Anda di halaman 1dari 2

Adab dan tata cara meminang/melamar dalam Islam

Menurut Nabi SAW(Wanita melamar laki-laki)


hos Getah 2011

1.
Melihat
calon/
wanita.
Melihat yang dimaksudkan disini adalah meliht diri wanita yang ingin dinikahi dengan
tetap
berpanutan
pada
aturan
syari
Dari Anas bin Malik, ia berkata,Mughirah bin Syubah berkeinginan untuk menikahi
seorang perempuan. Lalu rasulullah Saw. Bersabda,Pergilah untuk melihat perempuan
itu karena dengan melihat itu akan memberikan jalan untuk dapat lebih membina
kerukunan antara kamu berdua. Lalu ia melihatnya, kemudian menikahi perempuan itu
dan ia menceritakan kerukunannya dengan perempuan itu.(HR. Ibnu Majah: dishohihkan
oleh Ibnu Hibban, dan beberap hadits sejenis juga ada misalnya diriwayatkan Oleh
Tirmidzi
dan
Imam
Nasai))
2. Tidak melamar wanita yang telah dilamar Lelaki lain (meskipun belum memberi
jawaban).
Meminang/melamar
ini
berarti
melamar
secara
resmi.
Dari Abu Hurairah, Ia berkata,Rasulullah SAW bersabda,Seorang lelaki tidak boleh
meminang
perempuan
yang
telah
dipinang
saudaranya(HR.
Ibnu
Majah)
3.
Merahasiakan
pelamarannya
(tidak
mengumumkan
ke
orang
banyak)
Dari Ummu Salamah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,Kumandangkanlah
pernikahan
dan
rahasiakanlah
peminangan.
4. Wanita yang dilamar terbebas dari segala mawani` (pencegah) dari sebuah pernikahan.
Misalnya wanita itu sedang menjadi istri seseorang. Atau wanita itu sudah dicerai atau
ditinggal mati suaminya, namun masih dalam masa `iddah. Selain itu wanita yang
dilamar tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang masih menjadi mahram bagi
seorang laki-laki. Maka di dalam Islam tidak dikenal ada seorang laki-laki meminang
adiknya
sendiri,
atau
ibunya
sendiri
atau
bibinya
sendiri.
5.
Wanita
melamar
laki-laki
Secara
syari
tidak
masalah.
Dari Tsabit, ia berkata,Kami duduk bersama dengan Anas bin Malik yang disebelahnya
ada seorang anak perempuannya. Lalu Anas berkata, datanglah seorang perempuan
kepada Nabi SAW, lalu ia menawarkan dirinya kepada beliau, kemudian perempuan itu
berkata,Wahai Rasulullah maukah tuan mengambil diriku? Kemudian anak perempuan
Anas
menyeletuk,Betapa
tidak
malunya
perempu
itu!
Lalu
Anas
menjawab,Perempuan itu lebih baik daripada kamu. Ia menginginkan rasulullah,
karena
itu
ia
menawarkan
dirinya
kepada
beliau.
(HR.
Ibnu
Majah).

Hal ini menunjukkan betapa hukum Islam sangat menjunjung tinggi hak wanita. Mereka
tidak hanya berhak dilamar tetapi juga memiliki hak untuk melamar lelaki yang
disukainya.

Anda mungkin juga menyukai