Definisi
suatu kondisi medis yang ditandai
dengan infeksi oleh cytomegalovirus,
suatu virus yang tergolong keluarga
virus herpes yang dapat menyebar
dengan mudah melalui cairan tubuh,
seperti darah, air liur, urin, mani, dan
air susu ibu.
Etiologi
Human Cytomegalovirus (CMV)
adalah anggota dari famili Herpesviridae dengan penyebaran luas.
Sebagian besar infeksi CMV tidak
khas, tetapi virus ini dapat
menyebabkan berbagai penyakit
klinis dari derajat ringan sampai fatal.
Epidemiologi
Prevalensi infeksi, yang meningkat sesuai
umur penderita, lebih tinggi di negara
berkembang dan pada strata ekonomi
lemah di negara maju.
Kejadian infeksi kongenital berkisar antara
0.2 2.4% dari kelahiran hidup, dengan
skala yang lebih tinggi pada negera
dengan standar hidup yang lebih rendah.
Janin dapat terinfeksi sebagai konsekuensi
infeksi primer atau infeksi maternal
Patofisiologi
Kongenital: didapat didalam rahim melalui plasenta. Kira-kira 40%
bayi yang lahir dari wanita yang menderita CMV selama kehamilan
juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari infeksi ini adalah
penyakit inklusi sito megalik.
Akut-didapat: didapat selama atau setelah kelahiran sampai
dewasa. Gejala mirip dengan mononucleosis( malaise, demam,
faringitis, splenomegali, ruam petekia, gejala pernapasan). Infeksi
dapat terjadi akibat tranfusi.
Penyakit sistemik umum: terjadi pada individu yang menderita
imunosupresi, terutama jika mereka telah menjalani transpantasi
organ. Gejala-gejalanya termasuk pneumonitis, hepatitis, dan
leucopenia, yang kadang-kadang fatal. Infeksi sebelumnya tidak
menghasilkan kekebalan dan dapat menyebabkan reaktivasi virus.
Gejala Klinis
Tanda dan gejala infeksi CMV bervariasi
menurut umur, jalur transmisi, dan status
imunologis dari pasien.
Manifestasi klinis meliputi hepatomegali,
splenomegali, ptekie, purpura, mikrosefali,
korioretinitis, dan kalsifikasi serebral.
Infeksi sifatnya subklinis pada sebagian
besar pasien.
Penegakan Diagnosis
Isolasi Virus
Infeksi CMV aktif dapat dideteksi
dengan baik melalui isolasi virus dari
cairan serebrospinal, urin, saliva, bilas
bronkoalveolar, ASI, sekresi servikal,
buffy coat dan jaringan yang
dihasilkan dari biopsi.
Metode Serologi
Tes serologi yang sensitif dan spesifik untuk
mengukur antibodi IgG tersedia di
laboratorium diagnosa. Fiksasi komplemen,
netralisasi, antikomplemen immunofluoresen,
dan uji kadar indirect immunofluoresen disukai
untuk menentukan kenaikan antibodi karena
sifatnya kuantitatif.
PCR (Polimerase Chain Reaction)
Pemeriksaan berkala DNA CMV dari darah
perifer dengan pemeriksaan kuantitatif PCR
dapat berguna untuk mengidentifikasi
penderita yang beresiko tinggi dan memantau
efek dari terapi antiviral
Pemeriksaan Histopatologi
CT scan
Pada neonatus dengan infeksi CMV
kongenital simtomatis, CT scan kepala
merupakan prediktor yang baik untuk
melihat keluaran perkembangan
neurodevelopmental
Penatalaksanaan
Gansiklovir
Imunoglobulin
Imunoglobulin digunakan sebagai imunisasi pasif
untuk mencegah penyakit Cytomegalovirus
simtomatik.
Valgansiklovir (VGCV)
Adalah sebuah prodrug turunan valyl dari
gansiklovir. Setelah absorbsi di intestinum, moase
valine cepat diurai oleh hepar menghasilkan GCV.
Zat ini inaktif dan membutuhkan trifosforilasi
untuk aktivitas virostatis
Prognosis
Prognosis pada infeksi CMV yang
didapat, secara umum baik untuk
penderita yang sebelumnya kondisinya
baik.