Ikterus ialah suatu keadaan dimana plasma, kulit dan selaput lendir menjadi
kuning yang diakibatkan pewarnaan berlebihan oleh pigmen empedu (Bilirubin).
Keadaan ini paling mudah dilihat pada sklera mata atau pada kulit jika kadar pigmen
empedu sudah cukup tinggi. Ikterus sudah dapat dilihat oleh mata seorang ahli jika
konsentrasi bilirubin melebihi 2mg% dan oleh mata orang awam dapat dikenali bila
kadarnya melebihi 7 atau 8mg%.
Secara garis besar klasifikasi dari ikterus dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
ikterus prahepatik (hemolitik), ikterus hepatik (Parenchym) akibat kerusakan sel hati,
dan ikterus pasca hepatik yaitu akibat obstruksi saluran empedu ( Ikterus obstruktif).
Pada umumnya tidak begitu sukar membedakan keadaan hemolitik dengan hepatik
atau obstruktif, yang lebih sering dan sukar ialah membedakan kelainan hepatik
dengan obstruksi ekstrahepatik bila ikterus sudah tinggi.
Tidak jarang ikterus hepatik terjadi bersamaan dengan ikterus obstruktif,
seperti misalnya pada obstruksi saluran empedu yang disebabkan oleh batu yang
disertai dengan kerusakan sel hati akibat sirosis hepatis. Dapat pula terjadi tumor di
dalam hati yang menyebabkan obstruksi duktus intrahepatik bersamaan dengan
kerusakan sel oleh sirosis hepatik.
PEMBAHASAN
Definisi
Ikterus obstruktif adalah suatu keadaan dimana plasma, kulit dan selaput
lendir menjadi kuning yang diakibatkan pewarnaan berlebihan oleh pigmen empedu
(Bilirubin) yang disebabkan karena adanya hambatan dalam pengaliran empedu dari
sel hati yang menuju ke duodenum, sehingga bilirubin menumpuk di dalam aliran
darah.
Anatomi
Kandung empedu berbentuk bulat lonjong seperti buah advokat dengan
panjang sekitar 4-6 cm dan berisi 30-60 ml empedu. Bagian fundus umumnya
menonjol sedikit ke luar tepi hati, dibawah lengkung iga kanan, di tepi lateral m.rectus
abdominis. Sebagian besar korpus menempel dan tertanam di dalam jaringan hati.
Kandung empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum visceral, tetapi infundibulum
kandung empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan peritoneum. Apabila
kandung empedu mengalami distensi akibat bendungan oleh batu, bagian
infundibulum menonjol seperti kantong yang disebut kantong hartmann.
Duktus sistikus panjangnya 1-2 cm dengan diameter 2-3 mm. Dinding
lumennya mengandung katup berbentuk spiral disebut katup spiral heister, yang
memudahkan cairan empedu mengalir masuk ke dalam kandung empedu, tetapi
menahan aliran keluarnya.
Saluran
empedu
ekstrahepatik
terletak
di
dalam
ligamentum
hepatoduodenale yang batas atasnya porta hepatis, sedangkan batas bawahnya bagian
distal papila vateri. Bagian hulu saluran empedu intrahepatik berpangkal dari saluran
2
paling kecil yang disebut kanalikulus empedu yang meneruskan curahan sekresi
empedu melalui duktus interlobaris ke duktus lobaris, dan selanjutnya ke duktus
hepatikus di hilus.
Panjang duktus hepatikus kanan dan kiri masing-masing antara 1-4 cm.
Panjang duktus hepatikus komunis sangat bervariasi, tergantung pada letak muara
duktus sistikus. Duktus koledokus berjalan di belakang duodenum menembus jaringan
pankreas dan dinding duodenum membentuk papila vater yang terletak di sebelah
medial dinding duodenum. Ujung distalnya dikelilingi oleh otot sfingter odii, yang
mengatur aliran empedu ke dalam duodenum. Duktus pancreatikus umumnya
bermuara di tempat yang sama dengan duktus koledokus di dalam papila vater, tetapi
dapat juga terpisah.
Sering ditemukan variasi anatomi kandung empedu, saluran empedu dan
pembuluh arteri yangmendarahi kandung empedu dan hati. Variasi yang kadang
ditemukan dalam bentuk luas ini, perlu diperhatikan para ahli bedah untuk
menghindari komplikasi pembedahan. Seperti perdarahan atau cedera pada duktus
hepatikus atau duktus koledokus.
Fisiologi
Empedu diproduksi oleh sel hepatosit sebanyak 500-1500 ml per hari.
Diluar waktu makan, empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu.
Dan disini megalami pemekatan sekitar 50 %.
Pengaliran cairan empedu diatur oleh tiga faktor, yaiu sekresi empedu oleh
hati, kontraksi kandung empedu, dan tahanan sfingter koledokus. Dalam keadan
puasa, empedu yang diproduksi akan dialihalirkan ke dalam kandung empedu. Setelah
makan, kandung empedu berkontraksi, sementara sfingter relaksasi, dan empedu
mengalir seperti disemprotkan karena secara intermiten tekanan saluran empedu akan
lebih tinggi daripada tahanan sfingter.
Kolesistokinin (CCK) dari selaput lendir usus halus, dikeluarkan atas
rangsang makanan berlemak atau produk lipolitik di dalam lumen usus. Hormon ni
merangsang nervus vagus sehingga terjadi kontraksi kandung empedu. Dengan
demikian, CCK berperan besar terhadap terjadinya kontraksi kandung empedu setelah
makan.
Etiologi
Ikterus obstruktif dapat disebabkan oleh karena :
-
obstruksi intrahepatik
- Sirosis hepatis
- kholangitis
obstruksi ekstrahepatik
- Batu saluran empedu
- Carcinoma caput pancreas, ampulla vatery, ductus biliaris
Pemeriksaan penunjang
-
Pemeriksaan Laboratorium
1. Bilirubin indirek meningkat
2. Bilirubin direk meningkat
3. Bilirubin urin meningkat
4. Urobilinogen kemih menurun
Ultrasonografi (USG)
Pada saat ini USG merupakan pemeriksaan yang sangat
berguna dalam mendiagnosa pasien ikterus. Cara ini tidak invasif dan
dapat dilakukan dengan segera serta dapat membedakan ikterus karena
obstruksi ekstrahepatik dengan ikterus yang lainnya. Yaitu dengan
terlihatnya pelebaran saluran empedu. Pada obstruksi ekstrahepatik
pemeriksaan USG dapat mendiagnosa letak sumbatan dan sekitar 40%
kasus dapat ditentukan penyebab sumbatan. Apakah ada batu atau massa
di pancreas
CT Scan
Pemeriksaan ini dapat memberi hasil seperti ultrasonografi
namun karena harganya mahal dan alat pemeriksaanya hanya dapat di
lakukan di rumah sakit besar, pemakaiannya terbatas.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan dari hasil anamnesa, tanda-tanda yang
didapatkan serta dari hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan
Diagnosis Banding
Ikterus obstruktif dapat di diagnosa banding dengan ikterus hemolitik dan
ikterus hepatoseluler, untuk membedakannya dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Ciri klinis
Hemolitik
Hepatoseluer
Obstruktif
Warna kulit
Kuning pucat
Jingga,kunung
Kuning-hijau
Warna kemih
Normal
muda-tua
Gelap
muda-tua
Gelap
Warna feces
N atau gelap
Pucat
Seperti dempul
Pruritus
Tdk ada
Tdk menetap
Biasanya menetap
Bilirubin indirek
Meningkat
meningkat
Meningkat
Bilirubin direk
normal
Meningkat
Meningkat
Bilirubin urin
Tidak ada
Meningkat
Meningkat
Urobilinogen urin
Meningkat
Sedikit Meningkat
menurun
Radiologis
Pelebaran
saluran
empedu,
gamb.
Batu, massa
DAFTAR PUSTAKA
12
JURNAL RADIOLOGI
13
IKTERUS OBSTRUKTIF
OLEH ;
Dedy Irawan
06030017
PEMBIMBING :
dr. Dendy Muhono, Sp.R
dr. Farid Wadjdi Khafidz, Sp.R