Kita mengenal dua jenis cincau, yaitu cincau hijau yang terbuat dari tanaman
Cyclea barbata dan cincau hitam dari tanaman Mesona palustris atau cincau perdu
Premna serratifolia. Cincau hijau adalah tanaman perdu yang tumbu merambat .
Sedangkan cincau hitam biasanya berupa tanaman perdu.
Anda kadang suka bertanya-tanya, ko daun bisa dibuat menjadi gel/seperti agaragar?. Untuk menghasilkan gelatin/gel dari daun cincau, diawali dengan memetik
daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Daun ini kemudian diremasremas dalam air matang. Perbandinganya sekitar 1 liter air untuk 2 genggam daun
cincau. Air remasan kemudian di saring dan diendapkan selama satu malam.
Paginya, air ini sudah akan mengental dan membentuki gel. Gel inilah yang kita
kenal dengan cincau.
Cincau sangat baik dikonsumsi oleh semua kalangan. Bahan ini sangat kaya mineral
terutama kalsium dan fosfor. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang yang sedang
menjalani diet karena rendah kalori namun tinggi serat. Cincau dipercaya mampu
meredakan panas dalam, sembelit, perut kembung, demam dan diare. Sedangkan
serat bermanfat untuk membersihkan organ pencernaan dari zat karsinogen
penyebab kanker.
Daun cincau hijau mengandung senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida. Zat ini
bermanfaat untuk mengendurkan otot. Senyawa lain seperti isokandrodendrin
dipercaya mampu mencegah sel tumor ganas. Cincau juga mengandung alkaloid
bisbenzilsokuinolin dan S,S-tetandrin yang berkhasiat mencegah kanker pada ginjal,
antiradang dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Kandungan nutrisi dalam 100 g Cincau : Energi: 122 kkal , Protein: 6 g , Lemak
1 g , Karbohidrat 26 g , Kalsium 100 mg , Fosfor 100 mg , Zat besi 3.3 mg , Vitamin
A 10.750 SI , Vitamin B1 80 mh , Vitamin C 17 mg , Serat Makanan 6.23 .
Cincau hitam cocok menjadi salah satu teman berbuka puasa. Makanan penghilang
dahaga nan menyegarkan ini juga bermanfaat sebagai penurun panas, tekanan
darah, gula darah, dan kolesterol. Antioksidannya tinggi, mampu menyembuhkan
batuk dan gangguan pencernaan.
Cincau hitam cukup tinggi kandungan serat pangannya. Dalam usus halus serat
pangan akan menyerap dan mengikat asam-asam empedu dan selanjutnya akan
dikeluarkan dari tubuh bersama-sama dengan tinja. Berkurangnya asam empedu