Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PEMBAHASAN
3.1.

Unit Pendukung Proses (Utilitas)


Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan

bagian penting yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik.
Unit pendukung proses antara lain : unit penyediaan air (air proses, air pendingin,
air sanitasi, air umpan boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan), steam,
listrik dan pengadaan bahan bakar.
Unit pendukung proses yang dibutuhkan pada prarancangan pabrik ini
meliputi:
1) Unit Penyediaan dan Pengolahan Air
Berfungsi sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler dan air
sanitasi untuk air perkantoran dan air untuk perumahan. Proses pendinginan
digunakan di Cooling Tower.
2) Unit Penyediaan Steam
Digunakan untuk proses pemanasan di reaktor, kristalizer, evaporator
dan Heat Exchanger.
3) Unit Penyediaan Bahan Bakar
Berfungsi menyediakan bahan bakar untuk Boiler dan Generator
4) Unit Penyediaan Listrik
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses maupun
penerangan. Listrik diperoleh dari PLN dan Generator Set sebagai cadangan
apabila PLN mengalami gangguan.
5) Unit pengolahan limbah
Berfungsi untuk mengolah limbah pabrik baik yang berupa padat, cair
maupun gas.
6)

Unit Penyediaan Udara Tekan


Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem
instrumentasi. Udara tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat
penyediaan udara tekan berupa kompresor dan tangki udara.

12

13

3.1.1. Unit Penyediaan Air dan Pengolahan air (Water Supply Section)
3.1.1.1.
Unit Penyediaan Air
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang
bertugas menyediakan air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga.
Unit ini sangat berpengaruh dalam kelancaran produksi dari awal hingga
akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam pabrik, dapat diambil
dari air permukaan. Pada umumnya air permukaan dapat diambil dari air
sumur, air sungai, dan air laut sebagai sumber untuk mendapatkan air. Dalam
perancangan pabrik Magnesium sulfat ini, sumber air baku yang digunakan
berasal dari sungai. Pertimbangan menggunakan air sungai sebagai sumber
untuk mendapatkan air adalah:
1) Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya
pengolahan relatif murah dibandingkan dengan proses pengolahan air
laut yang lebih rumit dan biaya pengolahannya yang lebih besar
2) Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi jika
dibandingkan dengan air sumur, sehingga kendala kekurangan air dapat
dihindari
3) Letak sungai berada tidak terlalu jauh dengan pabrik
Air yang diperlukan di lingkungan pabrik adalah untuk :
a) Air untuk proses
Hal-hal yang diperhatikan dalam air proses:
1) Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak
2) Besi yang dapat menimbulkan korosi
3) Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya lapisan film yang
mengakibatkan terganggunya koefisien transfer panas serta
menimbulkan endapan.
b)

Air pendingin
Pada umumnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan
sebagai media pendingin, yaitu :

1)

Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang


besar

14

2)

Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya

3)

Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan
tidak terdekomposisi

4)

Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan


adanya temperatur pendinginan

c)

Air umpan boiler


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan
boiler adalah:

1)

Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi


Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam,
gas-gas terlarut seperti O2, CO2, H2S yang masuk kebadan air

2)

Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)


Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan
dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat
dan silikat.

3)

Zat yang menyebabkan foaming dan Priming


Foaming adalah terbentuknya gelembung atau busa
dipermukaan air dan keluar bersama steam. Air yang diambil
kembali dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming
pada boiler karena adanya zat-zat organik dan anorganik dalam
jumlah cukup besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas
tinggi.
Priming adalah adanya tetes air dalam steam (buih dan
kabut) yang menurunkan efisiensi energi steam dan pada
akhirnya menghasilkan deposit kristal garam. Priming dapat
disebabkan oleh konstruksi boiler yang kurang baik, kecepatan
alir yang berlebihan atau fluktuasi tiba-tiba dalam aliran.

d)

Air sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan kantor dan rumah tangga
perusahaan, yaitu air minum, laboratorium, dan lain-lain.
Air sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu :

15

1)

Syarat fisik :meliputi suhu normal di bawah suhu udara


luar, warna jernih, tidak berasa dan tidak berbau

2)

Syarat kimia meliputi tidak mengandung zat organik


maupun anorganik, dan tidak beracun

3)

Syarat bakteriologis yaitu tidak mengandung bakteribakteri,

terutama

bakteri

patogen,

seperti

Salmonella,

Pseudomonas, Escherichia coli.


3.1.1.2.

Unit Pengolahan Air


Kebutuhan air pabrik diperoleh dari air sungai dengan mengolah

terlebih dahulu agar memenuhi syarat untuk digunakan. Pengolahan dapat


meliputi secara fisik dan kimia.
Tahapan-tahapan pengolahan air sebagai berikut:
1) Penyaringan Awal / screen (F-01)
Sebelum mengalami proses pengolahan, air dari sungai harus
mengalami pembersihan awal agar proses selanjutnya dapat berlangsung
dengan lancar. Air sungai dilewatkan screen (penyaringan awal) berfungsi
untuk menahan kotoran-kotoran yang berukuran besar seperti kayu,
ranting, daun, sampah dan sebagainya. Kemudian dialirkan ke bak
pengendap.
2) Bak pengendap (B-01)
Air sungai setelah melalui filter dialirkan ke bak pengendap awal.
Untuk mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai yang tidak lolos dari
penyaring awal (screen). Kemudian dialirkan ke bak pengendap yang
dilengkapi dengan pengaduk.
3) Bak penggumpal (B-02)
Air setelah melalui bak pengendap awal kemudian dialirkan ke bak
penggumpal untuk menggumpalkan koloid-koloid tersuspensi dalam cairan
(larutan) yang tidak mengendap di bak pengendap dengan cara
menambahkan senyawa kimia. Umumnya flokulan yang biasa digunakan
adalah Tawas atau alum (Al2(SO4)3) dan Na2CO3.

16

4) Clarifier (C-01)
Air setelah melewati bak penggumpal air dialirkan ke Clarifier untuk
memisahkan/mengendapkan gumpalan-gumpalan dari bak penggumpal.
Air baku yang telah dialirkan kedalam clarrifier yang alirannya telah diatur
ini akan diaduk dengan agitator. Air keluar clarifier dari bagian pinggir
secara overflow sedangkan sludge (flok) yang terbentuk akan mengendap
secara gravitasi dan di blow down secara berkala dalam waktu yang telah
ditentukan.
5) Bak Penyaring / sand filter (B-03)
Air setelah keluar dari clarifier dialirkan ke bak saringan pasir, dengan
tujuan untuk menyaring partikel-partikel halus yang masih lolos atau yang
masih terdapat dalam air dan belum terendapkan. Dengan menggunakan
sand filter yang terdiri dari antrasit, pasir, dan kerikil sebagai media
penyaring.
6) Bak Penampung Sementara (B-04)
Air setelah keluar dari bak penyaring dialirkan ke tangki penampung
yang siap akan kita distibusikan sebagai air perumahan/perkantoran, air
umpan boiler, air pendingin dan sebagai air proses.
7) Tangki Karbon Aktif (T-01)
Air setelah melalui bak penampung dialirkan ke tangki Karbon Aktif (T01). Air harus ditambahkan dengan klor atau kaporit untuk membunuh
kuman dan mikroorganisme seperti amuba, ganggang dan lain-lain yang
terkandung dalam air sehingga aman untuk dikonsumsi. Klor adalah zat
kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih mempunyai
daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya. Klorin
dalam air membentuk asam hipoklorit,
8) Tangki air bersih (T-02)
Tangki air bersih ini fungsinya untuk menampung air bersih yang telah
diproses. Dimana air bersih ini digunakan untuk keperluan air minum dan
perkantoran.

17

9) Tangki Kation Exchanger (T-03)


Air dari bak penampung (B-04) berfungsi sebagai make up boiler,
selanjutnya air diumpankan ke tangki kation exchanger (T-03). Tangki ini
berisi resin pengganti kation-kation yang terkandung dalam air diganti ion
H+ sehingga air yang akan keluar dari kation exchanger adalah air yang
mengandung anion dan ion H+.
10) Tangki Anion Exchanger (T-04)
Air yang keluar dari tangki kation exchanger (T-03) kemudian
diumpankan ke tangki anion exchanger. Tangki ini berfungsi untuk
mengikat ion-ion negatif (anion) yang terlarut dalam air dengan resin yang
bersifat basa, sehingga anion-anion seperti CO32- , Cl- , dan SO42- akan
terikat dengan resin. Sebelum masuk boiler air diproses dalam unit
deaerator dan unit pendingin.
11) Unit Deaerator (DE)
Deaerasi adalah proses pembebasan air umpan boiler dari gas-gas yang
dapat menimbulkan korosi pada boiler seperti oksigen (O2) dan karbon
dioksida (CO2). Air yang telah mengalami demineralisasi (kation exchanger
dan anion exchanger) dipompakan menuju deaerator. Pada pengolahan air
untuk (terutama) boiler tidak boleh mengandung gas terlarut dan padatan
terlarut, terutama yag dapat menimbulkan korosi. Unit deaerator ini
berfungsi menghilangkan gas O2 dan CO2 yang dapat menimbulkan korosi.
Di dalam deaerator diinjeksikan bahan kimia berupa hidrazin (N2H2) yang
berfungsi untuk mengikat oksigen sehingga dapat mencegah terjadinya
korosi pada tube boiler. Air yang keluar dari deaerator dialirkan dengan
pompa sebagai air umpan boiler ( boiler feed water ).
12) Bak Air Pendingin (B-05)
Pendingin yang digunakan dalam proses sehari-hari berasal dari air yang
telah digunakan dalam pabrik kemudian didinginkan dalam cooling tower.
Kehilangan air karena penguapan, terbawa udara maupun dilakukannya
blow down di cooling tower diganti dengan air yang disediakan di bak air
bersih.

18

Air pendingin harus mempunyai sifat-sifat yang tidak korosif, tidak


menimbulkan kerak, dan tidak mengandung mikroorganisme yang bisa
menimbulkan lumut.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka kedalam air pendingin
diinjeksikan bahan-bahan kimia sebagai berikut:
a) Fosfat, berguna untuk mencegah timbulnya kerak.
b) Klorin, untuk membunuh mikroorganisme.
c) Zat dispersant, untuk mencegah timbulnya penggumpalan
3.1.2. Unit Penyediaan Steam
1) Perhitungan kapasitas
boiler Q = Ms.
Dimana :
Ms = Massa steam yang dihasilkan (kg/jam)
= Enthalpi steam pada T dan P tertentu (btu/kg) Daristeam tabel (Smithvanness, App. F),
Suhu steam 120 oC = 248 oF,
= 2.214,70 kj/kg = 952,15 Btu/lb
Misal : Massa air umpan boiler yang menjadi steam 80 % Q =
Massa air x CpL (T To) + 0,8 M air
Massa air =

massa steam
0,8
= 130.064,69kg/jam
0,8
= 162.580,8625 kg/jam
= 358.423,4182 lb/jam

Over design 20% sehingga menjadi

= 195.097,035 kg/jam

= 430.108,1019 lb/jam
CpL = 1,00 Btu/lb 0F; pada suhu rata-rata 75 0C = 167 0F

Panas penguapan ( ) pada suhu 1200C

= 952.15 Btu/lb
= 2,214,546.41 J/Kg

19

Beban panas boiler


- Panas sensible air dari T1 sampai T2
Q1 = m x CpL x (T2 - T1)
= 1,1711E+08 J/jam
- Panas Laten Pada T2
Q2 = m x
= 3,8356E+10 J/jam
-

Panas Total
Q = Q1 + Q2
= 3,8473E+10 J/jam
= 3,6467E+07 Btu/jam

2) Perhitungan luas penampang perpindahan panas (A) konversi panas menjadi


daya (Hp),
Q = 3,6467E+10 joule/jam x 1kWh 3,6x106 joule
= 227.31 Hp, effisiensi 85% sehingga menjadi = 193.21 Hp
Ditentukan luas bidang pemanasan adalah 10 ft2/Hp, sehingga:
A = 10 ft2/Hp x 193.21Hp
=1932. 12 ft2
3.1.3. Unit Penyediaan Listrik
Unit ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh area
pabrik, pemenuhan kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN dan sebagai
cadangan adalah generator set untuk menghindari gangguan yang mungkin
terjadi pada PLN.
Kebutuhan listrik dapat dibagi :
1) Listrik untuk keperluan proses
2) Listrik untuk utilitas
3) Listrik untuk penerangan dan AC
4) Listrik untuk laboratorium dan bengkel
5) Listrik untuk instrumentasi
1) Listrik untuk keperluan proses
a) peralatan proses

20

Tabel 3.1 Konsumsi listrik untuk Keperluan Proses

Nama alat
Belt conveyor
Bucket elevator
Blower-01
Pengaduk Reaktor
Pengaduk precipitator
Pompa-01
Pompa-02
Pompa-03
Pompa-04
Pompa-05
Pompa-06
Pompa-07
Jumlah

Power (HP)
1
0.5
3
60
25
7
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5

Jumlah
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2

power (HP)
1
0.5
3
60
25
14
1
1
1
1
1
1
109.5

Diketahui 1 HP

= 0.7457 KW

Power yang dibutuhkan

= 109, 5 x 0.7457 KW = 81.6542 KW

b) Peralatan utilitas
Tabel 3.2 Konsumsi listrik untuk Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Nama ALat
Pompa-01
Pompa-02
Popma-03
Pompa-04
Pompa-05
Pompa-06
Pompa-07
Jumlah
Diketahui 1 HP

Power(HP)
2
2
1
1
0.5
0.5
0.5

Jumlah
2
2
6
6
6
2
2

power (HP)
4
4
6
6
3
1
1
25

= 0.7457 KW

Power yang dibutuhkan

= 25 x 0.7457 KW = 18.6425 KW

2) Listrik untuk keperluan alat kontrol dan penerangan


Listrik untuk AC diperkirakan 5000 W
3)

Listrik untuk penerangan dperkirakan


Listrik untuk laboratorium dan bengkel

= 5 KW
=100 KW

Listrik untuk laboratorium dan bengkel diperkirakan = 40 KW


4)

Listrik untuk instrumentasi


Listrik untuk instrumentasi diperkirakan
Jumlah kebutuhan listrik total

= 514 KW

= 5 KW

21

Emergency generator yang digunakan mempunyai efffisiensi 80%


Maka input generator =

= 642,8629 KW

Ditetapkan input generator

= 650 KW

Spesifikasi generator
Tipe

= AC Generator

Kapasitas

= 650 KW

Tegangan

= 220/360 volt

Effisiensi
Frekuensi

= 80%
= 50 HZ

Bahan Bakar = solar


3.1.4. Unit Penyediaan Bahan bakar
1)Untuk menjalankan generator tersebut digunakan bahan bakar:
Jenis bahan bakar
Heating value
Effisiensi bahan

= solar
=19 448 Btu/ lb

bakar
Sg. Solar
Kapasitas input generator
Kebutuhan solar
2) Bahan yang digunakan untuk boiler
Jenis bahan bakar = solar
= 19
Heating value
Densitas
Kebutuhan solar
3) Tangki bahan bakar

=80%
=0, .8691
=450 KW
=1.2144 3/jam

448 Btu/lb
= 0.8691 lb/ft3
= 0.98m3/jam = 23.47liter/hari

Fungsi

: Menampung bahan bakar solar untuk generator

Jenis

: Tangki silinder horisontal

Kebutuhan solar

:4.19 m3/hari

Waktu tinggal

:1 minggu

Tangki dirancang dengan over design 10% dengan D/H = 1


Vt
Vt
D3

= x D2 x H
4
= 1,1 x 4.19 m3/jam x 24 jam/hari x 7 hari = 774.7495 m3
= 4 x 774.7495

22

D
H
3.1.5.

= 7.9023 m
= 7.9023 m

Unit Pengolahan Limbah


Untuk pengolahan limbah pada perancangan pabrik Magnesium sulfat

ini bertujuan untuk mengolah dan memeriksa limbah atau cemaran yang
dihasilkan agar memenuhi peraturan pemerintah atau tidak membahayakan
lingkungan.
Adapun limbah yang dihasilkan dari pabrik Magnesium Sulfat
ini berupa limbah cair, limbah padat dan limbah padat, yaitu:
No

Jenis

Asal

Jumlah

Penanganan

Limbah
Limbah Cair

(Kg/jam)
Air domestik yang 1,731.2500

Air

berasal dari toilet

tampung kemudian

dan air perkantoran

diolah dalam unit

buangan

ini

stabilisasi dengan
Flash

Drum 3,124.1933

(RDVF)
Blow

Down 13,005.1065

Cooling Tower

menggunakan
lumpur aktif.
Aerasi dan injeksi
klorin

dimana

klorin

berfungsi

sebagai
disenfektan untuk
membunuh
mikroorganisme
yang menimbulkan
2

Limbah

Berupa

Padat

tersaring

padatan
yang

penyakit
Limbah

padat

ditampung

dalam

berasal dari filter

suatu

(RDVF)

penampung

MgCO3,

2,074.8990

kemudian

SiO2,

8.3490

sebagai

bak
dijual
produk

23

Limbah gas

CaO,

17.8553

samping ke indistri

Fe2+

3.2995

lain

MgSO4.H2O,

533.3229

Fe2O3
0,5172
Berasal dari reaktor 762.2778

Limbah gas yang

yang berupa CO2

berupa

CO2

kemudian ditampg
kemudian dijual ke
industri lain untuk
diolah menjadi esk
kering.
3.2.

Spesifikasi Alat Utilitas

1) Filter
a) Kode
b) Fungsi
c) Lebar

: F-01
: Menyaring kotoran-kotoran yang berukuran kecil maupun besar
: 15 ft

d) Panjang : 10 ft
e) Diameter : 0,01 m
2) Bak Pengendap Awal
a)

Kode
b.

Fungsi

: B-01
:Menampung

air

yang

berasal

dari

air

sungai

mengendapkan kotoran yang terbawa (ukuran besar) yang tidak


tersaring pada saringan kasar dengan waktu tinggal 5 jam.

c)

Bahan

: Beton

d)

Jenis

: Persegi panjang

e)
f)

Volume
Lebar

: 164,5
: 3,45

m3
m

g)

Panjang

: 6,90

h) Tinggi
: 6,90
3) Bak Penggumpal

a) Kode

: B-02

b) Fungsi

: Menyaring dan menggumpalkan kotoran yang terikut dengan


waktu tinggal 24 jam

dan

24

c) Bahan

: Beton

d) Jenis

: Persegi panjang

e) Volume : 13,26
f) Panjang : 2,98

m3
m

g) Tinggi

: 1,49

h) Lebar
4) Clarifier

: 2,98

a) Kode

: C-01

b) Fungsi

: Mengendapkan partikel-partikel halus yang ada dalam air


tanah dengan waktu tinggal 12 jam

c) Bahan

: Beton

d) Jenis

: Silinder horisontal

e) Volume : 397,71 m3
f) Diameter : 10,04 m
g) Tinggi
: 5,02
m
5) Bak Penyaring / Sand Filter
a) Kode

: B-03

b) Fungsi

: Menyaring partikel-partikel halus yang belum terendapkan


di Clarifier.

c) Bahan

: Beton

d) Jenis

: Graving Sand Filter

e) Volume
f) Lebar

: 9,8738 m3
: 0,52 m

g) Panjang

: 1,04

h) Tinggi
: 0,52 m
6) Bak Penampung Sementara
a) Kode

: B04

b) Fungsi

: Menampung air yang berasal dari bak penyaringan

c) Bahan

: Cast Steel

d) Jenis

: Persegi panjang

e) Volume
f) Tinggi

: 32,77 m3
: 2,54 m

25

g) Panjang

: 5,08 m

h) Lebar
: 2,54 m
7) Tangki Karbon Aktif
a) Kode

: T-01
: Membersihkan air dari bau dan rasa yang kurang

b) Fungsi

sedap

c) Jenis

: Persegi panjang

d) Volume
e) Tinggi

: 0,2508 m3
: 1.09 m

f) Diameter : 0,54

8) Tangki Air Bersih


a) Kode

: T-02

b) Fungsi

: Menampung air bersih untuk perkantoran

c) Jenis

: Persegi panjang

d) Volume
e) Tinggi

: 249,30 m3
: 10,83 m

f) Diameter : 5,42

9) Bak Penampung Air Pendingin


a) Kode

: B-05

b) Fungsi

: Menampung air untuk sistem pendingin.

c) Jenis

: Persegi panjang

d) Volume
e) Lebar

: 70,77
: 2,61

m3
m

f) Panjang

: 5,21

g) Tinggi
: 2,61
10) Cooling Tower

a) Kode

: CT-01

b) Fungsi

: Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan.

c) Jenis

: Induced draft packed cooling tower

d) Luas
e) Panjang

: 33,39 m2
: 4,88 m

26

11) Pompa
Pompa 1
a) Kode

: P-01

b) Fungsi

: Memompa air sungai menuju ke bak pengendap awal.

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Jenis

: Centrifugal pump

e) Jumlah

: 2 buah

f) Kapasitas
: 30,1438 m3/jam
g) BHP teoritis : 0,9046 Hp
h) BHP actual

: 1,0643 Hp

i) Power motor : 2

Hp

Pompa 2
a) Kode

: P-02

b) Fungsi

: Memompa air pendingin dari bak penampung air


sementara ke bak air pendingin

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Jenis

: Centrifugal pump

e) Jumlah

: 2 buah

f) Kapasitas
: 64,6012 m3/jam
g) BHP teoritis : 1,1405 Hp
h) BHP actual : 1,5207 Hp
i) Power motor :2 Hp
Pompa 3
a) Kode

: P-03

b) Fungsi

: Memompa air pendingin dari bak penampung air


pendingin ke sistem pendingin

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Jenis

: Centrifugal pompa

e) Jumlah

: 6 buah

f) Kapasitas
g) BHP teoritis

: 2,1534 m3/jam
:0.4697 Hp

27

h) BHP actual

:0.7828 Hp

i) Power motor

:1

Hp

Pompa 4
a) Kode

: P-04

b) Fungsi

: Memompa air dari Cooling Tower ke bak air pendingin

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Jenis

: Centrifugal pompa

e) Jumlah

: 6 buah

f) Kapasitas
g) BHP teoritis

: 2,1534 m3/jam
: 0.4658 Hp

h) BHP actual

: 0.7763 Hp

i) Power motor

:1

Hp

Pompa 5
a) Kode

: P-05

b) Fungsi

: Memompa air ke anion exchanger

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Jenis

: Centrifugal pompa

e) Jumlah

: 2 buah

f) Kapasitas
g) BHP teoritis

: 3,3013 m3/jam
: 0,1753 Hp

h) BHP actual

: 0,2505 Hp

i) Power motor

: 0.5

Hp

Pompa 6
a) Kode

: P-06

b) Fungsi

: Memompa air ke tangki deaerator.

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Jenis

: Centrifugal pump

e) Jumlah

: 2 buah

f) Kapasitas
g) BHP teoritis

: 1,2085 m3 /jam
: 0,0264 Hp

28

h) BHP actual

: 0,0439 Hp

i) Power motor

: 0,5

Hp

12) Tangki umpan boiler


a) Kode

: T-05

b) Fungsi

: Menampung make-up untuk umpan boiler .

c) Jenis

: Tangki silinder horisontal

d) Jumlah

: 1 buah

e) Bahan

: Stainless Steel

f) Waktu tinggal : 12 jam


: 581,7454 m3
: 11,40
m

g) Volume
h) Diameter
i) Tinggi
13) Tangki Deaerator

: 5,70

a) Kode

T-03

b) Fungsi

: Menghilangkan gas CO2 dan O2 yang terikat dalam


feed water yang dapat menyebabkan korosi atau karat
pada boiler

c) Bahan

: Stainless Steel

d) Waktu tinggal : 24 jam


e) Jenis

: Tangki silinder tegak

f) Volume

: 3,67 m

g) Diameter
h) Tinggi

: 1,33 m
: 2,65 m

14) Tangki anion exchanger


a) Kode

: T-03

b) Fungsi

: Menghilangkan mineral atau kesadahan dari air sebesar


yang disebabkan oleh anion seperti Cl-, dan SO4- sehingga
dapat menimbulkan kerak yang pada akhirnya
mengakibatkan perpindahan panas akan tertahan dan
menyumbat aliran pada plat.

c) Bahan

: Stainless Steel

29

d) Jenis

: Tangki silinder tegak

e) Volume

: 42,42 ft

15) Tangki kation exchanger


a) Kode

: T-03

b) Fungsi

: Menghilangkan mineral atau kesadahan dari air sebesar


yang disebabkan oleh kation seperti Ca, Mg dan Na

sehingga dapat menimbulkan kerak yang pada akhirnya


mengakibatkan perpindahan panas akan tertahan dan
menyumbat aliran pada plat

Anda mungkin juga menyukai