Kelompok IV
(Anestesi Konduksi)
Irma Abriantika N.
13334602
KATA PENGANTAR
Bab
: BAB III { Efek Lokal Obat }
Nomor
: III.2.3
Judul Praktikum
: Efek Anestetika Lokal
Sub Judul
: Anestesi Konduksi
Tanggal Praktikum : Sabtu Pagi, 15 Agustus
2015
Tujuan Praktikum
VI.
Prinsip Percobaan
VII.
Dasar Teori
VIII.
Alat/Bahan/Hewan :
Hewan Percobaan
: Mencit
mencit
IX.
Prosedur Kerja
X.
Data/Perhitungan Dosis
Mencit
Bobot
1
30 g
2
30 g
3
30 g
Konversi Dosis Manusia ke Dosis Mencit
0,026 x 20 mg = 0,52 mg
Mencit 1 :
30
0,52=0,78 mg
20
Mencit 2 :
30
0,52=0,78 mg
20
Obat
CP
Intravena
10
Nafas
15
tak
Timbul
beratur
kejang
Lidocain
Normal
Tetracain
an
Normal
Nafas
Tidak
20
Makin
melem
ah
Baru
tak
beratur
bergera
timbul
kejang
an
Kontrol (-)
XI.
Hasil Pengamatan
Normal
XII.
Pembahasan
XIII.
Kesimpulan/Saran
XIV.
Daftar Pustaka
XV.
Kelompok I
(Efek Obat pada Membran Mukosa dan Kulit
Mukosa)
UNTUK EFEK
Menggugurkan bulu
Korosif
OBAT
Larutan natrium hidroksida
20%; larutan natrium sulfida
20%; Veet cream (Dae Health
Lab. Ltd, London, England)
Lainnya;
Larutan raksa (II) klorida 5%;
larutan fenol 5%; larutan
natrium hidroksida 10%; asam
sulfat pekat; asam klorida
pekat; tingtura iod; larutan
perak nitrat 1%.
Pengamatan :
1. Efek menggugurkan bulu.
a Catat bau asli dari zat-zat yandg digunakan.
b Perhatikan bau, sifat kaustik dan efek menghilangkan bulu
serta efek lain (kalau ada) dari zat-zat tersebut pada
jaringan yang digunakan. Catat saat terjadi efek setelah
pemberian.
c Tabelkan hasil-hasil pengamatan.
Larutan
obat
Bahan
Percoba
diberika
percoba
an
n pada
an
kulit
Gugur
Bulu
Kulit
tikus
2,5cm
Larutan
NaOH
20%
Larutan
natrium
sulfida
20%
Efek diamati
Kaustik
/ gugur
Bau
bulu
Efek
awal
(...men
lainnya
it)
Bulu
berwarna
kuning,
jaringan
kulit rusak
Apek 8 menit
dan
menebal,
berlubang
(seperti
melepuh)
Tengik
13
Bulu tidak
menit
berubah
warna
Veet
cream
Pembahasan
Amis
10
menit
22 detik
Bulu rontok,
kulit tidak
berubah
warna,
berbau
tajam dari
veet cream
Pengamatan
Sifat korosif
Kerusakan
pada
jaringan
Usus
Larutan
raksa (II)
klorida
5%;
Korosif
Usus
tikus
@5cm
Pembahasan
Pada 30 detik
pertama warna
Usus
usus berubah
membengkak
menjadi putih
pucat
Pada 15 detik
warna usus
Larutan
Usus
putih pucat
fenol 5%
membengkak
dan masih ada
merah darah
Pada 7 detik
Larutan
usus berubah
natrium
Jaringan tidak
warna dari
hidroksid
rusak
merah menjadi
a 10%
lebih pucat
Usus
mengecil,
Asam
Usus menjadi
berwarna
sulfat
putih, berbusa
kuning, menit
pekat
pada 5 detik
ke 25 usus
hancur
Usus
Asam
Usus menjadi
mengecil
klorida
putih pucat
kurang lebih
pekat
pada 30 detik
3 cm
Tingtura
iod
Larutan
perak
nitrat 1
Mat
a
Kelinc
i
Kana
n
Kelinc
i
Kiri
Obat
ditetesk
an
Pertanyaan
1 Jelaskan kokain sebagai anestetika lokal
2 Jelaskan penggolongan kimia dari anestetika lokal
3 Sebutkan anestetika lokal yang dapat digunakan sebagai
anestetika permukaan
4 Keburukan apa yang dapat terjadi bila permukaan kornea
dianestesi untuk periode waktu yang lama, jelaskan
Pembahasan
Mat
a
Kelinc
i
Kana
n
kelinc
i
Kiri
Pertanyaan
1 Apakah yang perlu diperhatikan pada persiapan larutan
obat mata agar dapat terjamin khasiatnya ?
2 Pada percobaan, mata kelinci harus terlindung dari cahaya
langsung. Jelaskan !
3 Sebutkan anestetika lokal mata yang digunakan, selain
pada percoaan ini !
Kelompok V
(Anestesi Infiltrasi)
A Alat dan Bahan
Alat
Gunting, peniti
Veet, spidol
spuit 1ml
Bahan
larutan procain HCl 1% dosis 0,2ml
larutan lidokain HCl 2%, dosis 0,2ml
cara pemberian
intrakutan
B Prosedur Kerja
1 Mencuci tangan terlebih dahulu
larutan-larutan
diatas
pada
daerah
penyuntikan
9 Lakukan uji getaran setelah penyuntikan seperti point
3
10 Setelah melakukan pratikum pada hewan percobaan,
bersihkan semua alat dan tempat pratikum. Cuci tangan
dengan sabun agar bersih dari kotoran hewan percobaan
C Pengamatan
1. tabelkan data yang diperoleh dengan mencatat waktu
timbul dan hilangnya anestesi dan jumlah respon negative
(tidak ada getaran)
2. buat kurva antara respon negative sebagai ordinat dan
larutan yang dipakai sebagai absis
D Hasil pengamatan
Hewa
n
Kelinci
Kelinci
Kelinci
Organ
Punggun
g kiri
Punggun
g
Kanan
Obat
Cara pem
Diberikan
Berian
Intra
Tetracain
kutan
Intra
Lidokain
Lidokain +
kutan
Intra
adrenalin
kutan
normal
normal
Normal
Metode:
Kelinci disuntik secara intrakutan 0,2ml pada bagian yang telah
dibersihkan dari bulunya dengan larutan procain HCl 1%,
lidocain HCl 1%, procain 1% dalam adrenalin 1:50.000, lidocain
HCl 1% dalam adrenalin 1:50.000
Pertanyaan :
1 Mengapa ada perbedaan antara efek
anestesi lokal dengan anestetika lokal dalam
adrenalin
Jawab :
Karena penambahan adrenalin pada larutan anestetika lokal
akan memberikan rangsangan pada saraf adrenergic yang ada
pada otot polos pembuluh darah kulit dan menyebabkan
vasokontriksi (penyempitan pembuluh darah) sehingga
berkurangnya kecepatan absorpsi dalam darah
Kelompok VI
(Toksisitas Anestetika Lokal)
I.
II.
Diamati
kelakuan
karakteristik
tikus
sebelum
pemberian obat
Diberikan obat pada masing- masing tikus dengan
rute intraperitoneal dan subkutan
Amati kelakuan tikus setelah penyuntikkan pada
menit selama 10 menit
III.
Data pengamatan
Hewan
Berat
badan
Tikus 1
190
gram
Tikus 2
140
gram
Tikus 3
160
gram
Tikus 4
200
gram
Konversi dosis tikus dengan manusia
125mg x 0,018 = 2,25mg
Tikus 1
190
2,25 mg=2,1375 mg
200
2,1375 mg
1ml=1,068 ml 1 ml
2mg
Tikus 2
140
2,25 mg=1,575 mg
200
1,575 mg
1ml=0,787 ml 1ml
2 mg
Tikus 3
160
2,25 mg=1,8 mg
200
1,8 mg
1 ml=0,9ml 1 ml
2mg
Tikus 4
200
2,25 mg=2,25 mg
200
2,25 mg
1 ml=1,125 ml 1 ml
2mg
IV.
Hasil pengamatan
Tikus
Obat
diberikan
Rute
pemberia
n
Karakteristi
k sebelum
penyuntikka
n
Tikus 1
Lidokain
subcutan
Aktif
Tikus 2
Lidokain
Intraperiton
eal
Tikus 3
Tetrakain
(pantocain)
Tikus 4
Tetrakain
V.
Waktu
muncul
gejala
10
menit
Normal
10
menit
Subkutan
Normal
5 menit
10
menit
Intraperiton
eal
Normal
10menit
Pembahasan
Pada tikus dengan obat lidokain dengan rute subkutan
pada menit ke 10 hanya mulai melemah dan diam tidak
melakukan aktivitas normal. Sedangkan dengan rute
pemberian intraperitoneal pada menit ke-10 mulai
mengantuk dengan bola mata mengecil. Pada tikus yang
diberikan obat tetrakain denngan rute subkutan pada
menit ke 5 mengalami kejang di leher kemudian kaku dan
pada menit ke-10 mulai melemah dan kejang pun hilang
sementara pada pemberian intraperitoneal pada menit ke10 mulai melemah dan diam. Pada percobaan kali ini pada
Pertanyaan
1) Urutkan kekuatan toksisitas Anestetika lokal yang
dicoba? terangkan alasannya.
2) Jelaskan cara penanganan keracunan anestetika lokal
yang di coba dan mekanisme kerjanya.
3) Jika jantung tikus berhenti, apa yang
mula-rnula
dianjurkan
Jika
kejang
jantung
dan
pemberian
tidak
dengan
berulang
diakibatkan
oleh
demikian
tidak