Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan esensi dan hak asasi
manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini selaras dengan
yang tercakup dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia tahun 1948 di sepakati
antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah
hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik,
yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut
dapat diperoleh apabila setiap orang memiliki perilaku yang memperhatikan
kesehatan.1
Menurut WHO pada data terakhir tahun 2011, setiap tahunnya sekitar 2,2
juta orang di negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia
akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman,
sanitasi dan hygiene yang buruk. Selain itu, terdapat bukti bahwa pelayanan
sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan sampah
serta pendidikan hygiene dapat menekan angka kematian akibat diare sampai
65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%.2
Secara nasional, hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 yang dilakukan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen Kesehatan
mengungkapkan peringkat tertinggi provinsi dengan prevalensi PHBS yaitu DI
Yogyakarta (58,2%), sedangkan posisi terendah diduduki Papua (24,4%). Jawa
1

Barat menempati urutan terendah peringkat provinsi yang menerapkan perilaku


hidup bersih dan sehat (PHBS) di Pulau Jawa. Prevalensi PHBS Jabar sebesar
37,4%, di bawah standar nasional yang mencapai 38,7%.3
Upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan
derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Walaupun program pembinaan PHBS ini sudah berjalan
sekitar 19 tahun, namun keberhasilannya masih jauh dari yang diharapkan. 4 Pada
tahun 2008 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat meluncurkan program
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah. Program ini
dilakukan di sekolah di Jawa Barat mulai dari Kelompok Bermain, TK, SD, SMP
dan SMA. Tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran guru dan
siswa dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungansekolah. Perilaku
sehat di sekolah menunjukan hasil yang kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat
dari data hasil survey cepat tahun 2009, yang dilakukan di Kabupaten Ciamis
dengan hasil sebagai berikut : Sekolah PHBS strata I : 40,8%, Sekolah PHBS
strata II: 33,3%, Sekolah PHBS strata III: 20,5% dan Sekolah PHBS strata IV:
5,4%. Berdasarkan hasil pendataan tersebut ditemukan permasalahan perilaku
yaitu 83,7% siswa suka merokok, 63,6 % siswa belum melakukan olah raga secara
rutin, sedangkan masalah lingkungan meliputi sekolah yang belum memilki
jamban 63%, sekolah yang belum mengelola sampah dengan baik dengan benar
mencapai 62% dan sekolah yang belum mempunyai salauran pembuangan air
limbah mencaai 68%.5 Berdasarkan data laporan Puskesmas Tambaksari tahun
2010 tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk indikator lingkungan adalah

yang telah memenuhi standar sehat adalah sekolah sehat 45,2%, sarana air bersih
42,5%, jamban 32,4%, sampah 12,1% dan air Limbah 23,4%.5
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa peran PHBS dalam dasar ilmu
kesehatan sangat berperan penting dalam menanggulangi penyakit-penyakit yang
dapat timbul dikemudian hari. Oleh karenanya peran pemerintah, petugas-petugas
kesehatan

dan

masyarakat

untuk

lebih

berperan

dan

proaktif

dalam

mengimplementasikan dan melaksanankan strategi PHBS di berbagai tatanan,


untuk kesehatan masyarakat yang lebih sehat.2 Salah satu upaya/program
kesehatan yang berkaitan langsung dengan anak sekolah adalah usaha kesehatan
sekolah. Program UKS yang dikenal dengan Trias UKS meliputi; Pendidikan
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.6
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan perestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya. Usaha Kesehatan
Sekolah juga bertujuan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan peserta didik.7
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan pengetahuan PHBS siswa/i di
sekolah dasar yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan
program UKS di wilayah kerja Puskesmas Karawang Kulon Kabupaten
Karawang.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah penelitian ini adalah
apakah ada perbedaan pengetahuan PHBS pada siswa/i di sekolah dasar yang
melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan PHBS pada siswa/i di
sekolah dasar yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan
program UKS?

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui pengetahuan PHBS pada siswa/i sekolah dasar yang melaksanakan
program UKS di sekolahnya.
2. Mengetahui pengetahuan PHBS pada siswa/i sekolah dasar yang tidak
melaksanakan program UKS di sekolahnya.
3. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada pengetahuan PHBS siswa/i
sekolah

dasar yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak

melaksanakan program UKS di sekolahnya.


1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai perbedaan pengetahuan PHBS pada siswa/i di sekolah
yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program

1.4.2

UKS.
Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang UKS dan PHBS yang ada di Indonesia
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Karawang Kulon, dan sebagai syarat untuk
mengambil sarjana.
b. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan umum masyarakat tentang UKS dan PHBS.
c. Bagi Instansi
Sebagai bahan kepustakaan dalam lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati Bandar Lampung. Dan bisa untuk acuan dinas kesehatan,
dinas pendidikan ataupun Puskesmas Karawang Kulon mengenai ada/tidaknya
manfaat UKS di sekolah dasar untuk meningkatkan PHBS di sekolah.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini akan dilakukan di SD yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Karawang Kulon, yaitu SD yang melaksanakan program UKS dan SD yang tidak
melaksanakan program UKS. Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret sampai
April 2015. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
pengetahuan PHBS pada siswa/i SD yang melaksanakan UKS dan yang tidak
melaksanakan UKS. Subjek penelitian adalah siswa/i SD. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian analitik, dengan pendekatan Cross Sectional.

Anda mungkin juga menyukai