Anda di halaman 1dari 7

SAP IMMUNOSEROLOGI

Pemeriksaan hCG Pregnancy Latex dan Rapid test

Oleh:
Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan
Semester IV

Disampaikan kepada:
Dosen Pengampu Mata Kuliah Immunoserologi

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2014

Pemeriksaan hCG Pregnancy Latex dan Rapid test


I.

TUJUAN
I.1 Tujuan Instruksional Umum
a. Untuk mengetahui pemeriksaan Imunoserologi yang tepat untuk mendeteksi
dini kehamilan.
b. Untuk mengetahui dan memahami

prinsip kerja dari pemeriksaan tes

kehamilan hCG.
I.2 Tujuan Instruksional Khusus
a. Untuk dapat melakukan pemeriksaan kehamilan hCG
b. Untuk mendeteksi adanya human chorionic gonadotropin (hCG) dalam sampel
urine pasien secara kualitatif sebagai deteksi dini kehamilan.
c. Untuk dapat menginterpretasikan hasil yang didapatkan melalui tes kehamilan
II.

III.

hCG.
METODE
II.1
Rapid Test
Metode yang digunakan adalah metode imunokromatografi rapid test.
II.2
Pregnancy Latex
Metode yang digunakan adalah direk monoklonal lateks.
PRINSIP
III.1
Rapid Test
Sampel urine yang mengandung hCG akan bergerak secara kapilaritas
pada sepanjang membrane kemudian akan bereaksi dengan konjugat warna.
Sampel positif akan bereaksi dengan antibody spesifik anti hCG yang melapisi
membrane strip sehingga terbentuk garis warna test. Hasil negative ditandai
dengan tidak munculnya garis warna pada test.
III.2
Pregnancy Latex
Berdasarkan reaksi aglutinasi Antara partikel yang diselubungi oleh
antibody anti hCG sebagai antibody dengan hCG dalam urine pasien sebagai

IV.

antigen.
PENDAHULUAN
Satu hal yang tidak bias lepas dari proses kehamilan adalah perubahan
hormon yang menyebabkan berbagai perubahan organ dan systemtubuh seorang
ibu hamil. Hormon itu sendiri merupakan aneka substansi kimia yang dilepaskan
kealiran darah untuk merespons suatu rangsangan dan mengaktifkan sel, sesuai
dengan hormon yang dibutuhkan dan membutuhkannya. Fertilisasi terjadi pada
hari-hari setelah ovulasi yang merupakan titik tengah daur haid. Telur yang telah
mengalami proses pembuahan mengapung kearah tuba fallopi dan masuk kedalam
uterus dimana ovum menanam diri pada endometrium sekretorik yang telah siap.

Segera setelah implantasi pada hari ke-21 hingga hari ke-23 darisiklus, dimulai
produksi gonadotropin korionik (chorionic gonadotrpin,CG).
Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon khas kehamilan
(ditemukan dalam darah dan urine perempuan hamil). Hormon yang dibentuk oleh
trofoblast (lapisan bagian luar janin yang terbentuk pada awal pembentukan janin
dan plasenta) ini berfungsi mempertahankan korpus luteum (jaringan berwarna
kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja
melepaskan sel telur) yang membuat eksogen dan progesterone sampai plasenta
terbentuk seutuhnya. Molekul HCG bersifat dimerik, terdiri dari satu sub unit alfa
dan satu sub unit beta, yang khas untuk HCG dan menentukan individualitas
V.

VI.

antigenik.
ALAT DAN BAHAN
V.1 Alat
a.
Pot urine
b.
Stopwatch
c.
Lap/ tissue
d.
Pipet disposable
e.
Pengaduk disposable
f.
Slide test berwarna hitam
V.2 Bahan
a.
Sampel urine (urine pagi)
b.
Akon pregnancy test kit
c.
Reagen lateks pregnancy
d.
Control positif
e.
Control negative
f.
Reagen lateks

CARA KERJA
VI.1
Rapid Test
a. Alat dan bahan disiapkan serta dikondisikan pada suhu ruang (15 300C)
b. Strip test dibuka dan diharapkan sesegera mungkin untuk digunakan
c. Strip test dicelupkan secara vertical ke dalam urine dengan tanda panah
mengarah ke bawah dan saat pencelupan urine tidak boleh melewati garis
maksimal dari strip.
d. Dicelupkan selama 10 15 detik , kemudian diangkat dan diletakkan pada
tempat datar dan kering untuk menghindari kontaminasi. Hasil test
diinterpretasikan dalam waktu 3 menit. Hasil test yang dibaca lebih dari 3
menit dapat dapat menimbulkan hasil negative palsu.
VI.2
Pregnancy Latex
a. Alat dan bahan disiapkan serta dikondisikan pada suhu ruang (15 300C)

b. Reagen latex pregnancy dikocok secara perlahan untuk menghomogenkan


partikelnya.
c. Reagen latex diteteskan sebanyak satu tetes pada lingkaran slide aglutinasi
dengan background hitam.
d. Sampel urine pasien diteteskan di sebelah tetesan reagen latex sebanyak
satu tetes. Hal yang sama dilakukan pada positif dan negative control.
e. Sampel urine pasien dan reagen latex serta pengerjaan control positif dan
negative dihimogenkan dan dilebarkan sebesar area lingkaran yang telah

VII.

ditentukan.
f. Slide test digoyang-goyangkan selama dua menit.
g. Aglutinasi yang terbentuk diamati.
INTERPRETASI HASIL
VII.1
Pregnancy Latex
Negative : bila tidak terjadi aglutinasi (kadar < 200 mIU/ mL)
Positif
: bila terjadi aglutinasi (kadar 200 mIU/ mL)
VII.2
Rapid Test
Positf
: terbentuk garis warna pada daerah T dan C (kadar 25

mIU/ mL)
Negatif

: terbentuk garis warna hanya pada daerah C (kadar <

25 mIU/ mL)
Invalid

: tidak terbentuk garis warna pada daerah C

VIII. HASIL PENGAMATAN


GAMBAR HASIL PENGAMATAN

KETERANGAN

Disiapkan alat dan bahan yang


diperlukan.
1. hCg Rapid Test
Alat yang digunakan
berupa ABON
Pregnancy Test kit
2. hCg Pregnancy Latex
Reagensia yang
digunakan adalah
reagen latex
pregnancy merck
plasmatec.
3. Bahan yang digunakan
berupa sampel urine pagi
kode D atas nama pasien
Ketut Mandiningsih/34
tahun (usia kehamilan
2,5 bulan).
Pada pemeriksaan hCg dengan
metode rapid test diperoleh hasil
positif (pasien positif hamil)
dimana terbentuk garis warna
pada daerah T dan C (kadar 25
mIU/ mL)

KONTROL +

KONTROL -

SAMPEL
Pada pemeriksaan hCg dengan
metode

pregnancy

latex

diperoleh hasil positif (pasien


positif hamil) dimana terjadi
aglutinasi pada lingkaran uji
sampel berupa butiran putih

halus

dan

secara

visual

aglutinasi yang terbentuk sama


dengan kontrol postif (kadar <
200 mIU/ mL).

IX.

KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada praktikum ini dapat dilakukan pemeriksaan hCG dengan metode
immunokromatografi rapid test terhadap sampel urine pagi kode D atas nama
pasien Ketut Mandiningsih/34 tahun (usia kehamilan 2,5 bulan) yang hasilnya
positif terdapat hormone hCG dengan kadar 25 mIU / ml.
2. Pada praktikum ini dapat dilakukan pemeriksaan hCG dengan metode
aglutinasi latex terhadap sampel urine pagi kode D atas nama pasien Ketut
Mandiningsih/34 tahun (usia kehamilan 2,5 bulan).yang hasilnya positif
terdapat hormone hCG dengan kadar 200 mIU / ml.

X.

LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing I

Denpasar, 27 Juni 2014


Praktikan,

(dr. Kadek Mulyantari, Sp.PK. (K))

Mahasiswa Jurusan Analis


Kesehatan Semester IV

Pembimbing II

Pembimbing III

(Heri Setiyo Bekti, S.ST.)

(Ketut Adi Santika, A.Md.AK.)


Pembimbing IV

(Ni Made Sri Dwijastuti, A.Md.AK.)

Anda mungkin juga menyukai