PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara
Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta berperan
penting
dalam
dunia
pendidikan.
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia
kuliah
Bahasa
Indonesia
dan
pendalaman
materi
tentang
pengembangan paragraf.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun secara logis-sistematis
yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung
pikiran pokok dalam keseluruhan karangan. Oshima dan Hogue (1983)
menyatakan bahwa paragraf pada dasarnya ialah bagian terkecil organisasi
karangan. Berdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu (1) paragraf pendahuluan, (2) paragraf penjelas, dan (3) paragraf
penyimpul. Ketiga unsur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca
terhadap tulisan yang akan disajikan,memberikan harapan kepada
pembaca, dan membentuk penalaran pada diri pembaca untuk membaca
seluruh tulisan itu (Keraf, 1994). Oleh karena itu, paragraph pendahuluan
pada karya tulis ilmiah harus dapat menarik perhatian pembaca. Apabila
paragraf pendahuluan tersebut mampu menarik perhatian pembaca,
pembaca akan tertarik kepada tulisan yang dihadapinya sehingga
mempunyai keinginan menyelesaikan membacanya.
2. Paragraf Penjelas
Paragraf isi atau penjelas adalah semua paragraf yang terdapat di
antara paragraf pendahuluan dan paragraf penutup (Keraf, 1980). Oleh
Wahab dan Lestari (1999), paragraf itu disebut paragraf isi, yaitu berisi
uraian atau penjelasan isi tulisan yang dijabarkan pada batang tubuh
tulisan. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam
paragraf tersebut. Paragraf isi karya tulis ilmiah mempunyai dua macam
fungsi, yaitu (1) sebagai pembawa berbagai uraian atau penjelasan ide-ide
pokok yang disampaikan oleh penulis dan (2) mempertahankan perhatian
pembaca (Syafi'ie, 1988).
3. Paragraf Penyimpul
analogi,
contoh,
proses,
sebab-akibat,
umum-khusus,
2) Sudut Pandangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan sudut pandangan, uraian
ide yang dikemukakan didasarkan pada penglihatan atas sesuatu barang
dari posisi tertentu. Dari posisi itu kemudian secara perlahan-lahan dan
berurutan digambarkan barang demi barang yang terdapat dalam ruangan
itu. Urutan tersebut dimulai dari yang paling dekat dengan posisinyalalu
berangsur-angsur ke belakang. Pengembangan paragraf tersebut disebut
juga urutan ruangan (Budiyono,2012).
3) Perbandingan-Pertentangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan perbandingan, gagasan
yang dikemukakan bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan
kesamaan-kesamaan dari dua hal atau lebih. Sebaliknya, apabila paragraf
mengungkapkan
gagasan
bertolak
dari
segi-segi
tertentu
yang
Makalah merupakan salah satu jenis karangan yang memiliki sifatsifat ilmiah, yaitu objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematik, dan
logis (Nurgiantoro,2001). Berdasarkan sifat-sifat di atas, baik tidaknya suatu
makalah dapat diamati dari segi signifikansi masalah yang dibahas, kejelasan
tujuan penulisan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan peroganisasian
gagasan.
Sebagaimana karangan ilmiah pada umumnya, makalah juga terdiri
dari paragraf-paragraf. Dalam skala kecil, kelogisan pembahasan dan
kejelasan organisasi gagasan dalam makalah terlihat pada paragraf-paragraf
tersebut karena pada dasarnya paragraf adalah unit-unit gagasan yang
dikembangkan dalam karangan ilmiah, dalam hal ini adalah makalah.
Pengembangan paragraf
pada penulis yang menuangkan ide dan bahasan dalam makalah tersebut.
Namun, pengembangan paragraf tidak hanya berfokus dengan satu jenis
pengembangan namun dapat diuraikan berbagai jenis pengembangan di
dalamnya dengan tetap mempertahankan koherensi antar paragraf dalam
makalah.
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENENLITIAN
10
Isi Makalah
Sejarah Vaksin
Uraian
Bagian ini membahas bagaimana asal
mula vaksin terbentuk dan dijadikan
sebagai
pengobatan
dalam
Definisi Vaksin
tertentu.
Pengenalan dan penjelasan mengenai
3.
vaksin.
Bagian ini membahas tahapan atau
proses yang dilalui dalam pembuatan
4.
Jenis-Jenis Vaksin
5.
penyakit tertentu.
Membahas mengenai perkembangan
Vaksin
vaksin
dalam
dunia
pengobatan,
12
klasifikasi. Hal ini didasarkan pada penguraian jenis vaksin yang ada dalam
bahasan makalah ini. Klasifikasi merupakan bagian dari suatu pengelompokkan.
Definisi luas termasuk dalam pola pengembangan paragraf yang ada dalam
makalah ini. Definisi luas ialah gagasa yang diungkapkan dalam bentuk istilah
kemudian diuraikan agar pembaca dapat memahami istilah tersebut. Pola ini
dibahas dibagian awal paragraf makalah. Bahasan awal ialah pengertian umum
dari vaksin yang umumnya dikenal khalayak dan mudah terkonsepkan pada
pemikiran pembaca.
Selain itu, keterpaduan antar paragraf satu dengan yang lainnya juga
menjadi acuan utama menentukan ketepatan penulis dalam mengembangkan ide
dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam makalah ini, aspek
kohesi, koherensi dan ide utama sudah tercakup didalamnya. Aspek kohesi ialah
kesatuan makna antar kalimat dan paragraf. Kalimat-kalimat yang tergabung
dalam paragraf dari isi makalah ini telah membentuk makna yang bersesuaian
yaitu bahasan mengenai vaksin. Sedangkan koherensi yaitu keterpaduan antar
paragraf dimana tidak adanya kalimat juga sudah tersusun dengan cukup baik.
Fokus lain yang didapatkan dari analisis makalah ini ialah masih terdapat
beberapa kalimat tidak baku yang ditulis oleh penulis dan ada bagian kata yang
tidak tersusun dengan baik. Salah satu contohnya pada kalimat :
Produksi vaksin antivirus saat ini merupakan sebuah proses rumit bahkan
setelah tugas yang berat untuk membuat vaksin potensial di laboratorium.
Perubahan dari produksi vaksin potensial dengan jumlah kecil menjadi produksi
bergalon-galon vaksin yang aman dalam sebuah situasi produksi sangat
dramatis
Kalimat dari salah satu paragraf makalah ini menggunakan kata-kata yang cukup
sulit untuk dimengerti pembaca. Kesalahan dari penulisan ini dapat disebabkan
dari tidak adanya pemeriksaan ulang terhadap kata tersebut.
Makalah dibuat berdasarkan bahasan yang telah ditentukan ide
pokok/utamanya. Ide tersebut dapat menjadi acuan untuk pengembangan paragraf
selanjutnya agar isi dari bahasan tidak mengalami penyimpangan. Ketiga aspek
paragraf harus dijadikan pegangan agar ketepatan dalam penulisan tercapai.
13
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini ialah :
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S.A. Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademi
Pressindo, Jakarta.
15
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
17