Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

MI USWATUN HASANAH SEMARANG


TAHUN PELJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun, selain yang utama dalam
rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yakni berupa pertanggungjawaban kinerja
Madrasah

Ibtidaiyah

dimaksudkan

Negeri

sebagai

bahan

Sindangjaya
untuk

tahun

melakukan

anggaran
evaluasi

2014
atas

juga

kinerja

pengelola Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sindangjaya. Disamping itu, laporan


ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan
program kerja tahun berikutnya.
Disadari bahwa dari segi substansi laporan ini masih terdapat berbagai
kekurangan,oleh

karena

itu

kritik

dan

saran

sangat

terbuka

bagi

penyempurnaan laporan ini.


Semoga laporan ini bermafaat dalam rangka peningkatan kinerja di MI
Uswatun Hasanah mendatang.
Semarang, 30 Juni 2015
Kepala

Musyaroah, S.Ag

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .
i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Tugas 2
B. Fungsi .. 2
C.
Sruktur
Organisasi
dan
jumlah
pegawai
BAB IIRENCANA STRATEJIK
A.

4
Rencana

Stratejik
6
B. Rencana Kinerja. 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
Pengukuran
Kinerja
9
B. Evaluasi Kinerja 11
C.
Analisis
Akuntabilitas
kinerja
D.

11
Aspek

Keuangan
12
BAB IV PENUTUP
A. Keberhasilan. 13
B.
Hambatan/masalah 13
C.
Pemecahan
Masalah..

14

BAB I
PENDAHULUAN
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menggariskan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Berdasarkan

hal

itu,

untuk

mewujudkannya

dipandang

perlu

dilakukan pembinaan dan pengembangan terhadap Madrasah Ibtidaiyyah


sebagai lembaga pendidikan formal yang memiliki peran dan tangung jawab
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu upaya dalam rangka melakukan pembinaan dan pengembangan
tersebut,

dibuatkannya

rencana

stratejik,

rencana

kinerja

tahunan,

pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran, yang


tentunya

dijadikan

pendoman

oleh

semua

komponen

penyelenggara

pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Sindangjaya.


MI Negeri Sindangjaya merupakan bagian integral dari Pendidikan Nasional
merupakan lembaga pendidikan setingkat Dasar yang berciri khas Agama
Islam

dengan

berbagai

rencana

yang

disiapkan

berusaha

untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah.


Keberhasilan yang diharapkan MI Uswatun Hasanah terhadap peningkatan
mutu pendidikan antara lain memberikan kemampuan dasar kepada peserta
didik berupa
pengetahuan,

sikap/nilai

dan

keterampilan

yang

berguna

bagi

perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi


maupun di masyarakat.
Adapun tugas dan fungsi MI Negeri menurut KMA No 15 tahun 1978 adalah
sebagai berikut :
1.

A. Tugas

Melaksanakan

pendidikan

dan

pengajaran

Agama

Islam

sekurang-

kurangnya 30
%

sebagai mata pelajaran dasar, disamping pendidikan dan pengajaran

umum selama 6 tahun bagi anak-anak yang berumur sekurang-kurangnya 6


tahun.

1.

B. Fungsi

1.

Melaksanakan pendidikan tingkat dasar sesuai dengan kurikulum


yang berlaku.

1.

Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi murid-murid.

1.

Membina hubungan kerjasama dengan orang tua murid dan


masyarakat.

1.

Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga sekolah termasuk


perpustakaan dan laboratorium.

Kemudian diubah dengan KMA tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja yang berbunyi :
MIS adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dalam lingkungan
Departemen Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota Cq. Kepala

Seksi

Mapenda Islam pada Sekolah Umum.


Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menggariskan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi

warga

negara

yang

demokratis

serta

bertanggung

jawab.

Berdasarkan hal itu, untuk mewujudkannya dipandang perlu dilakukan


pembinaan dan pengembangan terhadap Madrasah Ibtidaiyyah sebagai
lembaga pendidikan formal yang memiliki peran dan tangung jawab dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu upaya dalam rangka melakukan pembinaan dan pengembangan
tersebut,

dibuatkannya

rencana

stratejik,

rencana

kinerja

tahunan,

pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran, yang


tentunya

dijadikan

pedoman

oleh

semua

komponen

penyelenggara

pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Sindangjaya.


MI Uswatun Hasanah merupakan bagian integral dari Pendidikan Nasional
merupakan lembaga pendidikan setingkat Dasar yang berciri khas Agama
Islam

dengan

berbagai

rencana

yang

disiapkan

meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah.

berusaha

untuk

Keberhasilan yang diharapkan MI Uswatun Hasanah terhadap peningkatan


mutu pendidikan antara lain memberikan kemampuan dasar kepada peserta
didik berupa pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan yang berguna bagi
perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi
maupun di masyarakat.
:
C. Struktur Organisasi dan jumlah Pegawai
1. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut MI Uswatun Hasanah
memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
II. STRUKTUR ORGANISASI
MI USWATUN HASANAH SEMARANG
2. Jumlah Pegawai
Pegawai di MI Uswtun hasanah, guru sejumlah 8 0rang,dan tenaga
kependidikan sejumlah 6 orang.

BAB II
RENCANA STRATEJIK
A. RENCANA STRATEJIK
1.

Visi

TERBENTUKNYA PESERTA DIDIK YANG BERIMAN, TAAT, BERAKHLAQ


MULIA, CERDAS, KREATIF, DAN TERAMPIL
2. Misi
Misi Madrasah Ibtidaiyah Uswatun Hasanah adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Menanamkan aqidah Islamiyah


Memupuk akhlaqul karimah
Memberikan pendidikan dan pengetahuan
Membiasakan ibadah amaliah
Membangun keberanian dan kemandirian

3. Tujuan dan Sasaran


Secara umum, tujuan pendidikan MI Uswatun Hasanah adalah
meletakkan dasar keimanan, kepribadian, akhlak mulia, pengetahuan,
kecerdasan serta ketrampilan untuk mempersiapkan peserta didik
menyongsong masa depan yang gemilang dan melanjutkan pendidikan
lebih

lanjut

serta

membentengi

anak-anak

dari

pengaruh

buruk

globalisasi. Bertolak dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut,


Madrasah Ibtidaiyah Uswatun Hasanah mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan

kualitas

nilai

keimanan

peserta

didik

dengan

menanamkan aqidah islamiyah.


2. Meningkatkan kualitas nilai ketaqwaan dengan membiasakan ibadah
amaliah.
3. Meningkatkan moralitas peserta didik dengan selalu membiasakan
akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya peserta didik melalui pendidikan
dan pengajaran yang optimal.
5. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat peserta didik
melalui layanan bimbingan dan konseling, kegiatan ekstrakurikuler,
dan mengikutsertakan peserta didik dalam kejuaraan dan kompetisi
dibidang akademik, seni maupun olah raga.
6. Selalu menamankan jiwa keberanian dan kemandirian peserta didik
agar siap menghadapi tantangan globalisasi.
4. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Madrasah


Ibtidaiyah Uswatun Hasanah membuat kebijakan, program dan kegiatan
yang merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang ada.
Kebijakan yang diambil meliputi :

Menyiapkan Program Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan yang


tepat dan sarana prasarana yang sesuai.

Mengadakan program belajar tambahan dan ekstra kurikuler

Menyiapkan tenaga pendidik yang tepat dan sarana prasarana yang


sesuai.
d. Menjalin tali ukhuwah dengan masyarakat. Program yang dibuat yaitu :

Peningkatan SDM dan sarana prasarana

Program pelajaran tambahan.

Memaksimalkan kegiatan ekstra kurikuler

Pelatihan tenaga pendidik


B. RENCANA KINERJA
Yang dimaksud dengan rencana kinerja ini adalah rencana kinerja tahun
2014. Rencana kinerja mengandung unsur-unsur meliputi : sasaran, program,
dan kegiatan. Dalam uraian sasaran dan kegiatan telah ditetapkan pula
indicator keberhasilannya sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat
keberhasilan/kegagalan sasaran dan kegiatan yang telah direncanakan.
Adapun sasaran dan program dimaksud sebagaimana tercantum dalam
Rencana Stratejik, sedangkan kegiatan dimaksud sebagaimana tercantum
dalam Rencana Kinerja Tahunan.

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran
pencapaian hasil.
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK )
Pengukuran Kinerja Kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja
kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indicator kinerja kegiatan
berdasarkan kelompok inputs, outputs, 0utcomes, benefits dan imfact
Berdasarkan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan tahun 2009 maka dapat
diuraikan sebagai berikut :

Melakukan Diklat/workshop pendidikan. Kegiatan tersebut telah


dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok
indikator inputs 54 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Mengadakan Buku Pelajaran. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan


dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs
100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Melaksanakan Pelajaran tambahan. Kegiatan tersebut telah


dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok
indikator inputs 100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Melaksanakan Ujian Akhir Sekolah. Kegiatan tersebut telah


dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok
indikator inputs 100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Mengadakan Buku perpustakaan. Kegiatan tersebut telah


dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok
indikator inputs 100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Mengadakan Alat Tulis Siswa. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan


dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs
100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Mengadakan Alat pelajaran. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan


dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs
100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Menyelenggarakan Lomba Prestasi Siswa. Kegiatan tersebut telah


dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok
indikator inputs 100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Melakukan pemeliharaan ruang belajar. Kegiatan tersebut telah


dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok
indikator inputs 100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Menyediakan Alat tulis kantor. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan


dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs
100 % 0utputs 100% dan outcomes 100%

Mengadakan Komputer. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan


pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100 %
0utputs 100% dan outcomes 100%
2.

Pengukuran Pencapaian Sasaran ( PPS )

Pengukuran pencapaian sasaran meliputi : menetapkan indicator sasaran,


menetapkan rencana tingkat capaian ( target ), mengetahui realisasi
indicator sasaran , menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan
prosentasenya. Pada tahun 2014 MI Uswtun Hasanah Semarang
menetapkan 5 ( Lima ) sasaran, Kelima sasaran tersebut telah direalisasikan
dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capai ( target ) sebesar
100,00%.
Berdasarkan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2009 maka
dapat dilaporkan sebagai berikut :

Tersedianya tenaga pendidik yang profesional.sasaran tersebut telah


dilaksanakan dengan capaian rencana tingkat capaian 94 %

Terbentuknya siswa yang cerdas dan berprestasi. sasaran tersebut


telah dilaksanakan dengan capaian rencana tingkat capaian 100 %

Tersedianya sarana dan prasarana,sasaran tersebut telah


dilaksanakan dengan capaian rencana tingkat capaian 100 %

B. Evaluasi Kinerja
Semua rencana kinerja hampir seluruhnya dapat dicapai, namun demikian
perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
C. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Analisis Pencapaian Kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur
tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi.
Selanjutnya untuk untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis
pencapaian

kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat


keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi kinerja diperoleh kesimpulan sementara bahwa pada
tahun 2009 semua program dan kegiatan telah memberikan kontribusi
kepada visi dan misi MIN Sindangjaya. Namun mengingat anggaran yang
sangat terbatas dan kurangnya sumberdaya manusia, maka kinerja MIN
Sindangjaya tahun 2009 belum optimal.
Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan
misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu
mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas.Selanjutnya
melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak peningkatan kualitas
SDM,sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja
MIN Sindangjaya dapat meningkat.
D. Aspek Keuangan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi MIN Sindangjaya ditunjang dengan
anggaran yang berasal dari BOS tahun 2014. Dari BOS tersebut digunakan
untuk melaksanakan tugas dan fungsi MI Uswatun hasanah melalui kegiatankegiatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Kinerja. Selanjutnya jika
kita bandingkan antara harapan dengan kenyataan di lapangan intinya
anggaran tersebutmasihjauhdariyangdiharapkan

BAB IV
PENUTUP
Kinerja MI Uswatun Hasanah merupakan bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2014 dan sebagai tindak lanjut dari
Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan MI Uswatun Hasanah
dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh
tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan
masyarakat.
Mengenai keberhasilan, hambatan, dan cara pemecahan masalahnya dapat
dilihat sebagai berikut :
A. Keberhasilan
Keberhasilan yang telah dicapai antara lain meningkatnya :

Kualitas tenaga pendidik

Kualitas peserta didik

Kualitas sarana prasarana

B. Hambatan / masalah
Hambatan / masalah yang masih dihadapi antara lain :

Mengingat situasi keuangan atau dana yang dialokasikan untuk


kegiatan pokok masih memprihatinkan sehingga hasil yang maksimal
belum terwujud.

Hal tersebut dapat dirasakan dengan adanya penambahan ratio


kualitas dan kuantitas SDM serta sarana dan prasarana dengan yang
seharusnya memiliki selisih yang tinggi.
C. Pemecahan masalah
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara :

Menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu dan memilih


program dan sasaran yang sangat prioritas yang memiliki kontribusi
yang tinggi pada visi dan misi serta mengalokasikan dana merujuk
kepada pencapaian hasil yang diharapkan.

Memacu peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dan


sarana/prasarana yang diharapkan.

Semarang, 30 juni
2015
Kepala MI Uswatun
Hasanah

Musyaroah, S.Ag

Anda mungkin juga menyukai