Anda di halaman 1dari 14

Landasan Teori

I Perawatan Kesehatan Keluarga


a Pengertian kesehatan keluarga
Sehat adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan social yang memungkinkan manusia
atau orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Keluarga adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga.
Kesehatan

keluarga

merupakan

hal

yang

sangat

penting

seiring

dengan

dilaksanakannya pembangunan, khususnya pembangunan di bidang kesehatan, mengingat


kesehatan keluarga merupakan unsur terkecil di masyarakat. Maka pembangunan harus
lebih di titik beratkan pada pembangunan keluarga karena kebersihan pembangunan
khususnya pembangunan kesehatan di masyarakat.
b Tugas keluarga dalam masyarakat
Beberapa tugas keluarga dalam masalah kesehatan antara lain :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
c Keluarga dengan resiko tinggi
Keluarga yang termasuk dalam resiko tinggi :
1) Keluarga yang memiliki anggota keluarga dalam masalah usia dengan masalah sebagai
berikut :
a) Social ekonomi rendah
b) Kurang mampu menanggulangi masalah kesehatan sendiri
c) Ada factor keturunan yang kurang baik

2) Keluarga dengan ibu menjadi resiko tinggi kebidanan antara lain :


a) Umur ibu kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
b) Hamil dengan kurang gizi
c) Hamil dengan diabetes mellitus atau hipertensi
3) Keluarga dengan anak menjadi resiko tinggi antara lain :
a) Lahir premature
b) AFGAR scor rendah atau lahir dengan komplikasi
c) Lahir dengan cacat bawaan
4) Keluarga yang bermasalah dalam hubungan antar anggota keluarga :
a) Anak yang tidak dikehendaki dan pernah mencoba digugurkan
b) Tidak ada kesesuaian pendapat antar anggota keluarga
c) Ada anggota keluarga yang sering sakit/pemabuk
II Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut dengan ciri-ciri
demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian. puncak kasus DBD terjadi pada musim hujan.
2. Etiologi
Virus dengue serotype 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vector nyamuk Aedes
aegepty, nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain
merupakan vector yang kurang berperan. Infeksi dengan salah satu serotype akan
menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype bersangkutan.
3. Manifestasi klinik
a

Demam tinggi dengan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.

Manifestasi perdarahan termasuk setidak-tidaknya uji bendung + dan bentuk lain

Pembesaran hati

Syok yang ditandai oleh nadi lemah, cepat dan tekanan nadi menurun, tekanan darah
menurun, disertai kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan
kaki.

4. Pemeriksaan laboratorium
Trombositopenia (< 100.000/u) dan hemokonsentrasi (hematokrit > 20 % dari normal)
5. Diagnosis banding
Pada awal penyakit diagnosis banding mencakup infeksi bakteri, virus, atau protozoa lain
seperti demam typhoid, campak, influenza, hepatitis, demam cikungunya dan malaria.
Adanya trombositopenia dan hemokonsentrasi membedakan DBD dari penyakit lainnya.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA An MIRZA


DI RT O2 RW 01 LINGKUNGAN KARANG KEMONG
KECAMATAN CAKRANEGARA

1. Pengkajian
1. Data Umum
Nama KK

: M. Nasir

Umur

: 43 tahun

Alamat

: Kr. Kemong

Pekerjaan KK

: PNS

Pendidikan KK

: S1

Susunan anggota keluarga


no
1
2
3
4
5
6

Nama
Ny.Mn
Mirwan
Fakhria
Khalil
Insan
Mirza

JK Hub dgn KK Umur


P
L
P
L
L
L

Istri
Anak
Anak
Anak
Anak
Anak

(thn)
40
22
20
19
17
14

Pendidi
kan
SD
S1
S1
S1
SMU
SMP

Pekerjaan

Status

IRT
PNS
Masih kuliah
Masih kuliah
Masih sekolah
Masih sekolah

kesehatan
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sakit

Genogram
43

20

50

40

19

17

22

14

20
24

Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Garis keturunan
= Garis pernikahan

45

17

12

= Tinggal serumah

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
BpN dan istrinya pada saat ini dalam keadaan sehat, anak-anaknya juga dalam
keadaan sehat, namun ada satu anaknya yang paling kecil menderita penyakit demam
berdarah sejak beberapa hari yang lalu. Anak tersebut pertama kali dibawa berobat ke
dokter, namun hasilnya kurang memuaskan. Sampai pada suatu hari pak Nasir
membawa anaknya ke IGD RSU Mataram. Disana anak tersebut diperiksa dengan
lengkap, sehingga anak tersebut diketahui sedang menderita demam berdarah dan
sekarang sedang di rawat inap di RSU Mataram.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
BpN sering menderita sakit kepala dan dari pemeriksaan diketahui pak Nasir
menderita hipertensi. Anaknya yang sakit sekarang ini sebelumnya pernah dirawat di
rumah sakit juga karena mengalami types.
3. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Jenis rumah

: Tersendiri

Jenis bangunan

: Permanen

Luas rumah

: 150 m2

Atap rumah

: Genteng

Cahaya

: Baik

Penerangan

: Baik

Lantai

: Keramik

Pembuangan sampah
Sumber air minum

: Depan rumah dan sungai


: PAM

Denah rumah :
KT
KT

KM

KM
Gudang

RK

Dapur + RM
KT

KT

KT

RT

KM

Teras

K
i
o
s

Keterangan :
KT

: Kamar Tidur

RK

: Ruang Keluarga

KM

: Kamar Mandi

RM

: Ruang Makan

RT

: Ruang Tamu

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Tetangga disebelah kiri rumah agak kurang saling berinteraksi satu sama lain karena
mereka pendatang yang ngontrak rumah, tapi tetangga disebelah kanan rumah selalu
memperhatikan keadaan keluarga pak Nasir, jika ada acara hajatan di rumah, tetangga
tersebut selalu datang untuk membantu.
c. Mobilitas keluarga
Keluarga pak Nasir tidak pernah pindah rumah dari dulu semenjak diangkat dan
bekerja di kota Mataram. Sebelumnya pak Nasir pernah tinggal di Sumbawa sendiri
sewaktu baru diangkat menjadi PNS, tetapi istri dan anaknya tetap tinggal di Karang
Kemong.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga pak Nasir sering mengikuti kegiatan bersama masyarakat seperti gotong
royong membangun masjid, kerja bakti membersihkan lingkungan. Ketika anaknya
sakit, pak Nasir tidak pernah ikut gotong royong membangun masjid yang dilakukan
2 kali dalam seminggu.
e. System pendukung keluarga
Yang merawat anaknya yang sakit adalah pak Nasir dan istrinya. Gaji BpN
sebagian untuk biaya opname di rumah sakit. Untuk biaya keperluan sehari-hari,
istrinya berjualan di rumahnya yang dijaga oleh anaknya karena istrinya harus
menemani anaknya yang sedang di rawat di rumah sakit.
4. Struktur Keluarga
a

Pola komunikasi keluarga


Komunikasi yang dilakukan di keluarga saya (pak Nasir) dilakukan secara
musyawarah untuk menyelesaikan masalah adik saya (anak pak Nasir yang sedang
sakit). Kadang bapak sering marah-marah dan membentak kami jika kami melakukan
sedikit kesalahan. Ini mungkin dikarenakan bapak lagi banyak masalah dan kami
menambah beban masalah yang dihadapi oleh bapak.

Struktur peran keluarga


BpN sebagai kepala keluarga tetap bertanggung jawab terhadap kebutuhan
kehidupan sehari-hari dan kesehatan semua anak-anaknya, termasuk anaknya yang
sedang sakit sekarang ini. Istrinya membantu biaya kehidupan sehari-hari dengan
berjualan di rumahnya mengingat semua anaknya sedang duduk di bangku
perkuliahan dan masih sekolah.

Nilai dan norma keluarga


Nilai dan norma yang ada di keluarga saya sesuai dengan agama dan keyakinan yang
kami anut dan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di masyarakat tempat kami
tinggal. Dengan adanya anggota keluarga yang sakit kami lebih tekun beribadah dan
meminta pertolongan demi kesembuhan dan kesehatan seluruh anggota keluarga
terutama yang sedang sakit.

5. Fungsi Keluarga
a

Fungsi afeksi

Pak Nasir beserta istrinya selalu memperhatikan tingkah laku semua anak-anaknya
walaupun sekarang mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menjaga
anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Mereka sering memantau
perkembangan anak-anaknya, apa yang mereka lakukan di luar rumah. Selain itu pak
Nasir juga meminta agar anaknya yang paling besar membantu menjaga adik-adiknya
jika mereka ada di rumah sakit agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b

Fungsi social
Bapak dan ibu selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berprilaku sesuai
dengan ajaran agama yang kami anut dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan
lingkungan tempat tinggal kami.

Fungsi perawatan kesehatan


Bapak selalu memperhatikan kesehatan semua anggota keluarganya. Jika kita baru
mulai ada tanda dan gejala sakit, bapak dengan segera membawa kami berobat ke
dokter dan pusat pelayanan kesehatan yang terdekat dengan rumah kami.

Fungsi reproduksi
Karena bapak dan ibu sudah cukup tua dan sudah mempunyai lima orang anak yang
umurnya sudah besar-besar bahkan sudah mempunyai seorang cucu jadi mereka malu
untuk punya anak lagi.

Fungsi ekonomi
Gaji bapak sebagian digunakan untuk biaya rawat inap adik yang sedang sakit.
Sedangkan sisanya digunakan untuk biaya keperluan kehidupan sehari-hari ditambah
dengan penghasilan dari hasil jualan dagangan ibu.

6. Sters dan Koping Keluarga


a. Stressor yang dimiliki :
Beberapa hari yang lalu anaknya menderita demam tinggi yang terus menerus
sehingga tidak bisa masuk sekolah seperti biasanya. Bapak membawa berobat ke
dokter tapi tidak ada hasilnya.
b. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor :
Bapak langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Mataram untuk
mendapatkan pertolongan dengan segera agar anaknya bisa cepat sembuh dan
kembali sekolah seperti biasanya.

c. Strategi koping yang digunakan :


Keluarga menerima cobaan ini dengan apa adanya dan melakukan musyawarah untuk
mengambil keputusan tindakan yang tepat.
7. Pemeriksaan Fisik
Bpk N

: TD : 150/90 mmHg
nadi : 88x/menit
RR : 20 x/menit

Ibu M

: TD : 110/70 mmHg
nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit

An F

: TD : 110/70 mmHg
nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit

An K

: TD : 120/80 mmHg
nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit

An I

: TD : 120/70 mmHg
nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit

An M

: TD : 90/60 mmHg
nadi : 100 x/menit
RR : 20 x/menit

8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap semoga anaknya yang sakit bisa cepat sembuh dan bisa kembali
bersekolah seperti biasanya dan tidak terjadi lagi penyakit yang sama untuk selamanya
kepada semua anggota keluarganya.

2. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No
1

Data

Masalah Kesehatan

Diagnosa Keperawatan

DS : keluarga

Salah satu anggota keluarga Ketidakmampuan keluarga

mengatakan AnM

Bp N menderita penyakit mengenal penyakit DBD

demam tinggi terus

DBD.

berhubungan dengan

menerus, lemah, sakit

kurangnya pengetahuan

kepala dan punggung jari

keluarga tentang pengertian,

tangan dan kaki dingin.

penyebab dan tanda gejala

DO : TD = 90/60 mmHg,

dari DBD.

nadi = 100 x/menit, RR =


20 x/menit dan suhu
2

39oC.
DS : keluarga

Ketidakmampuan keluarga

mengatakan tidak

merawat anggota keluarga

mengetahui cara merawat

yang menderita DBD

bila anaknya panas.

berhubungan dengan

DO : -

kurangnya pengetahuan
tentang perawatan penderita
DBD.

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan


a. Ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit DBD berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab dan tanda gejala dari DBD.
b. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita DBD
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan penderita DBD.

3. Skala Prioritas Masalah


No

Kriteria

Score

Bobot

Perhitungan

Pembenaran

Sifat masalah

x 1 = 2/3 Merupakan ancaman

- kurang/tidak sehat

kesehatan dan
dilakukan tindakan

Kemungkinan masalah

x2=1

- dapat dicegah

pencegahan.
Sumber-sumber dan
tindakan-tindakan untuk
memecahkan masalah
dapat dijangkau oleh

Potensial masalah untuk

/3 x 1 = /3

dapat dicegah

keluarga.
Komplikasi dari
penyakit DBD dapat
dicegah bila DBD

Menonjolnya masalah

/2 x 1 = 1

- masalah berat harus

diatasi sedini mungkin.


Keluarga menyadari
adanya masalah.

ditangani

3. Intervensi
No Masalah Kesehatan
1

Salah satu
keluarga
DBD

Diagnosa

Keperawatan
anggotaKetidakmampuan
menderitakeluarga
masalah

Rencana
Kaji

Rasional

pengetahuanMengetahui

mengenalkeluarga

tentangpengetahuan

penyakitpenyakit DBD.

keluarga

tentang

DBD

berhubungan

DBD.

dengan

kurangBerikan

rewardReward

pengetahuan

tentangterhadap

akan

pendapatmemotivasi

pengertian, penyebab,keluarga.

keluarga bertindak

tanda dan gejala DBD.

lebih baik.
Meningkatkan
Jelaskan

kepadapengetahuan

keluarga

tentangkeluarga

pengertian,

tentang

DBD.

penyebab, tanda dan


gejala DBD.
Beri

Supaya

kesempatanlebih

keluarga
memahami

bertanya bila tidaktentang DBD.


jelas.
Ketidakmampuan
keluarga

Mengetahui

merawatKaji

pengetahuanpengetahuan

anggota keluarga yangkeluarga


menderita DBD

tentangtentang

cara

cara

merawatmerawat penderita

anggota

keluargaDBD.

yang

menderita

DBD.

Reward
Berikan

akan

rewardmemotivasi

terhadap

pendapatkeluarga bertindak

keluarga.

lebih baik.
Meningkatkan
pengetahuan

Jelaskan

kepadakeluarga

klien

keluarga

kliententang

tentang
merawat

cara

caramerawat penderita
penderitaDBD.

DBD.

Agar keluarga lebih


paham

Beri
anggota

cara

kesempatanmerawat

anggota

keluargayang

terkena

untuk bertanya.

penyakit DBD.

Anda mungkin juga menyukai