Anda di halaman 1dari 6

1.

Tragedi Binduriang, Kapolda Sampaikan


Maaf.

Tak ada lagi bentrokan antara warga dan pihak kepolisian. Hal itu dibutikan dengan
foto berdampingan antara Kapolda Bengkulu dan para Kades. (Dari Kiri) Kades Sp Beliti,
Abu Bakar, Kades Kepala Curup, Wardani dan Kades Kp Jeruk, Zainal
Pasca bentrokan antara warga Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong
(RL) Provinsi Bengkulu dengan aparat kepolisian yakni Polres RL dan Brimobda Bengkulu,
yang mengakibatkan 1 warga sipil meninggal, 4 luka-luka dan 4 dari pihak Polisi luka,
Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Burhanudin Andi, mewakili Kapolri menyampaikan
permohonan maaf langsung kepada keluarga korban, Selasa 19 Juni 2012.
Selain itu, Kapolda juga menyerahkan santunan kepada keluarga Ardan alias Cik
Udan (korban meninggal), yang diterima langsung oleh orang tuanya, Hajar dan Siluna, di
rumah duka Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang, Selasa 19 Juni 2012 pukul 14.00
WIB. Kedatangan Kapolda didampingi Dandim 0409/RL, Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto
serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, serta kepala desa dan tokoh
masyarakat setempat. "Seperti yang kita lihat, sekarang saya berada di rumah Almarhum.
Saya datang, dalam rangka mewakili Kapolri, meminta maaf kepada keluarga korban," ujar
Kapolda.
Tidak hanya itu, Kapolda juga mengaku salut dengan masyarakat Binduriang. Sebab,
menurut Kapolda, di daerah lain, jika terjadi peristiwa yang sama seperti yang terjadi di
Binduriang, belum tentu seaman seperti di Kecamatan Binduriang. "Saya sangat

mengapresiasi masyarakat dan tokoh masyarakat di sini. Kondisinya sangat aman. Kalau di
daerah lain belum tentu seperti di sini," tukas Kapolda.
Dilanjutkan Kapolda, ke depannya pihaknya akan memprogramkan Forum Kemitraan
Perpolisian Masyarakat (FKPM) di daerah Lembak, serta program pencitraan Polri. Hal
tersebut bertujuan, agar Lembak semakin kondusif dan menjadi daerah yang damai serta
terhormat. "Ke depan, kita akan terapkan program FKPM di daerah sini. Agar Lembak ini
menjadi daerah yang lebih damai serta untuk pencitraan polisi," terang Kapolda.
Santunan

Di samping itu, Kapolda mengatakan, untuk korban yang sedang di rawat di RSUD
Sabirin, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan biaya pengobatannya akan ditanggung pihak
Polda Bengkulu sampai sembuh. "Korban yang sekarang tengah dirawat di RSUD, kita
tanggung biayanya sampai sembuh. Kasian mereka, apalagi mereka sekadang masih dalam
usia produktif. Dan harus bekerja mencari nafkah," kata Kapolda.
Di sisi lain, untuk mengungkap kasus bentrokan antara warga dengan pihak
kepolisian, dijelaskan Kapolda, saat ini sudah datang tim dari Mabes Polri. Selain itu,
Kapolda juga mengatakan bahwa kondisi daerah Lembak sudah kondusif dan sangat aman.
"Tim dari Mabes Polri sudah datang. Kita serahkan proses ini kepada tim," pungkas Kapolda.
Binduriang Sudah Damai, Blokade Jalan Dibuka Semboyan TNI untuk rakyat
tampaknya memang benar pas. Sebab, pasca kericuhan yang terjadi di Kecamatan
Binduriang, Minggu malam (17/6) lalu, TNI menunjukkan peran penting, sehingga
Kecamatan Binduriang kini kembali kondusif. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sosok 2
perwira TNI, yakni Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto serta Danyon 144
Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, yang selalu turun ke lokasi hingga Selasa 19 Juni 2012
Bersama-sama dengan masyarakat, Selasa kemarin, sekitar pukul 08.00 WIB, TNI membuka
blokade yang menutupi jalan nasional penghubung Kota Curup-Kota Lubuklinggau, Sumsel.
Hingga pukul 09.00 WIB, jalan perlahan sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,
bertonase kecil. Sebab, TNI dan masyarakat masih harus menyingkirkan truk fuso yang
hangus dibakar massa, karena melintang di tengah jalan di Desa Kepala Curup. Pukul 10.30
WIB, truk fuso berhasil disingkirkan ke tepi, sehingga kendaraan besar bisa melewati jalan
nasional yang sempat tutup selama 2 hari itu. "Alhamdulillah, sekarang jalan sudah normal.
Kendaraan sudah bisa lalu lalang seperti biasa," kata Dandim.

Diungkapkan Dandim, situasi dan kondisi daerah Lembak, khusunya Kecamatan


Binduriang saat ini sudah benar-benar aman dan kondusif. Namun, lanjut Dandim, anggota
TNI masih akan terus melakukan patroli, hingga eskalasi di daerah tersebut benar-benar
kondusif. Sedangkan, untuk titik-titik rawan, kata Dandim, ia memerintahkan anggota
Babinsa untuk berbaur bersama masyarakat."Kalau Babinsa ini memang sudah inklud di
desa-desa. Setiap hari mereka pasti sudah ada di sini," terang Dandim.
Dandim juga mengatakan, masyarakat sudah bisa melewati jalan nasional CurupLubuklinggau. Dan tidak perlu lagi khawatir akan kejadian sebelumnya. Sebab, sekarang
kondisi sudah kondusif dan aman. Sehingga, tidak perlu lagi khawatir. Ia berharap, kondisi
keamanan dan kondusifitas ini tetap terjaga seterusnya."Sekarang kondisi sudah kondusif,
blokade jalan sudah kita buka. Sehingga, masyarakat sudah bisa melintasi jalan CurupLubuklinggau," pungkas Dandim.
Bentrok Warga dan Aparat Kepolisian

Untuk diketahui, Minggu 17 Juni, sekitar pukul 17.00 WIB terjadi bentrokan antara
polisi dengan warga Kecamatan Binduriang. Hingga akhirnya, massa memblokade jalan
nasional penghubung Curup, Bengkulu menuju ke Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.
Sempat terjadi aksi tembak menembak dan warga menyerang dengan batu-batuan. Kericuhan
terjadi hingga pukul 00.00 WIB, hingga akhirnya Kapolda Bengkulu langsung turun ke
lapangan berusaha melakukan mediasi.
Akan tetapi, mediasi tersebut gagal dan warga kembali melakukan pemblokiran dan
menolak kehadiran pihak polisi hingga Senin 18 Juni. Bentrokan akhirnya berujung damai
setelah pihak TNI langsung turun melakukan mendiasi dengan masyarakat setempat dan
Selasa 19 Juni jalan sudah mulai kembali dibuka, hingga Rabu 20 Juni jalan sudah lancar
kembali. Tetapi, TNI masih tetap melakukan patroli untuk menghindari kericuhan terulang
kembali.
Diduga peristiwa tersebut dampak aksi sweeping pihak kepolisian di daerah setempat,
untuk mencari hasil jarahan kopi dan motor bodong (hasil pencurian). Berdasarkan informasi
yang diterima dari Kepala Desa Kepala Curup, Wardani, kericuhan ini diduga bermula dari
sweeping kendaraan yang dilakukan aparat kepolisian sekitar pukul 16.00 WIB di Desa
Kepala Curup Kecamatan Binduriang. Informasinya, razia ini berkaitan dengan maraknya
kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah tersebut. Menurut Kades War, warganya
tidak terima dengan aksi sweeping menjelang malam hari yang dilakukan aparat itu. Apalagi
dalam razia ini juga dikait-kaitkan dengan penjarahan mobil truk pengangkut biji kopi yang

mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sebelumnya. "Kalau dikaitkan dengan penjarahan


mobil pengangkut kopi, saya memastikan di desa saya tidak ada penjarahan itu. Tapi kalau di
desa lain, saya tidak tahu. Masalahnya, pihak kepolisian razianya langsung ke rumah-rumah
warga. Sehingga memancing emosi warga dan terjadilah keributan itu," terang War.
Sementara itu, menurut keterangan salah seorang anggota polisi yang terluka, saat itu
pihaknya baru saja beranjak pulang setelah menggelar razia tersebut. Namun, setibanya di
tikungan tidak dari Desa Kepala Curup, tiba-tiba pihaknya diserang menggunakan batu yang
dilempar dari atas tebing sebelah kanan jalan. Serangan ini kontan saja menghambat
perjalanan mereka. Para anggota polisi mencoba menghalau para penyerang dengan
menembakkan senjata ke udara. Namun tembakan ini tidak menghentikan penyerangan. "Saat
itu persis seperti hujan batu. Banyak batu yang dilemparkan ke arah kami," tuturnya saat
dirawat di IGD RSUD Curup.
Data Korban dan Kerusakan
Meninggal dunia: Ardan alias Cik Udan (19), warga Kampung Jeruk.
Luka-luka:

1. Supri (luka tembak di dada kiri)


2. Trisno (luka tembak di perut)
3. Rizal (luka tembak di bagian mulut)
4. Sapri
ANGGOTA KEPOLISIAN dan BRIMOB:
1. Wakapolres Rejang Lebong, Kompol Andi Hermawan 2. Bripka Yopi (luka robek di
kening akibat lemparan batu) 3. Bripka Bowo (luka robek di telinga kanan dan memar
di bahu kanan akibat lemparan batu) 4. Briptu Didik (luka robek di kepala belakang
akibat lemparan batu) Data Sementara Kerusakan: 1 unit mobil Satlantas 1 unit mobil
Anggota Buser Polres Rejang Lebong 1 unit mobil Brimob 1 unit truk pengendara
yang melintas 1 unit mobil Avanza nopol B 8590 IW

Jalan Nasional di Blokade. TNI berusah membersihkan blokade

Mobil Truk miliki Polres dibakar massa, akibat tragedi Minggu 17 Juni

Anggota TNI mengatur lalu lintas, pasca pembersihan blokade. Tampak truk Fuso yang
dibakar massa, yang berhasil disingkirkan ke tepi jalan. Sebelumnya truk tersebut melintangi
jalan

(
Kanan) Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto dan Danyon 144 JY Letkol.Inf
Tri Haksoro

Anda mungkin juga menyukai