Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PERENCANAAN MESIN LISTRIK

Oleh :

Fariz Hasbi Arsanto


21060112130068

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

1. Motor DC
Eksitasi terpisah dan motor dc paralel
Rangakaian ekuivalen sebuah motor dc dengan penguatan terpisah
ditunjukkan pada gambar (a) dan rangkaian ekuivalen motor dc shunt ditunjukkan
pada gambar (b).

Gambar 1 Rangkaian Ekuivalen Motor DC Shunt


Pada motor dc penguatan terpisah, rangkaian medan (field) disuplai dari
sumber tegangan tetap yang terpisah dari motor dc. Sementara itu, motor dc shunt
rangkaian medan didapat dari daya yang langsung melewati terminal armatur dari
motor. Ketika suplai tegangan pada motor diasumsikan konstan, hampir tidak ada
perbedaan perilaku antara 2 mesin tersebut (motor dc penguatan terpisah dan shunt)
Bagaimana respon motor dc shunt terhadap beban? Jika beban pada motor dc
dinaikkan, lalu torsi beban akan melebihi torsi induksi pada mesin, kecepatan motor
akan menurun. Ketika kecepatan motor menurun, tegangan internal juga turun,
menyebabkan arus pada armature naik. Saat arus armature naik, torsi induksi pada
motor juga naik, dan pada kahirnya torsi induksi akan sebanding dengan torsi beban.

Seri
Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field.
Field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus

armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang
mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus.
Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda dari
motor shunt/ Dalam notor shunt, flux per pole adalah konstan pada semua muatan
karena field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole
tergantung dari arus armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan
sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama.
Berikut hukum Kirchoff tegangan dan rangkaian ekuivalen untuk motor ini:

Gambar 2 rangkaian ekuivalen Motor DC Seri

Gambar 3 Rangkaian Motor DC Seri

Compound
Yang dimaksud gabungan adalah motor dc yang menggunakan medan baik
tipe shunt maupun seri.

Gambar 4 Rangkaian Motor DC Compound


Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor
kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini.

2. Generator Sinkron
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan
konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua
struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin
tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan

magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar)
tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik.
Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang
diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur
medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat
arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless
excitation.

Gambar 5 Skema Generator Sinkron


Untuk membangkitkan fluks magnetik diperlukan penguatan DC. Penguatan
DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor
mesin sinkron. Pada mesin sinkron dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang
besar, seperti generator Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator
DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri tetapi dengan Pilot Exciter
sebagai penguatan atau menggunakan magnet permanent (magnet tetap).
Poros penggerak muda terhubung dengan poros generator sinkron dan
generator ac . Ketika pengggerak mula bergerak, maka rotor pada generator sinkron
da generator ac juga akan bergerak. Medan yang terbentuk oleh pilot exciter akan
digunakan oleh generator ac 3 fasa untuk membangkitkan tegangan.
Tegangan keluaran dari generator ac 3 fasa akan disearahkan oleh penyearah
jembatan 3 fasa. Setelah disearahkan, maka akan dimasukkan ke dalam rotor sebagai
eksitasi generator sinkron.
Berikut rangkaian ekuivalen generator sinkron 3 fasa:

Gambar 6 Rangkaian Ekuivalen Generator Sinkron


3. Motor Induksi
motor induksi merupakan salah satu motor arus bolak balik. arus yang timbul
dalam motor ini bukan berasal langsung dari arus sumber, tetapi akibat dari adanya
perbedaan antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan oleh arus rotor.
dengan sebab inilah, motor terserbut disebut sebagai motor induksi.
Berikut adalah rangkaian ekuivalen motor induksi:

Gambar 7 Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi


Berdasarkan konstruksinya, motor induksi dibedakan menjadi 2, yaitu rotor

sangkar dan rotor belitan.


Rotor sangkar
Penampang rotor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. Batang
rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan coran tembaga atau

aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Pada motor yang lebih besar, batang
rotor dibenamkan dalam alur rotor dan kemudian di las dengan kuat ke cincin ujung.
Apabila dilihat tanpa inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti kandang
tupai.oleh karena itu motor induksi dengan rotor sangkar tupai dinamakan motor
induksi sangkar tupai.
Berikut gambar rotor sangkar:

Gambar 7 Rotor Sangkar


Penampang motor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. inti
stator pada motor sangkar tupai tiga fasa terbuat dari lapisan-lapisan pelat baja beralur
yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat baja yang
dipabrikasi. lilita-lilitan kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang terpisah
120 derajat listrik. lilitan fasa ini dapat tersambung dalam hubungan delta ataupun
bintang.
Batang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil adalah
coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. dalam motor yang
lebih besar, batang rotor tidak di cor melainkan dibenamkan ke dalam alur rotor dan
kemudian di las dengan kuat ke cincin ujung. batang rotor motor sangkartupai tidak
selalu ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerapkali dimiringkan. hal ini
akan menghasilkan torsi yang lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung

magnetik sewaktu motor sedang bergerak.


Rotor Belitan
berikut gambaran umumnya :
a. konduktor yang digunakan adalah belitan.
b. belitan terhubung ke cincin geser yang dipasang pada shaft.

c. belitan terhubung ke resistor melalaui sikat karbon


Motor belitan berbeda dengan motor sangkar tupai. perbedaan ini terdapat
pada hal konstuksi rotornya. Rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa lilitan stator.
Lilitan fasa motor dihungungkan secara Y dan msing-masing fasa ujung ujung terbuka
yang dikeluarkan ske cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Pada motor jenis
ini, cincin slip yang terhubung ke seluruh tahanan variabel eksternal yang berfungsi
membatasi arus pengasuran yang bertanggung jawab terhadap pemanasan rotor.
Selama pengasutan, penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor
belitan menghasilkan torsi pengasutan yang lebih besar dengan arus pengasutan yang
lebih kecil dibanding dengan rotor sangkar.
Berikut ini contoh gambar motor induksi tiga fasa rotor belitan :

Gambar 8 Rotor Belitan


Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa
sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah
kutub yang sama. Rotor yang mempunyai tiga belitan yang mirip dengan belitan
stator.Ketiga belitan tersebut biasanya terhubung bintang.Ujung ujung belitan
tersebut dihubungkan dengan slipring yang terdapat pada poros rotor. Belitan belitan
tersebut dihubung singkat melalui sikat (brush) yang menempel pada slipring.

Anda mungkin juga menyukai