Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DASAR TEORI
transmisi adalah alat yang berfungsi sebagai penghantar atau penyalur energi
gelombang elektromagnetik. Suatu sumber yang dihubungkan dengan saluran
transmisi yang tak berhingga panjangnya menimbulkan gelombang berjalan yang
uniform sepanjang saluran itu. Jika saluran ini dihubung singkat maka akan muncul
gelombang berdiri yang disebabkan oleh interferensi gelombang datang dengan
gelombang yang dipantulkan. Jika gelombang datang sama besar dengan
gelombang yang dipantulkan akan dihasilkan gelombang berdiri murni.
Konsentrasi-konsentrasi energi pada gelombang berdiri ini berosilasi dari energi
listrik seluruhnya ke energi magnet total dua kali setiap periode gelombang
itu.Secara
umum
antena
dibedakan
menjadi
antena
isotropis,
antena
omnidirectional, antena directional, antena phase array, antena optimal dan antena
adaptif.
2.3 Parameter Antena
Kinerja dan daya guna suatu antena dapat dilihat dari nilai parameterparameter antena tersebut. Beberapa dari parameter tersebut saling berhubungan
satu sama lain. Parameter-parameter antena yang biasa digunakan untuk
menganalisis suatu antena adalah impedansi masukan, Voltage Wave Standing
Ratio (VSWR),Return Loss, bandwidth, Gain, Pola radiasi, dan polarisasi.
2.3.1 Voltage Wave Standing Ratio (VSWR)
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri
( standing wave) maksimum (|v|max) dengan minimum (|V|min). Pada
saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan
yang dikirmkan (V0) dan tegangan yang direfleksikan (V0). Perbandingan
antara tegangan yang direfleksikan dengan yang dikirmkan disebut
koefisien refleksi tegangan (), yaitu :
V 0+
0 =
Z L Z 0
Z L+ Z 0
V
0
S=
max
=
V min
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang berarti
tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna. Namun
kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai
standar VSWR yang diijinkan untuk fabrikasi antena adalah VSWR 2.
2.3.2 Return Loss
Return Loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang
yang direfleksikan terhadap gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat
terjadi karena adannya diskontuinitas diantara saluran transmisi dengan
impedansi masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang
memiliki diskontuinitas (mismatched), besarnya return loss bervariasi
tergantung pada frekuensi seperti yang ditunjukan oleh :
Return loss = 20log 10 ||
Nilai dari return loss yang baik adalah dibawah -9,54 db, nilai ini diperoleh
untuk nilai VSWR 2 sehingga dapat dikatakan nilai gelombang yang
direfleksikan tidak terlalu besar dibandingkan dengan gelombang yang
dikirmkan atau dengan kata lain, saluran transmisi sudah matching. Nilai
parameter ini menjadi salah satu acuan untuk melihat apakah antena sudah
dapat bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau tidak .
7
2.3.3 Bandwidth
Bandwidth suatu antena yang didefinisikan sebagai
rentang
BW =
f 2f 1
x 100
fc
Keterangan :
F2
= Frekuensi tertinggi
F1
= Frekuensi terendah
= Frekuensi Tengah
rata sama dengan jumlah daya yang ditransmisikan oleh antena dibagi
dengan 4 . Jika arah tidak ditentukan, arah intensitas radiasi maksimum
merupakan arah yang dimaksud. Keterarahan ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
D=
U 4 U
=
U 0 Prad
Dan jika arah ini tidak ditentukan, Keterarahan terjadi pada intensitas
radiasi maksimum yang didapat dengan rumus :
Dmax =D0=
U max 4 U max
=
U0
P rad
Keterangan :
D
= Keterarahan
D0
= keterarahan maksimum
Prad
U ( , )
P
juga. Daya masukan harus sama diantara kedua antena itu. Akan tetapi,
antena referensi merupakan sumber isotropic yang lossless. Secara umum
dapat dihubungkan sebagai berikut :
G=d
4 U ( , )
P lossless
V +[e
0
jz
e ]
Z 0=Z 0
jz
[1+ e j 2 z ]
[1e j 2 z ]
jz
e + e ]
V +[
0
V ( z)
Z ( Z )=
=
I ( z)
10
jl
jl e
e
+
V 0
[ e + e ]
V +
0
V (l)
Z ( l )=
=
I (l )
jl
Z0(
jl
z l cosl+ j Z 0 sinl
)
Z 0 cosl+ j Z l sinl
Gain yang dihasilkan oleh antena dengan large flaat sheet reflektornya
relatif tergantung dari jarak dipolenya. Semakin jauh jarak dipolenya, gain yang
diperoleh akan semakin kecil namun bandwidth nya akan semakin besar.
Karakteristik dari antena biquad ini adalah;
1. Memiliki gain yaitu 11-12 Db
2. Memiliki beamwidth yang cukup lebar 3 dB beamwidth untuk biquad
sekitar 40-50.
3. Pemasangan untuk antena biquad didalam ruangan (indoor) atau diluar
ruangan (outdoor).
4. Pola radiasi dari antena biquad adalah bidirectional.
5. Untuk penambahan gain pada antena biquad yaitu dengan cara
menambahkan reflektor.
Ada beberapa keunggulan dari antena ini diantaranya;
1. Memiliki gain yang cukup tinggi untuk sekelas antena indoor dan
outdoor yaitu 11-12 dB.
2. desain antena yang sederhana.
3. Pembuatannya cukup mudah dan mmurah sehingga bisa diproduksi
cukup banyak.
4. Mudah dipasang tidak memerlukan penopang yang berat,dan tidak
membutuhkan lokasi yang luas.
5. Bisa dipasang indoor dan outdoor.
6. Dapat menerima siaran dari dua arah dengan kuat penerimaannya dan
dapat diatur pengarahannya.
2.5 Kabel Koaksial
Kabel koaksial merupakan kabel yang terdiri dari dua buah kawat
konduktor yang pusat intinya berupa suatu tembaga yang dilingkupi oleh sekat
kemudian dililiti oleh kawat berselaput konduktor. Kabel koaksial mempunyai
pengalir tembaga di tengah ( centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator )
yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai pemisah diantara tembaga dan metal
shielded. Kabel koaksial biasa digunakan untuk antena televisi, transmisi telepon,
LAN dll. Konektor untuk kabel koaksial ini menggunakan BNC (British Naval
Connector). Kabel koaksial yang digunakan sebagai transmisi antena TV memiliki
Impedansi 75. Sedangkan pada transmisi kanal telepon memiliki impedansi 50
tergantung pada jenis kabel koaksial yang digunakan.
12
terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, lapisan pada aluminium ini dapat
mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Aluminium paduan dengan tembaga
kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi galvanik dengan paduan tembaga.
Aluminium juga merupakan konduktor panas yang baik. Jika dibandingkan dengan
massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan tembaga, yang
saat ini merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup baik tetapi berat.
Aluminium biasa digunakan untuk pembuatan kendaraan, antena pemancar dan
penerima, kerangka kapal terbang dll.
14