Tugas Zooin (Clip Jar)
Tugas Zooin (Clip Jar)
Kelompok hewan yang dikatakan satu tingkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan filum
porifera adalah filum coelenterata atau Cnidaria . Secara harfiah coelenterata berasal dari kata
coelos yang berarti rongga. Sehingga kelompok ini disebut juga sebagai hewan berongga.Rongga
itu dinamakan rongga gastrovasculer yang diduga mempunyai fungsi utama sebagai "organ"
pencernaan makanan. Sebagian besar anggota dari filum ini ditemukan hidup di air laut. Sedikit
dari mereka yang ditemukan hidup di air tawar, salah satunya yang terkenal adalah Hydra sp.
Bagaimana cara kita mengenali hewan-hewan kelompok ini ? Adapun ciri-ciri dari filum ini
adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri
Anggota filum coelenterata menunjukkan beberapa ciri umum, antara lain :
Diploblastik, tubuh terdiri dari 2 lapisan ( ektoderm dan endoderm yang diantara
keduanya terdapat lapisan non seluler yang disebut mesoglea.
Rongga gastrovasculer sebagai tempat pencernaan makanan
Mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan knidoblast dan nematokis sebagai alat
penangkap mangsa
Tubuh dewasa berbentuk polip ( melekat di dasar perairan/spt tumbuhan ) atau medusa
( berenang/melayang di air / sperti ikan )
Reproduksi :
Anggota filum coelenterata dapat bereproduksi baik asecara seksual maupun secara seksual.
aseksual , dengan membentuk tunas ( budding )
seksual : dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina membentuk zigot yang akan tumbuh
menjadi medusa baru ( coelenterata baru ) setelah melalui tahapan larva dan bentuk polip.
Perhatikan skema reproduksi seksual coelenterat berikut ini .
ovum + >> zigot >> larva planula >> polip >> medusa ( yg dewasa membentuk ovum dan
sperma) Sperma )
Klasifikasi
Filum coelenterata dibagi menjadi 3 kelas seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini. Tabel Kelas
dari filum coelenterata dan ciri-cirinya
1. Hydrozoa Air laut, air tawar ,polip Hydra sp, ( di air tawar ), Obelia sp ( di air laut )
2. Scyphozoa Air laut Medusa Aurelia sp / ubur-ubur laut ( beracun, hidup di laut )
3.Anthozoa Air laut,Polip ,Metridium sp( mawar laut ),Tubifora musica /karang suling
( Membentuk karang laut )
Peranan
Seara umum anggota filum coelenterata mempunyai peranan positif dalam kehidupan karena halhal berikut ini :
membentuk karang laut yang dapat mengurangi aberasi
tempat hidup dan berkembangbiak berbagi jenis ikan
sebagai bahan perhiasan/asesoris/cindera mata
sebagai daya tarik wisata,
seksual
menghasilkan
gamet.
Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon
laut), dan turbinaria.Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis
dengan ganggang.Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan
rangka pada koral.Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan
bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral
tersusun dari zat kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang
pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).
Peranan Coelenterata dalam Kehidupan Manusia
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama
pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup
beragam jenis hewan dan ganggang. Keanekaragaman organisme terumbu karang yang
paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef
di Australia. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada
ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sangat indah sehingga dapat di jadikan objek
wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah
pengikisan pantai.
Coelenterata dan Ciri-cirinyaNama Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitucoelos yang berarti rongga
dan enteron yang berarti usus sehingga coelenterata berarti hewan yang memiliki rongga.
Rongga tersebut digunakan sebagai ususnya dan sebuah mulut sebagai alat untuk menelan
mangsanya, serta tentakel sebagai alat penangkap mangsanya. Jadi, bila dibandingkan
dengan Porifera, Coelenterata jauh lebih kompleks. Pernahkah Anda melihat ubur-ubur?
Hewan ini merupakan salah satu binatang karang dan termasuk dalam anggota
Coelenterata. Anda pasti sudah mengetahui habitatnya. Kebanyakan hewan ini hidup di air
laut, tetapi ada juga yang hidup di air tawar. Hidupnya bisa secara berkoloni maupun soliter
(menyendiri). Tubuhnya umumnya melekat pada dasar perairan.
Ciri-Ciri Coelenterata
Apabila Anda berwisata ke daerah pantai, carilah ubur-ubur atau Hydra dan
amatilah struktur tubuhnya! Bandingkan dengan Gambar 8.10 berikut ini! Tubuh hewan
tersebut tidak jauh berbeda seperti kantung dengan beberapa tentakel di sekitar mulut.
Pada permukaan tentakel, terdapat sel beracun (knidoblast) yang mengandung sel
penyengat kecil (nematosis) yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa sehingga
dia dapat mempertahankan dirinya. Penyengat ini dapat melumpuhkan organisme kecil,
besar, bahkan manusia. Tentakel dengan penyengat inilah yang merupakan ciri utama dari
filum ini.
Bila kita memotong seekor Hydra dari kepala sampai pangkal, maka hewan ini tidak
mempunyai permukaan dorsal dan permukaan ventral, maupun sisi kanan dan sisi kiri
sehingga akan menampakkan tubuhnya yang simetris radial. Tubuhnya tersusun dari dua
lapisan kulit (diplobastik), yaitu ektoderm dan endoderm. Ingatlah ektoderm sebagai lapisan
luar (epidermis) untuk melindungi endoderm sedangkan endoderm sebagai lapisan dalam
(gastrodermis) untuk pencernaan. Di antara kedua lapisan ini terdapat rongga yang berisi
bahan seperti jeli, yaitu zat gelatin yang dinamakan mesoglea dan pada lapisan ini terdapat
sel-sel saraf yang letaknya tersebar dan karena tidak mempunyai kepala, maka tidak
memiliki pusat susunan saraf pusat.
Oleh beberapa ahli, mesoglea dianggap sebagai lapisan ketiga. Jika ada makanan
maka bagian tubuh yang dekat makanan akan masuk melalui lubang (mulut) dan masuk ke
rongga dalam yang disebut rongga gastrovaskular dan di dalam rongga ini proses
pencernaan makanan terjadi. Coba Anda pikirkan!
a) Fase Polip
Daur hidup Coelenterata mengalami fase polip dan fase medusa. Pada fase polip hidupnya
menempel di batuan perairan. Bentuknya seperti silinder dengan ujung yang satu terdapat
mulut yang dikelilingi tentakel dan ujung lain buntu untuk melekatkan diri. Polip ini
umumnya hidup secara soliter atau menyendiri, tetapi ada pula yang membentuk koloni,
karena dia melekat jadi tidak dapat bergerak bebas. Polip yang membentuk koloni
mempunyai beberapa macam bentuk menurut fungsinya, yaitu polip untuk makan yang
disebut gastozoid. Polip yang digunakan untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa
disebut gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni dari beberapa bentuk polip
disebutpolimorfisme.
b) Fase Medusa
Pada fase medusa, Coelenterata hidup melayang-layang di perairan. Bentuk tubuhnya
tampak seperti payung/lonceng dengan tantakel pada bagian tepi yang melingkar, tampak
transparan, dan berenang bebas. Di bagian tengah permukaan bawahnya terdapat mulut.
Bentuk tubuh lainnya seperti bunga mawar dan mendapat julukan mawar laut. Fungsi
dari medusa adalah untuk berkembang biak secara seksual, jadi pada fase medusa ini
akan menghasilkan sperma dan ovum. Tidak semua Coelenterata mempunyai bentuk polip
dan medusa, ada yang hanya mempunyai bentuk polip saja.
2) Perkembangbiakan Coelenterata
Untuk memperbanyak diri, Coelenterata berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk kuncup/tunas yang menempel pada hewan induknya, yaitu pada kakinya dan
akan membesar sehingga terbentuk tentakel kemudian terlepas sehingga dapat menjadi
individu baru. Ada juga yang tetap melekat pada induknya dan induknya tetap membentuk
kuncup yang lain sehingga terbentuklah koloni.
Selain secara aseksual, Coelenterata dapat juga berkembangbiak secara seksual,
yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah
masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah
pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang
disebutplanula. Zigot ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak
terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan
tumbuh membentuk individu baru.
3) Jenis-Jenis Coelenterata
Para ahli taksonomi membagi Coelenterata menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa,
dan Anthozoa. Bagaimana ciri-ciri dari ketiga kelas tersebut?
a) Hydrozoa. Pernahkah Anda melihat Hydra, Obelia, atau Physalia. Ketiga jenis hewan ini
merupakan contoh dari Coelenterata. Perhatikan Gambar 8.12 agar lebih jelas!
(1) Hydra
Berdasarkan pengamatan dapat kita lihat bentuk Hydra seperti kantung, berongga, dan
tidak bersekat. Hidupnya secara soliter di air tawar. Makanannya berupa hewan-hewan kecil
misalnya jentik nyamuk, udang, kerang. Hydra bereproduksi secara aseksual dan seksual.
(2) Obelia
Obelia merupakan jenis Coelenterata yang hidup di air laut dan hidup secara berkoloni.
Tubuhnya mempunyai rangka luar yang mengandung kitin. Hidupnya sebagai koloni polip,
yaitu polip hidrant yang berfungsi untuk makan dan polip gonangium yang berfungsi
membentuk medusa dan dapat menghasilkan alat reproduksi.
(3) Physalia Physalia mempunyai bagian tubuh sebagai pelampung, hidupnya sebagai koloni
polip yaitu ada polip untuk makan (gastrozoid), polip untuk reproduksi (gonazoid) dan polip
untuk menangkap mangsa (daktilozid).
b) Schyphozoa
Anda tentu sudah mengetahui bentuk dari ubur-ubur (Aurelia aurita)! Ubur-ubur mempunyai
ukuran yang besar dan berbentuk medusa, hewan ini sering terdampar di pantai. Daur
hidupnya seperti yang terlihat pada Gambar 8.15. Coba Anda jelaskan fase-fase daur hidup
ubur-ubur dengan melihat gambar! Perlu Anda ingat Schyphozoa memiliki bentuk dominan
sebegai medusa. Hati-hati lagi jika menyentuh ubur-ubur karena tentakelnya mengandung
sel penyengat dan mengeluarkan racun yang sangat gatal, jika tidak tahan kulit akan
melepuh.
c) Anthozoa
Pernahkah Anda melihat binatang berwarna-warni seperti bunga di dalam akuarium? Hewan
itu termasuk kelas Anthozoa. Berdasarkan asal katanya, Anthozoa memiliki arti bunga,
sering disebut sebagai mawar laut, bentuknya sangat indah. Hewan ini sebenarnya
mempunyai tentakel. Termasuk jenis hewan ini adalah anemon laut dan hewan karang.
Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering
dinamakan karang.
4) Peranan Coelenterata bagi Kehidupan
Banyak sekali manfaat coelenterata ini dalam kehidupan. Ubur-ubur sering
dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai bahan kosmetik.
Beberapa jenis hewan Anthozoa dapat membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan
sangat indah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan
pariwisata. Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering
dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan
sebagai gelang. Kita seharusnya bersyukur sebab di negara kita Indonesia, banyak sekali
keindahan alam yang dapat dijadikan objek wisata sehingga dapat meningkatkan taraf
perekonomian penduduk di sekitar tempat wisata itu. Selain itu, bangsa kita menjadi lebih
terkenal, misalnya dengan adanya Taman Laut Bunaken di Menado, Pasir Putih di Jawa
Timur, dan Taman Laut di Bali.
Filum Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu coelenteron yang artinya
rongga. Sehihngga dapat didefenisikan Coelenterata merupakan hewan invertebrata yang
memiliki rongga tubuh yang berfungsi digunakan alat pencernaan (gastrovaskuler).
Coelenterata memiliki dua macam struktur tubuh yaitu Polyp dan Medusa. Struktur Polyp
berbentuk selinder dengan bagian mulut (oral) yang mengandung tentakel menghadap ke
atas dan ujung lainnya (aboral) melekat pada substrat. Sedangkan struktur medusa
berbentuk seperti lonceng atau payung dengan bagian yang convex menghadap keatas.
Dan mulut terletak ditengah-tengah bagian concave yang menghadap ke bawah.
Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar. Sebagian besar
hidup berkoloni atau soliter. Coelenterata yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni
di dasar air. Polip tidak dapat berpindah tempat. Sedangkan coelenterata yang berbentuk
medusa dapat melayang bebas di dalam air.
Secara taksonomi, Coelenterata mempunyai empat kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa,
Cubozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa hidup sebagai Polyp soliter atau hidup berkoloni
dengan ukuran kecil yang tidak menyolok. Sedangkan Hydrozoa yang daur hidupnya polyp,
medusa, atau keduanya umumnya memiliki velum. Kelas Scyphozoa dalam daur hidupnya
berbentuk polyp kecil, dan medusa berdiameter 2-40 cm atau lebih. Kelas Cubozoa hidup
dengan Medusa yang berbentuk persegi dengan 4 sisi datar dan memiliki velum. Sedangkan
kelas Anthozoa selalu hidup dalam bentuk polyp, soliter, atau koloni.
Reproduksi pada Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan membentuk tunas berupa polyp yang hidup berkoloni di dasar
air. Sedangkan reproduksi seksual pada coelenterata dilakukan dengan pembentukan
gamet. Kemudian gamet dihasilkan oleh selurh Coelenterata berbentuk medusa dan
beberapa berbentuk polyp.
Coelentera hidup secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil lainnya
yang berada di air. Coelenterata melumpuhkan mangsanya dengan menggunakan
tentakelnya yang memiliki sel knidosit. Setelah mangsanya lumpuh, tentakel menggulung
dan membawa mangsa ke mulut.
Coelenterata
Coelenterata termasuk dalam phylum yang masih primitif. Hewan ini disebut juga sebagai
hewan berongga. Coelon artinya rongga dan entero artinya usus. Jadi, hewan ini
menggunakan rongga tubuh yang dimilikinya sebagai tempat pencernaan makanan.
1. Ciri-ciri Coelenterata
a. Tubuh simetri radial.
b. Diploblastik (tubuh terdiri atas dua lapisan jaringan).
c. Memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus.
d. Habitat di perairan, baik perairan tawar maupun laut.
e. Pencernaan makanan dengan sistem gastrovaskuler.
f. Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan sel beracun atau cnidoblast.
g. Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu:
1) Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat
tertentu.
2) Tipe medusa (seperti payung ), yaitu tipe yang dapat hidup bebas karena memiliki
kemampuan untuk berenang.
2. Struktur Tubuh Coelenterata dan Fungsinya
Seperti halnya pada Porifera, tubuh Coelenterata juga terdiri atas lapisan ektoderm atau
lapisan luar dan endoderm atau lapisan dalam. Antara kedua lapisan tersebut terdapat
rongga yang disebut sebagai mesoglea. Untuk mempertahankan diri terhadap musuhnya,
pada lengan atau tentakel memiliki kemampuan untuk menghasilkan racun. Selain itu,
tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan.
3. Reproduksi Coelenterata
Coelenterata bereproduksi secara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual).
Reproduksi generatif atau seksual terjadi dengan peleburan antara sel kelamin jantan
(sperma) dan sel telur (ovum). Reproduksi vegetatif (aseksual) melalui pembentukan tunas.
Apabila tunas pada tubuhnya lepas maka akan tumbuh menjadi individu baru.
4. Klasifikasi Coelenterata
Secara garis besar Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan
Anthozoa.
a. Hydrozoa
Hydra merupakan hewan yang memiliki habitat di perairan (laut dan tawar). Hewan ini
dilengkapi dengan tentakel atau lengan yang berguna untuk bergerak dan juga sekaligus
untuk menangkap mangsa. Pada tentakel tersebut dilengkapi dengan nematosit, yaitu selsel yang dapat menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsanya. Hydra berkembang
biak secara vegetatif dengan tunas dan generatif dengan peleburan sperma dan ovum.
Meskipun termasuk hewan monoesius (hermafrodit), hewan ini tidak bisa melakukan
pembuahan sendiri karena dewasanya sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak
bersamaan, sehingga dalam fertilisasi tetap memerlukan individu yang lain. Contohnya
adalah Hydra.
b. Scyphozoa
Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut uburubur mangkuk. Contoh hewan kelas ini adalah Aurellia aurita, berupa medusa berukuran
garis tengah 7 10 mm, dengan pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah. Hewan ini banyak
terdapat di sepanjang pantai.
c. Anthozoa
Anthozoa merupakan Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga. Kelas ini
merupakan pembentuk anemon laut atau terumbu karang yang dapat menambah
keindahan pemandangan di laut.
5. Peranan Coelenterata
Dalam kehidupan, peranan Coelenterata antara lain:
CIRI-CIRI COELENTERATA :
- Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar
- Hewan bersel banyak (multiseluler)
- Sruktur tubuh : - radial simetris
- dipoblastik terdiri ektoderm dan endoderm
- Terdapat rongga (mesoglea) antara lapisan ektoderm
dan endoderm
- Bentuk tubuh : - menyerupai tabung (polip)
- menyerupai mangkok (medusa)- Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap
mangsa dan bergerak. Pada lapisan luar ektodermis tentakel terdapat
sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
REPRODUKSI COELENTERATA
1. ASEKSUAL (VEGETATIF)
Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip.
Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh
disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru.
Semakin banyak lalu menjadi koloni.
KLASIFIKASI COELENTERATA
a. Hydra
- bentuk tubuh Hydra seperti polip
- habitat di air tawar.
- ukuran tubuh Hydra antara 10 mm 30 mm.
- makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea
(udang-uadangan) rendah.
- bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki,
gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
- terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya
terdapat 6 10 buah tentakel.
- tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
- makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
- reproduksi aseksual dengan tunas atau budd
kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra.
Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler.
Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari
tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
- reproduksi seksual :
terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma
(dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang
sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang
membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk.
Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat
pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan
membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Hydra fusca
b. Obelia
- Hidup di air laut secara koloni.
- Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip.
- Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant
- fase seksual (medusa) disebut gonangium
koloni Obelia sp
2. SCYPHOZOA
Berasal dari kata scyphos = mangkok
- Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan,
sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk
- Memiliki bentuk dominan medusa
- Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air.
- Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagai
calon polip.
contoh Aurelia aurita
- medusa berukuran garis tengah 7 10 mm,
- pinggiran berlekuk-lekuk 8 buah
- mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
- memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
- pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh
individu betina
- Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi
larva bersilia yang dapat berenang disebut planula.
- Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi
polip muda disebut skifistoma.
- Skifistoma membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak
seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi.
- Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi
medusa muda disebut Efira.
- Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Aurelia aurita
3. ANTHOZOA
struktur anthozoa
Urticina lofotensis
Anthopleura xanthogrammica
b. Coral (karang)
Hidup berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat.
Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh
generasi polip.
Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi
batu karang/terumbu.
Ada tiga tipe batu karang :
- karang pantai/karang tepi
karang hanya berada di daerah tepi pantai.
Panjang rataan terumbu hanya sekitar 20 meter menuju laut.
karang tepi
- karang penghalang
suatu terumbu karang kira-kira sejajar dengan pantai dan
dipisahkan oleh sebuah laguna atau badan air lainnya.
Sebuah tebing karang biasanya ditembus oleh beberapa
saluran yang memberikan akses ke laguna dan pulau atau
benua di luarnya.
Great-Barrier-Reef di Australia
- karang atol
PERAN COELENTERATA
1. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah
menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
2. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan
sebagai bahan makanan.
3. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi
pantai dari aberasi air laut.
4. merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
5. Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.
6. Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling
dan diving.