Anda di halaman 1dari 4

Minimarket 1

Pada awalnya bisnis ritel modern ini didominasi oleh peritel dalam negeri seperti Matahari,
Ramayana, Hero, dan sebagainya. Dalam perkembangannya, pada tahun 1998 terjadi
kesepakatan antara IMF dengan pemerintah Indonesia mengenai perjanjian peritel asing
untuk dapat berinvestasi atau membuka gerai tanpa harus bekerjasama dengan peritel lokal.
Hal tersebut merupakan peluang yang sangat menjanjikan bagi peritel lokal maupun asing
karena Indonesia memiliki potensi market share yang sangat besar dengan jumlah penduduk
ter-besar ke-empat di dunia, sehingga banyak peritel baik lokal maupun asing mengincar
pasar ritel di Indonesia untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar.
Salah satu fenomena yang terjadi akibat dari perkembangan industri ritel modern yang begitu
pesat sampai sekarang ini adalah warung/toko tradisional yang biasa disebut toko kelontong
semakin lama semakin mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena pertumbuhan salah
satu ritel modern yang cukup pesat di Indonesia yaitu minimarket dengan konsep waralaba
atau franchise.
Tumbuh pesatnya minimarket ke wilayah pemukiman, berdampak buruk bagi warung
tradisional yang telah ada di wilayah tersebut. Keberadaan minimarket ini mematikan
warung-warung tradisional yang berada di wilayah pemukiman. Banyak pemilik warung
kehilangan pelanggan yang dapat mengurangi omset penjualan. Keberadaan minimarket yang
jaraknya sangat berdekatan tentu akan memunculkan persaingan dan monopoli di wilayah
tersebut. Dari segi harga, minimarket sering mengadakan promosi dengan potongan harga
yang menarik. Sehingga para konsumen beralih ke minimarket tersebut dengan kualitas
pelayanan yang lebih baik dari warung tradisional. Hal ini tentu saja membuat harapan
pemilik warung tradisional untuk mencari 2 penghasilan guna memenuhi kebutuhan seharihari dari keuntungan yang diperoleh mulai sedikit tersendat.

1 Diakses dari http://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/viewFile/ pada hari Senin, 08 Desember


2014 pukul 22.52 WIB.

Distribution Channel 2
Distribution Channel adalah cara mengantarkan barang atau produk agar sampai ke tangan
konsumen. Adapun cara-caranya antara lain yaitu :
1. Distribusi Langsung
Mengantarkan barang atau produk yang dilakukan sendiri, biasanya dengan cara
mempunyai toko dan outlet sendiri.
2. Perantara
Cara ini tidak menjual langsung, biasanya mengantarkan barang melalui warung, agen,
dan supermarket.
3. Hybird
Campuran cara distribusi langsung dengan perantara, jadi tidak hanya mengantarkan
atau menjual barang secara langsung tetapi juga melewati perantara.
4. Telemarketing
Mmelakukan penjualan melalui alat komunikasi.
5. Electronic Commere
Menjual barang atau produk melalui perantara yang menggunakan media internet lewat
dunia maya.
6. Multi Level Marketing
Menjual produk hanya dengan katalog tanpa harus membawa produknya terlebih
dahulu.
Tujuan melakukan distribution channel adalah agar konsumen dapat memperoleh barang atau
produk yang diinginkan dengan mudah. Ada beberapa alasan dan pertimbangan saat akan
melakukan distribution channel yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Efesiensi biaya.
Fokus pada produksi.
SDM (bantuan teknis).
Geografi.
Jenis barang (pergudangan).
Harga barang.
Daya tahan barang.

1. Setujukah anda minimarket masuk ke kecamatan?


Jawab :
Menurut pandangan saya, tidak patut dibangun sebuah minimarket di kecamatan
walaupun sasaran dan pasar (market share dan market space) yang dituju berbeda
dengan sebuah pasar tradisional ataupun warung . Dengan menjamurnya minimarket

2 Diakses dari http://septikarhy24.blogspot.com/2011/06/distribution-channel-marketing_12.html


pada hari Minggu 07 Desember 2014 pukul 17.32 WIB.

ini, maka secara perlahan tapi pasti, akan mematikan satu per satu pasar tradisional
ataupun warung yang berada di kecamatan.
Untuk masalah kepemilikan, jika tetap ingin dibangun, menurut saya tidak ada
perbedaan antara dikelola oleh pihak minimarket itu sendiri ataupun dikelola oleh pihak
ketiga (waralaba) karena keduanya sama-sama pasti akan menyerap lapangan kerja.
Untuk masalah distribution channel, sekarang ini memang masih menggunakan cara
konvensional, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan cara penjualan akan berubah
kearah IT dikarenakan sedang berkambangnya teknologi digital di era sekarang ini.
2. Setujukah anda minimarket berdiri di area kampus?
Jawab :
Saya sangat setuju dengan dibangunnya minimarket di area kampus, karena dapat
memperrmudah sivitas akademika yang ada dikampus untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari, terlebih bagi mahasiswa/i yang tinggal di asrama agar tidak terlalu jauh
untuk pergi ke minimarket yang berada diluar area kampus.
Untuk masalah kepemilikan dan distribution channel, pendapat saya masih sama seperti
kasus pada soal No.1.

Tugas Permodelan Sistem

PENGARUH BERKEMBANGNYA MINIMARKET

Disusun Oleh:

Muhammad Gabriel
130403072

D E PARTE M E N TE K N IK IN D U S T R I
F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


M E D AN
2014

Anda mungkin juga menyukai