Anda di halaman 1dari 27

KARBOHIDRAT

OLEH:
ALFI M.
DEVRI W. SARI
M. DANI PRATAMA

definisi
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa
organic biomakromolekul alam yang banyak
ditemukan dalam makhluk hidup. Pada
tanaman karbohidrat dibentuk melelui reaksi
antara karbondioksida dan molekul air dengan
bantuan sinar matahari dalam proses
fotosintesis
pada
sel
tanaman
yang
berklorofil.
n CO2 + n H2O ( CH2O ) + n O2

fungsi karbohidrat
Sumber Energi Tubuh
Melancarkan Sistem Pencernaan
Mengoptimalkan Fungsi Protein
Mengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat Sebagai Pemanis Alami
Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi
rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida.

Penggolongan Karbohidrat
Monos
akarid
a
Oligos
akarid
a
polisak
arida

Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang paling
sederhana
yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
senyawa yang lebih sederhana lagi.
Berdasarkan gugus fungsinya monosakarida dibagi atas
dua golongan besar yaitu:
Aldosa jika mengandung gugus aldehid, misalnya
glukosa dan galaktosa.
Ketosa jika mengandung gugus keton, misalnya
fruktusa dan ribosa.

Glukosa

Glukosa merupakan suatu monosakarida terpenting.


Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan
amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula
Darah) dan berfungsi sebagai penyedia enersi bagi seluruh selsel dan jaringan tubuh.

Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa.


Merupakan jenis sakarida yang paling manis,
Banyak dijumpai pada mahkota bunga, madu dan dengan cara
hidrolisis inulin.
Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
Fruktosa terdapat dalam sediaan farmasi seperti frutabs, fructose
injeksi dan fructose and sodium Chloride Injection

Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa
yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari
laktosa.

Oligosakarida
Oligosakarida yang paling banyak ditemukan adalah
disakarida.
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua
satuan monosakarida, yang terikat antara satu dengan
lainnya.
Contoh oligosakarida yaitu maltosa, laktosa, dan
sukrosa.

Sukrosa
Sukrosa dikenal dengan nama gula atau sakarum terdapat
pada tanaman
saccarum officinarum L. Selain terdapat pada tanaman tebu,
sukrosa terdapat juga pada beberapa tanaman palm dan biet.

tebu (Saccharum spp.)


bit (Beta vulgaris)

Penggunaan Sukrosa
Digunakan untuk bahan baku sirup, demulcent, dan
nutrien.
Pada lerutan pekat, gula dapat berungsi sebagai
bakteriostatik dan preservatif.
Digunakan juga sebagai lapisan tablet untuk menutupi
rasa serta untuk mecegah oksidasi.

Dekstrosa
Dekstrosa atau D-glukosa adalah gula yang biasanya
diperoleh dari hidrolisis pati.
Dekstrosa terdapat pada anggur dan buah lainnya.

Penggunaan Dekstrosa
Digunakan sebagai makanan, diberikan melalui oral,
enema, suntikan subkutan, atau suntikan intravena.
Dekstrosa merupakan bahan baku untuk injeksi
dekstrosa, injeksi dekstroda, dan natrium klorida.
Digunakan sebagai antikoagulan dalam bentuk
larutan dekstrosa sitrat atau larutan dekstrosa sitrat
fosfat. Larutan tersebut digunakan untuk menyimpan
darah.
Dalam industri, dekstrosa digunakan untuk permen,
minuman, es krim, roti, dan industri pengalengan.

Glukosa cair
Glukosa cair dihasilkan melalui hidrolisis pati.
Glukosa cair terdiri dari dekstrosa dalam jumlah besar,
dekstrin, maltosa, dan air.
Di Indonesia glukosa cair dibuat dari tepung tapioka.
Di Amerika dibuat dari tepung jagung. Glukosa cair
digunakan sebagai pemanis, pegganti gula dalam sirup
juga untuk pengisi dan penyalut pada tablet

Kalsium glukonat
Kalsium glukonat adalah garam kalsium dari asam
glukonat.
Asam glukonat diperoleh dari oksidasi dekstrosa atau
melalui fermentasi.
Kalsium glukonat larut dalam air dingin dan untuk obat
suntik iritasinya lebih kecil dibandingkan kalsium
klorida. Dosis tiga kali sehari 1 gram untuk oral.
Penggunaan pada infus intravena selama satu sampai
tiga hari

Laktosa

Laktosa atau gula susu diperoleh dari susu.


Latosa digunakan sebagai bahan pengisi
tablet.
Laktosa kurang manis dibandingkan
dengan gula pasir dan mudah dihidrolisis.
Oleh karena itu, laktosa digunakan sebagai
bahan makanan bayi.
Dalam bidang farmasi, laktosa banyak
digunakan sebagai bahan pengisi inert pada
pembuatan obat

Sorbitol

Sorbitol atau D-glusitol, di alam terdapat pada buah


Sorbus nucuparia dan pada buah-buahan lain, tetapi
biasanya dibuat dengan hidrogenasi atau reduksi
elektrolit dari glukosa.

Sorbus nucuparia

sorbitol
Sorbitol digunakan sebagai bahan pengisi pada pasta
gigi, pernen karet, dan bermacam-macam produk diet.
Injeksi Iron sorbitex adala larutan yang kompleks
terdiri dari besi, sorbitol, dan asam sitrat. Digunakan
secara intramuskular pada penderita kekurangan besi

Madu

Madu adalah sekresi yang dihasilkan oleh lebah apis mellifera L.


Nektar bunga mengandung banyak sukrosa. Sukrosa diubah
menadi gula invert dengan bantuan enzim yang terdapat pada
saliva.
Madu digunakan sebagai bahan makanan, bahan emulgator ,
sirup obat batuk dan laksatif.

Polisakarida
Polisakarida tersusun dari banyak unit yang terikat
antara satu dengan yang lain melalui ikatan glikosida.
Hidrolisis total polisakarida menghasilkan monosakarida.
Contoh polisakarida adalah selulosa, amilum (pati),
selulosa, inulin, dll.

Amilum (Pati)

Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam,


yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun,
batang, dan biji-bijian.
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya
adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 28 %)
dan sisanya amilopektin.
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan
sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang
meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan
penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara
oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum
gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis
untuk supositoria.

Inulin

Inulin adalah polisakarida yang merupakan polimer dari Dfrukton-furanosa.


Zat tersebut terdapat pada sel sekresi daun seribu, umbi dahlia,
dan tanaman lain yang termasuk dalam famili asteraceae.
Pencaharian dapat dilakukan dengan etanol.
Inulin digunakan sebagai bahan diagnostik untuk mengukur
kecepatan penyaringan glomerulus.

Taraxacum

Selulosa
Kapas
Kapas adalah rambut biji tanaman Gossypium sp. (family
malvaceae ). Kapas steril adalah kapas yang telah
dibebaskan dari kotoran yang melekat, zat lemak, asam
atau basa, diputihkan dan telah disterilkan. Penggunaan
untuk pelengkap bedah, pentup luka.
a.

Gossypium sp.

b. Metil Selulosa
Metil selulosa adalah metil eter dari selulosa, diperoleh
dari reaksi selulosa dengan natrim karbonat dan metil
klorida. Metil selulosa digunakan untuk laksatif dan zat
pensuspensi.
c. Natrium Karboksi Metil Selulosa
Natrium karboksi metal selulosa adalah garam natrium
dari polikarboksimetileter selulosa. Serbuk higroskopik
digunakan sebagai zat pensuspensi dan serbuk laksatif.

d. Gom dan Musilago


Gom adalah hidrokoloid yang berasal dari tanaman.
Gom berupa bahan yang amorf, transparan dan
dihasilkan oleh tanaman tinggi dalam rangka menjaga
diri setelah luka. Gom juga terdapat pada biji tertentu,
tanaman
laut
seperti
algae
dan
beberapa
mikroorganisme tertentu.
Gom banyak digunakan sebagai plester, emulgator, zat
pensuspensi, pengisi tablet, stabilisator atau pengental.
Contoh : tragakan, gom arab, agar, natrium alginate,
karagenan.

e. Pektin
Pektin diperoleh dari penyaringan kulit bagian dalam
buah jeruk atau apel dengan asam encer.
Pektin adalah koloid hidrofil alam yang terdiri dari
asam poligalakturonat yang termetoksilasi. Pektin pada
buah dalam bentuk tidak larut dikenal dengan nama
protopektin. Protopektin dapat diubah menjadi bentuk
yang larut dengan memanaskan buah dalam asam
encer. Larutan pektin dapat diendapkan dengan alcohol.
Pectin dapat digunakan sebagai zat pensuspensi, dalam
berbagai formula obat.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • B. Pengeringan
    B. Pengeringan
    Dokumen34 halaman
    B. Pengeringan
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • B. Kapsul
    B. Kapsul
    Dokumen30 halaman
    B. Kapsul
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Infusa & Destilasi
    Infusa & Destilasi
    Dokumen29 halaman
    Infusa & Destilasi
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • A. Sustained Release
    A. Sustained Release
    Dokumen40 halaman
    A. Sustained Release
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Infus
    Infus
    Dokumen2 halaman
    Infus
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Pelarut
    Pelarut
    Dokumen3 halaman
    Pelarut
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Metode Analisis Kuantitatif
    Metode Analisis Kuantitatif
    Dokumen23 halaman
    Metode Analisis Kuantitatif
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Gravi Metri
    Gravi Metri
    Dokumen15 halaman
    Gravi Metri
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Analisis Asam Basa
    Analisis Asam Basa
    Dokumen35 halaman
    Analisis Asam Basa
    Devri Windi Sari
    100% (1)
  • DIAZOTASI
    DIAZOTASI
    Dokumen12 halaman
    DIAZOTASI
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Pengolahan Data Analisis
    Pengolahan Data Analisis
    Dokumen70 halaman
    Pengolahan Data Analisis
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • REDOKS
    REDOKS
    Dokumen20 halaman
    REDOKS
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat
  • Eu & Pro
    Eu & Pro
    Dokumen22 halaman
    Eu & Pro
    Devri Windi Sari
    Belum ada peringkat