Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PERSONAL HYEGENE


A. PENGERTIAN
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarrti sehat. Kebersihan seseorang
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, Wartonah, 2006).
Personal hygiene adalah Kebersihan perorangan adalah cara perawatan
diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Kebersihan perorangan
sangat penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan kebersihan perorangan
diperlukan untuk kenyamanan individu , keamanan dan kesehatan ( Potter,
2005).

B. ETIOLOGI
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
a. Dampak fisik
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b.

Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan mencintai dan
dicintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi, dan gangguan interaksi
sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene

1. Praktik Sosial
Pada anak-anak yang selalu dimanja dalam hal kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
2. Budaya
Di sebagian masyarakat, jika individu memiliki penyakit tertentu tidak
boleh dimandikan.
3. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri.
4. Status ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya. Kesehatan fisik memerlukan, pengobatan yang
memadai jika sakit, kebutuhan asupan makanan, sandang,pangan, dan
papan yang cukup.
5. Pengetahuan
Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
6. Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemapuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
7. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri, seperti penggunaan sabun, sampo, pasta gigi, sikat gigi dan alat
perawatan diri lainnya.

C. TANDA DAN GEJALA


Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit
perawatan diri adalah:
a) Fisik
Badan bau, pakaian kotor, Rambut dan kulit kotor, Kuku panjang
dan kotor, Gigi kotor disertai mulut bau, Penampilan tidak rapi
b) Psikologis

Malas, tidak ada inisiatif, Menarik diri, isolasi diri, Merasa tak
berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c) Sosial
Interaksi kurang,Kegiatan kurang, Tidak mampu berperilaku sesuai
norma, Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat,
gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

D. ANATOMI DAN FISIOLOGI


Sistem intergumen terdiri atas kulit, lapisan subkutan dibawah kulit
dan perlengkapannya seperti kelenjar dan kuku, kulit, lapisan yaitu lapisan
epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel
epitel. Sel sel epitel ini mudah sekali mengalamiregenerasi .lapisan ini
tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot, saraf folikel rambut
dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar yaitu :
a. Kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebum yang
berfungsi meminyaki kulit dan rambut.
b. Kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi sebagai
pelumas dan berwarna coklat.
Lapisan hypodermis atau subkutan terdiri dari pembuluh darah,
syaraf, limfa dan jaringan pengikat yang berisi sel lemak.jaringan lemak
adalah insulator panas bagi tubuh subkutan juga menjadi pendukung
lapisan kulit atas yang menahan stessor dan tekanan tanpa injury. Kaki,
tangan dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi perhatian yang
khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kulit termasuk
adakah pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas, bisa nyeri dan pada
pasien normal kemampuan berjalan, kuku adalah jaringan epitel yang
tumbuh dari akar nail bad, yang terletak dikulit pada nail groove yang
disembunyikan oleh fad kulit, disebut euticle, Kuku juga memiliki body
nail itu berbentuk area putih disebut lunula di bawah kuku terdapat lapisan

epitel disebut nail bed kuku yang normal dan sehat transparan ,lembut dan
konveks dengan warna nail bed merah jambu penyakit dapat
mempengaruhi bentuk ketebalan dan curvature dari kulit.

E. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
Apa yang dirasakan sekarang
3) Riwayat penyakit dahulu
Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini
atau sudah pernah
4) Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi penyakit yang turun temurun atau penyakit tidak
menular
b. Pola pemenuhan KDM menurut
1) Pola oksigenasi : pola nafas, bersihkan jalan nafas, keluhan
sesak
2) Pola nutrisi
3) Pola eliminasi

: Asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi


: Pola BAK dan BAB, konsistensi feses, warna

urine, volume output


4) Pola aktivitas : Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien,
aktivitas/ pekerjaan pasien yang dapat mengendorkan otot.
5) Pola aktivitas : Meliputi kebiasaan tidur / istirahat pasien
kebiasaan dalam istirahat, waktu istirahat.
6) Pola pakaian : Meliputi memilih baju yang sesuai, berpakaian
dan melepas pakaian
7) Pola lingkungan dan mempertahankan temperatur tubuh :
Meliputi suhu tubuh, kaji akral (dingin/hangat ), warna ( kaji
adanya sianosis, kemerahan)
8) Pola personal hygiene : Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan
tubuh dari penampilan yang baik serta melindungi
kulit,kebiasaan mandi,gosok
9) Pola menghindari bahaya lingkungan dan kebutuhan rasa
nyaman
10) Pola komunikasi : Bagaimana berinteraksi dengan orang lain
c. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) TTV

d.

Pemerikasaan Fisik
1) Rambut
a) Keadaan kesuburan rambut
b) Keadaan rambut yang mudah rontok
c) Keadaan rambut yang kusam
d) Keadaan tekstur
2) Kepala
Botak atau alopesia,ketombe,berkutu,adakah
eritemia,kebersihan
3) Mata
a) Apakah sklera ikterik
b) Apakah konjungtiva pucat
c) Kebersihan mata
d) Apakah gatal atau mata merah
4) Hidung
a) Adakah pilek
b) Adakah alergi
c) Adakah perubahan penciuman
d) Kebersihan hidung
e) Keadaan membrana mukosa
f) Adakah septum deviasi
5) Mulut
Keadaan mukosa mulut,kelembapan,adanya lesi,adanya
stomatitis kebersihan
6) Gigi
Adakah kurang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi,
pertumbuhan, kebersihan.
7) Telinga
Adakah kotoran,adakah lesi,bentuk telinga,adakah infeksi
8) Kulit
Kebersihan,adakah lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu,
tekstur, pertumbuhan bulu
9) Kuku
Bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan
10) Genetalia

Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit,


keadaan lubang
urethra, keadaan skrotum.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko terjadi luka (infeksi) berhubungan dengan proses masuknya kuman
akibat garukan dari kuku.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan:
1.
Menjaga kebersihan tangan dan kaki.
2.
Mencegah timbulnya luka (infeksi).
3.
Mencegah kaki berbau tidak sedap.
4.
Mengkaji/memantau masalah pada kuku tangan dan kaki.
4.

TINDAKAN KEPERAWATAN
Memelihara kebersihan kuku.

5.

EVALUASI
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk
mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan keadaan kuku yang
bersih, tidak ada radang disekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada
bau yang khas dari kuku.

DAFTAR PUSTAKA
Wartonah,tarwoto,2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta:Salemba Medika.
Mubarak, Wahid Iqbal dkk. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia

Anda mungkin juga menyukai