3 Memori
Memori adalah sistem yang snagat terstuktur yang menyebabkan organisme
mampu merekam fakta-fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk
membimbing perilakunya (Schlessinger & Groves, 1976). Secara singkat, memori
melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman disebut juga
encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkuit saraf internal.
Penyimpanan atau storage adalah proses kedua yang menentukan berapa lama informasi
itu berada di dalam kognisi manusia, bentuk dari informasi, dan di bagian mana dari otak
informasi itu tersimpan. Penyimpanan bisa bersifat aktif maupun pasif. Individu
menyimpan secara aktif apabila individu tersebut menambahkan informasi tambahan.
Individu cenderung mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan yang ia
berikan sendiri. Sedangkan penyimpanan dikatakan bersifat pasif apabila individu
menyimpan informasi tanpa diberikan informasi tambahan. Lalu, tahap ketiga adalah
pemanggilan atau retrieval yang kemudian dalam bahasa sehari-hari kita sebut sebagai
mengingat. Pemanggilan adalah menggunakan kembali informasi yang telah disimpan oleh
individu dalam kognisinya (Mussen dan Rosenzweig, 1973).
3.3.1 Jenis-jenis memori
Jenis-jenis memori dikategorisasikan berdasarkan cara diketahuinya proses pemanggilan
(retrieval), yaitu:
1) Pengingatan (Recall)
Pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan
informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas. Misalkan,
jika Anda ditanya, Apakah jenis-jenis binatang laut yang termasuk mamalia?
Anda akan menjawabnya dengan pengingatan. Pengingatan biasanya merupakan
tuntutan dalam menjawab soal-soal esai.
2) Pengenalan (Recognition)
Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mudah
mengenalnya kembali. Pertanyaan seperti, Siapa nama Presiden Mesir sekarang?
lebih sukar dijawab daripada pertanyaan, Siapa nama Presiden Mesir sekarangSadat atau Mubarak? Pada pertanyaan kedua, Anda tidak usah mengingat fakta,
Anda hanya perlu mengenali satu siantara dua pilihan yang tersedia. Soal pilihan
ganda merupakan jenis soal yang menuntut pengenalan, bukan pengingatan.
3) Belajar kembali (Relearning)
gunung. Lukisan yang kedua akan menghapus atau mengaburkan lukisan yang
pertama. Hal ini disebut interferensi. Misalkan lagi, Anda menghafal halaman
pertama dalam kamus psikologi. Anda berhasil. Lalu Anda teruskan ke halaman
kedua. Berhasil juga, namun yang diingat pada halaman pertama menjadi
berkurang. Hal ini disebut inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang). Beberapa
penelitian membuktikan bahwa pelajaran yang dihafal sebelum tidur lebih awet
dalam ingatan daripada pelajaran yang dihafal sebelum kegiatan-kegiatan lain
(Shiffrin, 1970), karena dalam tidur tidak terjadi inhibisi retroaktif.
Kemudian, pada percobaan oleh Benton J. Underwood. Ia menyuruh subjek
untuk menghafal daftar suku kata yang tidak memiliki makna. Dua puluh empat
jam kemudian, subjek tersebut di tes. Subjek sanggup mengingat 80% . hal ini terus
diulangi sampai pada daftar suku kata yang ke-20. Pada daftar suku kata ke-20,
dengan jangka waktu yang sama, para subjek hanya mampu mengingat 20% saja.
Lebih sering mengingat, lebih buruk kemampuan individu untuk mengingat. Hal
ini disebut inhibisi proaktif (hambatan ke depan).
Masih ada satu hambatan lagi, walaupun tidak termasuk ke dalam teori
interferensi. Hambatan terakhir disebut sebagai hambatan motivasional. Psikolog
klinis membuktikan bahwa peristiwa-peristiwa yang melukai hati individu
cenderung dilupakan. Freud menganalisa peristiwa lupa pada proses represi yang
berkaitan dengan cemas atau ketakutan. Amnesia, yaitu lupa sebagian atau seluruh
memori, bisa terjadi karena gangguan fisik maupun psikologis; karena kerusakan
otak atau neurosis. Sebaliknya sesuatu yang penting menurut individu, menarik
perhatiannya, dan memenuhi kebutuhannya, maka akan mudah diingat, dan hal ini
merupakan pengaruh personal dalam memori.
3) Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan
pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk ke short-term memory
(STM, memori jangka pendek) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke
dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang).
Sensory storage lebih merupakan proses persepsi/perseptual daripada
memori. Ada dua macam memori pada sensory storage, yaitu: memori ikonis untuk
materi yang diperoleh individu seacara visual, dan memori ekosis untuk materi
yang diperoleh secara auditif/pendengaran. Penyimpanan di dalam sensory storage
berlangsung sepersepuluh sampai seperempat detik. Sensory storage-lah yang
informasi disebut dengan chunk. Deretan angka kedua akan segera dapat diingat
apabila dibagi menjadi beberapa chunk.
[17] [08] [1945] [1365]....(Kelompok angka tersebut adalah tahun Masehi
dan tahun Hijrah Hari Kemerdekaan RI).
Bila informasi berhasil dipertahankan pada STM maka informasi itu akan
masuk ke LTM. Inilah yang umumnya dikenal sebagai ingatan. LTM meliputi
periode penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Individu dapat
memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking (membagi informasi
menjadi beberapa chunk), rehearsals (mengaktifkan STM dalam waktu yang
lama dengan mengulang-ulang informasi yang sama), clustering (mengelompokkan
dalam konsep-konsep, seperti memasukkan elang, perkutut, dan jalak pada
kelompok burung dan lain sebagainya), atau method of loci (memvisualisasikan
dalam benak kita materi yang harus kita ingat).