Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

DAMPAK PSIKOLOGIS MASYARAKAT TERHADAP


KASUS PEMBERITAAN KPK DAN POLRI DENGAN PENDEKATAN
TEORI TEORI KOMUNIKASI

Mata kuliah
Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu : Widyaningtyas V. K., S.Sos., M.Si.

Disusun Oleh :
Luri Astuti

AKADEMI KOMUNIKASI RADYA BINATAMA YOGYAKARTA

A. 2015Latar Belakang

Akhir akhir ini beberapa media massa di Indonesia ramai membicarakan


peredaran foto mesra yang diduga mirip dengan ketua KPK Abraham Samad dengan
Puteri Indonesia 2014 Elvira. Sampai saat ini yang juga masih ramai dibicarakan
adalah dugaan bahwa ternyata foto tersebut adalah palsu atau hasil editan tangan
professional sehingga foto menjadi mirip seperti asli tanpa hasil rekayasa. Munculnya
peredaran kasus foto mesra tersebut tepat sehari setelah KPK menyatakan Budi
Gunawan (BG) menjadi tersangka.
Beberapa kali dalam kasus politik di Indonesia, ketika ada kejadian penting
yang mengancam seseorang diikuti dengan munculnya foto mesra pihak lawan atau
yang berseberangan, seolah olah kalau cara yang lain tidak berhasil maka cara
pamungkas yang dianggap ampuh itu adalah mengeluarkan foto mesra. Sebut saja
beberapa kasus mulai dari kasus video porno Maria Eva-Yahya Zaini, pernikahan
bawah tangan Aceng Fikri, Kasus Antasari Ashar-Rani, serta yang lain lagi.
Dari kasus yang baru baru ini, kita dapat menganalisis bagaimana dampak
psikologis masyarakat terhadap pemberitaan Abraham Samad dan Budi Gunawan,
dengan pendekatan teori teori komunikasi ?
B. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak psikologis masyarakat terhadap adanya kasus pemberitaan
yang melibatkan ketua KPK Abraham Samad, dan Budi Gunawan dengan pendekatan
teori teori komunikasi ?
C. Pembahasan
Dalam komunikasi, ada beberapa teori yang merujuk pada kasus pemebritaan
ini, yakni : teori agenda setting. Teori Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs
dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan
pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga
bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat,
terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan
sikap dan pendapat.
Teori ini menetapkan titik temu antara asumsi media tentang
kebutuhan publik akan informasi dan harapan publik terhadap
informasi yang disajikan oleh media. Tetapi ini tidak selalu berhasil,
dan yang kerap teradi adalah media mensetting pikiran khalayak.
Jadi apa yang dianggap penting oleh media, maka akan dianggap
penting pula oleh masyarakat.

Kasus ramai dibicarakan ketika ada peredaran foto mesra yang diduga mirip
dengan ketua KPK Abraham Samad dengan Puteri Indonesia 2014 Elvira. Sampai saat
ini yang juga masih ramai dibicarakan adalah dugaan bahwa ternyata foto tersebut
adalah palsu atau hasil editan tangan professional sehingga foto menjadi mirip seperti
asli tanpa hasil rekayasa. Munculnya peredaran kasus foto mesra tersebut tepat sehari
setelah KPK menyatakan Budi Gunawan (BG) menjadi tersangka.
. Banyak mediapun selalu memberitakan kasus ini dan seperti
teori agenda setting, media menganggap bahwa kasus ini penting,
dan mengajak masyarakat untuk menganggap kasus ini penting
juga. Dan akhirnya karena banyak pemberitaan tentang kasus ini
masyarakat luas bisa menilai. Dan memberikan dampak psikologis
terhadap masyarakat itu sendiri. Kasus yang berujung pada
kepercayaan masyarakat banyak terhadap pemimpin negerinya.
Adanya kasus ini masyarakat bisa menilai bagaimana kinerja
pemimpinnya. Di indonesia sendiri tidak hanya sekali kasus seperti
ini terjadi. Jadi dalam kasus ini, media yang memberitakan kasus ini
sudah mengatur untuk mempengaruhi pikiran masyarakat agar
mengaaggap

kasus

ini

penting

dan

membuyarkan

penilaian

masyarakat terhadap KPK, tapi di sisi lain kita harus melihat apa
yang terjadi saat itu. Itu hanya untuk memanipulasi politik belaka
untuk saling menjatuhkan lawan.
Dalam teori agenda setting, media memberikan penekanan
pada sebuah peristiwa. Peristiwa yang terjadi adalah ketika Budi
Gunawan dilaporkan menjadi tersangka kasus dugaan gratifikasi,
padahal saat itu juga BG akan dilantik menjadi ketua kapolri, dan
akhirnya ditunda. Saat itu juga muncul foto Abraham Samad dan
Puteri Indonesia Elvira. Di saat yang bersamaan ada peristiwa
seperti ini. Media pun terus mengakat kasus ini karena penting, dan
mengajak masyarakat untuk mengaggap kasus ini penting juga.
Namun di sisi yang lain ada dampak psikologis masyarakat terhadap
adanya kasus ini.
Istilah Cognitive berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian,
mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan,

dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, kemudian istilah


kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu
konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap
perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan,
memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah,
pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk
kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan
afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis,
tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Menurut teori
kognitif, masyarakat bisa menilai kasus ini betujuan untuk saling menjatuhakan.
D. Kesimpulan

Dampak psikologis masyarakat ketika menerima berita ini akan


mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap Abraham Samad sebagai ketua KPK
yang negative, namun ketika masyarakat bisa melihat banyak kasus serupa yang
terjadi di Indonesia, bahwa ini adalah manipulasi politik belaka untuk saling
menjatuhkan lawan.
E. Daftar Pustaka

https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/penjelasan-6-teori-komunikasi/
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/teori-teori-komunikasi.html
https://hanifrahm.wordpress.com/2012/06/01/teori-behavioral-dan-kognitif/

Anda mungkin juga menyukai