Alhamdulillah, wassyukrulillah, walaahaulaa walaa kuwata illa billahil alii hil adzim. Hadirin yg berbahagia, pada kajian romadhon kali ini saya ingin mencoba untuk bermuhasabah (introspeksi) tentang perjalanan hidup kita ini. Allah berfirman dalam al-quran surat albaqoroh ayat 29 yang artinya bagaimana engkau ingkar kepada allah padahal dulu engkau mati, kemudian aku hidupkan engkau, lalu aku matikan engkau, kemudian aku hidupkan lagi engkau untuk berjumpa dengan allah. Kesimpulan dari ayat ini, kita mati dua kali dan hidup 2x. hidup yang pertama saat kita berada di dunia ini, hidup yang kedua ketika kita ada di padang mahsyar kelak,
mempertanggung jawabkan apa yang kita
kerjakan saat di dunia. Hadirin yang berbahagia, hidup manusia di dunia ini punya 2 tugas, yang pertama tugas yang utama yaitu beribaadah dan mengabdi pada allah, sebagaimana al-quran sebagai firman allah telah menyampaikan kepada rosul kita Muhammad SAW dalam surat adzdzariyat ayat 56 yang artinya dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah/mengabdi kpd allah Kata mengabdi ini kalau saya klasifikasikan ada 3 bentuk pengabdian pada allah. Yg pertama: pengabdian dalam bentuk kepatuhan, contohnya: seorang kepala dinas dia akan patuh pada walikota karena dia takut walikota sebagai pemegang otoritas mencabut SK kepala dinas nya. Tentu kita juga berfikir apakah kepatuhan kita pada allah, kita takut sebagian kebahagiaan kita didunia atau bahkan mungkin keseluruhan dicabut oleh allah SWT. Kepatuhan ini berada pada lapisan terbawah.
Yang kedua: internalisasi kepatuhan karena
meyakini kebenaran ,contohnya: seorang kepala dinas akan patuh pada walikota karena dia yakin apa yang diucapkan walikota itu benar. Apakah kepatuhan kita kepada allah karena kita meyakini bahwa al-quran sebagai firmannya itu benar? Jika ini yang kita kerjakan kpd allah maka naiklah kepatuhan kita dari yg terbawah berada di tingkat menengah. Yang ketiga: identifikasi kepatuhan karena ingin mencontoh. Contohnya: seorang kepala dinas patuh paa walikota karena ingin mencontoh perilaku walikota yg baik. Kepatuhan kita kpd allah tentunya karena kita ingin mencontoh perilaku manusia yang agung Muhammad al-amiin rosululloh SAW. Hadirin yg berbahagia, tugas kedua manusia adlah tugas yg khusus yaitu disuruh mengelola kehidupan bumi dan disuruh memakmurkannya. Masing2 manusia tidak sama kedudukannya dalam memakmurkan bumi karena masing2 kita punya tugas
sendiri2 yang terpenting bagi kita adalah
ketika kita melaksanakan tugas memakmurkan bumi pasrahkanlah diri kita pada allah itulah yg disebut muslim, kemudian yakinlah apa yg diperintahkan oleh allah itu benar adnya, itulah disebut mukmin. Saat kita pasrah dan yakin pada allah diikuti dg perbuatan yg baik, itulah yg disebut muhsin. Dan saat kita meninggalkan larangan2 allah, dan mengerjakan perintahnya itulah yg disebut muttaqin. Hadirin yg berbahagia, 4 tingkatan yg saya sebutkan tadi, semuanya masih bisa diganggu oleh syaitan. Ada satu tingkatan yg setan tdk mampu menggodanya dan itu termasuk janji setan pada allah yaitu yg kita kenal dengan sebutan mukhlisin yaitu orang2 yang ikhlas kepada allah. Oleh sebab itu, kita bekerja di tempat ini bukan karena kita ingin disanjung oleh atasan kita, atau ingin disanjung oleh bawahan kita, tetapi kita bekerja di empat ini karena memang allah memerintahkan kita bekerja dengan baik.