Anda di halaman 1dari 33

ASISTENSI PRAKTIKUM GIZI

KLINIK SISTEM RESPIRASI

By: Asisten Gizi


08

ASISTEN ILMU GIZI 2010/2011 UNHAS

YUSUF H.C.
A. MEUTIAH ILHAMJAYA
A. NURHAERANI Z.
ARLINA WIYATA GAMA
AULIA ANUGERAH JAMIL
PRATIWI DWI LESTARI
FARADHILAH
GOPHINAT

PEMBAGIAN KELOMPOK

A. NURHAERANI Z.
1 A, 5 A
YUSUF H.C.
2 A, 6 A
AULIA ANUGERAH JAMIL
3A
PRATIWI DWI LESTARI 4 A
A. MEUTIAH ILHAMJAYA 1 B, 5 B
ARLINA WIYATA GAMA 2 B, 6 B
FARADHILAH
3B
GOPHINAT
4B

TATA TERTIB ASISTENSI


Peserta Wajib:
1. Mengenakan kemeja berkerah
2. Bersepatu tertutup
3. Rok tidak boleh terbelah
4. Membawa buku penuntun kegiatan praktikum, mencatat
bahan asistensi, dan dilengkapi dengan paraf/ tanda
tangan asisten
5. Tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan, dan
hal-hal lain yang mengganggu jalannya asistensi.
6. Terlambat 15 menit tidak diperkenankan ikut asistensi
7. Tidak mengikuti asistensi tidak diperkenankan ikut
responsi

TATA TERTIB RESPONSI


1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

Mengenakan kemeja berkerah


Bersepatu tertutup
Rok tidak boleh terbelah
Tidak diperbolehkan bekerjasama dalam responsi,
tidak ada teguran dari asisten dan pekerjaan tidak
akan diperiksa.
Tidak ada responsi susulan !!!!
Standar nilai responsi adalah 80 %
Bagi yang tidak lulus responsi I diwajibkan mengikuti
responsi II atau akan diberi tugas
Tidak lulus respon tidak bisa ikut praktikum.

TATA TERTIB PRAKTIKUM


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.

Dinyatakan telah lulus respon


Mengenakan kemeja berkerah
Bersepatu tertutup
Rok tidak boleh terbelah
Mengenakan jas praktikum dilengkapi papan nama yang jelas.
Membawa perlengkapan praktikum yang telah ditentukan dalam
asistensi
Membawa buku pegangan penuntun kegiatan praktikum
Hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai dan masuk sesuai dengan
pembagian kelas dan kelompoknya. Bagi yang terlambat harus
melapor terlebih dahulu ke Koordinator praktikum.
Setiap praktikan harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang
berhubungan dengan praktikum yang akan dilaksanakannya.
Seluruh praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang
telah dijadwalkan

11. Praktikan telah dianggap sah menyelesaikan suatu


praktikum bila telah mendapat pengesahan oleh
asisten/ instruktur yang bersangkutan
12. Tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan, dan
hal-hal lain yang mengganggu jalannya praktikum
13. Laporan praktikum selambat-lambatnya dimasukkan 2
(dua) hari sesudah melakukan praktikum
14. Asisten/instruktur Lab/petugas lain yang ditunjuk oleh
Ketua Bagian Ilmu Gizi FK UNHAS berhak melakukan
tindakan yang sesuai demi untuk menegakkan tata
tertib ini.
15. Tidak ikut praktikum tidak bisa ikut ujian praktikum. !!!
16. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini bisa
diputuskan oleh Ketua Bagian Lab Ilmu Gizi FK UNHAS

ASISTENSI PRAKTIKUM GIZI


KLINIK SISTEM RESPIRASI

By: Asisten Gizi


08

Pendahuluan
Malnutrisi dan kegagalan respirasi
mempunyai hubungan yang integral
Kegagalan respirasi (akut/kronik)
malnutrisi sering jadi masalah

Aplikasi Komprehensif Diet Penderita


Penyakit Sistem Respirasi
Manajemen Diet: SOAPE

S Subjective
O Objective
A Assesment
P Planning
E Evaluation

Subjective
Data
Data yang diperoleh dari hasil anamnesis pasien
(Autoanamnesis/heteroanamnesis/alloanamnesis
)
Contoh:
Identitas
Riwayat penyakit
Food recall 24 hours
etc

Objective Data
Data yang diperoleh melalui hasil
Pemeriksaan.
Contoh:
Data Antropometri,
Hasil pemeriksaan fisis,
Pemeriksaaan laboratorium, dll.

Assesment
1. Menetapkan diagnosa penderita
2. Mengevaluasi kebutuhan energi penderita
3. Menilai kebutuhan zat gizi penderita

Planning
Menyusun menu penderita

Evaluation
Melakukan follow up penderita

Langkah I :
Penentuan/Tahapan dalam menilai
status Gizi
Subjektif data
Objektif data

Langkah II:
Menetapkan diagnosa penderita
Diagnosa Klinis
Diagnosa Gizi

Langkah III:
Mengevaluasi Kebutuhan Energi
Penderita
Rumus Harris Benedict
Laki-laki
66 + (13,7xBB) + (5xTB) - (6,8xU)
Perempuan
655+(9,6xBB)+(1,7xTB) - (4,7xU)
Keterangan:
BB =Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (cm)
U = Umur (tahun)

Perkiraan konservatif kebutuhan


kalori pada pada pasien kritis:
REE = 25 30 kkal/kgBB/hr

Aktifity Factor (AF)


1,2
= Bedrest (rawat inap)
1,3
= ambulatory (rawat jalan)
1,5-1,75 = normal
2,0
= extremely activity

Injury Factor (IF)

1,2
= minor operasi
1,35
= skeletal trauma
1,44
= elective operasi
1,6 -1,9 = major sepsis
1,88
= trauma + steroid
2,1 -2,5 = luka bakar berat

Total Daily Expenditure (TDE)


TDE=
BEE x Actifity Factor (AF) x Injury Factor
(IF)
Untuk mempertahankan berat badan:
TDE x 1,5
Untuk menaikkan berat badan
TDE x 2

Langkah IV:
Menilai kebutuhan zat gizi
penderita
Pasien tanpa Hiperkapnik :
KH 50-60 %
Lemak 20-30%
Protein 15-20%
Pasien Hiperkapnik :
KH 25-30 %
Lemak 50-55%
0,8 g Protein/kgBB/hari (15-20%)
Pasien dengan SIRS = 1,5 g
protein/kgBB/hari

Nitrogen Balance
NB = Protein intake (UUN + 4)
6,25

Ket:
UUN= sekresi Nitrogen dlm urin (g)
protein intake (g)

Total Parenteral Nutrition


(TPN)
Terapi medis yang aman dan efektif jika
diberikan secara tepat dan dimonitor dgn
cermat
Kriteria paling penting yang harus dipenuhi :
traktus gastrointestinalis non fungsional
Transisi ke nutrisi enteral adalah sebuah
keharusan

Karbohidrat (CHO)
Batasi kalori CHO dari 35-50% dari
total nutrisi parenteral
Dextrose (parenteral) = 3,4 kkal/g
Oral karbohidrat = 4 kkal/g

Lemak
Pasien hipermetabolik : 30-40% kalori non
protein :
lemak untuk meminimalkan hiperglikemia
Pada pasien dgn hipoksia: O2 debt 1gr/kg
Secara kontinyu 30-50 mg/kg/jam
Formula tinggi lemak bisa mengurangi kebutuhan
ventilasi lamanya ventilasi mekanik

Mikronutrien
K, Ca, PO4, Mg harus diberi dalam jumlah yg
cukup untuk memenuhi kebutuhan otot &
menjaga kekuatan otot respirasi yg optimal
Vit A, C & E memberi efek yang
menguntungkan pada ketahanan imun
Fe, Zn, Cu, Ca, Mn dibutuhkan dalam jumlah
sedikit

Suplemen
Glutamine dapat memberikan keuntungan dalam
memelihara fungsi GALT dan imunitas mukosa
Omega 3
Untuk membantu sistem imun dalam berkompetisi
dengan asam arakidonat dalam metabolisme
cyclo-oxygenase
Omega 3 meminimalkan reaksi T cells terhadap
proses inflamasi

Langkah V:
Menyusun Menu Penderita
Konsistensi makanan:
Makanan padat/biasa
Makanan lunak
Makanan saring
Makanan cair (cair jernih, penuh, dan kental)
Cara pemberian (oral, enteral,parenteral)
utamakan oral: lunak
jika seranganparenteral
Frekuensi Pemberian

Langkah VI :
Melakukan Follow up Diet Penderita
U/ pasien yg mengalami gangguan oksigenasi
berat, pemberian Lipid infus dlm 24 jam <
1g/kgBB/hari
Monitor pemberian nutrisi :
Kalori adekuatrendah KH, tinggi lemak

Diet Tinggi Lemak Rendah KH


Tujuan: u/mengurangi CO2 dan kerja pernapasan
Diberikan bila:
Pemberian dextrose berlebihan RQ
RQ> 1,0 VCO2 kerja pernapasan

RQ = Respiratory Quotient
RQ = VCO2
VO2
RQ harus < 1,0
Ket:
VCO2 = CO2 output
VO2 = O2 consumption
VCO2 danVO2 dapat diukur
dengan spirometri atau
frekuensi pernapasan

analisa

---------RESPON----------

Anda mungkin juga menyukai