Anda di halaman 1dari 1

Saat ini, jumlah penduduk Kampung Naga diperkirakan ada sekitar 326 jiwa,

yang terbagi dalam 106 kepala keluarga (KK). Karena itu jumlah bangunan
rumah di Kampung Naga ada 106, ditambah dengan bangunan khusus
sebanyak 4 buah, maka total bangunan ada 110. Bangunan khusus ini terdiri
dari:

Bumi Ageung (rumah untuk


keramat)

Bumi Patemon (tempat untuk pertemuan warga)

Masjid

Leuit (lumbung padi bersama)

menyimpan pusaka

dan dianggap

Sebagai masyarakat agraris, mata pencaharian sebagian besar penduduk


Kampung Naga adalah bertani dengan hasil bumi utamanya adalah padi.
Selain bertani, beberapa warga juga ada yang berternak. Hewan peliharaan
yang umum diternakkan adalah ayam kampung dan kambing. Sejak
banyaknya wisatawan yang mengunjungi Kampung Naga, beberapa warga
pun berinisiatif untuk membuat kerajinan tangan ataupun berdagang
makanan/minuman ringan.
Salah satu upacara tradisional yang tidak boleh Anda lewatkan di
Tasikmalaya adalah Upacara Hajat Sasih Kampung Naga. Upacara ini
merupakan ucapan rasa syukur kepada Tuhan YME dan juga kepada
RasulNya, Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan keselamatan,
keberhasilan dan limpahan berupa hasil bumi serta tanah yang subur,
sekaligus sebagai penghormatan kepada leluhurnya, yaitu Eyang
Singaparna, yang dianggap sebagai cikal bakal Kampung Naga yang
menurunkan orang Sanaga. Upacara yang cukup besar penyelenggaraannya
ini dihadiri oleh warga Sanaga. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain
adalah mengganti pagar bambu yang mengelilingi Bumi Ageung, mencuci
benda-benda pusaka, beberesih (mandi di Sungai Ciwulan), membersihkan
makam Eyang Singaparna, bersalaman dengan kuncen, dan makan bersama
di Balai Patemon.
Jangan lupa untuk mencatat waktu pelaksanaannya, yaitu setiap dua bulan
sekali pada tanggal 26-28 Muharam (Maret), 10-12-14 Maulud (Mei), 16-18
Jumadil Akhir (Juli),14-16 uwah (September),1-3 Syawal (Nopember), 10-12
Rayagung (Januari).

Anda mungkin juga menyukai