2006).
tumbuhan, hewan, minyak bumi dan pada tubuh manusia. Di pabrik MSG membuat
asam glutamat itu dari Melase (gula tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak bisa
menjadi kristal. Di negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat itu dibuatnya
dari ganggang, gulabit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi atau sengaja
membuatnya secara sintetis. MSG terdiri dari 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air.
thermophilus.
Dalam buku Rencana Pembangunan Lima Tahun ke Lima 1989/90 sampai
1993/94, khususnya bab 10 tentang pangan dan gizi, tercantum, antara lain,
bahwa : untuk menanggulangi masalah kebutaan akibat kekurangan vitamin
A, selain dilakukan dengan suplementasi vitamin A dosis tinggi untuk balita
melalui posyandu, juga akan diperluas upaya fortifikasi bumbu penyedap
makanan dengan vitamin A. bumbu penyedap makanan yang diperkirakan
cukup potensial dan efektiv digunakan sebagai wahana fortifikasi vitamin A
adalah Monosodium Glutamat (MSG), atau dalam masyarakat Indonesia
dikenal dengan sebutan : vetsin. Upaya untuk memanfaatkan bumbu
penyedap ini sebagai wahana fortifikasi vitamin A telah dirintis sejak PELITA
IV, dan hasil uji coba pemanfaatan MSG-A (MSG yang difortifikasi dengan
vitamin A) untuk menanggulanginya masalah KVA menunjukkan hasil yang
memuaskan.
Lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat yang berhubungan dengan
sistem saraf pusat, otak, dan organ pencernaan yaitu lambung dan pankreas.
Melalui uji klinis telah dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena
glutamat, baik dari cita rasa bahan makanan itu sendiri maupun dari MSG,
merangsang sekresi cairan pencernaan sehingga proses pencernaan makanan
menjadi lebih baik (Yamaguchi, 1968).
10
peningkatan
natrium
dan
pembentukan
ROS
yang
11
12
1. MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molase) oleh bakteri
(Brevibacterium lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini, pertama-tama
akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses
fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan
terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian
dimurnikan dan diskritalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni.
2. Sebelum bakteri (pada butir 1) tersebut digunakan untuk proses fermentasi
pembuatan MSG, maka terlebih dahulu bakteri tersebut harus diperbanyak
(dalam istilah mikrobiologi: dibiakkan atau dikultur) dalam suatu media yang
disebut Bactosoytone. Proses pada butir 2 ini dikenal sebagai proses
pembiakan bakteri, dan terpisah sama-sekali (baik ruang maupun waktu)
dengan proses pada butir 1. Setelah bakteri itu tumbuh dan berbiak, maka
kemudian bakteri tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik
pada proses fermentasi membuat MSG (Proses pada butir 1)
3. Bactosoytone sebagai media pertumbuhan bakteri , dibuat tersendiri (oleh
Difco Company di AS). Denga cara hidrolisis-enzimatik dari protein kedelai
(soyprotein). Dalam bahasa yang sederhana,protein-kedelai dipecah dengan
bantuan enzim sehingga menghasilkan peptide rantai pendek (pepton) yang
dinamakan Bactosoytone itu. Enzim yang di pake pada proses hidrolisis inilah
yang disebut Porcine, dan enzin inilah yang di isolasi dari pancreas-baby
4. Perlu diperjalas disini bahwa, enzim Porcine yang digunakan dalam proses
penbuatan media Bactosoytone , hanya berfungsi sebagai katalis,artinya enzim
tersebut hanya mempengaruhi kecepatan reaksi hidrolisis dari protein kedelai
menjadi Bactosoytone, TANPA ikut masuk ke dalam struktur molekul
Bactosoytone itu.jadi Bactosoytone yang diproduksi dari proses hidrolisienzimatik itu, JELAS BEBAS dari unsur-unsur babi!!! Selain Karena produk
Bactosoytone yang terjadi itu mengalami proses clarificationsebelum
dipakai sebagai media pertumbuhan, juga karena memang unsure enzim
Porcine ini tidak masuk dalam struktur molekul Bactosoytone , karena
Porcine hanya sebagai katalis saja.
5. Proses clarification yang dimaksud adalah pemisahan enzim Porcine dan
Bactosoytone yang terjadi. Proses ini dilakukan dengan pemanasan 1600 F
selama sekurang-kurang nya5 jam, kemudian dilakukan filtrasi, untuk
memisahkan enzim Porcine dari produk Bactosoytone nya. Filtrasi yang
sudah bersih ini kemudian diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi di ambil.
6. Perlu dijelaskan disini bahwa proses pembuatan Media Bactosoytone ini
merupakan proses yang terpisah sama sekali dengan proses pembuatan MSG.
media Bactosoytone merupakan suatu media pertumbuhan bakteri, dan dijual
di pasar,tidak saja untuk bakteri pembuatan MSG, tetapi juga untuk bakteri13
bakteri lainya yang digunakan untuk keperluan pembuatan produk biotekindustri lainya.
7. Catatan : nama Bactosoytone merupakan nama dagang, yang dapat di urai
sebagai berikut : Bacto adalah nam dagang dari pabrik pembuatanya (Difco
Co); Soy dari asal kata soybean:kedelai, tone, singkatan dari peptone; jadi
Bactosoytone artinya pepton kedelai yang dibuat oleh pabrik Difco.
8. Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada Media Bactosoytone, kemudian
dipindahkan ke Media Cair Stater. Media ini sama sekali tidak mengandung
Bactosoytone . Pada Media Cair Stater ini bakteri berbiak dan tumbuh secara
cepat.
9. Kemudian , bakteri yang sudah berbiak ini dimasukan ke Media Cair
Produksi, dimana bakteri ini mulai memproduksi asam glutamate; yang
kemudian di ubah menjadi MSG. Media Cair Produksi ini juga tidak
mengandung Bactosoytone.
10. Perlu di jelaskan disini bahwa bakteri penghasil MSG adalah Brevibacterium
lactofermentum atau Corynebacterium glutamicum, adalah bakteri yang hidup
dan berkembang pada media air. Jadi bakteri ini termasuk aqueous
microorganisme.
Pada tahun 1989, Iwan Budiarso, seorang dokter hewan menulis di harian
KOMPAS bahwa MSG dapat menghasilkan Glu-P1 dan Glu-P2 yang bersifat
mutagenik dan karsino-genik. Pada tahun 1994 kita dikejutkan lagi adanya tulisan
Moh. Yani, seorang anggota Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di
harian MERDEKA yang menganjurkan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan
MSG dalam makanannya, karena katanya MSG dapat menimbulkan penyakit kanker
dan liver. Sejak itulah masyarakat kita dibuat resah tentang penggunaan MSG dalam
makanannya, karena rasa was-was terhadap penyakit kanker dan liver yang
ditimbulkannya. Isu ini semakin gencar karena dihubungkan dengan isu terjadinya
Chinese Restaurant Syndrome (CRS) atau sindrom restaurant China yang konon
kabarnya disebabkan MSG.
Adapun penjelasannya sebagai berikut (P2MI, 2007, 2008) :
1) MSG adalah senyawa yang terbentuk dari ion natrium dan gugus glutamate.
Natrium juga terkandung dalam garam dapur (NaCl), tetapi dalam MSG
14
15
10% selama 2 tahun dalam makanan tikus dan anjing. Kita sehari-hari hanya
membubuhkan 0,1 0,8% MSG (sekitar 75 mg jika batasan konsumsi MSG sehari
7500), maka sangat tidak logis jika tikus dan kucing diberikan 10% / hari (berarti 750
mg / hari).
3)
16
17
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)
MSG adalah garam natrium yang berikatan dengan asam amino berupa asam
glutamat. yang sering digunakan sebagai bahan penyedap masakan untuk merangsang
selera atau mengaktifkan rasa (Dhindsa et al., 1981). Rangsangan selera dari
makanan yang diberi MSG disebabkan oleh kombinasi rasa khas dari efek sinergis
MSG dengan 5 ribonukleotida yang terdapat di dalam makanan dan bekerja pada
membran sel reseptor kecap (Cogan et al., 1979).
Berdasarkan perbandingan pro dan kontra MSG dari beberapa jurnal dapat
disimpulkan bahwa yang paling menonjol adalah pro. Dari berbagai literatur yang
kami baca banyak yang mendukung MSG dan menyanggah berbagai hal negatif
tentang MSG bahwa itu tidak benar .
18
Berdasarkan kajian literatur yang kami dapati sampai saat ini, belum ada bukti
penelitian yang kuat berdasarkan kaida-kaidah untuk menilai suatu penelitian, yang
menyatakan MSG sebagai penyebab suatu gangguan kesehatan. Sebagian besar hasil
penelitian hewan masih dianggap lemah dalam pembuktian. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian yang lebih mendalam dengan desain penelitian yang lebih baik
untuk benar-benar membuktikan segala kontroversi yang terkit dengan MSG.
DAFTAR PUSTAKA
19
Update
and
Self
Impprovement.
(Online).
http://repository.maranatha.edu/1163/1/Majalah_IDI__MSG.pdf.
Diakses
Umar.2001.
Penjelasan
Proses
20
Pembuatan
Monosodoium
Glutamat
PU, Nurhidayat dkk. 2013. Review Monosodium Glutamate Pro & Kontra. Jakarta:
Anguis Health discussion Board (AHDB).
21
1. Penanya
: Idha Meynur R.
Pertanyaan
Penjawab
Jawaban
2. Penanya
Pertanyaan
Penjawab
Jawaban
3. Penanya
Pertanyaan
Penjawab
Jawaban
sumbernya)
: Eka Lestari
: Isu MSG membuat anak bodoh.. benar atau tidak ?
: Kelompok 10
:
Glutamat adalah asam amino bebas yang paling banyak terdapat dalam
ota. Glutamate berfungsi sebagai neutransmiter yang penting untuk
komunikasi antar sel pada susunan syaraf pusat,sebagai penghubung
antara NAD+ & NADP+ serta sumber energi memompa kembali bahan
kimiayang
berlebihan.
Oksidasi
glutamate
menjadi
oksasetat
: Hendrik Imalika
: Isu MSG meningkatkan berat badan..benar atau tidak ? dan
22
Jawaban
:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Shi dkk (tahun???), bahwa konsumsi
MSG tidak berhubungan dengan penambahan berat badan secara
signifikan setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berbagai
faktor gaya hidup dan asupan energi.
b. Penelitian Marcus 2011 ini adalah MSG tidak meningkatkan berat
badan apabila dikonsumsi dalam dosis yang wajar (0,5 - 1 gram sehari
atau 0,2-0,8% dari volume makanan) dan tidak disertai dengan
konsumsi garam yang berlebihan.
5. Penanya
Pertanyaan
: Melisa Trisubekti
: Apakah MSG dan vetsin itu sama? jika tidak sebutkan
perbedaannya?
Penjawab
: Kelompok 10
Jawaban
:
MSG dan vetsin itu sama. Masyarakat dari dulu mengenal MSG itu
dengan sebutan MSG???, jadi tidak ada perbedaan dari segi
kandungan, komposisi dan gizinya. Hanya asumsi masyarakat saja
yang berkata MSG itu vetsin (bahasanya diperbaiki). Apalagi di daerah
pedesaan, mereka lebih mengenal vetsin dikarenakan tidak ada
sosialisasi bahwa vetsin itu MSG.
6. Penanya : Fitria
Pertanyaan
: Isu MSG yang menyebabkab kanker?
Penjawab
: Kelompok 10
Jawaban
:
a. Pada penelitian yang dilakukan oleh Barkeley Lab. (tahun berapa???),
menyatakan bahwa MSG bukanlah zat karsinogenik. Penelitian ini
dilakukan pada hewan dengan melihat setiap target organnya.
b. Penelitian yang dilakukan Matsumi dkk., (1977), Sugimura dan Sato,
(1983), Takayama dkk., (1984). Penelitian ini dilakukan dengan
membakar ikan pada suhu 300-400 C hingga menjadi arang,
kemudian arang tersebut diekstrasi dan ditemukan zat-zat yang
dinamakan Glu-P1 dan Glu-P2, yakni aminomethyl dipyridoimodazole
dan amino dipyridoimodazole. Kemudian penelitian dilakukan pada
tikus dan disimpulkan menyebabkan kanker. Untuk mengetahui
karsinogenitas maka dilakukan uji coba dengan sistem Ames, namun
karena biaya yang tinggi, maka uji ini tidak dilakukan. Sehingga
belum dapat dibuktikan bahwa Glu-P mempunyai daya mutagenik
terhadap tikus apalagi manusia. Selain itu, Glu-P juga belum terbukti
berasal dari MSG sebab berat molekul MSG lebih rendah dari pada
Glu-P. >>> cari sumber lain...............
23
24
Revisi
1. Tulisan dirapikan lagi
2. Apabila ada gambar, maka di bawah gambar tersebut diberi tulisan
keterangan gambar dan sumbernya
25