Anda di halaman 1dari 18

HARGA BORONGAN PROYEK PERKERASAN JALAN

PENDAHULUAN
Pekerjaan Struktur Landasan Pacu
1. Sub Base Course

Sub base course adalah bagian dari struktur perkerasan yang terletak di
antara sub grade dengan tebal dan lebar sesuai perencanaan.
Material yang digunakan harus memenuhi persyaratan sirtu kelas B

Seluruh material harus bersih dari kotoran organic dan mineral.


Pencampuran bahan dilakukan dengan pencampuran setempat atau
mixed on place dan kemudian tiap lapisan dipadatkan dengan tebal
kurang dari 5 cm setelah jadi.
Pemadatan material harus mencapai 95% dengan nilai CBR sebesar
50% dari uji laboratorium seperti yang disyaratkan AASTHO-T180,
metode D.

2. Base Course
Base course adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan
sub base dan lapisan penutup dengan tebal dan sesuai dengan
perencanaan.
Material yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan sirtu kelas A
seperti di bawah ini :

Agregat Base Course harus memenuhi persyaratan di bawah ini :


Kekerasan (roughness ASTM-D3) minimum 6%
Kehilangan berat dengan percobaan sodium sulfat (AASHO-T104)
maksimum 10%.
Kehilangan berat dengan percobaan soundness test (AASHOT104) maksimum 12%.
Kehilangan berat akibat abrasi sesudah 100 putaran (AASHO-T96)
maksimum 10%.
Kehilangan berat akibat abrasi 500 putaran (AASHO-T96)
maksimum 40%.
Partikel-partikel tipis (partikel lebih dari 1 dengan ketebalan
kurang dari 1/5 panjang) maksimum 5%.
Bagian-bagian batu yang lunak(ASTM C-235) maksimum 5

Bila base harus diletakkan pada lapisan sub base maka permukaan sub
base harus sudah selesai dikerjakan.
Pemadatan material base harus mencapai 95% dengan nilai CBR
sebesar 70% dari tes laboratorium seperti yang disyaratkan dalam
AASHO-T180, Method D
Tes kepadatan di lapangan harus sesuai dengan AASHOT90 dengan
frekuensi tes sesuai dengan petunjuk Direksi.

3. Prime Coat
Prime coat adalah suatu pekerjaan melapisi base course dengan aspal
concrete (laston) dengan menggunakan bitumen
Tipe dan tingkat material prime coat adalah medium curing cut back
sesuai dengan AASHO TM-B2.
Pemakaian bitumen material dapat dihampar dengan distributor
pressure pada temperature 43oC-85oC, dengan pemakaian antara 0,41
sampai 1,21 liter/m2
Untuk memeriksa jumlah prime coat yang telah dihamparkan dapat
dilakukan sebagai berikut : kertas karton 50 x 50 cm2 yang telah
ditimbang diletakkan pada permukaan base course dan dihamparkan
sesuai prosedur pelaksanaan. Setelah selesai karton itu ditimbang lagi.
Selisih berat dibagi luas karton merupakan jumlah aspal per satuan
luas.

4. Material campuran harus mempunyai gradasi yang merata dan memenuhi


syarat di bawah ini (AASHO T-29)

5. Bahan aspal yang digunakan harus dari tipe MS590 dengan penetrasi 85-100
dan harus memenuhi syarat yang disebutkan dalam AASHO.
6. Bahan aspal yang diuji dengan Marshal Test (ASTM D-1559) hasilnya
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Flow (mm) = maks. 5
Voids in total mix (%) = 4-8
Voids fulled asphalt = 65-75

7. Pelaksanaan
Campuran hanya boleh dihamparkan bila permukaan benar-benar dalam
keadaan kering sekali, temperature pada tempat terlindung di atas 5%,
bila ada tendensi naik di atas10oC, bila ada tendensi turun bola cuaca
tidak turun hujan atau berkabut dan bila permukaan landasan dalam
keadaan memuaskan.
Pekerjaan tidak boleh dimulai bila alat-alat pembongkar/truk-truk
tripper, alat penghampar, alat perata, alat penggilas dan buruh tidak
memungkinkan untuk bekerja.
Peralatan yang dibutuhkan dibagi dalam peralatan pencampuran dan
peralatan lapangan. Peralatan pencampur :
Unit pencampur aspal (Asphalt Mixing Plant/AMP)
Shovel Loader
Sekop, pahat dan alat Bantu lainnya
Setelah adukan dihamparkan, segera permukaan diperiksa lagi kerataan
hamparan dan ketebalannya.
Pemadatan awal (break down rolling)
Dilakukan pada temperature minimum 100oC denga tandem roller
2 as atau 3 as bekerja di belakang alat penghampar dengan lintasan
2-4 kali.
Pemadatan antara (interchange rolling)
Pemadatan segera dilakukan setelah pemadatan awal selesai
dengan menggunakan mesin penggilas roda karet (pneumatic tire
rolling) dengan berat 10-20 ton dan tekanan angin 70-80 psi.
Pemadatan akhir (finishing rolling) pada waktu adukan mencapai
temperatur 50-70oC dengan alat tandem roller 2-3 sumbu dari berat
minimum 10 ton.
Pemadatan harus dimulai dari tepi bergeser ke tengah sumbu jalan.
Pemadatan dilakukan dari bagian yang rendah ke bagian tinggi.
Pengawasan pekerjaan dilakukan tiap tahap pekerjaan meliputi :
Pekerjaan pencampuran
Kontrol hasil Asphalt Mixing Plant (AMP) yaitu 129-130oC.
Pekerjaan pemadatan.

Temeratur pemadatan awal 100-120oC, pemadatan akhir 50-70oC.


Setelah pemadatan akhir harus diperiksa kepadatan perkerasan
dengan sand cone, dimana kepadatan lapangan 100% kepadatan
laboratorium

RENCANA ANGGARAN BIAYA


Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan
perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek
dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya
biaya pelaksanaan suatu proyek dapat dihitung dari analisis
harga satuan pekerjaan.
Untuk melakukan analisis ini diperlukan harga satuan dasar
tenaga, bahan, dan peralatan yang sesuai dengan kondisi di
lokasi proyek.
1.1 HARGA SATUAN DASAR TENAGA DAN BAHAN
Harga satuan tenaga dan bahan untuk pekerjaan
peningkatan jalan ruas Magelang- Keprekan dapat dilihat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Harga Satuan Dasar Tenaga dan Bahan

1.2 HARGA SATUAN DASAR PERALATAN


Harga satuan dasar peralatan untuk pekerjaan
peningkatan jalan ruas Magelang-Keprekan dapat dilihat
pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Harga Satuan Dasar Peralatan

1.3 ANALISIS HARGA SATUAN


Analisis harga satuan untuk pekerjaan peningkatan jalan
ruas Magelang Keprekan dapat dilihat pada Tabel
Tabel 1.3 Daftar Analisis Harga Satuan

1.4 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN


A. Penyiapan Badan Jalan
A = Lebar Jalan x Panjang Jalan
A = 14 x 8600 = 120400 m2
B. Bahu Jalan, Batu Pecah Kelas B
V = 2 x Lebar Bahu Jalan x Tebal Bahu Jalan x Panjang Jalan
V = 21.5 0.358600 = 9030 m3
C. Lapis Pondasi Bawah, Sirtu Kelas A
V = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Pondasi Bawah x Panjang Jalan
V = (3 0.46 650)+ (7 0.46 7635) + (14 0.46 315) = 27510.30 m3

D. Lapis Pondasi Atas, Batu Pecah Kelas A


V = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Pondasi Atas x Panjang Jalan
V = (3 0.25 650)+ (7 0.25 7635) + (14 0.25 315) = 14951.25 m3

E. Laston (AC), untuk Lapis Permukaan dan Lapis Overlay


1. Lapis permukaan
V = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Lapis Permukaan x
Panjang Jalan
V = (3 0.1 650) + (7 0.1 7635) + (14 0.1 315) = 5980.50
m3
2. Lapis overlay
V = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Overlay x Panjang Jalan
V = (14 0.14 650) + (7 0.14 7365) = 8491.7 m3
F. Prime Coat, diperlukan 1.3 lt/m2
V = Lebar Perkerasan Tambahan x Panjang Jalan x 1.3 lt/m2
V = (3650) + (77635) + (14315)1.3 = 77746.5 lt
G. Tack Coat, diperlukan 0.35 lt/m2
V = Lebar Perkerasan x Panjang Jalan x 0.35 lt/m2
V =14 8600 0.35 = 42140 liter
H. Galian dan Timbunan Tanah
Luas galian dan timbunan tanah dapat dilihat pada tabel
1.4
Tabel 1.4 Luas Galian dan Timbunan

Total volume galian


jalan)

= Luas galian x lebar (pelebaran jalan+median+bahu


= 9763,83 m2 x 13 m
= 126929,79 m3

Total volume timbunan = Luas galian x lebar (pelebaran jalan+median+bahu


jalan)
= 813,73 m2 x 13 m
= 10578,49 m3
I. Drainase Jalan
1. Galian
V = Lebar Drainase x Tinggi Drainase x Panjang Jalan x 2
V = 1,5 1,4 6100 2 = 25620 m3
V = 0,92 0,91 2500 2 = 4186 m3
Total volume galian = 25620 + 4186 = 29806 m3
2. Pasangan batu tanpa penutup

Luas penampang pasangan batu = 1,3 m2


Panjang jalan = 6100 m
V = 2 x Panjang Jalan x Luas Penampang Pasangan batu
= 2 x 6100 x 1,3
= 15860 m3
3. Pasangan batu dengan penutup beton bertulang

Panjang jalan
Panjang saluran

= 2500 m
= 5000 m

J. Gorong-gorong
Gorong gorong dipasang melintang jalan dengan 80 cm, panjang tiap
gorong gorong 20 meter dan jumlah gorong gorong adalah 14 buah.
K. Pelengkap Jalan
1. Marka dan Pembatas Tepi Jalan
Marka
Jarak antara : 5 meter
Lebar
: 0,12 meter
Panjang
: 3,0 meter
Jumlah
: 2 marka sepanjang ruas jalan
8600

V = 0,12 x 5 x (3+5) x 2
= 1290 m2
Pembatas Tepi jalan
Lebar : 0,12 meter
Panjang : 8600 meter
Jumlah : 4 marka sepanjang ruas jalan
V = 0,12 8600 4
= 4128 m3
Zebra Cross
Lebar : 0,3 meter
Panjang : 3,0 meter
Jumlah : 8 zebra cross sepanjang ruas jalan
V=

( 0,3 x 7 )+ 0,3 x 3 x

))

17
x8
( 0,3+ 0,3 )

= 220,8 m2
Total = 1290 + 4128 + 220.8 = 5638,8 m3

L. ESTIMASI HARGA PEKERJAAN


Estimasi harga untuk pekerjaan peningkatan jalan ruas
Trengguli Jati dapat dilihat pada Tabel.

Jumlah
Jasa Kontraktor 10%

=
=

66,805,973,458.89
6,680,597,345.89

Jumlah
PPN 10%

=
=

73,486,570,804.78
7,348,657,080.48

TOTAL
Dibulatkan

=
=

80,835,227,885.25
80,835,227,800.00

Terbilang : Delapan Puluh Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Lima


Juta Dua Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus
Rupiah

Anda mungkin juga menyukai