a. Eksekutif
korupsi
besar,
penghianatan,
dll
maka
presiden
dapat
dipecat/dimakzulkan (impeachment).
b. Legislatief
: kekuasaan yang menyusun/membuat Undang-Undang Kekuasaan
legislatif berada pada parlemen atau disebut Konggres (congress). Konggres terdiri
atas dua kamar, yakni Senat & House of Representatif. Anggota Senat (perwakilan
dari negara bagian) perwakilan tiap tiap negara bagian masing-masing dua orang jadi
jumlahnya ada 100 senator. Sedangkan House of Representatif (Dewan Perwakilan
Rakyat) ditentukan berdasarkan jumlah penduduk.
c. Yudikatif
: kekuasaan yang mengawasi pelaksanaan UU dan memberikan sanksi
bagi pelanggar UU, Ini ini
sehingga tidak ada kekuasaan yang terlalu dominan. Kekuasaan yudikatif ada di
tangan Mahkamah Agung (Supreme of Court) yang bebas dan merdeka dan tidak
dapat dipengaruhi oleh kekuasaan yang lainnya.
Sistem Kepartaian
Amerika Serikat menerapkan sistem kepartaian dwipartai. Hanya terdapat dua partai yang
dominan di Amerika Serikat, yakni Partai Republik dan Demokrat.
Sistem Pemilu
Pemilu di Amerika menggunakan sistem distrik.
Perbedaan Pemilu Sistem Proporsional dan Sistem Distrik
1. Sistem distrik
Sistem ini berdasarkan lokasi daerah pemilihan, bukan berdasarkan jumlah penduduk. Dari
semua calon, hanya akan ada satu pemenang. Dengan begitu, daerah yang sedikit
penduduknya memiliki wakil yang sama dengan daerah yang banyak penduduknya, dan tentu
saja banyak suara terbuang. Karena wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung, maka
pemilih bisa akrab dengan wakilnya.
Partai besar lebih berkuasa karena terdapat kesenjangan persentase suara yang diperoleh
dengan jumlah kursi di partai politik
Partai kecil dan minoritas merugi sebab sistem ini menyebabkan banyak suara terbuang.
Sistem ini kurang mewakili kepentingan masyarakat heterogen & pluralis.
Anggota Parlemen terpilih cenderung mengutamakan kepentingan daerahnya dibanding
kepentingan nasional.
2. Sistem Proporsional
Sistem yang melihat pada jumlah penduduk yang merupakan peserta pemilih. Berbeda
dengan sistem distrik, wakil dengan pemilih kurang dekat karena wakil dipilih melalui tanda
gambar kertas suara saja. Sistem proporsional banyak dianut oleh negara multipartai, seperti
Italia, Indonesia, Swedia, dan Belanda.
Banyaknya partai yang bersaing menyebabkan kesulitan bagi suatu partai untuk menjadi
mayoritas. Hal ini menyebabkan sulitnya mencapai stabilitas politik dalam parlemen, karena
partai harus menyandarkan diri pada koalisi.
Electoral College
Dalam sistem pemilu di USA, pilihan rakyat tak mutlak menentukan kemenangan seorang
calon presiden/kandidat sebab dalam pelaksanana pemilihan calon presiden & wakil presiden,
Amerika Serikat memakai sistem Electoral College. Electoral College adalah dewan
pemilih yang akan memilih presiden. Anggotanya dipilih oleh rakyat pada hari pemilu. Para
utusan itu sudah berjanji di awal untuk memilih kandidat tertentu. Jumlah utusan pada dewan
pemilih yaitu dua orang ditambah jumlah anggota DPR dari negara bagian tersebut. Jadi,
beberapa negara bagian memiliki jumlah utusan terbanyak, seperti contohnya, California, dan
menjadi begitu menentukan dalam pemenangan pemilu. Dengan demikian, pemilihan
presiden dan wakil presiden sebenarnya merupakan pemilu dengan cara tidak langsung tetapi
diwakilkan pada dewan pemilih sebab pemenangnya ditentukan oleh suara para pemilih
dalam Electoral College saat hari pencoblosan.