dalam
mengejar
ketertinggalannya
dari
negara-negara
Blakely
Development
(1994),
mengemukakan
bahwa
Local
Economic
ekonomi
lokal
sebagai
upaya
untuk
membebaskan
aktor
responsibility
pembangunan.
merupakan
Corporate
Pengembangan
suatu
langkah
positif
soscial
dalam
percepatan
diperlukan
dana yang cukup besar dan punya keterkaitan dengan pasal-pasal lain
sehingga kegiatan ini tidak bisa hanya ditanggulangi oleh pemerintah akan
tetapi
juga
melibatkan
pelaku
pembangunan
lain
seperti,
swasta,
Responsibility
pembangunan,
yaitu
berbagi
berbagi
beban
resiko
serta
dan
tanggung
pembiayaan
jawab
dalam
bersama
serta
kurangnya
pihak
yang
memberi
instruksi
memang
sudah
siap
untuk
ini
akan
berhenti
begitu
instruksi
tersebut
telah
selesai
suatu
kebersamaan
dalam
suatu
kepentingan
(Pemerintah-
CSR
merupakan
bagian
dari
kegiatan
perusahaan
dalam
stakeholder.
2.2. Metoda
Metoda yang dapat digunakan dalam pelaksanaan corporate social
yang
ada
meningkatkan
kemampuan,
secara
swadaya
penghasilan
agar
dan
masyarakat
kemakmuran
dapat
secara
berkelanjutan.
Untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dapat dilakukan
melalui pendekatan pendekatan terhadap pemimpin formal (kepala desa,
pamong desa dan sebagainya), pemimpin non-formal (tokoh masyarakat)
dan pendekatan langsung kepada masyarakat atau kelompok-kelompok
masyarakat. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah
setempat dan atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Ada beberapa teknik pendekatan partipasi yang dapat digunakan
dalam CSR, di antaranya adalah metode Riset Aksi secara Partisipatif
(Participatory
kegiatan
aksi
rekomendasinya
pengembangan.
disusun
Suatu
bersama-sama
kegiatan
masyarakat
penelitian
yang
yang
kemudian
27
yaitu
pengelolaan
program
harus
dapat
3. Adanya
peranserta
masyarakat
yang
maksimal
mulai
dari
29
B. Perencanaan
Secara konseptual dalam pembuatan perencanaan program CSR ada
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Dalam perencanaan ini
masyarakat sasaran dapat saja didampingi oleh perguruan tinggi atau
kelompok-kelompok kemasyarakatan (LSM). Adapun konsep tersebut
secara sistimatis dituangkan dalam akronim DISCUSS
1. Development ; Pengembangan konsep sesuai dengan tujuan dan
sasaran program berdasarkan hasil community needs analysis.
2. Involve; Harus dilibatkan komunitas yang menjadi sasaran program
CSR
3. Socialize; Sosialisasikan
4. Cater; Program-progam yang ditawarkan/disajikan harus benarbenar sesuai dengan kebutuhan mereka.
5. Utilize; gunakan tenaga kerja setempat untuk melaksanakan
program (kegiatan) terutama kegiatan untuk fasilitas umum (charity).
6. Sensitive and Socialize; harus ada kepekaan (sensitive) dalam
memahami situasi psikologis, sosial, dan budaya yang tengah
berkembang dalam komunitas dan sosialisasikan program yang telah
dilaksanakan dalam CSR ke berbagai pihak.
Secara detail rancangan program yang dibuat oleh kelompok masyarakat
sekurang-kurangnya harus berisikan :
1. Tujuan program
2. Kegiatan yang akan dilakukan
3. Hasil yang diharapkan
4. Sumber daya yang digunakan
5. Dana yang dibutuhkan
Penilaian program dilakukan oleh suatu Tim berdasarkan pada kriteria dan
indikator yang telah disepakati. Apabila program yang diajukan tidak sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan, perusahaan dapat menolak program
yang diusulkan.
Hasil dari penilaian adalah merupakan persetujuan bahwa program
tersebut dapat disetujui untuk dijalankan termasuk didalamnya persetujuan
31
dimulai
setelah
naskah
perjanjian
ditandatangani.
Dalam
32
pelaksanaan
program
sampai
berkahirnya
pelaksanaan
ekonomi;
Indikator
ekonomi
ditunjukkan
dengan
2. Indikator
sosial.
Indikator
sosial
ditunjukkan
dengan
tidak
masyarakat,
perusahaan
dan
Pemerintah
Daerah;
dan
bertentangan
dengan
program
pembangunan
daerah
dan
34
Pemasaran
Infrastruktur
Industri Hilir
Potensi Daerah/Kawasan
Industri hulu
Kualitas SDM
Investasi
35
PENINGKATAN
MODAL UKM &
HOME INDUSTRI
(APBN/APBD/
SWASTA)
POTENSI
DAERAH/
KAWASAN
PENINGKATAN
PRASARANA
INFRASTRUKTUR
(PEMERINTAH/PROV/
KAB/KOTA SWASTA
DAN MASYARAKAT)
2.5
PENINGKATAN
LINGKUP
PERTANIAN
(PEMERINTAH/
PROV/KAB/KOTA/
SWASTA/MASY.)
PENINGKATAN
KUALITAS SDM
(PEMERINTAH/PROV
KAB/KOTA SWASTA
MASYARAKAT)
diharapkan
dapat
memfasilitasi
agar
partisipasi
yang sekaligus
fasilitator masyarakat.
c) Untuk dapat menjalankan fungsi fasilitator yang dapat memberikan
pelayanan terbaik pada masyarakat dalam hal pengembangan CSR
maka pemerintah daerah dituntut dapat menciptakan suatu bentuk
organisasi pemerintah yang efektif dan efisien.
d) Pemerintah dalam pelaksanaan CSR adalah melakukan pembinaan
dan pengawasan. Sedangkan perannya adalah sebagai fasilitator
antara perusahaan dan masyarakat dan sebagai arbitrator apabila
terjadi konflik antara perusahaan dan masyarakat.
Pada prinsipnya
kontrol
terhadap
jalannya
roda
pemerintahan
dan
agar
kebijakan
pembangunan
dapat
mendukung
negeri
melakukan
bersama-sama
investasi
yang
dengan
pada
pemerintah
gilirannya
daerah
akan
untuk
mendorong
community
development,
setiap
perusahaan
diwajibkan
untuk
kerjasama
dengan
para
stakeholders
dalam
pelaksanaan program;
6. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program.
7. Hak perusahaan dalam pelaksanan community development
adalah :
Menolak dan menangguhkan program yang diusulkan
masyarakat
jika
tidak
sesuai
dengan
kemampuan
kerjasama
pembangunan
harus
dilihat
sebagai
wujud
konteks
pelaksanaan,
masyarakat
hendaknya
dapat
41
42
bantuan
yang
layak
atas
kondisi
yang
dialami
43