4. Patofisiologi
1. Peran masa depan
sebagai ibu
2. Perubahan tubuh
3. Perubahan gaya
Peningkatan kadar
gonadotropin korionik
manusia
hidup
Faktor Psikologis
Hipertiroidisme
Peningkatan kadar
estrogen
Vomitus
Vomitus persisten
Hiperemesis
gravidarum
Ketidakseimbangan cairan dan
Penurunan cairan asam
elektrolit
Penurunan nutrisi ibu
lambung
yang ektrem
Asidosis metabolik
Asidosis metabolic
menetap
Janin
Hipoproteinemia
Hipovitaminosis
Defisiensi
Ibu
vitamin C
Defisiensi
Meninggal
Dehidrasi
Hipovolemia
1. Hipotensi
2. Takikardi
3. Peningkatan
hematokrit
4. Peningkatan BUN
5. Penurunan haluaran
vitamin B
urin
kompleks
Perdarahan mukosa
yang
bermanifestasi
hipotensi,
takikardi,
hipoproteinemia
dan
hipovitaminosis.
d. Ikterik dan hemoragi akibat defisiensi vitamin C dan B kompleks menyebabkan
perdarahan dari permukaan mukosa.
e. Embrio dan janin dapat meninggal dan ibu dapat meninggal karena perubahan metabolic
yang menetap (irreversible)
6. Pemeriksaan Diagnostik
7. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis menurut Bobak et al, 2005 adalah sebagai berikut:
a. Observasi tanda-tanda adanya asidosis metabolic, ikterik, atau hemoragi.
b. Ukur masukan dan haluaran yang akurat, termasuk jumlah emesis.
c. Oral hygine pada wanita yang diberikan NPO dan setelah episode vomitus
meminimalkan ketidaknyamanan pada daerah oral.
untuk
d. Cairan oral dalam jumlah terbatas dan makanan lunak seperti biscuit dapat diberikan
ketika ibu mulai berespon terhadap terapi yang diberikan.
e. Diet ditingkatkan secara perlahan sesuai toleransi ibu sampai mampu mengonsumsi diet
dengan kandungan nutrisi yang adekuat.
f. Upaya meningkatkan istirahat yang adekuat.
g. Penanganan kondisi psikososial terhadap kondisinya baik secara fisik maupun emosional.
8. Askep